Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kasus Abraham Samad

Tugas Mata Kuliah Advokatur


Dosen Pengampu : Najib Gisymar, SH., MH
Nama : M. Dzulfikri Yasir
NIM : 09360012
Kasus
Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, ditahan
oleh Polda Sulselbar terakait keterlibatannya dengan Feriyani Lim dalam
kasus

dugaan

pemlasuan

(28/4/2015)

malam

pemeriksaan

lebih

sekitar
dari

dokumen.
pukul
jam.

Samad

19.30
Direktur

ditahan

Wita,

pada

setelah

Reserse

Selasa

menjalani

Kriminal

Umum

(Direskrimum) Polda Sulselbar Komisaris Besar Polisi Joko Hartanto


menjelaskan alasan penahanan Abraham Samad. "Karena ditakutkan
melarikan diri dan mengulangi perbuatannya," kata Joko Hartanto kepada
wartawan, Selasa malam.
Dalam kasus yang membelit Abraham, Feriyani Lim warga Pontianak,
Kalimantan Barat, ini menjadi tersangka pemalsuan dokumen paspor.
Dalam pengajuan permohonan pembuatan paspor pada tahun 2007 lalu,
Feriyani Lim memalsukan dokumen dan masuk dalam Kartu Keluarga
Abraham

Samad

yang

beralamat

di

Boulevar,

Kelurahan

Masale,

Kecamatan Panakkukang, Makassar.


Tetapi kasus pemalsuan dokumen ini dilaporkan Chairil Chaidar Said ke
Bareskrim Mabes Polri pada 29 Januari 2015. Setelah menerima laporan
Chairil Chaidar Said sebagai Ketua LSM Peduli KPK dan Polri ini, penyidik
Mabes Polri melimpahkan kasus itu ke Polda Sulselbar. Dalam laporan itu,
Feriyani Lim melakukan pemalsuan dokumen dibantu Abraham Samad
dan Uki.
Setelah memeriksa enam orang saksi dalam kurung waktu tiga hari,
penyidik Dit Reskrimum akhirnya menetapkan Feriyani Lim, teman wanita

Abraham Samad sebagai tersangka. Feriyani Lim ditetapkan tersangka,


karena dia bertindak sebagai pemohon pembuatan paspor.

Analisis
Proses hukum terhadap Abraham Samad secara yuridis sudah sesuai
prosedur sebab polisi sudah melakukan penyidikan dengan memeriksa
saksi dan mengumpulkan alat bukti.
Namun

Abraham

Samad

ditahan

pada

saat

hubungan

KPK-POLRI

memanas, yang pada saat itu Abraham Samad masih berstatus sebagai
ketua

KPK,

karena

ditetapkannya

Komjen

Budi

Gunawan

sebagai

tersangka atas kasus dugaan kepelimilikan rekening gendut.


Kasus seperti ini (pemalsuan dokumen) merupakan kasus yang termasuk
ringan yang bisa diselesaikan di tikat Polsek, para pakar hukum pun
menanggapi kasus Samad sifatnya malaprohibita, yakni perbuatan
melanggar aturan hukum namun tidak menimbulkan kerugian kepada
siapapun. Karena itu perkara hukum yang diduga dilakukan Samad yakni
kasus pemalsuan dokumen tidak harus dibawa ke pengadilan.
Kasus ini kental dengan nuansa politis dimana tengah berlangsungnya
perseteruan antara KPK dan PLRI. Apalagi kasus ini ditujukan kepada
Ketua KPK. Sekalipun proses hukumnya sudah benar, karena sarat dengan
nuansa politis, maka sekecil apapun kasusnya menyingkapinya pun harus
diiringi dengan perpektif politik.
Yang kemudian ditakutkan ketika proses ini sampai membahayakan masa
depan penegakan hukum. Ketika proses penegakan hukum Indonesia
yang sedang gencar-gencarnya menangkap para koruptor. Tetapi para
penegak hukum malah saling menyerang satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai