Anda di halaman 1dari 15

1.

DASAR TEORI
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan
cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan
orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi
tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter
(orde nol) sampai dengan puluhan meter. (Anonim.2012.)
Ada dua jenis alat penerima sinyal GPS yaitu navigasi dan jenid goedetik.
Alat penerima jenis navigasi merupakan alat yang mempunyai bentuk sederhana,
kecil, dan praktis dibawa kemana-mana karena tidak dilengkapi alat perlengkapan
lainnya (seperti statip atau kaki tiga dan antena luar) sehingga, tidak memerlukan
bantuan orang lain untuk membawanya.karena itu, alat ini sangat sesuai untuk
digunakan sebagai alat petunjuk navigasi. Berbeda dengan jenis navigasi, jenis
geodetik merupakan alat penerima sinyal satelit GPS yang mempunyai bentuk dan
ukuran lebih besar dari jenis navigasi, serta dilengkapi dengna kaki tiga (statip)
untuk menempatkan antena tepat diatas titik yang akan diukur/ditentukan
posisinya. Dengan demikian, untuk membawa seluruh perlengkapan kelapangan
diperlukan dua atau tiga orang personal. (Anonim.2012.)
Prinsip penentuan posisis dengan GPS ini merupakan metode pengikatan
kebelakang. Pada metode pengikatan kebelakang yang asli, data yang diukur
adalah sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya desatelit-satelit yang sedang
diamati (paling sedikit diperlukan empat satelit untuk setiap satu titik ukur0.
Berhubung posisi/ koordinatnya sudah diketahui setiap saat, maka satelit-satelit
tersebut bervungsi sebagai titik ikat. Posisi yagn diukut/ditentukan oleh metode
GPS ini adalah dalam bentuk koordinat siku-siku tiga dimensi atau dapat pula
dlam bentuk koordinat geodetis (lintang, bujur) yang semuanya ditentukan
terhadap elipsoid geosentrik World Geodetic System 1984 (WGS-1984).
(Anonim.2012.)

GPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, Segmen kontrol/pengendali,


dan Segmen pengguna. Dimana segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang
beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat
dengan periode 12 jam (satelit akan kembali). (wikipedia.com)
Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang
dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi
dan waktu kepada pengguna seluruh dunia. (wikipedia.com)
Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan
L2 ( 1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random
yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya
membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga
penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada
saat fitur Anti-Spoofing diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan
selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y. (mustakimtelematika.com)
Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode
C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat
memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti).
(Sune, Nawir. 2012)
Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS.
Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk
penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan
posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). (mustakimtelematika.com)
Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan
semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada
di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi
yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang
diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan
posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi.

2. TUJUAN
a). Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian dan fungsi GPS.
b). Mahasiswa dapat menggunakan GPS secara sederhana dalam menentukan
GPS secara sederhana dalam menentukan posisi dilapangan

3. Alat dan Bahan


1.3.1 Alat
Alat tulis menulis
1.3.2 Bahan
GPS

4. PROSEDUR KERJA

Disiapkan GPS yang akan digunakan


Dikenal menu yang terdapat dalam aplikasi GPS tersebut
Ditulis hasil pengenalan pratikum pengenalan GPS ke dalam laporan
sementara

5. HASIL PENGUKURAN

5.1 Pengertian GPS


GPS adalah kependekan dari Global Positioning System, merupakan
system navigasi berbasis satelit

yang

dikembangkan

oleh

Departemen

Pertahanan Amerika yang didukung oleh 27 jaringan satelit. GPS terdiri dari 3
segmen: Segmen angkasa, Segmen kontrol/pengendali, dan Segmen pengguna.
Dimana segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yangberoperasi dalam 6 orbit pada
ketinggian. 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit
akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam).
5.2 Fungsi GPS
1. Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada
saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang
sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan
daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit,
kekuatan sinyal.

5.3 Cara kerja GPS

Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit


berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan
untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak
berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA
(Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler
CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima
GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada
frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2
(1227,6 MHz).
Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo")
tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit
dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis
kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada
frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja.
"Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini
disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan
dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz
dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition"
adalah untuk akuisisi karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali
dibandingkan dengan kode P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y)
lebih mudah setelah berhasil mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y)
berarti kode precision (presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi
kode yang sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan
secara teoritis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi
digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin
Departemen Pertahanan AS. Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat penerima
GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan
diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan
pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan
informasi mengenai atmosfer yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.

Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang


bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi
otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan
informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan
koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya
menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di
layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA
(personal digital assistant) di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari
dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS.
Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. Almanak
di-update kira-kira seminggu sekali, data eferemis biasanya di-update tiap
setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian
dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.
Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi
seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari
mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim
satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk menghitung
"pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan
perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan
kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023
MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila
disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana
dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan
kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih
banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis,
pada kenyataannya akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS
yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu,

perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima
GPS.
Aplikasi
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan
dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu
alternatif peralatan navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan
navigasi lain, penerima GPS paling mudah digunakan karena langsung
memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi populer. Dengan
menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat juga bisa
dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat tanpa awak dan
rudal-rudal jarak jauh.
Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan
penggunaannya.

IMO

(International

Maritime

Organization)

bahkan

menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System), yaitu alat


penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga
digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat
penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld untuk
perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk
memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan
membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat presisi
juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada
jaringan telepon seluler.
Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk
mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif
menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang
memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi obyek tersebut.
Radar GPS lebih murah dari radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar
untuk transmisi sinyal radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak
bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak
mentramisikan sinyal sendiri.

5.4 Kelebihan dan Kekurangan GPS


Kelebihan :
GPS untuk Navigasi.
Solusi Tracking System di Bidang Militer
Survei dan Pengukuran
Kelemahan :
Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0
derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga kita harus
memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca GPS kita dan
langsung bisa melihat posisi kita di peta.
Langit langsung Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima
informasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam rumah, atau
terlalu dekat gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau di bawah hutan
lebat.
Bahasa - Dengan GPS Garmin Kita bisa memilih bahasa yang dipakai. Tetapi
bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia atau
Melayu.
Baterai Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat
GPS memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai terus-menerus (10 - 36
jam, tergantung model).
Elektronik - Sama seperti alat elekronik lain yang bisa rusak jika jatuh atau
terkena air
Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya kesalahan cukup
besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah
pegunungan.
5.5 Jenis GPS
5.5.1 WGS dan UTM
WGS 84
World Geodetic System adalah standar untuk digunakan dalam kartografi,
geodesi, dan navigasi. Terdiri dari bingkai koordinat standar untuk Bumi,
permukaan referensi standar bulat (datum atau referensi ellipsoid) untuk data
ketinggian mentah, dan permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid) yang
mendefinisikan permukaan laut nominal.

Revisi terbaru adalah WGS 84 (penanggalan dari tahun 1984 dan terakhir
direvisi pada tahun 2004), yang berlaku sampai sekitar 2010. Skema sebelumnya
termasuk WGS 72, WGS 66, dan WGS 60. WGS 84 adalah koordinat sistem
referensi yang digunakan oleh Global Positioning System.
UTM (Universal Transverse Mercator)
Universal Transverse Mercator(UTM) merupakan Metode grid
berbasis menentukan lokas di permukaan bumi yang merupakan
aplikasi praktis dari 2 dimensi.

Zona UTM
System UTM membagi permukaan bumi antara 80 oS dan 84oLU menjadi
60 zona, masing-masing 6o bujur lebar dan berpusat diatas meridian bujur. Zona 1
adalah dibatasi oleh bujur 180o sampai 174oB dan berpusat pada 177 barat
meridian. Zona penomoran meningkatkan kea rah timur. Masing-masing dari 60
zona bujur dalam system UTM didasarkan pada Mercator Melintang proyeksi.
Pemetaan wilayah besar utara-selatan dengan batas jumlah rendah distori, dengan
menggunakan zona sempit dari 6o bujur sampai 800 km lebarnya dan mengurangi
skala factor sepanjang meridian sentral denga hanya 0,0004 0,9996
(pengurangan 1:2500), jumlah distori diselenggarakan dibawah 1 bagian di 1.000
dalam setiap zona. Distorsi skala meningkat menjadi 1,00010 pada batas luar zona
sepanjang khatulistiwa.
Pada setiap zona factor skala meridian sentral mengurangi diameter
silinder melintang untuk menghasilkan proyeksi garis potong dengan dua garis
standar, atau garis-garis skala sebenarnya terletak disekitar 180 km dikedua sisi,
dan kira-kiran sejajar, pusat meridian (ARccOs 0,9996 = 1,62 o pada khatulistiwa).
Faktor skala kurang dari 1 dalam baris-baris dan lebih besar dari 1 luar dari garisgaris, tetapi keseluruhan distorsi skala di dalam zona seluruh diminimalkan

5.5.2 Cara membaca Peta

Saat ini terdapat dua metode koordinat yaitu yang lazim digunakan, yaitu
sistem koordinat Bujur-Lintang (longitude-latitude) dan sistem koordinat
Universal Transverse (UTM). Kenapa ada dua sistem? Karena semakin mendekati
kutub, dimana daerah tersebut memiliki garis bujur dan lintang pendek, maka
sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan, dipakailah sistem koordinat
UTM.
Sistem ini memiliki dua komponen utama, yaitu garis-garis khayal vertikal
yang menghubungkan kutub utara ke selatan, yang kemudian disebut garis bujur
(longitude) dan garis-garis khayal horisontal (mendatar) yang sejajar dengan garis
khatulistiwa, yang disebut garis lintang (latitude).
Garis khatulistiwa merupakan garis mendatar yang membagi wilayah
dunia menjadi bagian utara dan selatan. Di indonesia, garis khatulistiwa berada di
Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (walaupun belakangan diketahui
sedikit bergeser beberapa kilometer). Seperti tersebut di atas, bagian utara garis
khatulistiwa (nol derajat) disebut belahan bumi bagian utara dengan koordinat
Lintang Utara (LU) atau N, dan daerah di bagian selatan garis khatulistiwa disebut
belahan bumi selatan dengan koordinat Lintang Selatan (LS) atau S. Sedangkan
untuk membagi wilayah barat dan timur ditentukan dengan garis Prime Meridian
di kota Greenwich, Inggris yang kemudian memotong di Kepulauan Fiji, Lautan
Pasifik. Sama seperti garis khatulistiwa, selanjutnya koordinat di sebelah timur
Kota Greenwich disebut Bujur Timur (BT) atau E dan sebaliknya Bujur Barat
(BB) atau W.
Indonesia? ada di 95 BT 141 BT dan 6 LU 11 LS
Karena bentuk bumi ini bulat seperti bola, maka perhitungan pembaginya
menggunakan pendekatan matematis. Sebagai pengetahuan tambahan saja, satu
derajat lintang atau bujur = 111,322 km = 111.322 m
Satu derajat lintang atau bujur terbagi menjadi garis satuan yang lebih
kecil, yaitu 60 menit, dan terbagi lagi menjadi satuan terkecil yaitu detik.

Jika dituliskan menjadi satuan meter, maka menjadi seperti berikut:


1 menit bujur atau lintang = 111.322 m/ 60 = 1.855,37 m
1 detik bujur atau lintang = 111.322m/ 3600 = 30,93 m
5.6 Kegunaan GPS

Untuk penyelamatan
o

Untuk mengetahui lokasi jatuhnya pesawat terbang

Untuk mengetahui posisi tenggelamnya kapal laut

Untuk mengetahui posisi orang yang hilang di hutan.

Penelitian
o

Balon udara yang telah terpasang GPS yang digunakan untuk


memonitor kebocoran ozone, dan kualitas udara di antartika / suatu
tempat.

Untuk mengetahui pergeseran pulau yang disebabkan oleh gempa


tektonik.

Contoh
Andaikan

kasus:
terdapat

suatu

kelompok

peneliti

yang

sedang

melakukan penelitian jauh di dalam hutan kalimantan yang hanya


dapat diakses dengang berjalan kaki. Dalam perjalanan, para
peneliti itu menemukan suatu tanaman langka yang dapat
menyembuhkan

kanker, namun

karena

perjalanan

kembali

membutuhkan waktu berhari hari, mereka tidak dapat membawa


tanaman tersebut karena takut tanaman itu mati diperjalanan.
Dengan menggunakan GPS mereka akan memetakan titik posisi
mereka secara akurat dengan GPS Receiver, setelah mendapatkan
titik kordinasi GPSnya, mereka hanya tinggal mencatat titik
kordinasinya, agar dapat kembali ke tempat tanaman tersebut,

mungkin dengan peralatan yang lebih canggih/lengkap dan


helikopter.

Kesehatan
o

Sebuah

perusahaan

bernama

Applied

Digital

Solutions,

memanfaatkan teknologi GPS pada perangkat medisnya, Digital


Angel. Perangkat ini, berfungsi untuk memonitor keadaan vital
sesorang, dan dipakai di tangan dalam bentuk jam tangan.
Perangkat ini memanfaatkan teknologi GPS, untuk menghubungi
tenaga medis terdekat apabila pemakainya dalam keadaan genting,
dan tidak dapat menghubungi seseorang untuk pertolongan.

Arkeologi
o

Dapat digunakan untuk memetakan artefak / monument bersejarah.

Pemetaan
o

Memetakan suatu lokasi bencana.

Memetakan suatu wilayah secara khusus.

Menentukan tata guna lahan.

Militer
o

Walaupun GPS baru dapat diakses oleh khalayak umum pada tahun
1994, tentara Amerika Serikat telah mempergunakan teknologi
GPS dalam perang teluk pada tahun 1990. Teknologi GPS terbukti
sangat vital bagi perang modern. Amerika Serikat menentukan
sasaran didarat dengan cara menggunakan alat GPS. Kemudian
Smart Bomb diluncurkan ke lokasi yang ditentukan oleh GPS,
untuk melakukan pengeboman dengan akurasi yang tinggi.

Bidang aviasi pesawat

Secara otomatis mengatur navigasi pesawat. Baik untuk landing


maupun menentukan alur pesawat terbang.

Rekreasi
o

Contoh kasus: Anda sedang naik gunung dan anda menemukan


suatu lokasi yang sangat indah dan ingin kembali ke lokasi
tersebut, GPS dapat digunakan untuk mengetahui letaknya lalu
dapat dilakukan pencatatan koordinat lokasinya untuk dicocokan
dengan peta agar dapat kembali ke lokasi tersebut.

Bisnis
o

Perusahaan jasa pengantaran barang dapat menggunakan GPS


untuk mengetahui telah sampai mana barang pelanggan. Sehingga,
pelanggan jasa pangantaran barang tadi dapat mengetahui
keberadaan barang kirimannya.

Perusahaan taxi, dapat mengirimkan taxi terdekat ke lokasi


penumpang.

Perusahaan penyewaan mobil dapat mengetahui secara akurat


keberadaan mobil yang disewakan.

Pencarian jejak
o

Mencari jejak keluarga dan teman teman bila anda terpencar,


misalnya di suatu konser musik. Dengan menggunakan GPS anda
dapat mengetahui persis dimana mereka, berapa derajat dan
meterkah mereka dari anda.

Bila anda mempunyai anggota keluarga yang sudah pikun (semoga


tidak terjadi), anda dapat memasangkan gelang GPS di tangan
mereka untuk mengetahui keberadaan mereka, misalnya saat
mereka tersesat saat jalan jalan pagi atau jalan jalan sore.

Kepolisian

Polisi dapat menggunakannya sebagai alat untuk mengetahui


tempat persembunyian komplotan penjahat yang telah diincar
dengan menyelipkan alat GPS berukuran micro secara diam diam
pada kendaraan atau pakaian salah seorang anggotanya.

Asuransi
o

Perusahan asuransi dapat mengetahui berapa kilometer suatu


kendaraan klien telah menempuh sejak menggunakan jasa asuransi
kendaraan dari mereka, secara akurat. Dengan demikian, dapat
mencegah klien nakal yang berusaha memodifikasi odometer
kendaraan untuk menipu perusahaan jasa asuransi.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Mengenal Berbagai Jenis GPS. http:// kerockan. blogspot. com/
2010/11/ mengenal-berbagai-jenis-gps.html. (Diakses Tanggal 21 desember 2014
pukul 20.00 wib)
Anonim. 2012. Jenis-jenis GPS. http://karpetbasah. blogspot. com/ 2009/10/jenisjenis gps. html. (Diakses Tanggal 21 desember 2014 pukul 20.00 wib).
http://id.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System (Diakses Tanggal 21
desember 2014 pukul 20.00 wib)
http://mustakimtelematika.wordpress.com/2009/03/26/1-gps-global-positioningsystem/ (Diakses Tanggal 21 desember 2014 pukul 20.00 wib)
Sune, Nawir. 2012. Modul Praktikum Kartografi: Prodi Geografi. Jurusan Fisika.
Universitas Negeri fkip universitas lampung.
20.00 wib)

LAMPIRAN

Foto GPS dari internet

Foto GPS di labor

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Poster
    Tugas Poster
    Dokumen4 halaman
    Tugas Poster
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen4 halaman
    Laporan 1
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Tugas Poster
    Tugas Poster
    Dokumen4 halaman
    Tugas Poster
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Getaran Dan Gelombang KLPK 6
    Getaran Dan Gelombang KLPK 6
    Dokumen33 halaman
    Getaran Dan Gelombang KLPK 6
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • KRISTALOGRAFI
    KRISTALOGRAFI
    Dokumen6 halaman
    KRISTALOGRAFI
    Alghiffari Randhi
    Belum ada peringkat
  • Proposal KIM
    Proposal KIM
    Dokumen8 halaman
    Proposal KIM
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Aneh
    Aneh
    Dokumen51 halaman
    Aneh
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Koloid
    Koloid
    Dokumen62 halaman
    Koloid
    Cut Riska Balqis
    Belum ada peringkat
  • Laporan Air Tanah Kelompok Iman
    Laporan Air Tanah Kelompok Iman
    Dokumen4 halaman
    Laporan Air Tanah Kelompok Iman
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • P. 1
    P. 1
    Dokumen4 halaman
    P. 1
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    danielrou
    Belum ada peringkat
  • Alat Tambang
    Alat Tambang
    Dokumen12 halaman
    Alat Tambang
    danielrou
    Belum ada peringkat