Politik, Kekuatan Dan Kekuasaan
Politik, Kekuatan Dan Kekuasaan
Di negara kita ini orang atau institusi yang berkekuasaan tinggi dalam
politik terkadang bergantung pada kharismanya. Kadang budaya
karismatik masih saja melekat pada sebagian masyarakat. Namun
sebenarnya kharisma tak lebih dari hanya sebuah pencitraan belaka. Citra
yang dapat dibuat dengan strategi yang biasa kita sebut kehumasan, dan
dibentuk selalu baik pada pandangan publik.
Pencitraan dan kharisma memerlukan media untuk penyebarannya, tanpa
media strategi apapun takkan ada gunanya tanpa media. Media tak hanya
dapat dikuasai oleh para elit politik yang jelas memiliki kekuasaan besar
dalam sistem kenegaraan. Ingat pula dengan para pemilik modal yang
mereka juga punya kuasa dalam pengendalian isu media.
Jadi apakah benar hanya elit politik saja yang hanya memiliki kuasa dan
kekuatan paling besar di istananya? Tentu tidak. Ingat pula para pemilik
dan pewaris harta terbesar di negeri ini dan pemilik media yang beberapa
diantaranya termasuk para elit politik.
Ruang dalam media yang menjadi rebutan elit-elit ini menjadi semakin
mahal saja. Karena ternyata kemajuan teknologi juga membuat
masyarakat selalu haus dan dekat dengan media di kehidupannya. Dan
perlu diingat pula bahwa media memiliki fungsi kontruksi sosial dan
refleksi kehidupan sosial masyarakat. Akhrirnya media massa yang ada
akan selalu dimanfaatkan semaksimal mungkin unuk keperluan elit-elit
yang berkuasa tadi.
Hal itulah yang menjadikan media penting bagi elit politik dan ekonomi.
Dengan penguasaan penuh di media maka mereka memiliki kontrol atas
informasi. Dan dengan kuasanya pula, mereka dapat membuat pesan
yang menguntungkan mereka dalam pembentukan image di masyarakat
untuk kepentingan politiknya.