TOGETHER (NHT)
Mata Kuliah: Model Pembelajaran I
Dosen Pembimbing:
Dr. Sudarman Bennu, M.Pd.
Drs. I Nyoman Murdiana, M.Pd.
Dr. Muh. Rizal, M.Si.
Drs. H. M. Tawil Made Ali, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 7 (Kelas A)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dikatakan penting sebab pendidikan mempengaruhi segala
aspek dalam kehidupan manusia. Manfaat yang dirasakan atau diperoleh manusia
dari pendidikan sungguh tidak terkira banyaknya. Oleh sebab itu pendidikan
bukan hanya terbatas pada suatu proses yang hanya dibutuhkan oleh sebagian
orang saja, melainkan pendidikan dewasa ini telah menjadi kebutuhan dan
merupakan rutinitas dan aktivitas yang wajib dilakukan oleh semua orang.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Mengingat pentingnya pendidikan untuk keberlangsungan hidup suatu
bangsa, maka dalam pendidikan terjadi usaha-usaha untuk membimbing,
mengajar dan mendidik peserta didik untuk dapat mengembangankan potensi
yang ada di dalam diri setiap peserta didik. Matematika merupakan pelajaran di
sekolah yang dipandang penting dan dipelajari oleh siswa di semua tingkat
pendidikan. Matematika informal diberikan pada anak-anak prasekolah, misalnya
di kelompok bermain atau play group dan di Taman Kanak-Kanak (TK). Mulai
di sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) siswa mendapat pelajaran
matematika formal.
Ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
Salah satunya yaitu dengan memilih dan menerapkan suatu model pembelajaran
yang sifatya melatih dan berorientasi pada siswa serta sesuai dengan materi yang
Number Heads Together
diajarkan. Siswa diberikan porsi lebih banyak dibandingkan dengan guru, bahkan
siswa harus dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan keterlibatan aktif antara guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar.
Untuk mengembangkan k[eterlibatan aktif tersebut salah satunya melalui
model pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan
pada kesadaran siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep,
keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam
kelompoknya, sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan antara
siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi. Salah satu
model pembelajaran kooperatif yaitu Numbered Heads Together (NHT). Tipe
NHT merupakan model pembelajaran dengan sistem kerja atau belajar kelompok
yang terstruktur dengan melibatkan lebih banyak siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat adalah :
a) Apakah model pembelajaran kooperatif ?
b) Apakah pengertian model pembelajaran NHT ?
c) Teori belajar apa yang mendasari model pembelajaran NHT ?
d) Apa tujuan dan manfaat dari penggunaan model pembelajaran NHT ?
e) Bagaimana tahapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
NHT?
f)
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah
ini yaitu untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan teori yang mendasari model
pembelajaran Numbered Heads Together. Serta untuk mengetahui tahapan
Number Heads Together
BAB II
PEMBAHASAN
membantu
siswa
memahami
konsep-konsep
sulit.
Para
kooperatif
menyatakan
bahwa
belajar
berdasarkan
terbatas.
Struktur NHT sering disebut berpikir secara kelompok. NHT
digunakan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi pelajaran tersebut. NHT sebagai model pembelajaran pada dasarnya
merupakan sebuah variasi diskusi kelompok. Adapun ciri khas dari NHT
adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya.
Dala menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa
yang akan mewakili kelompok tersebut. Menurut Muhammad Nur (2005:78),
dengan cara tersebut akan menjamin keterlibatan total semua siswa dan
akademik penting lainnya serta akan memberi keuntungan baik pada siswa
kelompok
bawah
maupun
kelompok
atas
yang
bekerja
bersama
(Lusiana,
2010:11-12)
menyatakan
bahwa
model
10
11
proses-proses
demokratis
dan
perbaikan
masyarakat.
dibandingkan
dengan
domain-domain
lainnya,
misalnya
3.
membantu
siswa
dalam
memecahkan
masalah
dan
12
13
4.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran NHT adalah:
a. Pendahuluan
Fase 1: Persiapan
1) Guru melakukan apersepsi
2) Guru menjelaskan tentang model pembelajaran NHT
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru memberikan motivasi
b. Kegiatan inti
Fase 2: Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT
Tahap pertama
1. Penomoran: Guru membagi siswa dalam kelompok yang
beranggotakan 4 orang dan kepada setiap anggota diberi nomor
1-4.
2. Siswa bergabung dengan anggotanya masing-masing
Tahap Kedua : Mengajukan pertanyaan: Guru mengajukan
pertanyaan berupa tugas untuk mengerjakan soal-soal di LKS.
Tahap ketiga
Berpikir bersama: Siswa berpikir bersama dan menyatukan
pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dalam LKS tersebut dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut.
Tahap keempat
1.) Menjawab: Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu,
kemudian
siswa
yang
nomornya
sesuai
mengacungkan
14
c. Penutup
Fase 3: penutup
1). Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
2). Guru memberikan tugas rumah
3). Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang
telah diajarkan dan materi selanjutnya.
5.
15
siswa, mengembangkan rasa ingin tahu, meningkatkan rasa percaya diri, dan
mengembangkan rasa saling memiliki.
Namun seperti yang diketahui, setiap model pembelajaran pasti
memiliki kelemahan juga. Diantara kelemahan model pembelajaran NHT
adalah tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, tiap salah satu
anggota kelompok salah memberikan jawaban, maka dapat merugikan
semua anggota kelompok tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Cooperative adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lain sebagai satu tim. Sedangkan Cooperative Learning
artinya belajar bersama-sama, saling membantu antara satu sama lain dalam
belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai
tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa Cooperative Learning adalah menyangkut teknik
mengelompokkan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar
bersama pada kelompok kecil yang umumnya tediri dari empat atau lima
orang.
b) Model NHT merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas empat
tahap yaitu penomoran, berpikir bersama, mengajukan pertanyaan dan
menjawab.
c) Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Numered Heads Together
(NHT), siswa berperan lebih aktif dibandingkan dengan guru. Keterlibatan
total semua siswa akan berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa
d) Adapun ciri khas dari NHT adalah siswa dibagi dalam beberapa kelompok,
dalam kelompok tersebut masing-masing siswa diberi nomor. Guru hanya
menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya. Dalam menujuk
siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan
mewakili kelompok tersebut. Dengan cara ini semua siswa akan berusaha
memahami konsep-konsep yang diberikan guru.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Iqbal. 2010. Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT).
http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-head-together/
SMP
Semarang
Tahun
Pelajaran
2006/2007.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01d8/e207de66.dir/doc.p
df
18