Kontrak Kuliah
Kehadiran
Kuis
Tugas
UTS
10%
20 %
30%
40%
Pertemuan
Pendahuluan
Pengertian, Manfaat dan macam-macam kultur jaringan
tumbuhan serta Fasilitas Yang diperlukan dalam KJT
Penjelasan Tentang medium dan komposisi medium dalam KJT
serta macam-macam medium dalam KJT
Persentasi dan diskusi kelompok
Biosintesis Metabolit sekunder
Biosintesi Metabolit sekunder
Persentasi dan diskusi kelompok
UTS
Oktober 2014
Laida Neti Mulyani, M.Si.
Biotechnology?
Successful Clone
Jenis Bioteknologi
Jenis Bioteknologi
Jenis Bioteknologi
Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Modern
Olahan
non Susu
Olahan
Susu
Bioteknologi
Konvensional
Ciri-ciri
kurang steril,
jumlah sedikit (terbatas)
kualitas belum terjamin.
Memakai mahluk hidup secara langsung
Tidak didasari prinsip imiah
berdasarkan keterampilan turun temurun
Teknologi
DNA
Rekombinan
Hibridoma
Bioteknologi
Modern
Kloning
Kultur
Jaringan
Ciri-ciri
Steril
Produksi dalam jumlah banyak (massal),
Kualitas standar dan terjamin
Aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi
Didasari prinsip ilmiah
Produksi secara massal
Menggunakan mahluk hidup dan komponenya
Kultur Jaringan
Adalah isolasi bagia tanaman
seperti jaringan, organ, maupun
embrio lalu dikultur pada medium
buatan yang steril sehingga
bagian-bagian tanaman tersebut
mampu bergenarsi dan
berdiferensiasi menjadi tanaman
lengkap
Jaringan tanaman : kalus, sel
protoplas
Organ tanaman : Pucuk, bunga,
daun dan akar
Terminologi
Mikropropagasi
Pemanfaatan kultur jaringan dalam upaya perbanyakan tanaman
dimulai dari pengkulturan bagian tanaman yang sangat kecil
(eksplan)secara aseptik didalam suatu tabung kultur
Kultur meristem
Perbanyakan tanaman dengan mengkulturkan potongan tunas
dengan ukuran sangat kecil (satu kubah meristem dengan dua atau
tiga priordia daun dibawahnnya)
Proliferasi pucuk aksilar
Perkembangan pucuk pada titik tumbuh lateral atau tunas samping
dimana pertumbuhan tunas terminal tertekan atau hiang sama skali
sementara pertumbuhan tunas samping meningkat.
Terminologi
Induksi Tunas adventif
Inisiasi tunas-tunas adventif baik secara langsung pada permukaan
eksplan yang dikulturkan atau secara tidak lagsung pada
pemukaan eksplan yang terbentuk.
Kalus
Massa Sel yang berdiferensiasi dan tumbuh dari proliferasi sel-sel
yang tidak terorganisasi akibat perlukaan dan pengaturan zat
tumbuh.
Organogenesis
Proses perkembangan pucuk,daun atau akar adventif dari dalam
masa sel kalus
Embriogenesis somatik
Proses Perkembangan embrio lengkap dari sel vegetatif atau sel
somatik dari suatu ekspplan
Perkembangan Jaringan
10/16/2014
17
10/16/2014
18
Lingkungan terkendali
Produksi tanaman sepanjang tahun
Memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara
tradisional
Pelestarian plasma nutfah
Substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh
atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme
Totipotensi Sel
Embriogenesis somatik ekspresi totipotensi sel
Dipengaruhi
Keadaaan lingkungan hidup dari induk
Hormon tumbuh
Genotipe sumber eksplan
Embrio muda?? Batang atau daun??
Umbi lapisan luar atau dalam??
Sel tanaman dapat kehilangan sifat totipotensi selnya. Kapan??
Eleusine coracana 165-180 hari dalam kultur
Galur yang mengalami habituasi dan pucuk yang mengalami
virtifikasi
Ruang Laboratorium
Ruang preparasi
Pembuatan dan penyimpanan stock
Pembuatan media
Sterilisasi medium alat
Sterililsasi eksplan
Pencucian dan pegerinngan alat
Ruang transfer
Transfer
Inokulasi atau pengkulturan
(Menanamkan eksplan pada medium cair dan padat )
Peralatan : LAF, mikroskop, lampu spiritus, alat inokulasi,
lampu UV, lampu neon
Ruang Kultur
Untuk menempatkan botol-botol eksplan
Minimalisasi kontaminasi bubuk formalin
Dilengkapi dengan AC dan orbital shaker untuk kultur cair
Ruang Stock
Menyimpan stok medium
Dilengkapi rak untuk menyimpan medium
Ruang timbang
Menimbang eksplan dan bahan kimia
Ruang aklimatisasi
Menempatkan tanaman hasil perbanyak sebelum ke
lapangan
Penyesuaian invivo : kelembapan, intensitas cahaya
pH meter
Otoklaf
LAFC
Vertical???
Atau
Horizontal??
Shaker
Neraca Analitik
Inkubator
Regenarasi
Organogenesis? Atau embriogenesis somatik?
Type regenerasi
a)
b)
c)
d)
1.
Keasaman medium
pH pada kisaran 5,6-5,8
Pengaruh terhadap eksplan jika terlalu asam atau terlalu basa???
Mengapa??
Adakah pengaruh pH terhadap pemadatan??
Cahaya
Cahaya fotomorfogenesis bukan fotosintesis
Fotosintesis secara invitro <<<
Tanaman terorganisasi cahaya dibutuhkan untuk pertumbuhan
Inisiasi pembelahan sel dan pertumbuhan kalus terhambat oleh
cahaya
Pengaruh panjang gelombang
Cahaya putih menghambat pucuk adventif tapi merangsang
akar adventif
Pengaruh panjang gelombang untuk tiap-tiap spesies akan
berbeda
Pengaruh kerapatan (flux)
Pemanjangan pucuk dan pengakaran 20-50 mol m-2s-1
Aklimatisasi 50-200mol m-2s-1 Jika lebih rendah etiolasi
4.
5.
Pengaruh fotoperiodisitas
Pada umumnya 14-16 jam perhari, namun tidak berlakuk universal
Pada anggur invitro 10 jam perhari
Karbondioksida
Konsentrasi CO2 didalam wadah kultur mempengaruhi pertumbuhan
sejumlah spesies tanaman
CO2 terkait dengan fotosintesis
Oksigen
Kondisi lingkungan dengan oksign >>> pertumbuhan dan
penyerapan oksigenn kalus Solanum tuberosum
Selama fase diferensiasi sel produksi embriosomatik << pada kadar oksigen
10% dibandg pada kadar 100%
6.
Etilen
Pengaruh etilan juga tergantung dari spesies tanaman
Kadar etilen berlebihan menghambat morfogenesis
Mengurangi dengan mengeluarkan komponen dari wadah dengan
KMNO4atau dengan menambahkan penghambat etilen AgNO3
Kelembapan
Berperan penting pada kultur invitro
Kelembapan relatif diruangan 70% didalam wadah 90%
Kadar kelembapan yang terlalu tinggi menyebabkan terbentuknya
daun-daun pucuk yang mengalami vitrivikasi
2.
Habituasi sitokinin
Terjadi karena konsentrasi sitokinin yang tinggi
Proliferasi terus berlanjut terjadi penghambatan pada pembentukan
akar dan hambatan pada proses pembungaan serta penundaan
pertumbuhan generatif
Vitrifkasi
Ketidaknormalan morfologi serta fungsi fisiologi dari organ atau
jaringan tertentu (hiperhidrisitas)
Atau bisa juga berarti transisi keadaan cair ke keadaan padat seperti
terbentuknya es ketika cryopreservasi
timbulnya gejala tembus cahaya pada pucuk sulit berproliferasi
mati saat berproliferasi
Habituasi Sitokinin
A. Representative habituated callus
culture maintained in the presence
of cytokinin (benzyl adenine) for 3
weeks.
B. Representative habituated callus
culture maintained in the absence
of cytokinin for 3 weeks.
C. Representative nonhabituated
callus culture maintained in the
presence of cytokinin for 6 weeks.
D. Representative nonhabituated
callus culture maintained in the
absence of cytokinin for 6 weeks.
Vitrifikasi
Nekrosis
Matinya jaringan pada tepi dan pucuk
Diawali dengan nekrosis berwarna coklat pada pucuk sampai ahirnya
merata pada seluruh meristem yang berwarna hitam
Diakibatkan karena defisiensi boron dan kalsium
Cara mengatasi menuang medium cair diatas agar setelah
subkultur
Atau membalik tabung kultur yg berisi kalsium glukonat/ 7 hari
Necrosis
4.
Fasiasi
Menyatunya dua planlet atau lebih pada embrio somatik karena
berdekatan
Disebabkan tingginya kerapatan populasi embrio somatik
Penanganan dengan subkultur atau shaking kultur pada media cair
untuk memisahkan embrio
Keragaman somaklon
Merupakan keragaman genetik dan situgenetik yang diinduksi oleh
kultur jaringan
Disebabkan adannya interaksi atara faktor genetik, fisiologis dan
patologis eksplan dengan lingkungan kultur selam proses subkultur
yang berkelanjutan
Kelebihan dan kekurangan?????
Keragaman
somaklon
A. Callus mass,
B. Shoot primordia
C. Formation of plant
let
D. Development of
plantlet in rooting
media
E. Hardening of
plantlets in Sand
Jars
Regenarasi Arabidobsis
Tugas Kelompok
Aplikasi kultur jaringan
Tanaman apa? Bagaimana prosesnya
Jenis jenis Kultur jaringan tanaman