Umur Responden
Variabel
Mean
SD
Min
Maks
Umur responden
30.18
5.966
17
47
Dari hasil pengumpulan data 200 Baduta dikelurahan Tanah Baru mengenai karakteristik keluarga, didapatkan
bahwa rata-rata umur responden adalah 30 tahun dengan usia termuda adalah 17 tahun dan usia tertua adalah 47
tahun, sedangkan untuk distribusi usia responden yaitu terdapat
Kategori Umur (Tahun)
<20
20-29
30-39
>40
Frekuensi (n)
6
88
94
12
Persen (%)
3
44
47
6
102
51
Anak responden
40
40
Ayah responden
Ibu responden
10
10
Kakak responden
Kakek responden
Nenek responden
Responden
24
24
Suami responden
17
17
Tidak
97
48.5
Tidak Tahu
0.5
TOTAL
120
100
Frekuensi (n)
Persen (%)
Maag
93
46.5
Jantung
10
Hipertensi
21
10.5
Ginjal
Kanker
Diabetes melitus
3.5
obesitas
11
5.5
Asam urat
28
14
Osteoporosis
TBC
Stroke
Penderita penyakit
Penderita
Responden
Suami responden
Anak responden
Orang tua responden
Lainnya
Frekuensi (n)
Tidak
Ya
118
82
164
36
193
7
179
21
198
2
Persen (%)
Tidak
Ya
59
41
82
18
83.5
3.5
89.5
10.5
98.5
1.5
Frekuensi (n)
Persen (%)
Panas/Batuk/Pilek
Asma
Pneumonia
TBC
Diare
Campak
Cacar
Lainnya :
Step
Konstipasi
Tidak sakit
Cacingan
122
1
3
0
9
3
1
5
1
1
34
1
61
0.5
1.5
0
4.5
1.5
0.5
2.5
0.5
0.5
17
0.5
Karakteristik Balita
umur_balita
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
0-5 bulan
45
22.3
23.4
23.4
6-11bulan
42
20.8
21.9
45.3
52.0
54.7
100.0
Total
192
95.0
100.0
Missing System
10
5.0
Total
202
100.0
Valid
Sex
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
50.0
50.0
50.0
Male
101
50.0
50.0
100.0
Total
202
100.0
100.0
Range umur baduta yang paling banyak adalah umur 12-23 bulan dengan jumlah 105 anak (95%),
kemudian umur 0-5 bulan dengan 45 anak (22.3%) dan yang terakhir umur 6-11 bulan dengan 42 anak (20.8%).
Total 202 baduta yang termasuk dalam sampel, terdapat hasil valid yang sama rata pada jumlah umur baduta.
101 baduta berjenis kelamin perempuan dan 101 baduta lain berjenis kelamin laki-laki.
Total
pendek
27
63
90
normal
Count
19
31
50
overweight
Count
21
27
obese
Count
10
24
34
Count
62
139
201
Baik ibu dengan kategori kurus sekali, kurus, normal, gemuk, ataupun gemuk sekali, paling banyak memiliki
anak dengan kategori gizi baik.
19
71
90
21.1%
78.9%
100.0%
41.0%
44.8%
% of Total
9.5%
35.3%
44.8%
Count
46
50
% within
IMTibu
8.0%
92.0%
100.0%
26.6%
24.9%
% of Total
2.0%
22.9%
24.9%
24
27
11.1%
88.9%
100.0%
13.9%
13.4%
% of Total
1.5%
11.9%
13.4%
Count
32
34
% within
IMTibu
5.9%
94.1%
100.0%
18.5%
16.9%
% of Total
1.0%
15.9%
16.9%
Count
28
173
201
% within
IMTibu
13.9%
86.1%
100.0%
100.0%
100.0%
% of Total
86.1%
100.0%
normal
overweight Count
% within
IMTibu
obese
Total
13.9%
Baik ibu dengan kategori kurus sekali, kurus, normal, gemuk, ataupun gemuk sekali, paling banyak memiliki
anak dengan kategori gizi baik.
Pengetahuan Gizi
Umur Diberikan ASI saja
ASI_saja
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
168
83.2
83.2
83.2
<6 bulan 11
5.4
5.4
88.6
>6 bulan 23
11.4
11.4
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 6 bulan
202
Berdasarkan data yang diperoleh, mengenai pengetahuan tentang asi 83.2% (168 responden) ibu baduta
menjawab bahwa sebaiknya bayi diberikan ASI saja sampai umur 6 bulan, 5.4% (11 responden) menjawab
kurang dari bulan, dan 11.4% (23 responden) menjawab lebih dari 6 bulan.
makanan_lumat
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
110
54.5
54.5
54.5
<6 bulan 16
7.9
7.9
62.4
>6 bulan 76
37.6
37.6
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 6 bulan
202
Makanan Lembek
makanan_lembek
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
53
26.2
26.2
26.2
53.0
53.0
79.2
>9 bulan 42
20.8
20.8
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 9 bulan
202
makanan_keluarga
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
129
63.9
63.9
63.9
<12 bulan 31
15.3
15.3
79.2
>12 bulan 42
20.8
20.8
100.0
Total
100.0
100.0
Valid 12 bulan
202
Mengenai pengetahun ibu baduta tentang umur pemberian makanan pada baduta didapatkan hasil bahwa untuk
makanan lumat (bubur susu, makanan saring, buah-buahan yang dilumatkan) 110 responden atau 54.5% ibu
menjawab makanan lumat tersebut baik diberikan ketika baduta sudah berumur 6 bulan, 16 responden atau
7.9% menjawab makanan lumat boleh diberikan pada umur <6 bulan, dan 76 responden atau 37.6% menjawab
makanan lumat boleh diberikan pada umur >6 bulan.
Untuk pemberian jenis makanan lembek seperti nasi tim dan bubur nasi, 53 reponden (26.2%) menjawab
sebaiknya diberikan ketika baduta berumur 9 bulan. 107 responden atau 53% menjawab pada <9 bulan, dan 42
responden 20.8% ibu menjawab >9 bulan.
Sedangkan untuk pemberian makan makanan yang dikonsumsi sama dengan keluarga, 63.9% dari responden
menjawab sebaiknya baduta diberikan makanan keluarga ketika baduta berusia 12 bulan atau satu tahun. Dapat
ditarik kesimpulan bawah pengetahun yang dimiliki 202 ibu baduta di Keluraha Pasi Putih cukup baik.
Vitamin A
Pemberian Vitamin A
kapsul_vitamin_A
Frequency Percent
Cumulative
Valid Percent Percent
199
98.5
98.5
98.5
1.0
1.0
99.5
tidak tahu 1
.5
.5
100.0
Total
100.0
100.0
Valid ya
tidak
202
Berdasarkan pengambilan data 202 Baduta di Kelurahan Tanah Baru mengenai pentingnya pemberian kapsul
vitamin A dan manfaatnya, didapatkan hasil bahwa 199 responden (98.5%) mengakui pentingnya pemberian
Vitamin A, 2 responden (1.0%) mengatakan tidak penting, dan 1 responden (0.5%) mengatakan tidak tahu
terkait pemberian vitamin A.
Frequent
Percent
(n)
(%)
Severe underweight
3.0
3.0
3.0
Underweight
4.5
4.5
7.5
Normal
178
89.0
89.0
96.5
3.5
3.5
100.0
200
100.0
100.0
Category
Valid Percent
Cumulative
Percent
Berdasarkan hasil analisis berat badan menurut umur pada tabel diatas, terdapat 4 kategori status gizi
yaitu baduta yang mengalami masalah pertumbuhan (may have growth problem), berat badan normal, berat
badan kurang (underweight), dan berat badan sangat kurang (severely underweight). Kategori ini menggunakan
cut off pointdari WHO, 2010. Dari hasil pengukuran antropometri 200 baduta di Kelurahan Tanah Baru,
sebagian besar baduta memiliki berat badan normal yaitu 89% dari total baduta. Sedangkan baduta yang
mengalami masalah pertumbuhan sekitar 10,9 % dari total baduta. Baduta yang memiliki berat badan kurang
sekitar 9% dan yang memiliki berat badan sangat kurang sekitar 3% dari total baduta.
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
71
67
37
18
4
1
200
1.0
35.5
33.5
18.5
9.0
2.0
.5
100.0
1.0
35.5
33.5
18.5
9.0
2.0
.5
100.0
1.0
36.5
70.0
88.5
97.5
99.5
100.0
Berdasarkan hasil analisis jumlah anggota keluarga dari 200 keluarga yang memiliki baduta di
Kelurahan Tanah Baru, sebanyak 71% memiliki jumlah anggota keluarga 3 orang, 67% memiliki jumlah
anggota keluarga 4 orang, 37% memiliki jumlah anggota keluarga 5 orang, 18% memiliki jumlah anggota
keluarga 6 orang, 4% memiliki jumlah anggota keluarga 7 orang, 2% memiliki jumlah keluarga 2 orang dan 1%
memiliki jumlah anggota keluarga 8 orang. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis tersebut adalah sebagian
besar dari 200 keluarga yang memiliki baduta di Kelurahan Tanah baru memiliki jumlah anggota keluarga 3
orang (71%) dan yang terendah adalah keluarga yang memiliki jumlah anggota 8 orang (1%).
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
1
11
4
11
2
1
.5
5.5
2.0
5.5
1.0
.5
.5
5.5
2.0
5.5
1.0
.5
Percent
1.0
6.5
8.5
14.0
15.0
15.5
.5
.5
16.0
.5
.5
16.5
Karyawan swasta
Karyawan ui
Kuli
Kurir
Marinir
Pegawai negeri
sipil
Satpam
Sales promotion
Supir
Teknisi
TNI
Tukang
Wedding
organizer
Wiraswasta
Total
84
2
1
1
1
41.0
1.0
.5
.5
.5
41.0
1.0
.5
.5
.5
57.5
58.5
59.0
59.5
60.0
2.5
2.5
62.5
9
1
7
3
2
1
3.0
.5
3.5
1.5
1.0
.5
3.0
.5
3.5
1.5
1.0
.5
65.5
67.5
71.0
73.5
74.5
75.0
.5
.5
75.5
49
200
22.5
100.0
22.5
100.0
98.0
Berdasarkan hasil analisis pekerjaan kepala keluarga dari 200 keluarga yang memiliki baduta di Kelurahan
Tanah Baru, pekerjaan kepala keluarga adalah karyawan swasta (41%), wiraswasta sebanyak 22,5%, karyawan
dan buruh sebanyak 11%, satpam sebanyak 3%, pegawai negeri sipil sebanyak 2.5% dan sisanya sebagai
teknisi, WO, TNI, tukang, supir, sales, dan lain-lain. Persentase tertinggi adalah pekerjaan kepala keluarga
sebagai karyawan swasta (84%) dan terendah adalah tukang, WO, sales, karyawan sekolah, bank, hotel, dan
bertender (0.5%)
Penyakit Vs Pendek
PENDEK
Panas/Batuk/Pilek
Asma
TIDAK
PENDEK
TOTAL
22
99
121
18.2%
81.8%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
66.7%
33.3%
100.0%
Diare/buang-buang air
Campak
Cacar
Penyakit lainnya
Tidak sakit
Cacingan
total
.0%
.0%
.0%
25.0%
75.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
51
58
10.3%
87%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
34
166
200
17%
83%
100%
Berdasarkan hasil anasilis penyakit dengan pendek yang sesuai dengan cut off point dari WHO 2010 maka 34%
baduta dikategorikan pendek, dan 83% baduta dikategorikan tidak pendek. Baduta yang termasuk kedalam
kategori pendek, sebagian besar mengalami panas, batuk dan pilek. Selain itu, baduta dengan kategori pendek
mengalami penyakit asma, pneumonia, dan cacar selama 2 minggu terakhir. Baduta dalam kategori pendek yang
tidak sakit sebanyak 6 baduta. Sedangkan, sebanyak 83% baduta dalam kategori tidak pendek, sebagian besar
mengalami panas, batuk dan pilek dalam 2 minggu terakhir. Baduta yang tidak sakit dalam kategori tidak
pendek sebanyak 51 baduta.
Penyakit Vs kurus
Panas/Batuk/Pilek
Asma
KURUS
TIDAK KURUS
TOTAL
113
121
6.6%
93.4%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
Diare/buang-buang air
Campak
Cacar
Penyakit lainnya
Tidak sakit
Cacingan
Total
.0%
100.0%
100.0%
.0%
.0%
.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
52
57
8.7%
91.2%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
13
187
200
6.5%
93%
100%
Berdasarkan hasil anasilis penyakit dengan kurus, yang sesuai dengan cut off point dari WHO 2010 maka 6.5%
baduta dikategorikan kurus, dan 93% baduta dikategorikan tidak kurus. Baduta yang termasuk kedalam kategori
kurus, sebagian besar (8 baduta) mengalami panas, batuk dan pilek. Kemudian, baduta dalam kategori kurus
yang tidak sakit sebanyak 5 baduta. Sedangkan, sebanyak 113 baduta dalam kategori tidak kurus, sebagian
besar juga mengalami panas, batuk dan pilek dalam 2 minggu terakhir namun yang tidak sakit sebanyak 52
baduta.
Status Gizi Baduta
berdasarkan BB/TB
Severe Wasted
Wasted
Normal
Risk Overweight
Overweight
Frekuensi (n)
Persen (%)
13
14
116
41
9
6,4
6,9
57,4
20,3
4,5
Obesitas
8
4
Total
201
99,5
Missing
1
0,5
Total
202
100
Dari hasil analisis pengukuran antropometri Berat Badan dan Tinggi Badan pada 200 Baduta di Kelurahan
Tanah Baru tahun 2014, terdapat 13 Baduta tergolong sangat kurus, 14 Baduta tergolong kurus, 116 Baduta
tergolong normal, 41 Baduta berisiko kegemukan, 9 Baduta Gemuk, 8 Baduta tergolong Obesitas, dan sisanya 1
data Baduta missing. Dari hasil analisa di atas menunjukkan Berat Badan menurut Tinggi Badan normal cukup
tinggi pada Baduta di Kelurahan Tanah Baru.
Frekuensi (n)
Persen (%)
BBLR
19
9,4
Normal
181
89,6
Total
200
99
Total
202
100
Dari total 200 baduta yang diteliti, 181 baduta (89,4%) lahir dengan berat badan normal, namun 19 baduta
(9,4%) memiliki berat badan lahir yang rendah (BBLR).
Frekuensi (n)
Persen (%)
10
173
1
16
202
5
85,6
0,5
8,9
100
Dari total 200 baduta yang diteliti hanya 184 baduta panjang lahirnya diketahui, sedangkan 16 baduta tidak
diketahui panjang badan lahirnya karena ibu tidak tahu/lupa. Dari 184 panjang lahir baduta yang diketahui,
jumlah terbanyak adalah baduta yang mrmiliki panjang lahir normal, yaitu 173 baduta (85,6%), 10 baduta (5%)
memiliki panjang badan lahir dalam kategori pendek, dan 1 baduta (0,5%) memiliki panjang badan lahir dalam
kategori panjang.
Severe Wasted
Wasted
Normal
Risk Overweight
Overweight
Obesitas
Total
Pola Asuh
Masih
diberi
ASI
9
7
61
17
8
6
108
Total
13
14
116
41
9
8
201
Dari data tersebut, tidak terlihat perbedaan yang cukup besar antara pemberian ASI terhadap status gizi
(BB/TB). Namun, jumlah anak yang masih diberi ASI dan memiliki status gizi normal (61 baduta) lebih besar
dibanding jumlah anak yang sudah tidak diberi ASI (55 baduta.
Naomi Wiramah
1206211202
7. IMT|U (normal, wasted, severe wasted, risk of overweight, overweight, obese)
Tabel 7.1
Status Gizi Baduta Berdasarkan Kategori IMT|U
di Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014
Frekuensi (n)
Persentase (%)
12
14
116
41
9
8
200
6,0
7,0
58,0
20,5
4,5
4,0
100,0
Dari 200 databaduta di Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014, yang dikategorikan status gizinya berdasarkan
IMT|U dan cut off point (COP) z-score WHO 2005 (<-3,01=severe wasted; -3,00-2,01 = wasted;
-2,001,00 = normal; 1,012,00 = risk of overweight; 2,013,00 = overweight; dan >3,01 = obese), dapat
dilihat bahwa jumlah baduta yang status gizinya severe wasted (z-score <-3,01) ada 12 orang (6,0%);
wasted (z-score -3,00-2,01) ada 14 orang (7,0%); normal (z-score -2,001,00) ada 116 orang (58,0%);
risk of overweight(z-score 1,012,00) ada 41 orang (20,5%); overweight(z-score 2,013,00) ada 9 orang
(4,5%); dan obese (z-score >3,01) ada 8 orang (4,0%). Dari distribusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
status gizi baduta berdasarkan kategori IMT|U paling banyak adalah normal, kemudian risk of overweight,
wasted, severe wasted, overweight, dan paling sedikit adalah obese.
Tingkat Kecukupan
Frekuensi (n)
Persen (%)
Kurang
Cukup
Lebih
Total
Missing System
12
43
57
112
88
200
25
7
80
112
88
6,0
21,5
28,5
56,0
44,0
100,0
12,5
3,5
40,0
56,0
44,0
TOTAL
Protein
Kurang
Cukup
Lebih
Total
Missing System
TOTAL
Lemak
Kurang
Cukup
Lebih
Total
Missing System
TOTAL
Karbohidrat
Kurang
Cukup
Lebih
Total
Missing System
TOTAL
200
27
28
57
112
88
200
38
29
45
112
88
200
100,0
13,5
14,0
28,5
56,0
44,0
100,0
19,00
14,5
22,5
56,0
44,0
100,0
Kecukupan gizi baduta dihitung berdasarkan hasil analisis asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak, dan
karbohidrat) yang dikumpulkan dari tiap individu terpilih dengan menggunakan metode recall 24 jam.
Pengkategorian kecukupan zat gizi ini mengacu pada Angka Kecukupan Gizi untuk Orang Indonesia Tahun
2012, dimana konsumsi energi dikatakan cukup jika asupannya lebih dari 70% AKG, sedangkan untuk protein,
lemak, dan karbohidrat lebih dari 80% AKG.
Dari 200 data baduta di Kelurahan Tanah Baru tahun 2014, hanya 112 data recall 24 jam yang dianalisis,
sisanya 88 data missing. Berdasarkan 112 data recall 24 jam tersebut, dapat dilihat dan disimpulkan bahwa ratarata konsumsi energi, protein, lemak, dan karbohidrat pada baduta, cenderung di atas kecukupan gizi menurut
AKG untuk Orang Indonesia Tahun 2012.
7. Posyandu vs pendek
Tabel 7.1
Hubungan Status Gizi Baduta Berdasarkan Kategori TB|U dengan Kunjungan Posyandu
di Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014
Kunjungan Posyandu
Pernah
Tidak Pernah
n
%
n
%
23 82,1
4
14,3
15 93,8
1
6,2
104 80,0
25
19,2
7
777,8
2
22,2
162
81,0
36
18,0
Total
Tidak Tahu
n
%
1
3,6
0
0,0
1
0,8
0
0,0
2
1,0
n
28
16
130
9
200
%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Dari 200 data baduta di Kelurahan Tanah Baru tahun 2014, dapat dilihat bahwa 28 baduta memiliki status gizi
severe stunted (z-score <-3,01), 16 baduta memiliki status gizi stunted (z-score -3,00-2,01), 130 baduta
memiliki status gizi normal (z-score -2,003,00), dan 9 baduta memiliki status gizi very tall (z-score >3,01).
Dari 28 data baduta yang status gizinya severe stunted, terdapat 23 baduta (82,1%) yang pernah ke posyandu, 4
baduta (14,3%) yang tidak pernah ke posyandu, dan 1 baduta (3,6%) yang tidak tahu posyandu. Dari 16 data
baduta yang status gizinya stunted, terdapat 15 baduta (93,8%) yang pernah ke posyandu dan 1 baduta (6,2%)
yang tidak pernah ke posyandu. Dari 130 data baduta yang status gizinya normal, terdapat 104 baduta (80,0%)
yang pernah ke posyandu, 25 baduta (19,2%) yang tidak pernah ke posyandu, dan 1baduta (0,8%) yang tidak
tahu posyandu. Dari 9 data baduta yang status gizinya very tall, terdapat 7 baduta (77,8%) yang pernah ke
posyandu dan 2 baduta (22,2%) yang tidak pernah ke posyandu. Dari hubungan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa baduta yang status gizinya normal berdasarkan kategori TB|U, sebagian besar pernah ke posyandu.
Tabel 7.2
Hubungan Status Gizi Baduta Berdasarkan Kategori TB|U dengan Jumlah Kunjungan Posyandu
dalam 3 Bulan Terakhirdi Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014
U
Severe stunted (z-score <-
3 Kali
n
%
22
66,7
n
33
%
100,0
3,01)
Stunted (z-score -3,00-2,01)
Normal (z-score -2,003,00)
Very tall (z-score >3,01)
Total
8
31
2
46
15
69
4
110
28
130
9
200
100,0
100,0
100,0
100,0
28,6
23,8
22,2
23,0
4
18
1
26
14,3
13,8
11,1
13,0
1
12
2
18
3,6
9,2
22,2
9,0
Total
53,6
53,1
44,4
55,0
Dari 200 data baduta di Kelurahan Tanah Baru tahun 2014, dapat dilihat bahwa 33 baduta memiliki status gizi
severe stunted (z-score <-3,01), 28 baduta memiliki status gizi stunted (z-score -3,00-2,01), 130 baduta
memiliki status gizi normal (z-score -2,003,00), dan 9 baduta memiliki status gizi very tall (z-score >3,01).
Dari 33 data baduta yang status gizinya severe stunted, terdapat 5 baduta (15,2%) yang tidak ke posyandu dalam
3 bulan terakhir, 3 baduta (9,1%) yang 1 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 3 baduta (9,1%) yang 2 kali
ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, dan 22 baduta (66,7%) yang 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir.
Dari 28 data baduta yang status gizinya stunted, terdapat 8 baduta (28,6%) yang tidak ke posyandu dalam 3
bulan terakhir, 4 baduta (14,3%) yang 1 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 1 baduta (3,6%) yang 2 kali ke
posyandu dalam 3 bulan terakhir, dan 15 baduta (53,6%) yang 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir. Dari
130 data baduta yang status gizinya normal, terdapat 31 baduta (23,8%) yang tidak ke posyandu dalam 3 bulan
terakhir, 18 baduta (13,8%) yang 1 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 12 baduta (9,2%) yang 2 kali ke
posyandu dalam 3 bulan terakhir, dan 69 baduta (53,1%) yang 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir. Dari 9
data baduta yang status gizinya very tall, terdapat 2 baduta (22,2%) yang 1 kali ke posyandu dalam 3 bulan
terakhir, 1 baduta (11,1%) yang 2 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (22,2%) yang 2 kali ke
posyandu dalam 3 bulan terakhir, dan 4 baduta (44,4%) yang 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir. Dari
hubungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa baduta yang status gizinya normal berdasarkan kategori TB|U,
sebagian besar 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir.
Posyandu vs kurus
Tabel 7.3
Hubungan Status Gizi Baduta Berdasarkan Kategori BB|PB/BB|TB dengan Kunjungan Posyandu
di Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014
Kunjungan Posyandu
Pernah
Tidak Pernah
N
%
n
%
Tidak Tahu
n
%
11
84,6
12 85,7
101
82,2
27
81,8
2
5
15,4
14,3
17,1
15,2
0
0
1
1
0,0
0,0
0,8
3,0
13
14
123
33
100,0
100,0
100,0
100,0
6
7
5
162
3
3
36
33,3
37,5
18,0
0
0
2
0,0
0,0
1,0
9
8
200
100,0
100,0
100,0
66,7
62,5
81,0
Total
Dari 200 data baduta di Kelurahan Tanah Baru tahun 2014, dapat dilihat bahwa 13 baduta memiliki status gizi
severe wasted (z-score <-3,01), 14 baduta memiliki status gizi wasted (z-score -3,00-2,01), 123 baduta
memiliki status gizi normal (z-score -2,001,00), 33 baduta memiliki status gizi risk of overweight (z-score
>3,01), 9 baduta memiliki status gizi overweight (z-score 2,013,00), dan 8baduta memiliki status gizi obese (zscore >3,01). Dari 13 data baduta yang status gizinya severe wasted, 11 baduta (84,6%) pernah ke posyandu,
dam 1 baduta (0,8%) tidak tahu posyandu. Dari 14 data baduta yang status gizinya wasted, 12 baduta (85,7%)
pernah ke posyandu dan 2 baduta (14,3%) tidak pernah keposyandu. Dari 123data baduta yang status gizinya
normal, 101 baduta (82,1%) pernah ke posyandu, 21 baduta (17,1%) tidak pernah ke posyandu, dan 1 baduta
(0,8%) tidak tahu posyandu. Dari 33 data baduta yang status gizinya risk of overweight, 27 baduta (81,8%)
pernah ke posyandu, 5 baduta (15,2%) tidak pernah ke posyandu. Dari 9 data baduta yang status gizinya
overweight, 6 baduta (66,7%) pernah ke posyandu dan 3 baduta (33,3%) tidak pernah ke posyandu. Dari 8 data
baduta yang status gizinya obese, 5 baduta (62,5,0%) pernah ke posyandu dan 3 baduta (37,5%) tidak pernah ke
posyandu. Dari hubungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa baduta yang status gizinya normal berdasarkan
kategori BB|PB/BB|TB, sebagian besar pernah ke posyandu.
Tabel 7.4
Hubungan Status Gizi Baduta Berdasarkan Kategori BB|PB/BB|TB dengan Jumlah Kunjungan Posyandu
dalam 3 Bulan Terakhirdi Kelurahan Tanah Baru Tahun 2014
PB/BB|TB
Severe wasted (z-score <-
3 Kali
n
%
7
53,8
n
13
%
100,0
3,01)
Wasted (z-score -3,00-2,01)
Normal (z-score -2,001,00)
Risk of overweight (z-score
2
26
9
1,012,00)
Overweight (z-score
2,013,00)
Obese (z-score >3,01)
Total
14,3
21,1
27,3
Total
2
18
14,3
14,6
6,1
2
12
2
14,3
9,8
6,1
8
67
20
57,1
54,5
60,6
14
123
33
100,0
100,0
100,0
4 44,4
11,1
0,0
44,4
100,0
3 37,5
46
23,0
1
26
12,5
13,0
0
18
0,0
9,0
4
110
50,0
55,0
8
200
100,0
100,0
Dari 200 data baduta di Kelurahan Tanah Baru tahun 2014, dapat dilihat bahwa 3 baduta memiliki status gizi
severe wasted (z-score <-3,01), 14 baduta memiliki status gizi wasted (z-score -3,00-2,01), 123 baduta
memiliki status gizi normal (z-score -2,001,00), 33 baduta memiliki status gizi risk of overweight (z-score
>3,01), 9 baduta memiliki status gizi overweight (z-score 2,013,00), dan 4baduta memiliki status gizi obese (zscore >3,01). Dari 3 data baduta yang status gizinya severe wasted, 2 baduta (15,4%) tidak ke posyandu dalam 3
bulan terakhir, 2 baduta (15,4%) ke posyandu 1 kali dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (15,4%) ke posyandu 2
kali dalam 3 bulan terakhir, 7 baduta (53,8%) ke posyandu 3 kali dalam 3 bulan terakhir. Dari 14 data baduta
yang status gizinya wasted, 2 baduta (14,3%) tidak ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (14,3%) ke
posyandu 1 kali dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (14,3%) ke posyandu 2 kali dalam 3 bulan terakhir, dan 8
baduta (57,1%) ke posyandu 3 kali dalam 3 bulan terakhir. Dari 123 data baduta yang status gizinya normal, 26
baduta (21,1%) tidak ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, 18 baduta (14,6) ke posyandu 2 kali dalam 3 bulan
terakhir,12 baduta (9,8%) ke posyandu 2 kali dalam 3 bulan terakhir, dan 67 baduta (54,5%) ke posyandu 3 kali
dalam 3 bulan terakhir. Dari 33 data baduta yang status gizinya risk of overweight, 9 baduta (27,3%) tidak ke
posyandu dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (6,1%) ke posyandu 1 kali dalam 3 bulan terakhir, 2 baduta (6,1%)
ke posyandu 2 kali dalam 3 bulan terakhir, dan 20 baduta (60,6%) ke posyandu 3 kali dalam 3 bulan terakhir.
Dari 9 data baduta yang status gizinya overweight, 4 baduta (44,4%) tidak ke posyandu dalam 3 bulan terakhir,
1 baduta (11,1%) ke posyandu 1 kali dalam 3 bulan terakhir, dan 4 baduta (44,4%) ke posyandu 3 kali dalam 3
bulan terakhir. Dari 8 data baduta yang status gizinya obese, 3 baduta (37,5%) tidak ke posyandu dalam 3 bulan
terakhir, 1 baduta (12,5%) ke posyandu 1 kali dalam 3 bulan terakhir, dan 4 baduta (50,0%) ke posyandu 3 kali
dalam 3 bulan terakhir. Dari hubungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa baduta yang status gizinya normal
berdasarkan kategori BB|PB/BB|TB, sebagian besar 3 kali ke posyandu dalam 3 bulan terakhir.
WHZ
High
High
High
High
5
Normal
6
High
7
Normal
8
Normal
9
Normal
10
Normal
11
Normal
12
Normal
13
Low
14
Low
15
Low
16
Low
17
Low
Sumber: Gibson 2005
WAZ
Normal
High
Normal
High
HAZ
Low
Low
Normal
Normal
High
High
High
Normal
Normal
Normal
Low
Low
Normal
Normal
Low
Low
Low
Normal
High
High
Low
Normal
High
Low
Normal
Normal
High
Low
Normal
High
Status Gizi
Currently overfed, short
Obese
Overfed, not necessarily
obese
Tall, normally nourished
Normal
Short, normally nourished
Currently underfed
Currently underfed
Currently underfed
Status gizi baduta Kelurahan Tanah Baru berdasarkan kombinasi indeks WHZ (bb/tb), WAZ (bb/u), dan HAZ
(tb/u)
No. Area
1
2
3
Frekuensi (n)
13
1
2
Persentase (%)
6.5
0.5
1
4
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Total
1
4
27
102
5
16
2
5
14
3
5
200
0.5
2
13.5
51
2.5
8
1
2.5
7
1.5
2.5
100
Menurut hasil pengumpulan data mengenai status gizi baduta di Kelurahan Tanah Baru berdasarkan kombinasi
indeks BB/TB, BB/U, dan TB/U (Gibson, 2005), sebagian besar baduta memiliki status gizi normal (51%), dan
hanya 0,5% yang mengalami obese maupun not necessarily obese.
Kategori
Ya
Tidak
Tidak tahu
Total
Frekuensi (n)
162
36
2
200
Persentase (%)
81
18
1
100
Kategori
Tidak ada posyandu/tutup
Posyandu jauh
Ibu sibuk
Imunisasi sudah lengkap
Bayi sakit
Bayi masih terlalu kecil
Frekuensi (n)
5
4
16
2
2
16
Persentase (%)
2.5
2
8
1
1
8
Tidak perlu
Belum waktunya posyandu
Lain-lain:
baru pindah
tidak tahu
ke bidan/puskesmas/dokter
anak tidur
anak rewel
ibu malas
lupa
ada acara
malu
meninmbang sendiri
Total
3
6
36
2
4
11
2
4
6
4
1
1
1
90
1.5
3
18
1
2
5.5
1
2
3
2
0.5
0.5
0.5
45
Persentase (%)
86
52
76.5
13
1.5
0.5
5
1
0.5
1
0.5
3
2.5
Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai pengetahuan Ibu tentang Posyandu di Kelurahan Tanah Baru,
hanya 2,5 % Ibu yang tidak tahu tentang Posyandu. Sedangkan, lebih dari 50 % Ibu mengetahui manfaat
membawa anaknya ke Posyandu, seperti untuk mengetahu BB anak (86%), agar anak sehat (52%), dan untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak (76,5%), serta manfaat lainnya (13%). Sebagian besar Ibu di
Kelurahan Tanah Baru pernah membawa anaknya ke Posyandu, yaitu sebesar 81%. Namun, yang rutin
membawa anaknya ke Posyandu setiap bulan dalam 3 bulan terakhir ini hanya 55%. Alasan utama Ibu tidak
rutin membawa anaknya ke Posyandu adalah karena Ibu sibuk (8%) dan anak masih terlalu kecil (8%).
Sedangkan, alasan lain Ibu yang utama tidak rutin membawa anaknya ke Posyandu karena sudah membawa
anaknya ke bidan, Puskesmas, atau dokter (5,5%).
Asupan
energi
Mencukupi
Tidak
mencukupi
Lebih
Total
Pendek
14
32.5%
4
33.3%
21
36.8%
39
34.8%
Normal
29
67.5%
8
66.7%
32
56.2%
69
61.6%
Tinggi
0
0%
0
0%
4
7%
4
3.6%
Total
43
38.4%
12
10.7%
57
50.9
112
100%
Total
43
38.4%
12
10.7%
57
50.9%
112
100%
Total
7
6.25%
25
22.32%
80
71.43%
112
100%
Total
7
6.25%
25
22.32%
80
71.43%
112
100%
Total
Asupan
lemak
Mencukupi
Tidak
mencukupi
Lebih
Total
14
50%
9
33.3%
16
28%
39
34.8%
14
50%
18
66.7%
37
65%
69
61.6%
0
0%
0
0%
4
7%
4
3.6
28
25%
27
24.1%
57
50.9%
112
100%
Total
28
25%
27
24.1%
57
50.9%
112
100%
Total
29
25.9%
38
33.9
45
40.2%
112
100%
Total
29
25.9%
38
33.9%
45
40.2%
112
100%
Berdasarkan hasil pengumpulan data, sebagian baduta di Kelurahan Tanah Baru (50.9%) memiliki asupan
energi lebih. Diantara baduta dengan asupan energi mencukupi, 67.5% memiliki tinggi badan normal dan 32.5
% pendek. Diantara baduta dengan asupan energi tidak mencukupi, 66.7% memiliki tinggi badan normal dan
33.3% pendek. Sedangkan, baduta dengan asupan energi lebih, 56.2% memiliki tinggi badan normal dan 36.8%
pendek.
Diantara baduta dengan asupan energi mencukupi, 72.1% memiliki tubuh normal dan 16.3% memiliki tubuh
kurus. Diantara baduta dengan asupan energi tidak mencukupi, 75% memiliki tubuh normal dan 25% memiliki
tubuh kurus. Sedangkan,diantara baduta dengan asupan energi lebih, 80.7% memiliki tubuh normal dan 10.5%
memiliki tubuh kurus.
Sebagian besar baduta (71.43%) di Kelurahan Tanah Baru asupan proteinnya lebih. diantara baduta dengan
asupan protein mencukupi, 57.2% memiliki tubuh normal dan 42.8% pendek. Diantara baduta dengan asupan
energi tidak mencukupi, 68% memiliki tinggi badan normal dan 32% pendek. Diantara baduta dengan asupan
protein lebih, 60% memiliki tinggi badan normal dan 35% pendek.
Diantara baduta dengan asupan protein mencukupi, 57.2% memiliki tubuh normal dan 42.8% kurus. Diantara
baduta dengan asupan protein tidak mencukupi, 68% memiliki tubuh normal dan 16% kurus. Sedangkan
diantara baduta dengan protein lebih, 81.25% memiliki tubuh normal dan 7.5% gemuk.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, sebagian baduta di Kelurahan Tanah Baru (50.9%) memiliki asupan
lemak lebih. Baduta dengan asupan lemak mencukupi, 50% memiliki tinggi badan normal dan 50 % pendek.
Diantara baduta dengan asupan lemak tidak mencukupi, 66.7% memiliki tinggi badan normal dan 33.3%
pendek. Sedangkan, baduta dengan asupan lemak lebih, 65% memiliki tinggi badan normal dan 28% pendek.
Diantara baduta dengan asupan lemak mencukupi, 71.4% memiliki tubuh normal dan 10.7% memiliki tubuh
kurus. Diantara baduta dengan asupan lemak tidak mencukupi, 74% memiliki tubuh normal dan 18.5%
memiliki tubuh kurus. Sedangkan, diantara baduta dengan asupan lemak lebih, 80.7% memiliki tubuh normal
dan 14% memiliki tubuh kurus.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, sebagian baduta di Kelurahan Tanah Baru (40.2%) memiliki asupan
karbohidrat lebih. Diantara baduta dengan asupan karbohidrat mencukupi, 55.2% memiliki tinggi badan normal
dan 44.8 % pendek. Diantara baduta dengan asupan karbohidrat tidak mencukupi, 73.7% memiliki tinggi badan
normal dan 26.3% pendek. Sedangkan, baduta dengan asupan karbohidrat lebih, 55.5% memiliki tinggi badan
normal dan 35.5% pendek.
Diantara baduta dengan asupan karbohidrat mencukupi, 62% memiliki tubuh normal dan 20.7% memiliki tubuh
kurus. Diantara baduta dengan asupan karbohidrat tidak mencukupi, 86.9% memiliki tubuh normal dan 10.5%
memiliki tubuh kurus. Sedangkan, diantara baduta dengan asupan karbohidrat lebih, 77.8% memiliki tubuh
normal dan 13.3% memiliki tubuh kurus.
LILA/U
Status GiziBalitaberdasarkan
LILA/U
KEK (KurangEnergiKronis)
Tidak KEK
Total
Frekuensi
Persen (%)
15
151
166
7.5
75.5
83
LILA Baduta
KEK
Normal
Dibawah 3 bulan
17% 8%
76%
Frekuensi (n)
2
22
7
13
1
155
200
Persen (%)
1
11.1
3.5
6.5
5
77.5
99.5
Gemuk
Sedikit Gemuk
Kurus
Sangat Kurus
Normal
1% 11%
4%
7%
1%
78%
PersepsiIbuterhadapTinggiBadanAnak
PersepsiTinggiBadanAnak
Tinggi
Pendek
SangatPendek
Normal (cukup)
Total
Frekuensi (n)
49
9
1
141
200
Persen (%)
24.5
4.5
5
70.5
100
Pendek
Sangat Pendek
25%
5%
71%
1%
Normal
Konsumsi Keluarga
Serealia
Umbi-Umbian
Sayuranhijautuadanmera
h
Sayurantidakberwarna
Buah-buahan
Daging, ayam, bebek
Telur
Ikandanmakananlaut
Kacang-kacangan
Susudanhasilolahannya
Minyak/lemak
Gula/madu
Permen, kopi, teh
Variabel
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Frekunsi (n)
200
0
69
131
166
34
86
114
127
73
136
64
123
77
89
111
132
68
127
73
193
7
174
26
149
51
Persen (%)
100
0
34.5
65.5
83
17
43
57
63.5
36.5
68
32
61.5
38.5
44.5
55.5
68
34
63.5
36.5
96.5
3.5
87
13
74.5
25.5
250
200
150
100
Ya
Tidak
50
0
BahanMakanan
Beras (NasiBubur, dll)
Mie Instant
Umbi-Umbian
SayuranHijau
Sayurantidakberwarna
Buahberwarnamerah/orange
Buahtidakberwarna
Telur
Dagingsapi
Dagingayam
Ikan
Dagingolahan (sosis, dendeng, dll)
Ayamolahan (nugget, karage, sosis,
dll)
Susu
Minyak
Kecap
Minimum
2
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
Maximum
90
30
60
30
30
60
30
90
30
90
30
60
Mean
30.71
6.54
7.13
20.76
11.61
16.01
10.65
20.61
3.14
11.69
11.79
7.60
SD
7.029
6.110
8.447
10.242
10.463
11.861
11.305
12.303
4.775
11.132
9.763
10.742
60
7.59
10.830
0
3
0
90
90
90
24.54
28.64
13.50
15.651
10.100
13.463
0
0
0
0
0
90
90
90
90
90
9.12
29.05
5.27
24.06
18.33
13.020
11.754
10.576
13.624
15.522
Status GiziBaduta
Sangatpendek
15 (16.5%)
18 (16.6%)
33
pendek
15 (16.5%)
13 (11.9%)
28
Normal
55 (60.4%)
72 (66.1%)
127
Tinggi
6 (6.6%)
6 (5.5 %)
12
Total
91
109
200
B1. Pemberian Makanan dan Minuman Selain ASI dalam Tiga Hari Pertama Kelahiran
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid
Cumulative
Percent (%)
Percent (%)
Ya
50
24.8
24.8
24.8
Tidak
152
75,2
75.2
100.0
TOTAL
200
100.0
100.0
Dari 200 baduta, 75.2 % atau sejumlah 50 baduta diberikan makanan dan minuman selain ASI dalam
tiga hari pertama kelahirannya, sementara 24.8 % atau sejumlah 152 baduta tidak diberikan makanan dan
minuman selain ASI dalam tiga hari pertama kelahirannya.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Sudah berhenti
93
46.0
46.0
46.0
109
54.0
54.0
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dari tabel di atas, sebanyak 54.0 % atau sejumlah 109 baduta masih diberi ASi; 46.0 % atau sejumlah 93
baduta sudah berhenti diberikan ASI.
B3. Usia Baduta Mulai Menerima Makanan dan Minuman Selain ASI
Age (Month)
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
(%)
14
7.0
7.0
1.0
1.0
2.0
2.0
10
5.0
5.0
3.0
3.0
104
51.5
51.5
52
25.7
25.7
1.5
1.5
1.0
1.0
12
1.0
1.0
15
0.5
0.5
17
0.5
0.5
24
0.5
0.5
TOTAL
202
100.0
100.0
Dari tabel di atas, persentase terbesar usia baduta mulai menerima makanan dan minuman selain ASI
terjadi pada usia 6 bulan yakni sebesar 51.5 % atau sejumlah 104 baduta. Persentase terbesar kedua usia
pemberian makanan dan minuman selain ASI terjadi pada usia 7 bulan yakni sebeasr 25.7 % atau sejumlah 52
baduta. Persentase terkecil terjadi pada usia 15, 17, dan 24 bulan di mana masing-masing sebesar 0.5 % atau
sejumlah satu orang baduta.
B4. Makanan dan Minuman yang Diberikan kepada Baduta dalam 24 Jam Terakhir
Serealia dan Hasil Olahannya
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
51
25.2
25.2
25.2
Ya
151
74.8
74.8
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 74.8 % atau sejumlah 151 baduta mengonsumsi seralian dan hasil
olahannya; 25.2 % atau sejumlah 51 baduta tidak mengonsumsi serealia dan hasil olahannya.
Umbi-Umbian Berwarna
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
105
52.0
52.2
52.2
Ya
97
48.0
47.8
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 48 % atau sejumlah 97 baduta mengonsumsi umbi-umbian berwarna;
52 % atau sejumlah 105 baduta tidak mengonsumsi umbi-umbian berwarna.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
144
71.3
71.6
71.6
Ya
58
28.7
28.4
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 28.7 % atau sejumlah 58 baduta mengonsumsi umbi-umbian tidak
berwarna; 71.3 % atau sejumlah 144 baduta tidak mengonsumsi umbi-umbian tidak berwarna.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
108
53.5
53.7
53.7
Ya
94
46.5
46.3
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 46.5 % atau sejumlah 94 baduta mengonsumsi sayuran berwarna hijau
tua; 53.5 % atau sejumlah 108 baduta tidak mengonsumsi sayuran berwarna hijau tua.
Sayuran Lainnya
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
148
73.3
73.6
73.6
Ya
54
26.7
26.4
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 26.7 % atau sejumlah 54 baduta mengonsumsi sayuran lainnya; 73.3 %
atau sejumlah 148 baduta tidak mengonsumsi sayuran lainnya.
Buah-Buahan Berwarna
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
111
55.0
55.2
55.2
Ya
91
45.0
45.8
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 45.0 % atau sejumlah 91 baduta mengonsumsi buah-buahan berwarna;
55.0 % atau sejumlah 111 baduta tidak mengonsumsi buah-buahan berwarna.
Buah-Buahan Lain
Category
Tidak
Frequency (n)
156
Percent (%)
77.2
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
77.6
77.6
Ya
46
22.8
22.4
TOTAL
202
100.0
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 22.8 % atau sejumlah 46 baduta mengonsumsi buah-buahan lainnya;
77.2 % atau sejumlah 156 baduta tidak mengonsumsi buah-buahan lainnya.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
99
49.0
49.3
49.3
Ya
103
51.0
50.7
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 51.0 % atau sejumlah 103 baduta mengonsumsi daging, ayam, burung,
jeroan; 49.0 % atau sejumlah 99 baduta tidak mengonsumsi daging, ayam, burung, jeroan.
Telur
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
127
62.9
63.2
63.2
Ya
75
37.1
36.8
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 37.1 % atau sejumlah 75 baduta mengonsumsi telur; 62.9 % atau
sejumlah 127 baduta tidak mengonsumsi telur.
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
144
71.3
71.6
71.6
Ya
58
28.7
28.4
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 28.7 % atau sejumlah 58 baduta mengonsumsi ikan dan hasil
olahannya; 71.3 % atau sejumlah 144 baduta tidak mengonsumsi ikan dan hasil olahannya.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
120
59.4
59.7
59.7
Ya
82
40.6
40.3
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 40.6 % atau sejumlah 82 baduta mengonsumsi makanan yang terbuat
dari kacang-kacangan; 59.4 % atau sejumlah 120 baduta tidak mengonsumsi makanan yang terbuat dari kacangkacangan.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
97
48.0
48.3
48.3
Ya
105
52.0
51.7
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 52.0 % atau sejumlah 105 baduta mengonsumsi susu dan hasil
olahannya; 48.0 % atau sejumlah 97 baduta tidak mengonsumsi susu dan hasil olahannya.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
112
55.4
55.7
55.7
Ya
90
44.6
44.3
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 44.6 % atau sejumlah 90 baduta mengonsumsi minyak/lemak dan
makanan yang terbuat dari minyak/lemak; 55.4 % atau sejumlah 112 baduta tidak mengonsumsi minyak/lemak
dan makanan yang terbuat dari minyak/lemak.
Gula/Madu
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
110
54.5
54.7
54.7
Ya
92
45.5
45.3
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 45.5 % atau sejumlah 92 baduta mengonsumsi gula/madu; 54.5 % atau
sejumlah 110 baduta tidak mengonsumsi gula/madu.
Tidak
Frequency (n)
170
Percent (%)
84.2
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
84.6
84.6
Ya
32
15.8
15.4
TOTAL
202
100.0
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 15.8 % atau sejumlah 32 baduta mengonsumsi makanan lain (permen,
kopi, teh); 84.2 % atau sejumlah 170 baduta tidak mengonsumsi makanan lain (permen, kopi, teh)
ASI
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
56
27.7
27.9
27.9
Ya
146
72.3
72.1
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 72.3 % atau sejumlah 146 baduta mengonsumsi ASI; 27.7 % atau
sejumlah 56 baduta tidak mengonsumsi ASI.
Air Putih
Category
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
46
22.8
22.9
22.9
Ya
156
77.2
77.1
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 77.2 % atau sejumlah 156 baduta mengonsumsi air putih; 22.8 % atau
sejumlah 46 baduta tidak mengonsumsi air putih.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Tidak
189
93.6
94.0
94.0
Ya
13
6.4
6.0
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 6.4 % atau sejumlah 13 baduta tidak diberi makan apapun; 93.6 % atau
sejumlah 189 baduta diberi makan.
Frequency (n)
Percent (%)
Frequency
Valid
Cumulative
Percent (%)
Percent (%)
31
15.3
15.3
15.3
4.0
4.0
19.3
40
19.8
19.8
39.1
104
51.5
51.5
90.6
10
5.0
5.0
95.5
1.5
1.5
97.0
0.5
0.5
97.5
1.0
1.0
98.5
10
1.5
1.5
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 51.5 % atau 104 baduta mendapatkan 3 kali makan utama; dan 19.8 %
atau 40 baduta mendapatkan 2 kali makan utama. Hanya 0.5 % atau satu orang baduta mendapatkan 7 kali
makan utama.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
5.0
5.0
5.0
24
11.9
11.9
12.4
17
8.4
8.4
20.8
32
15.8
15.8
36.6
11
5.4
5.4
42.1
4.5
4.5
46.5
14
6.9
6.9
53.5
35
17.3
17.3
70.8
47
23.3
23.3
94.1
88.
12
5.9
5.9
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Keterangan
1
Lainnya
88
Tidak tahu
Dari 202 responden, 23.3 % atau sejumlah 47 responden mengaku tidak cara mengatasi baduta yang
tidak mau makan; 17.3 % atau sejumlah 35 responden tidak memiliki baduta dengan kesulitan makan; dan
hanya 4.5 % atau sejumlah 9 responden yang tidak melakukan upaya apapun terhadap baduta yang sulit makan.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Ya
127
62.9
62.9
62.9
Tidak
72
35.6
35.6
98.5
Tidak tahu
1.5
1.5
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dari 202 responden, sebanyak 62.9 % atau sejumlah 127 responden memberikan vitamin A pada baduta;
35.6 % atau sejumlah 72 responden tidak/belum memberikan vitamin A; dan hanya 1.5 % atau sejumlah 3
responden yang tidak tahu.
Frequency (n)
Percent (%)
Valid Percent
Cumulative
(%)
Percent (%)
Ya
13
6.4
6.4
6.4
Tidak
189
93.6
93.6
100.0
TOTAL
202
100.0
100.0
Dari 202 baduta, 93.6 % atau sejumlah 189 baduta tidak memiliki pantangan terhadap makanan tertentu;
hanya 6.4 % atau sejumlah 13 baduta memiliki pantangan terhadap makanan tertentu. Jenis makanan yang
dipantang tersebut meliputi gorengan, ikan, udang, hati ayam, telur, susu dan produk olahannya, serta coklat.