Anda di halaman 1dari 4

KONSTANTA DIELEKTRIK

Elba Salsabiila (140310130017)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
Kamis, 23 April 2015
Asisten : Siti Nur Khayati
ABSTRAK
Setiap bahan dielektrik memiliki suatu karakteristik unik yang digambarkan dalam suatu
kontanta dielektrik. Konstanta dielektrik merupakan permitivitas relatif, atau perbandingan
permitivias suatu bahan terhadap permitivitas ruang hampa.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran tegangan dalam dua pelat kapasitor dengan
ruang vakum (aproksimasi menggunakan udara), dan dua buah bahan dielektrik, yaitu plasik dan
kaca. Dari data tersebut kita dapat menghitung seberapa besar muatan yang ada pada pelat kapasitor
dan seberapa besar nilai konstanta dielektrik pada bahan-bahan dielektrik tersebut.
Kata Kunci :

I. PENDAHULUAN
II.
Bahan
dielektrik
banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan. Pada
bahan dielektrik terdapat suatu karakteristik
yang disebut konstanta dielektrik. Setiap
bahan memiliki nilai kontanta dielektrik
yang berbeda-beda.
III.
Maka praktikum ini bertujuan
untuk menentukan konstanta dielektrik dari
beberapa bahan dielektrik, yaitu udara,
plastik dan kaca.
IV.
TEORI DASAR
V.
Dielektrik adalah suatu bahan
yang memiliki daya hantar arus yang sangat
kecil atau bahjan hampir tidak ada. Pada
bahan dielektrik tidak terdapat elektronelektron konduksi yang bergerak bebas di
seluruh bahan oleh pengaruh medan listrik.
Dalam bahan dielektrik, semua elektron
terikat dengan kuat pada intinya. Karena
itu, setiap bahan dielektrik yang diberi
muatan listrik, muatan ini akan tinggal
terlokalisir
dimana
muatan
tadi
ditempatkan.
a. Kapasitor
VI. Kapasitor adalah dua buah
konduktor sembarang yang dipisahkan
oleh sebuah material isolator. Bila
sebuah kapasitor diberi muatan, maka
kedua konduktor akan mempunyai
muatan yang sama namun berlawanan
tanda. Hal ini menghasilkan beda
potensial diantara kedua konduktor.
VII. Beda potensial ini berbanding
lurus dengan muatan yang diberikan,
dengan kontanta kesebandingan C

(kapasitansi).
dituliskan :
VIII.

Secara

matematis

Q=CV

IX. Kapasitansi merupakan besaran


geometris yang ditentukan oleh ukuran,
bentuk, dan jarak antara kedua
konduktor. Satuan SI untuk kapasitansi
adalah Farad (F).
a. Polarisasi dan Medan Pergeseran Listrik
X. Jika sebuah bahan dielektrik
diletakan dalam suatu medan listrik yang
kecil, meskipun tidak mengalirkan
muatan yang bergerak didalamnya,
namun muatan-muatan didalamnya akan
terpolarisasi, yaitu muatan-muatan ini
sedikit bergeser dari pusat edar elektron.
Atom yang terpolarisasi akan memiliki
momen dipole p dengan arah yang sama
dengan E. Jika medan listrik tidak terlalu
besar, dapat digunakan pendekatan
bahwa momen dipole sebanding dengan
medan listrik luar. Secara matematis :
XI. p=E
XII. Dengan p adalah momen dipole
listrik, E adalah medan listrik E dan
adalah polarisabilitas atomik.
XIII.
Persamaan diatas berkala
untuk skala atomik. Sedangkan untuk
polarisasi suatu bahan, dituliskan :
dp
P=
XIV.
atau
d
p= P d
a. Konstanta Dielektrik

XV.
Konstanta
dielektrik
adalah merupakan pemitivitas relatif dari
suatu bahan. Dalam artian permitivitas
relatif merupakan perbandingan antara
permitivitas 0 dan . Secara matematis,
dapat ditulis :
0
K=
XVI.

(kV) dan lebar kapasitor d (mm) secara


bergantian, telah diukur tegangan
kapasitornya dengan bahan dielektrik
udara (mengasumsikan aproksimasi
terbaik untuk menentukan permitivitas
ruang vakum).
XXI.
Untuk percobaan ketiga,
pada kedua pelat konduktor disisipkan
bahan konduktor plastik dengan d=9,8
a. Persamaan Maxwell\
mm. Kemudian diukur tegangan U
XVII.
Ilmuwan matematika dan
dengan dan tanpa pelat plastik. Untuk
fisika teori, James Clerck Maxwell,
percobaan ketiga, dilakukan prosedur
mengajukan
hipotesis
untuk
yang sama seperti percobaan ketiga pada
mengkoreksi hukum Ampere, sehingga
bahan dielektrik kaca, dengan d=5 mm.
dapat
meramalkan
gejalaXXII. DATA DAN ANALISIS
elektromagnetik. Berdasarkan argumen
c. Data dan Pengolahannya
XXIII. Percobaan 1 : Menentukan konstanta
teoritis, Maxwell mengajukan hipotesis
listrik 0
bahwa perubahan medan listrtrik dapat
XXIV. XXV.XXVI. XXVII. XXVIII.
XXIX.
XXX.
menimbulkan medan magnet. Persamaan
U
d
U
Q
0
0
ksr
Maxwell dituliskan sebagai berikut :
XXXI. XXXII.
XXXIII. XXXIV. XXXV.
B
1,
1
2,
5
6,15
x E=
1.
t ... (1)
x H=Jf +

2.
3.
4.

. D= f
. B=0

D
t

XXXVIII.
XL.
XXXIX.
1,
2,
2

...(2)

... (3)
... (4)

XVIII.
XIX. PERCOBAAN
a. Alat-alat dan Fungsinya
1. Pelat kapasitor d = 26 mm
2. Pelat plastik 283x283 mm
3. Pelat Gelas
4. Resistor 10 M Ohm
5. Universal Measuring Amplifier
6. Power Supply, 0-10 kV
7. Voltmeter, 0.3-300 vDC, 10-300
vAC
8. Kabel koneksi hijau kuning
9. Kabel koneksi merah
10. Kabel koneksi biru
11. Kabel screened
12. Adapter
13. Konektor
14. PEK Capasitor
b. Metode Eksperimen
XX. Pada praktikum kali ini, data
yang diambil adalah tegangan kapasitor
yang terbaca pada voltmeter. Untuk
percobaan
1
dan
2,
dengan
memvariasikan tegangan masukan Uc

XLI.
5

XLII.
8,21

XLV.
1,

XLVI.XLVII. XLVIII. XLIX.


2
2,
6
10,2

LII.
1,

LIV.
LIII.
2,
3

LV.
6

LVI.
12,3

LX. LXI.
1
2,

LXII.
5

LXIII.
6,15

LIX.
2

LXVIII. LXIX.
LXVI. LXVII.
2,
4
2
2

LXX.
8,21

LXXIV.
LXXV. LXXVI. LXXVII.
LXXIII.
2
2,
5
10,2
2

XXXVI.
9,2

LXXXII.LXXXIII.LXXXIV.
LXXX. LXXXI.
2,
5
12,3
2
3
LXXXVII.
LXXXVIII. XC.
LXXXIX.
2,
1
4
2

XCI.
6,15

XCIV.
XCVI. XCVII. XCVIII.
XCV.
2,
2,
4
8,21
2
CI.
2,

CII. CIII.
2
2,

CIV.
4

CV.
10,2

CVIII.
CX.
CIX.
2,
2,
3

CXI.
4

CXII.
12,3

CXV.
CXVI.

Percobaan 2 :
Menentukan
kebergantungan Muatan
Induksi pada Tegangan
CXVII.
CXVIII.
CXIX.CXX. CXXI.
CXXII. CXXIII.
d
U U Q

k
CXXIV.
CXXV.
CXXVI.
CXXVII. CXXVIII. CXXIX. CXXX.
1,
1, 2,7 58
6,
8
7

XXXVII.
4,3

CXXXI.
CXXXIV.CXXXV.
1, CXXXII.
CXXXIII.
50
6,
2 2,3
CXXXVIII.
CXXXIX. CXLI. CXLII.
1,
2, CXL. 45
6,
2,1
CXLV.
CXLVIII.CXLIX.
1, CXLVI.
CXLVII.
43
6,
3
CLIII.
CLV.
CLVI.
CLII. 1, CLIV. 50
8,
2
2,3
CLXII. CLXIII.
CLIX.CLX.CLXI.43
8,
2
2
CLXVII. CLXIX. CLXX.
CLXVI.2, CLXVIII.
39
8,
2
1,8
CLXXVI.CLXXVII.
CLXXIII.
CLXXIV.
CLXXV.
37
8,
2
3 1,7
CLXXX.
CLXXXI. CLXXXIII.
CLXXXIV.
2,
1, CLXXXII.
19
1
0,9
CLXXXVII.
CXC. CXCI.
2, CLXXXVIII.
CLXXXIX.
21
1
2
CXCIV.
CXCV.
CXCVII. CXCVIII.
2,
2, CXCVI.
21
1
CCI.
CCIV.
2, CCII.CCIII.41
3 1,9

CCXCVIII.
CCXCIX. CCC.
CCXCVI.
CCXCVII.
3
4
8
5
3

Grafik Q-Uc Percobaan 1


800
d=1,5 mm

600

d = 3 mm

CCIX.

Percobaan 3 : Menentukan Kontanta


Dielektrik Pelat Plastik
CCXIII.
CCXII.
Q
CCX. CCXI. U (V)
CCXV.
CCXIV.
d
U

CCXVIII.
CCXIX. CCXX. CCXXI.
p
v
P
V
CCXXIV.
CCXXV. CCXXVI.CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.CCXXX.
9
1
1
1
2
4
1,
CCXXXII.
CCXXXIV.
CCXXXV.CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXVIII.
CCXXXIII.
9
1
3
2
6
2,
2
CCXXXI.
2,
CCXL. CCXLI. CCXLII. CCXLIII.CCXLIV.CCXLV. CCXLVI.
9
2
1
3
3
8
2,
CCLII. CCLIII. CCLIV.
3
1
3,

CCLVI.
CCLVII. Percobaan 4 : Menentukan Konstanta
Dielektrik Pelat Gelas
CCLXI. Q
(
CCLXII.
n

A
s
)
CCLXVI.
CCLXVII.CCLXVIII.
CCLXIX.
k
v
k
v
CCLXX.

CCLX.
CCLVIII.
CCLIX. U (V)
d
U

CCLXXIII.
CCLXXIV.
CCLXXV. CCLXXVI.
CCLXXVII.
CCLXXII.
CCLXXVIII.
1
2
2
5
5
5
1
CCLXXXII.
CCLXXXIII.
CCLXXXIV.
CCLXXXV.
CCLXXXVI.
CCLXXX.
CCLXXXI.
2
2
6
5
0,8
5
2
CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
CCXC. CCXCI.
5
2
3
3

d=2 mm

d = 2,5 mm

Q (nAs) 400
200

CCV.
1

CCLI.
4

CCCII.
1,1

CCCIV.
d. Analisis
CCCV. Dari data-data yang telah
diperoleh dari 4 percobaan serta
pengolahannya,
didapatkan
nilai
konstanta dielektrik ruang vakum (udara
sebagai aproksimasi terbaik) serta untuk
dua bahan lainnya yaitu plastik dan kaca.
CCCVI. Perolehan data percobaan
dapat kita lihat pada grafik Q-U
percobaan dibawah ini.
CCCVII.

CCVIII.

CCXLVIII.
CCL.
CCXLIX.
9
1
3

CCCI.
9

CCXCII. CCXCIII. CCXCIV.


6
6
1

0
1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6
U (kV)

CCCVIII.
CCCIX.
Grafik Q-Uc Percobaan 2
1000
Q (nAs)

500

d = 1,5 mm
d = 2 mm
d = 2,5 mm

0
024
Uc (kV)

CCCX.
CCCXI. Dari grafik diatas, terlihat
nilai muatan teinduksi malah menurun
seiring dengan besarnya tegangan Uc
yang diberikan. Grafik baru terlihat naik
di d = 2,5 mm pada percobaan 2.

CCCXII.

untuk jarak pelat d yang sama.


Kemudian hasil tersebut dibandingkan
Grafik Q-Uc Percobaan 3
dengan literatur 0 = 8,8542 pAs/V.
Kesalahan relatif pada percobaan
1500
pertama dan keda beradai dibawah 7.
1000
Berarti dalam hal ini medium udara
Q (nAs)Plas tik
Vakum
sangat
baik
digunakan
sebagai
500
aproksimasi terbaik ruang vakum.
0
CCCXIX. Untuk percobaan ketiga
1 1.5 2 2.5 3 3.5
dan keempat, didapatkan konstanta
Uc (kV)
dielektrik dari dua bahan. Untuk plastik
=2,620 pAs/V. Untuk kaca : =1,103
pAs/V. Jika dibandingkan dengan
CCCXIII.
literaturnya, untuk pelat listrik memiliki
CCCXIV.
nilai konstanta dielektrik k =3. Maka
nilai yang didapat dari percbaan sudah
Grafik Q-Uc (Percobaan 4)
mendekatiliteratur yang ada. Sedangkan
1000
untuk kaca, =9,1 sehingga nilai
ekseperimen sangat jauh dibandingkan
500
dengan literatur.
Q (As) kaca
vakum
CCCXX. Ketidakpresisian
hasil
0
akhir
dari
konstanta
dielektrik
ini
dapat
1 1.5 2 2.5 3 3.5
disebabkan oleh beberapa faktor.
Uc (V)
Pertama, kondisi sistem eksperimen
yang terganggu oleh lingukungan
(contoh, sentuhan tangan yang membuat
CCCXV.
nilai U berubah. Dapat pula disebabkan
CCCXVI. Sedangkan
pada
oleh kapasitor yang kurang sesuai
percobaan ke 3 dan keempat, grafik Q-U
dengan medium. Bahan dielektrk yang
yang ada terlihat sudah sesuai dengan
diukur. Juga disebabkan oleh power
teori, yaitubahwa nilai muatan induksi Q
supply yang
sangat
labil
saat
akan naik secara linier terhadap tegangan
memberikan tegangan masukan.
masukan Uc. Dari grafik diatas dapat
CCCXXI.
KESIMPULAN
kita lihat perbandingan kecuraman garis
CCCXXII. Dari praktikum yang
grafik dari bahan dielektrik dan bahan
telah dilakukan, telah ditentukan nilai
vakum pada jarak d yang sama. Muatan
konstanta dielektrik dari berbagai bahan,
yang terinduksi pada bahan dielektrik
yaitu udara 0= 9.2372, 0 = 8,2109,
lebih sedikit daripada muatan yang
plastik =2,610, dan kaca =1,103.
terinduksi pada ruang vakum.
CCCXXIII.
CCCXVII.
Penyimpangan
CCCXXIV.
Daftar Pustaka
pada grafik dapat terjadi karena
CCCXXV.
[1]
Wiyanto,
2008.
ketelitian pengukuran sangat sulit
Elektromagnetika. Yogyakarta : Penerbit
didapatkan pada jarak d yang sangat
Graha Ilmu
sempit, sehingga tidak didapatkan data
CCCXXVI. [2] Admin. Dielektrik. Dikutip
yang menggambarkan keadaan yang
dari
seharusnya.
http://repostory.usu.ac.id/bitstream/hande/1
CCCXVIII.
Kemudian,
dari
2345678/23931/chapter%2011.pdf
Web.
pengolahan data yang telah kami
Waltu akses : Rabu, 8 April pukul 04.02
lakukan, kami mendapatkan nilai
WIB.
konstanta dielektrik vakum 0. Terlihat
CCCXXVII.
bahwa nilai 0 akan sama besarnya

Anda mungkin juga menyukai