Dosen Pembimbing:
Dr. Sudarman Bennu, M.Pd.
Drs. I Nyoman Murdiana, M.Pd.
Dr. Muh. Rizal, M.Si.
Drs. H. M. Tawil Made Ali, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 7 (Kelas A)
Andi Rizky Hardiansyah
Eliswatus Sholeha
Nurul Fitrah Ramdhani
Julvian Fredy L.
Fathul Khaeri
Melda
Moh. Ramdhani
Nursusanti
Maryam
: A 231 10 009
: A 231 10 089
: A 231 10 017
: A 231 10 079
: A 231 10 081
: A 231 10 109
: A 231 10 113
: A 231 09 023
: A 231 09 021
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu peristiwa yang sangat kompleks
B.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pemahaman
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran Kooperatif
(sharing) pengetahuan,
membantu dan berlatih
yang
berisi
pertanyaan-pertanyaan
atau
tugas-tugas
yang
direncanakan.
anggota
kelompoknya sudah
duduk
diam,
bahkan
ada kalanya
siswa
memanfaatkan
bekerjasama
dalam
satu
team
maupun
dengan
team
lain
(http://juprimalino.blogspot.com/2011/10/cooperative-learning-purposestujuan.html).
Dalam implementasinya, pembelajaran kooperatif tipe group
investigation, setiap kelompok presentasi atas hasil investigasi mereka
di depan kelas.Tugas kelompok lain, ketika satu kelompok presentasi di
depan kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.
Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan
permasalahan
untuk
menerapkan
pengetahuan
dan
kooperatif
berbeda
dengan
struktur
tugas,
Pembelajaran
kooperatif
mengutamakan kerjasama
merupakan
diantara
siswa
model
pembelajaran
untuk mencapai
yang
tujuan
karakteristik
pembelajaran
cooperative, yaitu :
1.
2.
3.
5.
Penghargaan
kelompok.
Penghargaan
kelompok
diperoleh
jika
berdasarkan
peningkatan
prestasi
yang diperoleh
siswa
yang
untuk
tinggi
berhasil
sama-sama
memperoleh
kelompoknya.
Untuk
mencapai
hasil
yang
maksimal,
lima
unsur
model
perseorangan,
tatap
muka,
komunikasi
antar
pembelajaran kooperatif
dengan
pembelajaran
kelompok
suasana
yang
mendorong
siswa
merasa
saling
dengan
ketergantungan
saling
dapat
ketergantungan
dicapai
melalui
positif.
Saling
: saling ketergantungan
muka dalam
kelompok
sehingga
mereka
dapat
Interaksi
semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar
dari sesamanya.
o Akuntabilitas
individual,
wujudnya dalam
belajar
pembelajaran
kelompok.
kooperatif
Penilaian
menampilkan
ditujukan
untuk
Hasil penilaian
secara
individual
selanjutnya
disampaikan oleh
guru
kepada kelompok
agar
semua
anggota
dan
siapa
yang
dapat
memberikan bantuan.
Nilai
B.
dalam lingkungan
sumber sumber penting maksud tersebut bagi usaha para siswa untuk belajar.
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
Group investigation mungkin merupakan model pembelajaran
kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model
pembelajaran Group investigation merupakan salah
pembelajaran
siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari
melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa
dapat mencari melalui internet.
10
adalah
11
bertindak sebagai fasilitator. Guru berkeliling diantara kelompokkelompok yang ada, untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola
tugasnya, dan membantu tiap kesulitan
12
kepada
seluruh
kelas,
memberikan
pengajaran
yang
13
untuk
membimbing
para
siswa
mendefinisikan
masalah,
14
Dewey
menganjurkan
agar
dalam
lingkungan
belajar
guru
kolaboratif.
Thelan
15
Guru berperan sebagai salah satu sumber belajar siswa. Hasil kerja
kelompok dilaporkan sebagai bahan diskusi kelas. Dalam diskusi kelas ini
diutamakan keterlibatan higher order thinking dari para siswa. Evaluasi
kegiatan dilakukan melalui akumulasi upaya kerja individual selama
penyelidikan
dilakukan.
investigative
adalah:
mengutamakan
learning
mengutamakan
pilihan
Konsep
penting
menghindarkan
by
doing,
dalam
evaluasi
membangun
pendekatan
group-
menggunakan
motivasi
tes,
intrinsik,
orang
d.
Karakteristik
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Group
investigation
1. Karakteristik metode group investigation
Kompleksitas dan sulitnya implementasi metode Group Investigasi
dikarenakan keterlibatan siswa dalam merencanakan topik-topik materi
ajar maupun cara mempelajarinya melalui investigasi. Pada metode group
investigation, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara
heterogen yang masing-masing beranggota 5 atau 6 orang siswa. Siswa
memilih topik-topik tertentu untuk dipelajari, melakukan investigasi
mendalam terhadap sub-subtopik yang dipilih kemudian menyiapkan dan
mempresentasikan hasil belajar di kelas.
2. Sintaks metode group investigation
Berikut ini adalah 6 langkah dalam melaksanakan metode group
investigation yakni.
16
investigation
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan metode
Group Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut,
(Slavin, 1995):
Tahap I
17
Mengidentifikasi
mereka
siswa
berdasarkan heterogenitas.
ke
dalam
selidiki.
Kelompok
dibentuk
kelompok.
Tahap II
Kelompok
kepada
Merencanakan
tugas.
akan
membagi
sub
topik
seluruh
anggota.
Kemudian
Tahap III
Membuat
penyelidikan.
informasi,
membuat
Tahap IV
Mempersiapkan
kelas.
tugas akhir.
Tahap V
Mempresentasikan
tugas akhir.
Tahap VI
Evaluasi.
18
pada ketertarikan dan latar belakang mereka. Tahap ini dimulai dengan
perencanaan kooperatif yang melibatkan seluruh kelas, yang dapat di
jabarkan sebagai berikut :
Guru mempresentasikan sebuah permasalahan kepada seluruh kelas
dan bertanya, apa yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini?.
Tiap siswa memberikan pertanyaan mengenai aspek- aspek dari
masalah tersebut yang ingin mereka investigasi.
Para siswa berkumpul dalam diskusi menuliskan semua gagasan
dan kemudian melaporkannya kepada seluruh kelas. Diskusi
singkat seluruh kelas akan menghasilkan daftar usulan bersama
mengenai subtopik yang akan menjadi bahan investigasi
Perencanaan dimulai dengan setiap siswa menuliskan usulannya,
dan dilanjutkan dalam kelompok yang semakin besar, mulai dari
kelompok
yang
beranggotakan
dua
orang
sampai
yang
19
pada
tahap
ini
membuat
para
siswa
dapat
20
Guru
harus
mengupayakan
berbagai
cara
untuk
21
dalam
memastikan
bahwa
tiap
rencana
kelompok
22
kelompok
dan
bagaimana
kelompok
tersebut
mengumpulkan informasi.
23
24
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cooperative Learning adalah pembelajaran kelas dimana siswa-siswa
bekerja bersama-sama dalam kelompok kecil yang heterogen untuk mengerjakan
tugas. Dari pendapat dan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa belajar
dengan berkelompok memungkinkan siswa belajar secara efektif untuk mereka
saling membantu satu sama lain.
Model group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif
yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan
pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi.
Model group investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa
untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan
gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.
Model Group investigation merupakan
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Lela.
2011.
Lelas
Blog.