Anda di halaman 1dari 3

1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam Piutang


Volume penjualan kredit, semakin besar volume penjualan kredit, makin besar
investasi yang tertanam dalam Piutang
Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit,semakin besar
invesatasinya.
Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat berupa kuantitatif
(plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin besar investasi yang
diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan
semakin memperkecil investasi dalam piutang).
Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang dapat bersifat aktif
(menggunakan debt collector)pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu
tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur
menepati janji, maka resiko tertunggaknya piutang lebih besar.
Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila sebagian besar pelanggan
membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih
kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak, perlu
invstasi yg besar
2. Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar
Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
Adanya hubungan yang baik dengan bank
3. Secured loan maksudnya adalah pemberian kredit yang dijamin oleh adanya agunan
terutama yang bersifat fixed asset (tanah, bangunan), inventory, atau cash
collateral(blokir tabungan atau deposito) jenis kredit ini sendiri bervariasi bisa
berbentuk modal kerja, kredit investasi, dan bunganya pastinya lebih rendah
daripada unsecured loan
unsecured loan adalah pemberian kredit yang tidak dijamin oleh agunan tambahan,
seperti contohnya Kartu Kredit, Kredit Tanpa Angsuran eh salah maksudnya tanpa
agunan (KTA) :p maupun kredit untuk karyawan dan pensiunan yang agunannya
biasanya adalah SK pengangkatan maupun kartu pensiun (KARIP), dan pastinya
bunganya lebih besar daripada kredit yang memakai agunan, loh kok lebih besar? Iya
dong, karena bank menanggung risiko yang lebih besar dengan tidak
adanyabemper, kalau kreditnya nunggak kan tidak ada yang bisa disita? dan dikenal
adanya faktor premi risiko (risk premium) sesuai dengan profil nasabah, semakin
tinggi risk premium maka bank menghendaki bunga yang lebih besar harusnya.
4. Ada 3 (Tiga) bidang pengendalian piutang:
a. Pemberian Kredit Dagangkebijakan kredit dan syarat penjualan harus tidak
menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan keuangannya, dan
juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya piutang sangsi
yang berlebihan.
b. Penagihan (Collections)apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan setiap usaha
untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu
yang wajar.
c. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak. Membuat suatu
sistem pengendalian intern yang memadai untuk memastikan bahwa semua

penyerahan barang sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana mestinya


kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar masuk kedalam rekening
perusahaan.
1.

Prinsip-prinsip 5C tersebut antara lain:


Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi,
kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya.
Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk
memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.
Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat
dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah
perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana
mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan
dalam membayar.
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini
bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang
diperoleh seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai
apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan
yang layak diberikan.
Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan
benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir,
artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain,
maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi
yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu usaha yang sangat tergantung
dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha

calon pelanggan.
2. Motif Transaksi Perusahaan membutuhkan dana tunai untuk membayar kebutuhan
operasional perusahaan, seperti pembelian bahan baku atau barang untuk dijual,
pembayaran gaji, pembayaran biaya transportasi, biaya listrik, telpon, dan lain-lain.
Sifat bisnis dari perusahaan mempengaruhi besarnya dana tunai untuk membayar kebutuhan
operasional. Misalnya perbedaan kebutuhan dana kas pada bisnis yang berorientasi penjualan tunai
vs bisnis yang berorientasi penjualan kredit. Contoh bisnis yang berorientasi penjualan tunai adalah
Starbuck, pelanggan membayar pembelian kopi secara tunai. Contoh bisnis yang berorientasi
penjualan kredit adalah pemasok pada supermarket, misalnya penjualan Kalbe Farma pada jaringan
hypermarket Lotte. Kalbe Farma akan mendapatkan pembayaran dari Lotte setelah 1 sampai
dengan 3 bulan dari tanggal pengiriman barang. Konsekuensi dari perbedaan orientasi bisnis ini
adalah perusahaan yang berorientasi penjualan tunai membutuhkan dana untuk transaksi yang lebih
kecil daripada perusahaan yang berorientasi penjualan kredit.

Motif Berjaga-jaga Perusahaan membutuhkan dana kas ekstra untuk menjaga agar
perusahaan dapat beroperasi dengan normal walaupun perusahaan mengalami penurunan
penjualan atau keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Selain itu, posisi hutang atau
financial leverage yang lebih tinggi mengharuskan perusahaan untuk menjaga posisi kas
yang lebih besar agar perusahaan tidak mengalami keterlambatan pembayaran cicilan
bunga dan cicilan pokok pinjaman.
Motif Spekulasi Perusahaan membutuhkan dana kas ekstra untuk memanfaatkan peluang
yang tiba-tiba muncul. Contoh peluang yang tiba-tiba muncul adalah pemasok memberikan
potongan harga ekstra besar untuk membeli bahan baku dengan syarat pembelian bahan
baku dalam jumlah besar dan pembayaran tunai. Perusahaan yang mempunyai dana kas
yang besar dapat memanfaatkan peluang ini sehingga marjin keuntungan perusahaan
menjadi lebih besar dan daya saing perusahaan dapat ditingkatkan.
3.

Anda mungkin juga menyukai