Anda di halaman 1dari 76

Faktor Lingkungan yang berpengaruh

terhadap perkembangan kultur


1.

Suhu Ruang Kultur


Peran suhun sangat kritis vitro >> invivo , MENGAPA??
Suhu Optimum tidak berlaku uiversal tergantung target
Suhu yang umum digunakan 20-27 oC
Biasanya lebih tinggi 3-4 derajat dari suhu invivo kenapa??
suhu wadah = suhu ruang???

Kontrak Kuliah
Kehadiran
Kuis
Tugas
UTS

10%
20 %
30%
40%

Pertemuan

Pendahuluan
Pengertian, Manfaat dan macam-macam kultur jaringan
tumbuhan serta Fasilitas Yang diperlukan dalam KJT
Penjelasan Tentang medium dan komposisi medium dalam KJT
serta macam-macam medium dalam KJT
Persentasi dan diskusi kelompok
Biosintesis Metabolit sekunder
Biosintesi Metabolit sekunder
Persentasi dan diskusi kelompok
UTS

Biotecnology:Plant Tissue Culture


(Biosynthesis)

Oktober 2014
Laida Neti Mulyani, M.Si.

Biotechnology?

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang


mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa

Successful Clone

Jenis Bioteknologi

Jenis Bioteknologi

Bioteknologi merah (red biotechnology)


Aplikasi bioteknologi di bidang medis pengobatan manusia, mulai dari
tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology)


Dengan memanipulasi mikroorganisme untuk memudahkan proses
produksi dan pengolahan limbah industri

Jenis Bioteknologi

Bioteknologi biru (blue biotechnology)


Disebut juga bioteknologi akuatik atau perairan yang
mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan
akuatik.
contoh : akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan

Bioteknologi hijau (green biotechnology)


Mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan
peternakan
Contoh : bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan
kandungan gizi lebih tinggi

Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang


memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,
asam asetat, gula, atau bahan makanan
Tidak aseptis, belum menggunakan enzim,

Bioteknologi Modern

Memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian untuk


menghasilkan produk secara efektif dan efisien melibatkan
rekayasa genetika
Aseptis dan menggunakan enzim

Olahan
non Susu
Olahan
Susu
Bioteknologi
Konvensional

Ciri-ciri
kurang steril,
jumlah sedikit (terbatas)
kualitas belum terjamin.
Memakai mahluk hidup secara langsung
Tidak didasari prinsip imiah
berdasarkan keterampilan turun temurun

Teknologi
DNA
Rekombinan

Hibridoma

Bioteknologi
Modern
Kloning

Kultur
Jaringan

Ciri-ciri
Steril
Produksi dalam jumlah banyak (massal),
Kualitas standar dan terjamin
Aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi
Didasari prinsip ilmiah
Produksi secara massal
Menggunakan mahluk hidup dan komponenya

Kultur Jaringan
Adalah isolasi bagia tanaman
seperti jaringan, organ, maupun
embrio lalu dikultur pada medium
buatan yang steril sehingga
bagian-bagian tanaman tersebut
mampu bergenarsi dan
berdiferensiasi menjadi tanaman
lengkap
Jaringan tanaman : kalus, sel
protoplas
Organ tanaman : Pucuk, bunga,
daun dan akar

Terminologi
Mikropropagasi
Pemanfaatan kultur jaringan dalam upaya perbanyakan tanaman
dimulai dari pengkulturan bagian tanaman yang sangat kecil
(eksplan)secara aseptik didalam suatu tabung kultur
Kultur meristem
Perbanyakan tanaman dengan mengkulturkan potongan tunas
dengan ukuran sangat kecil (satu kubah meristem dengan dua atau
tiga priordia daun dibawahnnya)
Proliferasi pucuk aksilar
Perkembangan pucuk pada titik tumbuh lateral atau tunas samping
dimana pertumbuhan tunas terminal tertekan atau hiang sama skali
sementara pertumbuhan tunas samping meningkat.

Terminologi
Induksi Tunas adventif
Inisiasi tunas-tunas adventif baik secara langsung pada permukaan
eksplan yang dikulturkan atau secara tidak lagsung pada
pemukaan eksplan yang terbentuk.
Kalus
Massa Sel yang berdiferensiasi dan tumbuh dari proliferasi sel-sel
yang tidak terorganisasi akibat perlukaan dan pengaturan zat
tumbuh.
Organogenesis
Proses perkembangan pucuk,daun atau akar adventif dari dalam
masa sel kalus
Embriogenesis somatik
Proses Perkembangan embrio lengkap dari sel vegetatif atau sel
somatik dari suatu ekspplan

Perkembangan Jaringan

Meristem merupakan jaringan yang sel-selnya mempunyai


kemampuan untuk membelah
Proses tumbuh dan terjadinya perbedaan dalam morfologi serta
fisiologi sel jaringan disebut diferensiasi
Menurut teori, jaringan yang mengalami diferensiasi akan
kehilagan sifat meristematiknya secara bertahap dan akhirnya
mencapai taraf dewasa (disebut jaringan DEWASA)
Hingga taraf tertentu semua sel yang memiliki inti mampu
tumbuh, membelah, serta berdiferensiasi kembali jika menerima
rangsang yang tepat.

10/16/2014

Free Template from


www.brainybetty.com

17

Keistimewaan Sel Jaringan Tumbuhan

Sel-sel jaringan tumbuhan baik dari akar, batang dan daun


dapat ditumbuhkan menjadi individu yang utuh.
Kemampuan sel/ Jaringan untuk tumbuh menjadi individu baru
disebut TOTIPOTENSI

Kemampuan sel/ jaringan tumbuhan untuk tumbuh menjadi


individu baru (TOTIPOTENSI) inilah yang menjadi dasar untuk
melakukan teknik KULTUR JARINGAN

10/16/2014

Free Template from


www.brainybetty.com

18

Tipe Kultur jaringan


Kultur embrio
Eksplan berupa embrio tanaman. Contohnya perbanyakan kelapa.
Kultur jaringan sel atau kultur kalus
Eksplan berupa sel untuk perbanyakan klon melalui pembentukan
organ dan embrio.Contoh pada perbanyakan tanaman anggrek,
kacang hijau jagung dan gandum
Kultur meristem
Eksplan berupa jaringan muda. Misalnya pucuk barang atau tunas.
Kultur pollen
Eksplan berupa benang sari
Kultur protoplas
Eksplan berupa sel jaringan hidup tanpa dinding sel. Hibridaisasi
somatik melalui fusi protoplas.

Manfaat Kultur Jaringan


Perbayakan Tanaman secara Cepat
Dalam waktu singkat dihasilkan individu tanaman dalam jumlah
yang sangat besar
Keseragaman Genetik
Tanaman yang dihasilkan akan identik dengan induknya
Kondisi Aseptik
Meregenerasikan tanaman bebas virus
Seleksi Tanaman
Adanya variasi genetik dari induksi kimiawi terhadap eksplan
memungkinkan untuk melakukan seleksi terhadap genotip genotip
superior
Stok tanaman mikro
Stok Tanaman induk dapat dipelihara secara invitro

Lingkungan terkendali
Produksi tanaman sepanjang tahun
Memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara
tradisional
Pelestarian plasma nutfah
Substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh
atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme

Prinsip dasar Dalam Kultur jaringan


1.

Totipotensi Sel
Embriogenesis somatik ekspresi totipotensi sel
Dipengaruhi
Keadaaan lingkungan hidup dari induk
Hormon tumbuh
Genotipe sumber eksplan
Embrio muda?? Batang atau daun??
Umbi lapisan luar atau dalam??
Sel tanaman dapat kehilangan sifat totipotensi selnya. Kapan??
Eleusine coracana 165-180 hari dalam kultur
Galur yang mengalami habituasi dan pucuk yang mengalami
virtifikasi

Prinsip dasar Dalam Kultur jaringan


1.

Regenerasi Pucuk dan Akar akibat hormon


Adanya pengaruh zat pengatur tumbuh :auksin dan sitokinin
Auksin : pemanjangan pucuk
Sitokinin : pembelahan sel dalam jaringan
Penting dalam mengatur pembelahan, pemanjangan dan
diferensiasi sel, serta pembentukan organ
Selain itu???
Giberelin
Asam absisat : meningkatkan embriogenesis. Selalu???

Prinsip dasar Dalam Kultur jaringan


3. Organogenesis dan embriogenesis
Organogenesis Proses dimana organ berkembang dari
dalam massa sel-sel kalus
Embriogenesis Proses perkembangan sel menjadi embrioid
(menyerupai embrio)
Tanaman yang diregenerasikan melalui embriogenesis somatik
memperlihatkan karakteristik morfologi yang normal.

Prinsip dasar Dalam Kultur jaringan


4. Kompetensi dan Determinasi
Kontrol terhadap proses perkembangan jaringan
Kompetensi : Kemampuan jaringan berkembang secara
internal
Sel yang memiliki kompetensi akan mengalami determinasi
yg arah perkembangannya irreversible
Menentukan apakah sel dapat mengalami embriogenesis
dan organogenesis dan apakah pembentukan akar, daun
batang dapat diinisiasi

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium
1.

Ruang Laboratorium
Ruang preparasi
Pembuatan dan penyimpanan stock
Pembuatan media
Sterilisasi medium alat
Sterililsasi eksplan
Pencucian dan pegerinngan alat

Peralatan : otoklaf, ph meter, glassware (cawan petri, botol kultur),


kulkas, stock akuadest, stock alkohol

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Ruang transfer
Transfer
Inokulasi atau pengkulturan
(Menanamkan eksplan pada medium cair dan padat )
Peralatan : LAF, mikroskop, lampu spiritus, alat inokulasi,
lampu UV, lampu neon
Ruang Kultur
Untuk menempatkan botol-botol eksplan
Minimalisasi kontaminasi bubuk formalin
Dilengkapi dengan AC dan orbital shaker untuk kultur cair

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Ruang Stock
Menyimpan stok medium
Dilengkapi rak untuk menyimpan medium
Ruang timbang
Menimbang eksplan dan bahan kimia
Ruang aklimatisasi
Menempatkan tanaman hasil perbanyak sebelum ke
lapangan
Penyesuaian invivo : kelembapan, intensitas cahaya

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

pH meter

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Otoklaf

Pengaturan Ruang dan


Alat- Alat Laboratorium

LAFC

Vertical???

Atau
Horizontal??

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Shaker

Hot Plate stirrer

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Neraca Analitik

Pengaturan Ruang dan


Alat- Alat Laboratorium

Inkubator

Pengaturan Ruang dan Alat- Alat


Laboratorium

Mikroskop mikrofotografi dan mikroskop diseksi

Regenarasi
Organogenesis? Atau embriogenesis somatik?

Pembentukan embrio somatik dapat digambarkan melalui


beberapa tahap, yaitu: Tahap globular (A), Tahap hati, Tahap
torpedo (B), Tahap kotiledon (C), Tahap kecambah, dan Tahap
planle

Type regenerasi

a)
b)

c)

d)

Calus tidak terorganisasi


Regenarasi pucuk
based on a unipolar structure
with a shoot apical meristem
Regenarasi akar
essentially a unipolar structure
with a root apical meristem
Embriogenesis somatik
bipolar structure

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan

Kultur jaringan kultur aseptik terkendali


Karna sel diinduksi mengekspresikan totipotensi dipengaruhi
faktor????
Eksplan
Medium
Zat Pengatur tumbuh
Stimulus fisik (cahaya, suhu dan kelembapan)

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan

Seleksi Bahan Eksplan


tanaman dikotil lebih mudah berproliferasi secara invitro
Jaringan yang aktif tumbuh pada awal pertumbuhan bahan
eksplan yang baik. Jaringan yang tidak aktif ???
Kemampuan regeneratif yg tinggi jaringan muda (juvenil).
Kapan?? Dan bagaiman cirinya
Bagian vegetatif?? Atau generatif??
Kondisi fisiologis berpengaruh. Apa saja?
Ukuran eksplan. Besar atau kecil?? kenapa?
Kecil variasi genetik>> akibat kimera
kimera???

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan

Sterilisasi bahan eksplan


Kontaminan dari eksplan sulit untuk diatasi metode
sterllisasi harus efektif.
Kontaminannya?? Jamur dan bakteri
Samakah penanganan jaringan lunak dan keras??
Zatnya?? Yang harus diperhatikan??
Toksisitas zat terhadap eksplan
Konsentrasi
waktu
Hipoklorit 0.3-0.6%, 15-30
0.5% HgCl2 Tapi beracun pilihan terahir

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan

Etil isopropil alkohol


Etil dan isopropil alkohol beberapa detik untuk
permukaan
Eksplan keras desinfektan

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan
Zat pengatur tumbuh
Fitohormon : senyawa dihasilkan tanaman tingkat tinggi secara
endogen untuk meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan
sel jaringan dan organ tanaman menuju arah diferensiasi tertentu
Zat pengatur tumbuh eksogen
Auksin : merangsang pemanjangan sel pucuk,
pembentukan akar adventif
Sitokinin : Meningkatkan pembelahan sel pada
jaringan,pertumbuhan serta perkembangan
Pada KJT pembelahan sel, proliferasi pucuk,
morfogenesis pucuk

Auksin dan sitokinin dapat bereaksi dengan senyawa kimia


lain???

Faktor yang mempengaruhi


keberhasilan teknik kultur jaringan
Giberelin
Terdapat 60 senyawa kimia. Tidak tahan panas. Sterilisasi???
Meningkatakan perkecambahan biji, pemanjangan ruas,
pemanjangan pucuk yang sangat kecil, dan merangsang
pembentukan embrio kallus
Asam Absisat
Jaranng digunakan. Menghambat pertumbuhan, kemampuan
terkait denga sintesis sitokinin dan antagonis thd giberelin
Etilen
Berupa gas, pengatur pertumbuhan, diproduksi tanaman
sebagai respon kelebihan air.

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar

Eksplan dikulturkan perubahan tekanan akar krisis


kehilangan supply air , mineral karbohidrat <<<
regulasi hormon??????
Bagaimana pengaruh terhadp sitokinin dan auksin???
Perlu nutrisi melalui medium tumbuh hara tanaman. apa
saja??
Unsur makro (karbon, hidrogen, oksigen,nitrogen, fosfor,
kalium, magnesium,belerang)
Unsur mikro (vitamin dan trace element)

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar
Hara tanaman
1. Vitamin
Memiliki fungsi katalitik pada sistim enzim
Vitamin essensial secara umum B1 (thiamin) dan B6 (niasin)
Vitamin C bersama asam organik anti oksidant pencoklatan
medium oleh eksplan
2. Asam amino
Ditambahkan jika perlu nitrogen organik pada konsentrasi 0.5-0.1%.
Terkait dengan biosintesis senyawa tertentu
3. Suplemen Organik Kompleks
Yang umum : Pepton, ekstrak ragi, malt
Ekstrak alami yang mentah : (jus jeruk, ekstrakt buah pisang, emulsi
daging ikan pada medium kultur)

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar
4. Arang aktif
Mengurangi kontaminan dalam media (absorbsi) dan met. sekunder
Mengatur supplay tumbuh senyawa endogen tertentu
Merangsang embriogenesis
Menghambat pertumbuhan dan morfogenesis
5. Sumber Karbon
Ditambahkan sukrosa atau D- glukosa, etilen glikol atau myoinositol
Sukrosa lebih menunjukkan hasil optimum untuk pertumbuhan namun
labil terhadap panas. Sumber karbon tergantung bagian yg diinduksi
6. Osmotikum
Penggunaan agar, asam-asam organik dan non metabolit
mempengaruhi potensi air antara vakuola dan cairan medium
gula lemah (sorbitol, manitol )dan PEG

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar
7. Air
Sebaiknya didemineralisasi terlebih dahulu.
Untuk penyimpanan lama tidak dianjurkan dalam wadah pyrex????

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar

1.

Medium dalam Kultur Jaringan


Matriks medium
eksplan dapat dikultur pada medium setengah padat
kontaminan dapat berasal dari nutrisi yg digunakan
media padat : agar-agar lebih baik sintetik bacto agar
yang tersedia dipasaran untuk keperluan RT ?????
kopolimer pati dapat digunakan sbg pengganti dan
Polimer sukrosa matriks pendukung
Pemadat sintetik menimbulkan vitrifikasi ???????

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar
2.

Pemilihan komposisi medium dasar


Medium tidak berlaku universal
Medium MS (murashi dan skoog) paling luas penggunaannya
MS mikropropagasi tanaman dikotil
MS memiliki kandungan garam-garam dan nitrat yang tinggi
Apa saja konten medium MS???
Media Lain
Medium Vacin dan Wen (VW, 1949)
Medium B5 (gamborg et.al, 1968)
Medium WPM (wood plant medium ) (Lloyd dan MC cown 1968)
Medium dengan arang aktif?
Medium dengan pH rendah
Bedanyaa??????

Karakteristik Nutrisi dan Komposisi


medium dasar
3.

Keasaman medium
pH pada kisaran 5,6-5,8
Pengaruh terhadap eksplan jika terlalu asam atau terlalu basa???
Mengapa??
Adakah pengaruh pH terhadap pemadatan??

Faktor Lingkungan yang berpengaruh


terhadap perkembangan kultur
1.

Suhu Ruang Kultur


Peran suhun sangat kritis vitro >> invivo , MENGAPA??
Suhu Optimum tidak berlaku universal tergantung target
Suhu yang umum digunakan 20-27 oC
Biasanya lebih tinggi 3-4 derajat dari suhu invivo kenapa??
suhu wadah = suhu ruang???
Pada arabidopsis pucuk dan akar
kalus >>> 4oC selama 3-6 hari
medium regenerasi 25oC
Contoh fase yang teramati selama
kultur

Faktor Lingkungan yang berpengaruh


terhadap perkembangan kultur
2.

Cahaya
Cahaya fotomorfogenesis bukan fotosintesis
Fotosintesis secara invitro <<<
Tanaman terorganisasi cahaya dibutuhkan untuk pertumbuhan
Inisiasi pembelahan sel dan pertumbuhan kalus terhambat oleh
cahaya
Pengaruh panjang gelombang
Cahaya putih menghambat pucuk adventif tapi merangsang
akar adventif
Pengaruh panjang gelombang untuk tiap-tiap spesies akan
berbeda
Pengaruh kerapatan (flux)
Pemanjangan pucuk dan pengakaran 20-50 mol m-2s-1
Aklimatisasi 50-200mol m-2s-1 Jika lebih rendah etiolasi

Faktor Lingkungan yang berpengaruh


terhadap perkembangan kultur

4.

5.

Pengaruh fotoperiodisitas
Pada umumnya 14-16 jam perhari, namun tidak berlakuk universal
Pada anggur invitro 10 jam perhari
Karbondioksida
Konsentrasi CO2 didalam wadah kultur mempengaruhi pertumbuhan
sejumlah spesies tanaman
CO2 terkait dengan fotosintesis
Oksigen
Kondisi lingkungan dengan oksign >>> pertumbuhan dan
penyerapan oksigenn kalus Solanum tuberosum
Selama fase diferensiasi sel produksi embriosomatik << pada kadar oksigen
10% dibandg pada kadar 100%

Faktor Lingkungan yang berpengaruh


terhadap perkembangan kultur
5.

6.

Etilen
Pengaruh etilan juga tergantung dari spesies tanaman
Kadar etilen berlebihan menghambat morfogenesis
Mengurangi dengan mengeluarkan komponen dari wadah dengan
KMNO4atau dengan menambahkan penghambat etilen AgNO3

Kelembapan
Berperan penting pada kultur invitro
Kelembapan relatif diruangan 70% didalam wadah 90%
Kadar kelembapan yang terlalu tinggi menyebabkan terbentuknya
daun-daun pucuk yang mengalami vitrivikasi

Fenomena Umum pada Kultur jaringan


1.

2.

Habituasi sitokinin
Terjadi karena konsentrasi sitokinin yang tinggi
Proliferasi terus berlanjut terjadi penghambatan pada pembentukan
akar dan hambatan pada proses pembungaan serta penundaan
pertumbuhan generatif
Vitrifkasi
Ketidaknormalan morfologi serta fungsi fisiologi dari organ atau
jaringan tertentu (hiperhidrisitas)
Atau bisa juga berarti transisi keadaan cair ke keadaan padat seperti
terbentuknya es ketika cryopreservasi
timbulnya gejala tembus cahaya pada pucuk sulit berproliferasi
mati saat berproliferasi

Habituasi Sitokinin
A. Representative habituated callus
culture maintained in the presence
of cytokinin (benzyl adenine) for 3
weeks.
B. Representative habituated callus
culture maintained in the absence
of cytokinin for 3 weeks.
C. Representative nonhabituated
callus culture maintained in the
presence of cytokinin for 6 weeks.
D. Representative nonhabituated
callus culture maintained in the
absence of cytokinin for 6 weeks.

Vitrifikasi

Dipengarhi oleh : sitokinin terlalu tinggi, potensial matriks rendah,


meningkatnya konsentrasi etilen,kadar amonium, dan kandungan uap
air
Kelembapan biosintesis za tlilin terhambat kandungan zat lilin
rendah.

Fenomena Umum pada Kultur jaringan


3.

Nekrosis
Matinya jaringan pada tepi dan pucuk
Diawali dengan nekrosis berwarna coklat pada pucuk sampai ahirnya
merata pada seluruh meristem yang berwarna hitam
Diakibatkan karena defisiensi boron dan kalsium
Cara mengatasi menuang medium cair diatas agar setelah
subkultur
Atau membalik tabung kultur yg berisi kalsium glukonat/ 7 hari

Necrosis

(a) control explants


(b) shoot regeneration
(c) shoot induction
(d) necrosis occurred
(e-f) complete necrosis

Fenomena Umum pada Kultur jaringan


3.

4.

Fasiasi
Menyatunya dua planlet atau lebih pada embrio somatik karena
berdekatan
Disebabkan tingginya kerapatan populasi embrio somatik
Penanganan dengan subkultur atau shaking kultur pada media cair
untuk memisahkan embrio
Keragaman somaklon
Merupakan keragaman genetik dan situgenetik yang diinduksi oleh
kultur jaringan
Disebabkan adannya interaksi atara faktor genetik, fisiologis dan
patologis eksplan dengan lingkungan kultur selam proses subkultur
yang berkelanjutan
Kelebihan dan kekurangan?????

Keragaman
somaklon

A. Callus mass,
B. Shoot primordia
C. Formation of plant
let
D. Development of
plantlet in rooting
media
E. Hardening of
plantlets in Sand
Jars

Aplikasi Kultur jaringan


pada Arabidopsis thaliana

Regenarasi Arabidobsis

Micropropagation of Alpinia calcarata on


MS medium (a) Axillary shoot bud
initiation on explants grown on medium
with 2.0 mg/l BAP after 14 - 16 days; (b)
Vigorous growth of axillary shoot bud on
medium with 1.0 mg/l TDZ; (c) Fully
grown axillary shoots initiated on
explants in the optimal medium with 2.0
mg/l BAP and 0.2 mg/l IAA after 8
weeks; (d) Response of aseptic explants
with multiple shoot initials,
meristemoids, solitary axillary shoots in
medium with 2.0 mg/l BAP and 0.2
mg/IAA; (e) Prolific multiple shoot
initials; (f) Shoot initiation from
meristemoids during 3rd subculture in
medium with 1.0 mg/l BAP; (g) Root
initiation on shoots on half-strength liquid
medium with 0.2 mg/l IAA; (h) Shoot
multiplication in liquid medium with 1.0
mg/l BAP; (i) Acclimatized 4 week old
plants in mist chamber; (j) 8-Weeks old
plants in shade house

Tugas Kelompok
Aplikasi kultur jaringan
Tanaman apa? Bagaimana prosesnya
Jenis jenis Kultur jaringan tanaman

Perbedaan menyangkut proses, kelebihan


dan kekurangan

Jenis- jenis media yang digunakan dan


cara pembuatan media, tujuan masing2
dari media

Anda mungkin juga menyukai