Disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase
Keperawatan Anak
Oleh :
Chahyarina Putri P., S.Kep
NIM 082311101043
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Neonatus dengan Asfiksia telah dilaksanakan pada
tanggal 28 April 2014 di ruang isolasi 1 perinatologi RSD dr. Haryoto Lumajang.
Pembimbing Akademik
Kepala Ruangan,
: Perinatologi (Isolasi 1)
: 27 April 2014 /15.52
: Asfiksia
: 1837443
: 28 April 2014/ 14.30
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
2. Identitas orang Tua
Nama Ayah
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
:Ny. A
: 25 Tahun
: Islam
: Jawa
: Jawa
: Sarjana
: Ibu rumah
tangga
:: Jl. Kyai Ilyas
Lumajang
B. KELUHAN UTAMA
Bayi sesak napas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Saat ini bayi dalam keadan BBLR 1900 gr, PB 46 cm, LK 29 cm, lahir
prematur dengan usia kehamilan 30 minggu. Gerak tangis lemah, merintih (+)
panas (-) kejang (-) BAK (+) muntah (-) O2 head box (+), retraksi (+).
Upaya yang telah dilakukan :
Keluarga Ny N telah melakukan upaya pertolongan kepada bayinya dengan
cara membawa bayinya ke bidan.
Keterangan:
= laki-laki
= perempuan
= klien
G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Perkembangan
a. Adaptasi social
Selama berada di ruang isolasi klien berada di tempat tidur bayi dan
mendapatkan terapi O2 headbox 6 liter. Klien hanya dapat kontak
langsung dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan
b. Motorik kasar
Klien menggerak-gerakkan tangan serta kakinya secara lemah, klien
dapat merintih dan menagis secara lemah.
c. Motorik halus
Klien mampu menggenggam jari secara lemah.
d. Bahasa
Klien selalu menangis secara lemah dan pelan setiap dia merasa tidak
nyaman, BAB/BAK. Haus ataupun lapar.
H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit:
Klien berada di tempat tidur bayi dan mendapat terapi O2 6 liter sehingga
diharapkan dapat memulihkan asfiksia sedang yang dialami oleh klien.
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Ny. N mengatakan pada saat hamil tidak mengalami peyakit yang parah,
hanya mengalami diare dan mag. Ny. N tidak berani memberikan obatobatan sembarangan sebelum berkonsultasi dengan bidan.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Klien terpasang OGT pada saat pengkajian berlangsung klien masih
dipuasakan, rencana pemberian nutrisi ASI tiap 8 jam 3 cc.
3. Pola eliminasi
BAB (+), BAK (+) sedikit, konsistensi feses cair warna masih hijau
kehitaman.
2. Kepala
Inspeksi
Bentuk kepala simetris, rambut tebal distribusi merata, lesi (-), bentuk
kepala bulat, lubang hidung simetris paten, pernafasan cuping hidung (-),
terpasang headbox, bibir simetris, terpasang OGT, palatum (+), retraksi
dada (+), Sianosis (-), lubang telinga (+), tulang telinga lunak, tulang
kartilagi mudah kembali.
Palpasi
Fontanel mayor teraba lunak, sutura belum menyatu, mata simetris, pupil
isokor, sklera berwarna putih, tidak ada sekret.
3. Leher :
Inspeksi dan palpasi
Tidak teraba adanya benjolan atau massa, warna kulit sekitar leher pink,
kaku kuduk (-), tidak ada lesi maupun pembesaran, pembesaran kelenjar
limfe (-).
4. Mata
Bentuk mata simetris, mata tertutup rapat, pupil isokor, sklera berwarna
putih.
5. Kulit
Turgor kulit cukup, kelembapan kulit cukup, mukosa lembab.
6. Thorax / dada :
Inspeksi
Bentuk simetris dextra/sinistra, adanya retraksi dada, warna kulit pada
dada pink, klien tampak sesak, retraksi dada (+).
Palpasi
tidak teraba adanya benjolan atau massa.
Auskultasi
Terdengar suara ireguler, frekuensi napas normal diselingi dispnea, suara
jantung yang lemah.
Areola masih belum terbentuk, puting susu belum terbentuk
7. Abdomen :
Inspekasi :
Terlihat tidak ada jaringan parut, tidak ada kemerahan, warna kulit pink,
tidak ada retraksi abdomen, tali pusat masih basah warna putih
kekuningan.
Palpasi :
Tidak teraba masa atau benjolan, turgor kulit kurang elastis, distensi (-).
Auskultasi :
Terdengar bising usus yang sangat lemah
8. Keadaan punggung:
Bersih
Tulang belakang (+)
Normal
Lanugo (+)
9. Ekstremitas :
Terlihat simetris kanan / kiri, jari-jari lengkap, terlihat adanya perlukaan
bekas infus di tangan sebelah kiri, gerakan lemah.
Palpasi :
Tidak teraba masa atau benjolan, lemak dan subkutan teraba sangat tipis,
akral dingin, edema (-).
10. Genetalia & Anus :
Inspekasi :
Tampak sekitar genetalia dan anus sama dengan kulit sekitar, terlihat
adanya penis dan skrotum, testis turun.
Palpasi :
Adanya anus, tidak teraba benjolan atau masa.
11. Pemeriksaan Neurologis :
Moro: respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon)
Grasping reflek (menggengam): (+) tapi lemah
Sucking reflek (+) tapi lemah
Rooting reflek (+) bayi menoleh saat tangan di tempelkan ke salah satu
pipi tetapi membutuhkan waktu sekitar 2-4 detik
Babinski reflek: (+) semua jari hiper ekstensi dengan jempol kaki dorsi
pleksi ketika diberikan stimulus dengan menggunakan ujung bolpoint pada
telapak kaki.
Reflek kornea: (+)
Reflek batuk (-)
12. Lain-lain :
CRT 2 detik
Abgar skor 6
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Laboratorium 28 April 2014
Pemeriksaan darah lengkap
Hb 18,5 mg/dl
Nilai normal
14-18 mg/dl
Leukosit 11.180
Eritrosit 5,05
LED Hematokrit 51
Trombosit 91.000
Golongan darah AB
GDA 70
CRP (-)
3500-10000/cmm
4,5-6,5 juta/cmm
0-7/jam
40-54%
150.000 450.000
2. Radiologi
By. Ny N dijadwalkan pemeriksaan radiologi pada tanggal 29 April 2014
3. Lain-lain
-
L. Terapi
1. Oral
By. Ny N tidak mendapatkan terapi oral, By. Ny N dipuasakan
2. Parenteral
D10% 140 cc/24 jam
Inj cefotoxim 2x100 mg
Aminhophilin 3x4mg
Ca glu 1,5 cc
Indexon 3x0,5 mg
Aminofusin 20 cc
3. Lain lain
-
ANALISA DATA
Tanggal
No
Data Fokus
28 April
2014
1.
28 April
2014
2.
30 April
2014
DS :
DO :
Bayi tampak sesak
Penggunaan otot bantu
pernapasan/retraksi
dinding dada
Terpasang headbox 6
Liter/menit
RR : 46 x/menit
Pernafasan cuping
hidung (-)
Retraksi dada (+)
Sianosis diarea mulut (-)
DS :
DO :
- Suhu = 36,4o C
- Lemak dan subkutan
tipis
- Akral dingin
- HR 112 x/menit
- CRT 2 detik
DS :
DO :
- BB lahir : 2000 gr
- BB sekarang : 1950 gr
- Lingkar lengan atas 9
cm
- Lingkar dada 27
- Lingkar kepala 30
- Keadaan umum GT
bayi lemah
Problem
Etiologi
Pola napas
tidak efektif
Prematuritas (masih
lemahnya otot
pernapasan,
defisiensi surfaktan)
Gangguan
termoregulat
ion:
hipotermi
Pusat pengaturan
suhu tubuh yang
belum sempurna
Nama
terang
dan ttd
No
28 April
2014
28 April
2014
30 April
2014
Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
Prematuritas masih lemahnya otot pernapasan,
defisiensi surfaktan
Gangguan termoregulation : hipotermi berhubungan
dengan Pusat pengaturan suhu tubuh yang belum
sempurna
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan lemak tubuh kurang, kondisi
imatur saluran pencernaan
Nama
terang
dan ttd
PERENCANAAN
TGL/
JAM
28 April
2014
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan
Rasional
TTD
S
ianosis mulut (-)
28 April
2014
Gangguan termoregulation
: hipotermi berhubungan
dengan Pusat pengaturan
suhu tubuh yang belum
sempurn yang ditandai
dengan:
DS :
DO :
- Suhu = 36,4o C
- Lemak dan subkutan tipis
- Akral dingin
- HR 120 x/menit
- CRT 2 detik
dalam rentang
normal, klien tidak
merasa tercekik,
tidak ada suara nafas
abnormal, irama
nafas regular.
Tujuan:
1. Mengkaji tanda dan gejala
setelah dilakukan
awal hipotermia/hipertermia
tindakan
keperawatan selama
6 jam diharapkan
2. Monitor TTV tiap 2 jam
suhu tubuh bayi bisa
sekali
kembali normal
1. Mengetahui penyebab
terjadinya gangguan,
mengklasifikasikan jenis
gangguan
2. Memantau perubahan yang
terjadi pada tubuh melalui
tanda-tanda vital untuk
menanggulangi terjadinya
Kriteria Hasil:
gangguan yang lebih parah
terjadi keseimbangan 3. Monitor frekuensi dan irama 3. Mengetahui perubahan yang
antara produksi
pernafasan
mungkin terjadi akibat
panas, panas yang
gangguan termoregulasi
diterima dan
tubuh, perubahan pola nafas
kehilangan panas.
dan suara nafas menandakan
Temperatur stabil
terjadinya perubahan pada
36,50C 37,50C
tubuh akibat pengaturan suhu
tubuh yang tidak stabil
4. Memonitor suhu warna dan 4. Perubahan suhu dan
kelembaban tubuh
kelembaban tubuh akan
menjelaskan kondisi yang
sedang dialami saat ini. Suhu
dibawah 36,5 mukosa tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
lemak tubuh kurang,
kondisi imatur saluran
pencernaan yang ditandai
dengan:
DS :
DO :
- BB lahir : 2000 gr
- BB sekarang : 1950 gr
- Lingkar lengan atas 9 cm
- Lingkar dada 27
- Lingkar kepala 30
- Keadaan umum GT bayi
lemah
- Reflek hisap (+)
- ASI sonde 10x10 cc
Tujuan :
1. Monitor mual dan muntah
nutrisi bayi
terpenuhi dan bayi
mencapat berat ideal
Kritera hasil:
BB bayi bisa
2. Monitor perubahan berat
mencapai rentang
badan yang terjadi
normal yaitu 2500gr
4000gr
5.
1.
2.
4.
5.
kering menandakan
terjadinya hipotermi pada
tubuh
Mengantisipasi jika terjdi
perubahan kondisi secara
mendadak
Mengetahui intake nutrisi
baik input ataupun out put,
gejala mual muntah
menandakan berkurangnya
jumlah nutrisi yang telah
dijadwalkan
Dengan mengetahui
perubahan berat badan baik
dahulu ataupun sekarang
akan dapat mengetahui status
nutrisi bayi
Mukosa bibir yang kering
menandakan terjadi
kekurangan cairan dalam
tubuh. Dengan mengobsefasi
kelembaban mukosa bibir
diharapkan dapat mengetahui
status cairan tubuh
Mengetahui jumlah intake
nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh
Memberikan informasi
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal
Jam
Tindakan Keperawatan
/No
29 April 08.00 1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi
2014
WIB
dada
2. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
abnormal seperti ronki, rales, wheezing, stridor
3. Buka jalan napas dengan posisi lebih tinggi atau
posisi miring kanan/kiri
4. Kolaborasi pemberian O2 nasal kanul (1 Liter/menit)
5. Awasi kesesuaian pola pernafasan bisa menggunakan
alat bantu nafas. Catat perubahan tekanan udara
29 April 11.00 1. Mengkaji tanda dan gejala awal
2014
WIB
hipotermia/hipertermia
2. Monitor TTV tiap 2 jam sekali
3. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
4. Memonitor suhu warna dan kelembaban tubuh
5. Identifikasi penyebab dari perubahan tanda-tanda
vital
30 April 20.30 1. Monitor mual dan muntah
2014
WIB 2. Monitor perubahan berat badan yang terjadi
3. Menjaga kelembapan mukosa bibir dengan
membasahi area bibir
4. Monitor masukan kalori
5. Memberikan informasi yang benar pada orang tua
bayi tentang kebutuhan gizi dan bagaimana
memenuhinya
Nama
perawat
EVALUASI
Tanggal
/No
28 April
2014
Diagnosa
Pola napas tidak efektif
berhubungan dengan
Prematuritas masih
lemahnya otot
pernapasan, defisiensi
surfaktan
Evaluasi
S :O:
-masih ada retraksi dada
-tidak ditemukan tanda-tanda
sianosis
-klien tidak terpasang
bantalan, namun kepala
miring kanan
-terpasang headbox 6
Liter/menit
-RR : 48x/menit
-Suhu : 36,30C
-HR : 112 x/menit
A : Masalah keperawatan Pola
napas tidak efektif belum
teratasi
P:
Pantau pernapasan bayi
Pertahankan intervensi
28 April
2014
29 April
2014
Gangguan
termoregulation :
hipotermi berhubungan
dengan Pusat pengaturan
suhu tubuh yang belum
sempurna
S :O:
- Bayi tampak hangat
- Suhu tubuh bayi 36,3oC
- akral hangat
A : Masalah keperawatan
Gangguan termoregulation:
hipotermi teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
Pantau kondisi klien,
terutama suhu badan
S :O:
-masih ada retraksi dada
-tidak ditemukan tanda-tanda
sianosis
-klien tidak terpasang
bantalan, namun kepala
Nama
mahasiswa
miring kiri
-terpasang nasal kanul 1
Liter/menit
-RR : 44 x/menit
-Suhu : 36,30C
-HR : 120 x/menit
A : Masalah keperawatan Pola
napas tidak efektif teratasi
sebagian
P:
Pantau pernapasan bayi
Pertahankan intervensi
29 April
2014
30 April
2014
Gangguan
termoregulation :
hipotermi berhubungan
dengan Pusat pengaturan
suhu tubuh yang belum
sempurna
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan
dengan lemak tubuh
kurang, kondisi imatur
saluran pencernaan
.
S :O:
- Bayi tampak diselimuti
- Suhu tubuh bayi 36,3oC
- akral hangat
-akral berwarna pink
A : Masalah keperawatan
Gangguan termoregulation:
hipotermi teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
Pantau kondisi klien,
terutama suhu badan
S :O:
- BB= 1950 gram
- mukosa bibir sudah lembab
- klien tidak mengalami
muntah
- nutrisi ASI tiap 8 jam
sebanyak 3 cc
- Tampak lemas
A : Masalah keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan belum
teratasi
P : Pertahankan intervensi dan
modifikasi intervensi