Anda di halaman 1dari 14

Anatomi Kornea

Kornea merupakan bagian selaput


mata yang tembus cahaya, bersifat
transparan,avaskular, berukuran 1112 mm horizontal dan 10-11 mm
vertikal, tebal 0,6-1 mm. Indeks bias
kornea 1,375 dengan kekuatan
pembiasan 80%.

Persarafan kornea

Persarafan kornea berasal dari divisi oftalmik nervus trigeminus.


Percabangan nervus ini berasal dari ruang perikoroidal, menembus
sklera dan membentuk pleksus.
Pleksus ini akan menyebar secara radier dan kemudian masuk ke
stroma kornea. Serat saraf ini akan kehilangan selaput mielin dan
bergabung membentuk pleksus subepitel kornea.
Cabang terminal nervus ini akan menembus lapisan Bowman,
menyebar dan membentuk pleksus intraepitel. Saraf ujung bebas
inilah yang responsif terhadap nyeri dan suhu.
Akibat dari banyaknya persarafan, hal ini menyebabkan kornea
sangat sensitif terhadap berbagai stimuli.

Refleks Kornea
Stimulus terhadap n. Trigeminus di
kornea, palpebra dan konjungtiva
yang disebut refleks kedip
sensoris/reflek kornea
Refleks ini berlangsung cepat yaitu
0,1 detik.
Stimulus yang berupa cahaya yang
menyilaukan.

Nutrisi untuk Kornea


Dalam nutrisinya, kornea bergantung
pada difusi glukosa dari aquos
humor dan oksigen yang berdifusi
melalui lapisan air mata. Sebagai
tambahan, kornea perifer disuplai
oksigen dari sirkulasi limbus.
Kornea selain mendapatkan oksigen
dari Aquos humor juga mendapatkan
oksigen dari udara luar.

Vaskularisasi kornea
Kornea yang sehat adalah avaskular
dan tidak memiliki saluran limfatik.
Nutrisi sel kornea didapat melalui
difusi dari cairan akueus, kapiler
pada limbus, dan oksigen yang
terlarut dalam film prekorneal.

Histologi Kornea
Lapisan kornea, terdiri 5 lapisan :
Epitel kornea
Lanjutan epitel konjungtiva bulbi
Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel
epitel tidak bertanduk yang saling tumpang
tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan
sel gepeng.

Membrana Bowman
Tdk mempunyai daya regenerasi
Dibentuk oleh perpadatan subtansi antar
sel dengan serabut kolagen halus yg
tersebar tak beraturan

Stroma
Membentuk massa kornea (90%)
Terdiri serabut kolagen yang sejajar
Diantara serabut kolagen terdapat
fibroblas gepeng
Subtansi dasar : Kondroitin sulfat
Tidak ada pembuluh darah

Membrana Descement
Bersifat sangat elastik dan berkembang
terus seumur hidup,mempunyai tebal 40
m
Serabut kolagen halus
Sel endotel, berupa selapis sel kuboid

Endotel :
Berasal dari mesotelium,
Berlapis satu bentuk heksagonal
Dengan tebal 20-40m yang melekat
pada membran descmet melalui
hemi desmosom dan zonula okluden.

Lapisan kornea
EPITEL ANTERIOR
MEMBRANE BOWMAN

SUBTANSIA PROPRIA

MEMBRANE DESCEMENT
ENDOTEL

Fisiologi aqueous humor


Aqueous humor Membawa nutrien untuk kornea dan lensa,
yaitu struktur yang tidak memiliki aliran darah. Humor
aquosus dihasilkan dengan kecepatan sekitar 5 ml/hari oleh
suatu jaringan kapiler di dalam badan siliar, suatu turunan
khusus lapisan koroid anterior. Caian ini mengalir ke suatu
kanalis di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah.
Fisiologi air mata
Air mata berfungsi sebagai:
pelumas,
pembersih,
dan bahan bakterisida.
Air mata di produksi secara terus menerus oleh kelenjar
lakrimal di sudut lateral atas di bawah kelopak mata. Cairan
pencuci mata ini mengalir di atas permukaan anterior mata dan
keluar melalui saluran-saluran halus di sudut mata untuk
akhirnya sampai ke bagian belakang saluran hidung.

Roderick B. Kornea. In: Vaughan & Asbury.


Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta : EGC.
2009. p. 125-49.
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata edisi2. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. 2002. p.113116
Mansjoer, Arif M. 2001. Kapita Selekta edisi-3
jilid-1. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. Hal: 56
Ilyas S., Yulianti S.R. Ilmu Penyakit Mata. 5 th ed.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2014

Anda mungkin juga menyukai