calon pelanggan.
2. Motif Transaksi Perusahaan membutuhkan dana tunai untuk membayar kebutuhan
operasional perusahaan, seperti pembelian bahan baku atau barang untuk dijual,
pembayaran gaji, pembayaran biaya transportasi, biaya listrik, telpon, dan lain-lain.
Sifat bisnis dari perusahaan mempengaruhi besarnya dana tunai untuk membayar kebutuhan
operasional. Misalnya perbedaan kebutuhan dana kas pada bisnis yang berorientasi penjualan tunai
vs bisnis yang berorientasi penjualan kredit. Contoh bisnis yang berorientasi penjualan tunai adalah
Starbuck, pelanggan membayar pembelian kopi secara tunai. Contoh bisnis yang berorientasi
penjualan kredit adalah pemasok pada supermarket, misalnya penjualan Kalbe Farma pada jaringan
hypermarket Lotte. Kalbe Farma akan mendapatkan pembayaran dari Lotte setelah 1 sampai
dengan 3 bulan dari tanggal pengiriman barang. Konsekuensi dari perbedaan orientasi bisnis ini
adalah perusahaan yang berorientasi penjualan tunai membutuhkan dana untuk transaksi yang lebih
kecil daripada perusahaan yang berorientasi penjualan kredit.
Motif Berjaga-jaga Perusahaan membutuhkan dana kas ekstra untuk menjaga agar
perusahaan dapat beroperasi dengan normal walaupun perusahaan mengalami penurunan
penjualan atau keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Selain itu, posisi hutang atau
financial leverage yang lebih tinggi mengharuskan perusahaan untuk menjaga posisi kas
yang lebih besar agar perusahaan tidak mengalami keterlambatan pembayaran cicilan
bunga dan cicilan pokok pinjaman.
Motif Spekulasi Perusahaan membutuhkan dana kas ekstra untuk memanfaatkan peluang
yang tiba-tiba muncul. Contoh peluang yang tiba-tiba muncul adalah pemasok memberikan
potongan harga ekstra besar untuk membeli bahan baku dengan syarat pembelian bahan
baku dalam jumlah besar dan pembayaran tunai. Perusahaan yang mempunyai dana kas
yang besar dapat memanfaatkan peluang ini sehingga marjin keuntungan perusahaan
menjadi lebih besar dan daya saing perusahaan dapat ditingkatkan.
3.