gambar 1
gambar 2
Gambar 1 & 2 di atas dapat mengukur baik ke vacuuman (jarum akan bergerak ke arah kiri : Pressure
Negatif) dan juga dapat mengukur boost (jarum akan bergerak ke arah kanan : Pressure Positif).
gambar 3
gambar 4
gambar 5
Gambar 3, 4 & 5 hanya mengukur tingkat kevacuuman, ketiganya sama hanya beda di skala saja. Untuk
gambar 3 arah jarum ke kanan untuk menunjukkan makin vacuum (pressure negatif) skala dalam satuan
inchHg, kebetulan disertai indikator efisiensi pemakaian bensin. Gambar 4 arah jarum akan ke kiri untuk
menunjukkan makin vacuum, satuan juga dalam inchHg. Gambar 5 seperti gambar 4 tetapi
menggunakan satuan Bar. Yang jelas tidak perlu bingung ke arah manakah makin vacuum, tinggal baca
saja indikator nol ada di mana.
Pada kondisi mesin mati maka tekanan yang ada di intake adalah 0 inchHg atau 0 Bar atau 0 psi dsb, jadi
pressure yang diukur di sini adalah preassure yang relatif terhadap tekanan atmosfir.
Dari gambar 3 & 6, ternyata bahwa vacuum gauge juga dapat dipakai untuk memantau atay membaca
apakah tekanan pedal gas terhadap kondisi saat itu menghasilkan pemakaian bensin yang efisien atau
tidak. Selain itu dari pembacaan Vacuum Gauge juga dapat dipakai sewaktu melakukan tuning carburator
/ campuran bensin dan udara serta pengaturan timing pengapian. Juga dari pembacaan dapat digunakan
untuk diagnosa problem mesin.
gambar 6
http://otodiy.blogspot.com/2010/05/membaca-vacuum-gauge-bagian-1.html
http://kemeroh.blogspot.com/2012/02/vacuum-gauge-mendiagnosa-kondisimesin.html
https://hendristmt.files.wordpress.com/2008/07/mtc-pdd-inst-tr-001_short-courseon-pressure-gauge.pdf