Analisis Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dan Penilaian Keterampilan Proses Sains Di SD Menuju Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Analisis Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dan Penilaian Keterampilan Proses Sains Di SD Menuju Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
39
40
jarang dipakai. Jumlah dan jenis buku-buku sains yang ada di sekolah
sangat terbatas, tetapi substansi dan metode pemaparannya cukup relevan
dengan pembelajaran KPS dan pendekatan STML. 4) Persiapan mengajar
yang dibuat guru dan implementasinya berpusat pada guru, berorientasi
hanya pada sains sebagai produk, serta memisahkan kegiatan pembelajaran
dan penilaian.
Kata kunci : analisis kebutuhan, keterampilan proses sains, sains-teknologimasyarakat dan lingkungan.
ABSTRACT
This aim of the research was to analyze the students needs in
learning science, which will be used in designing the process of learning
and assessment of Science Process Skills (SPS) with the ScienceTechnology-Society-and Environment (STSE) approach. The population
involved all the Primary Schools Students around Buleleng subdistrict in
2004/2005. The samples were determined by purposive random sampling
by considering natural social environmental factor of each school. The total
number of samples consisted 577 students, 14 science teachers, and 10
headmasters coming from 10 different schools, three of them located inside
the city, the other three schools located in the suburbs, while the last four
schools located in the countryside. The data were collected by check list,
observation guide, interview guide and questionnaire; and analyzed by
descriptive-interpretative with a cross-check data. The result showed that:
(1) there had been identified essential basic concepts of science, which
could be developed along with SPS and STSE approach; (2) the
Competency-based Curriculum allowed for possible development of any
types of the SPS in the science learning; (3) the condition of the majority of
science equipment available at schools was incomplete, broken, and rarely
used. There was a restricted number of good quality science text-books
available at schools, even the content and method of description were found
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
41
very relevant to the SPS model of learning and STSE approach; 4) the
instructional planning prepared by the teachers and its implementation
were mostly found to be teacher-centered, where science was productoriented, in a separate learning and assessment activities.
Keywords: need analysis, science process skills, and science-technologysociety and environment.
1. Pendahuluan
Pendekatan keterampilan proses sains (KPS) dan sikap ilmiah sudah
diatur dalam kurikulum 1975, 1984 dan 1994, tetapi implementasinya di
lapangan tidak sesuai dengan harapan. Dahar (1985) menyampaikan bahwa
guru-guru di sekolah dasar dan menengah tidak memahami hakikat
pengembangan KPS dan enggan melakukannya. Masalah ini disebabkan
oleh pengukuran hasil belajar nasional tidak berorientasi pada
pengembangan KPS. Walaupun sistem pengujian nasional telah mengalami
beberapa kali revisi, KPS belum tersentuh dengan baik. Ujian nasional
tetap dimonopoli oleh sains sebagai produk, dan mengabaikan sains sebagai
proses.
Ketidakserasian antara tuntutan kurikulum dan penilaian diduga
menjadi penyebab utama kekurangbergairahan guru dan pencetak guru
(LPTK) dalam mengembangkan KPS di Indonesia (Rustaman, 1992). Jika
tidak diantisipasi, kondisi ini bisa terjadi pada implementasi kurikulum
berbasis kompetensi (KBK), yang sangat kental dengan pendekatan KPS.
Bahkan, kata-kata kerja operasional kompetensi dasar dan indikatornya
dalam KBK sebagian besar dirumuskan dengan kata-kata operasional KPS.
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
42
43
44
45
kelas) yang berasal dari kelas IV dan VI setiap sekolah sampel. Jumlah
tersebut jauh melampaui batas minimal sampel dengan taraf kepercayaan
5%. Berdasarkan tabel Kregcie dan Nomogram Harry King, dari populasi
sebesar 15.000 orang, diperlukan sampel minimal sebanyak 375 orang
(Sugiyono, 2003).
Penelitian ini melibatkan empat objek penelitian, yaitu: (1) konsepkonsep dasar sains SD yang esensial diajarkan dengan KPS dan pendekatan
STML, (2) jenis KPS yang esensial dikembangkan di SD, (3) kondisi daya
dukung sarana pembelajaran sains yang dimiliki sekolah, dan (4) kualitas
perangkat pembelajaran dan penilaian yang dibuat guru dan
implementasinya di kelas. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah sebagai berikut. (1) Daftar isian untuk mengumpulkan data
tentang konsep-konsep dasar sains SD yang relevan diajarkan dengan KPS
dan pendekatan STML. (2) Pedoman wawancara terhadap kepala sekolah
dan guru untuk memperoleh informasi tentang: dukungan sekolah terhadap
pembelajaran sains; pandangan kepala sekolah dan guru terhadap inovasi
kurikulum, pembelajaran dan penilaian sains; pandangan guru terhadap
konsep-konsep dasar sains esensial dan strategis yang semestinya diajarkan
di SD beserta metode pembelajarannya; serta kendala-kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran sains. (3) Pedoman observasi kelas,
digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan analisis terhadap:
Rencana Pembelajaran (RP) dan Satuan Pelajaran (SP) yang dibuat guru
sains, model pembelajaran dan penilaian yang umum dipakai guru dalam
pembelajaran sains, serta kualitas PBM sains yang berlangsung secara
faktual di dalam kelas. (4) Daftar isian perangkat pembelajaran, digunakan
untuk menganalisis TPK, kegiatan belajar mengajar, dan alat evaluasi yang
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
46
47
48
49
50
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Binadja, A., 1998. Science in SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) Context.
Paper Training on Improving Teaching
Proficiency of Indonesian Junior & Senior Secondary Science
Teachers 16 Pebruary 10 May 1998. Ministery of Education and
Culture The Republic of Indonesia in Coordination with Southest
Asia Minister of Education Organisation (SEAMEO) Regional
Centre for Education in Science and Mathematics (RECSAM).
Dahar, R.W., 1985. Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar
Ditinjau Dari Segi Pengembangan Keterampilan Proses Sains
(Suatu Studi Eluminatif tentang Proses Belajar Mengajar Sains di
Kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar). Disertasi Doktor. Bandung: FPS
IKIP Bandung.
Depdiknas, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Mata Pelajaran Sains
Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Herman, J.L.; Aschbacher, P.R.; Winters, L., 1992. A Practical Guide to
Alternative Assessment. California: Association for Supervision and
Curriculum Development.
National Science Education Standars, 1996. Observe Interact Change
Learn. Washington: National Academy of Sciences.
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
53