Anda di halaman 1dari 37

RAPAT KOORDINASI RENCANA

AKSI UPAYA KESIAPSIAGAAN


PENCEGAHAN KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN
TAHUN 2015
DI

PROVINSI JAMBI

DASAR
HUKUM

UU No. 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI


DAN EKOSISTEMNYA
UU No. 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN

UU No.32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP.

UU No.18 TAHUN 2004 TENTANG PERKEBUNAN

PP No. 4 TAHUN 2001TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN ATAU


PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN
HUTAN DAN ATAU LAHAN

PP No. 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN
DAERAH KABUPATEN/ KOTA.

INSTRUKSI PRESIDEN No : 16 TAHUN 2011


PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PERMENHUT No. P.12 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN


HUTAN

KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI No. 482 TAHUN 2009 TENTANG PUSAT


PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN (PUSDALKARLAHUT).

MAKLUMAT FORKOMPINDA PROVINSI JAMBI TAHUN 2013, TTG SANKSI PIDANA


BAGI PELAKU PEMBAKARAN HUTAN, LAHAN DAN KEBUN.

TENTANG

PENINGKATAN

Berdasarkan PP No. 38 TAHUN 2007 Subbidang


Perlindungan Hutan
Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi :
Pelaksanaan perlindungan hutan pada hutan produksi, hutan lindung, yang
tidak dibebani hak dan hutan adat serta tahura SKALA PROVINSI
Pemberian fasilitasi, bimbingan
dan pengawasan dalam kegiatan
perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak dan hutan adat SKALA
PROVINSI.
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota :
Pelaksanaan perlindungan hutan pada hutan produksi, hutan lindung, yang
tidak dibebani hak dan hutan adat serta tahura SKALA KABUPATEN/ KOTA
Pemberian fasilitasi, bimbingan
dan pengawasan dalam kegiatan
perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak dan hutan adat SKALA
KABUPATEN/ KOTA.

INPRES RI No. 16 Tahun 2011


Intruksi Presiden

Upaya
Pertama

Upaya Kedua

Upaya Ketiga

Upaya Keempat

Menkokesra, Menhut,
Mentan, MenLH,
Menristek, Mendagri,
Menlu, Menkeu,
Menperpembnas,
Kejagung, Panglima TNI,
Kapolri, BNPB, Gubernur,
Bupati

Melakukan
Peningkatan
Kegiatan
dan
Koordinasi,p
embinaan
dan
penegakan
hukum

Tugas dan
Tanggung
Jawab
Kementerian
dan Lembaga
Terkait
pengendalian
kebakaran
hutan dan
lahan

Beberapa
Kementerian
Tertentu
ditegaskan untuk
memberikan
dukungan dalam
rangka
pengendalian
kebakaran hutan
dan lahan

Melaksanakan
Instruksi Persiden
dengan penuh
tanggung jawab

Instruksi kepada Gubernur:


a. Menyusun Peraturan Gubernur tentang sistem dalkarhutla.
b. Mengoptimalkan peran dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) sebagai koordinator dalam dalkarhutla.
c. Untuk provinsi yang belum memiliki BPBD agar mengoptimalkan peran dan
fungsi organisasi perangkat daerah yang membidangi pemadaman kebakaran
sebagai koordinator dalam dalkarhutla.
d. Mengalokasikan biaya pelaksanaan dalkarhutla dalam APBD provinsi.
e. Memfasilitasi hubungan kerjasama antar pemerintah kabupaten/kota dalam
pelaksanaan dalkarhutla di wilayah provinsi.
f. Melaporkan pelaksanaan dalkarhutla di
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

wilayahnya

kepada

Menteri

g. Mewajibkan kepada pelaku usaha pertanian, untuk memiliki sumber daya


manusia, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran serta melaksanakan
pengendalian kebakaran lahan yang menjadi tanggung jawabnya.
h. Memberi sanksi tegas kepada pelaku usaha pertanian, yang tidak
melaksanakan pengendalian kebakaran lahan yang menjadi tanggung
jawabnya.

Instruksi kepada Bupati/Walikota


a. Menyusun Peraturan bupati/walikota tentang sistem dalkarhutla.
b. Mengoptimalkan peran dan fungsi BPBD sebagai koordinator dalam
dalkarhutla.
c. Untuk kabupaten/kota yang belum memiliki BPBD agar mengoptimalkan
peran dan fungsi organisasi perangkat daerah yang membidangi
pemadaman kebakaran sebagai koordinator dalam dalkarhutla.
d. Melaksanakan
kerjanya.

dalkarhutla

e. Mengalokasikan
Kabupaten/Kota.

biaya

di

kabupaten/kota

pelaksanaan

yang

menjadi

wilayah

dalkarhutla

dalam

APBD

f. Mewajibkan kepada pelaku usaha pertanian, untuk memiliki sumber daya


manusia, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran serta
melaksanakan pengendalian kebakaran lahan yang menjadi tanggung
jawabnya.
g. Memberi sanksi yang tegas kepada pelaku usaha pertanian, yang tidak
melaksanakan pengendalian kebakaran lahan yang menjadi tanggung
jawabnya.
h. Melaporkan hasil pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di
wilayahnya kepada Gubernur.

I. PENDAHULUAN

Komitmen Pemerintah RI kepada Dunia Internasional untuk menurunkan Emisi Karbon sebesar
26 persen sampai pada tahun 2020 dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan bantuan
pihak lain.
Pemerintah Provinsi Jambi, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, salah satu Indikator Kinerja yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD 2010 2015 antara lain adalah Kegiatan
pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan penurunan Hotspot secara
bertahap bisa menjadi 800 hotspot pada tahun 2015.
Pemerintah Provinsi Jambi telah menyusun Strategi dan Rencana Aksi Provinsi (SRAD)
REDD+ Provinsi Jambi, berdasarkan SK Gubernur Jambi No. 352/KEP.GUB/SETDA.EKBANG
& SDA-4.2/2013, Tanggal 27 Mei 2013.
KEBAKARAN

HUTAN DAN LAHAN


1. Membangun Database Kebakaran dan Sarana Pemadam Kebakaran
a. Identifikasi titik panas dan faktor penyebab kebakaran hutan
b. Membuat peta rawan kebakaran hutan.
c. Identifkasi, seleksi dan pengadaan sarana pemadam kebakaran yang tepat guna

2. Membangun kelembagaan penanggulangan kebakaran hutan di tingkat tapak.


Membangun mekanisme keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran hutan

II. LUAS KAWASAN HUTAN,


AREAL PENGGUNAAN LAIN
(APL) PROVINSI JAMBI

Luas Daratan
Provinsi Jambi
5.100.000 Ha

(Areal Penggunaan Lain)


Seluas :

+ 2.977.435 Ha
(58, 38 %)

Luas Kws hutan


Seluas :

+ 2.122.564 ha
(41,61 %)
Terdiri dari :
- Hutan Produksi Terbatas
- Hutan Produksi Tetap
- Hutan Lindung/HLG
- Cagar Alam
- Taman Nasional
- Taman Hutan Raya
- Taman Wisata Alam

APL

:
:
:
:
:
:
:

263.507
969.689
167.402
6.804
654.001
49.326
417

Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha

NO

JENIS IZIN USAHA


PEMANFAATAN

JUMLAH
(UNIT)

IUPHHK-HA

IUPHHK-HT

18

IUPHHK-RE (PT.REKI)
TOTAL

LUAS
(Ha)
56.045,00
694.569.39
49.185,00
799.799,39

III. LOKASI DAN PENYEBAB


KEBAKARAN LAHAN DAN
HUTAN

1. Areal Penggunaan Lain (Areal Perorangan dan Areal


Perkebunan)
2. Kawasan Hutan (Konsesi dan Non Konsesi)
1. Faktor Manusia : 90 % penyebab kebakaran lahan dan hutan oleh
berbagai kegiatan dan aktivitas manusia

2. Faktor Alam : Cuaca Ekstrim (Suhu Tinggi) pada musim kemarau


terutama pada lahan gambut yang cukup besar dan letusan gunung
api.
a.
b.
c.
d.
e.

Potensi Lahan/ Hutan Gambut Provinsi Jambi 900.000 Ha :


Hutan Lindung Gambut
: 83.630 Ha
TNB
: 146.000 Ha
Tahura
: 18.380 Ha
HP Konsesi PT. WKS di Kab. Tanjabbar,
Tanjabtim dan Muaro Jambi : 113.000 Ha
APL
: 536.370 Ha

IV. UPAYA KESIAPSIAGAAN


PENGENDALIAN KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN
DI PROVINSI JAMBI

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PENGENDALIAN KEBAKARAN LA


DAN HUTAN (PUSDALKARLAHUT) PROVINSI JAMBI
(SK Gubernur Jambi : 482 Tahun 2009)
PENGARAH
Unsur Muspida

KETUA
Wkl. Gubernur Jambi
WKL. KETUA
Sekretaris Daerah
KETUA HARIAN
Ass. II Setda Prov
WKL. KETUA
Kepala BLHD

POKJA
PENCEGAHAN &
PENAGGULANGAN
KEBAKARAN
HUTAN
Kadis Kehutanan

POKJA PENCEGAHAN
DAN PENAGGULANGAN
KEBAKARAN KEBUN &
PERTANIAN
Kadis Perkebunan

POKJA PENCEGAHAN
DAN
PENAGGULANGAN
KEBAKARAN
TAMBANG &
TRANSMIGRASI
Kadis Pertambangan

SEKRETARIS
Karo SDA Setda Prov
WAKIL SEKRETARIS
Kabid PKPM BLHD

POKJA PENANGANAN
PASCA KEBAKARAN &
DAMPAK LINGKUNGAN
Ka. Badan Kesbangpol

POSKO DALKARLAHUT
KABUPATEN/KOTA

SATGAS DALKARLAHUT
TINGKAT KECAMATAN
Jalur koordinasi
BRIGADE/REGU DALKARLAHUT
TK. DESA / PERUSAHAAN

Jalur komando

1.

MELAKUKAN KEGIATAN PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN


PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBUKAAN
LAHAN YANG DILAKUKAN OLEH BADAN USAHA YANG
BERGERAK DIBIDANG KEHUTANAN ;

2.

MEMONITOR PELAKSANAAN UPAYA PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
PADA
KAWASAN
HUTAN ;

3.

MEMBERIKAN
ARAHAN
TEKNIS
OPERASIONAL
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN PADA KAWASAN HUTAN ;

4.

MENGUSAHAKAN DUKUNGAN DANA, SARANA DAN


PRASARANA SERTA SUMBERDAYA LAINNYA UNTUK
MENDUKUNG KELANCARAN UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
PADA
KAWASAN
HUTAN ;

5.

MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT


LAINNYA
DALAM
UPAYA
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN PADA KAWASAN HUTAN.

V. SUMBERDAYA DAN SARPRAS


PEMADAMAN KEBAKARAN HUTAN

SUMBERDAYA MANUSIA

JUMLAH

ORGANISASI / INSTANSI :

PERSONIL :

Dinas Kehutanan Prov. Jambi

1 Regu (20 orang)

Manggala Agni 5 Daops, BKSDA.


DAOPS.png

16 Regu (240 orang)

Balai TN. Berbak 1 Daops.


HPH/HTI.
Kelompok MPA (Masyarakat Peduli
Api).

2 Regu (30 orang)


13 Regu (356 orang)
44 Kelompok (737 orang)

SUMBERDAYA PERALATAN

JUMLAH

MOBIL DAMKAR

1 UNIT

MOBIL MINIBUS

4 UNIT

MOBIL SLIP ON

6 UNIT

MOBIL MONILOG

11 UNIT

MOTOR PATROLI
MOTOR IMPULSE GUN

16 UNIT
7 UNIT

MESIN UTAMA

12 UNIT

MESIN JINJING

45 UNIT

FLOATING PUMP

3 UNIT

LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH


DILAKSANAKAN POKJA
KEHUTANAN

1. PEMBUATAN PETA RAWAN KEBAKARAN. peta rawan karhutla.jpg

2. DETEKSI DINI MELALUI PEMANTAUAN HOTSPOT DARI SATELIT NOAA.18 DILAKUKAN


SETIAP HARI. MENTERI_LHK_JAMBI\HS.jpg
3. PATROLI PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DILAKUKAN BERSAMA MPA.
4. DESIMINASI DATA HOTSPOT KEPADA KELOMPOK KERJA KEHUTANAN KABUPATEN DAN
UPT UNTUK MENINDAKLANJUTI DATA HOTSPOT.
5. PENGECEKAN HOTSPOT.
6. MELAKUKAN RAPAT KOORDINASI PROVINSI, KABUPATEN / KOTA.
7. APEL SIAGA DALAM RANGKA KESIAPSIAGAAN KEBAKARAN HUTAN
8. MENYIAPKAN DAN MEMELIHARA PERALATAN KEBAKARAN HUTAN
9. MONITORING SUMBER DAYA PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA PEMEGANG IJIN.
10. MEMBUAT PENGUMUMAN GUBERNUR JAMBI TENTANG PENCEGAHAN KEBAKARAN
LAHAN DAN HUTAN SERTA PEMBUATAN LEAFLET/ BOOKLET UNTUK KAMPANYE
PENCEGAHAN KEBAKARAN SETIAP TAHUN.
11. SOSIALISASI / PENYULUHAN PADA MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN
12. MELAKSANAKAN PEMADAMAN. Data Luas karhutla.png
13. MELAKSANAKAN MONITORING DAN EVALUASI PASCA KEBAKARAN
14. MELAKUKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPADA PARA MPA DAN PEMEGANG IJIN.

HOTSPOT PROVINSI JAMBI


TAHUN 2011 2015
(Per 7 Februari)

HOTSPOT PER PROVINSI


(s/d 7 Februari 2015)

HOTSPOT PER KABUPATEN TAHUN 2015


(per 7 Februari Total 91 hotspot )

(per 7 Februari TOTAL 91 HOTSPOT)

(42)
(49)

VI. KENDALA DAN HAMBATAN

Musim kemarau yang panjang


Kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan secara tradisional masih
sulit dirubah
Akses ke lokasi kebakaran sulit dijangkau dan sumber air terbatas
Luasnya lahan gambut yang mudah terbakar.
Belum semua Pemerintah Kabupaten / kota dan dunia usaha memiliki
sumberdaya manusia, anggaran dan peralatan kebakaran lahan dan
hutan yang memadai
Penegakan hukum bagi pelaku pembakaran belum optimal karena
keterbatasan kemampuan SDM/ Polhut.
Kurangya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam hal
kegiatan perlindungan lahan dan hutan, khususnya dalam rangka
pengendalian kebakaran hutan.
Keterbatasan akses karena kewenangan Manggala Agni dalam
melakukan operasi pemadaman kebakaran di luar kawasan hutan
konservasi, sedangkan kondisi saat ini yang sudah siap untuk
melaksanakan operasi tersebut di Provinsi Jambi adalah Manggala
Agni.

1.

Agar institusi lain sesuai Pokja berperan aktif melakukan


Kesiapsiagaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

2.

Agar dibentuk Satgas Pengendalian KARLAHUT sampai tingkat Desa


dengan sistem dan mekanisme garis komando yang jelas.

3.

Memberi kewenangan kepada Manggala Agni untuk melakukan


Pengendalian KARLAHUT di luar kawasan hutan konservasi.

4.

Agar para pemegang ijin mempunyai kepedulian dan tanggung jawab


terhadap upaya pengendalian KARLAHUT di sekitar area kerja.

5.

Untuk memberi efek jera terhadap pelaku agar dikenakan Sanksi yang
tegas

TAKSIRAN LUAS KEBAKARAN


NO

TAHUN
Dalam
Kawasan
Hutan

Luar
Kawasan Hutan

Jumlah (ha)

2010

8,00

9,50

17,50

2011

621,00

1.313,40

1.934,40

2012

467,25

2.474,35

2.941,60

2013

162,00

127,00

289,00

2014

1.996,30

1.006,70

3.003,00

Anda mungkin juga menyukai