b. Pendekatan Langsung
Tidak semua pesan negatif harus disusun dengan pendekatan tidak langsung,
pesan negatif dapat disusun dengan pendekatan langsung jika reaksi negatif yang
ditimbulkan berpengaruh kecil terhadap audiens. Pendekatan langsung dimulai dengan
penyampaian pesan negatif, lalu berbagai alasan yang mendukungnya dan diakhiri
dengan penutup surat yang bersahabat. Pendekatan langsung ini diperlukan dapat
digunakan ketika audiens tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendengarkan pesan
negatif. Suatu pesan negatif dapat disusun dengan pendekatan langsung jika pesan
1.
2.
3.
4.
Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyampaian bad news kepada pelanggan
atau calon pelanggan.
a. Tetap bekerja sebaik mungkin menuju kepada terwujudnya suatu penjualan ulang (resale)
b. Tetap menjaga instruksi atau informasi tambahan sejelas mungkin
c. Tetap optimis, percaya diri
Memperkuat kepercayaan pelanggan dengan memberikan pelayanan dan produk yang baik
merupakan salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan penjualan ulang bagi para
pelanggan.
1) Bad news tentang Pesanan
Paling tidak ada dua jenis bad news yang bisa disampaikan kepada pelanggan kita, yaitu :
a. Kita hanya dapat memenuhi sebagian produk yang dipesan atau
b. Kita sama sekali tidak dapat memenuhi semua produk pesanan tersebut.
2) Penolakan Surat Aduan dan Keluhan
Secara umum, untuk menjawab penolakan surat aduan, kita dapat menggunakan
pendekatan organisasional perencanaan tak langsung, di mana kita menyatakan penolakan
tersebut pada bagian pertengahan surat.
Orang cenderung takut untuk menyampaikan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerti.
Posisikan diri anda dari sudut pandang pelanggan dalam situasi tersebut. Berikan informasi
sebanyak mungkin tentang siapa, apa, kapan, di mana dan mengapa.
2. Tempatkan diri anda sebagai pelanggan
Agar mereka tidak merasa khawatir dengan berita buruk yang akan anda sampaikan,
tempatkan diri anda sebagai pelanggan. Mereka yang khawatir bahkan mungkin marah pada
berita buruk tersebut dan itu bisa memengaruhi mereka (atau perusahaan) secara pribadi,
jangan biarkan mereka menebak-nebak, berikan mereka penjelasan dan semua fakta.
3. Hargai perasaan mereka
Jangan mengabaikan perasaan mereka, biarkan mereka curhat. Emosi negatif mereka harus
anda tangani terlebih dahulu sebelum anda merencanakan sebuah tindakan yang positif.
4. Bertanggung jawab
Rencanakanlah sebuah rencana yang akan anda atau perusahaan ambil secara spesifik.
5. Pantau terus
Buatlah prioritas anda untuk melacak kemajuan pada permasalahan pelanggan dalam
perusahaan anda. Sering-seringlah membuat laporan ke pelanggan sampai situasinya benarbenar terkendali.
Cara Agar Komplain Pelanggan Terselesaikan
Komplain berasal dari bahasa Latin plangere yang artinya adalah memukul dan
pukulan ini ditujukan ke bagian dada. Entah bagaimana evolusinya, saat ini, komplain lebih
diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang mengganggu. Tidak
mengherankan, setiap mendengar kata komplain, kita mempunyai persepsi negatif.
Perilaku Komplain
Perilaku komplain di Indonesia sungguh mengalami kemajuan yang pesat akhir-akhir ini.
Laju kenaikan komplain ini tidak terbendung. Dalam berbagai hasil survei yang saya amati,
jumlah pelanggan yang mengajukan komplain baik secara formal maupun tidak formal
meningkat secara seignifikan. Ada dua faktor minimal yang membuat kenaikan angka komplain
di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pertama, iklim keterbukaan yang melanda Indonesia sejak runtuhnya order baru. Iklim
keterbukaan ini disertai dengan kebebasan pers, kebebasan untuk berpendapat dan bahkan
kesemuanya ini diwujudkan dalam berbagai bentuk undang-undang. Oleh karena itu, masyarakat
atau konsumen merasa mendapat dorongan untuk berontak atau cepat untuk menyampaikan halhal yang membuat mereka tidak puas.
6
REFERENSI:
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Andi.
http://online.binus.ac.id/OLMS/DataSynch/1201005805/files/2010042011532325000000
003. Diakses pada 27 Oktober 2014.
KOMUNIKASI BISNIS
oleh:
Kelompok 3
(1306305016)
Ni Made Suari
(1306305017)
(1306305104)
(1306305120)
I Nyoman Judarmita
(1306305145)
10