PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah
merupakan
ekstraseluler
cairan
yang
terletak
dalam
saluran
yakni
pembuluh
darah,
yang
terdiri
atas
darah.Darah
memiliki
fungsi
B. Tujuan
1. Untuk mengaplikasikan keperawatan pada pasien hemofilia.
2. Untuk agar lebih mengerti tentang hemofilia.
3. Untuk pedoman menjalankan peran perawat khususnya dalam menangani
pasien hemofilia.
C. Manfaat
1. Menambah informasi tentang hemofilia.
2. Lebih terampil dalam aplikasi dalam menjalankan asuhan keperawatan
pada pasien hemofilia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teoritis Hemofilia
1. Pengertian
Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi
herediter dan faktor darah esensial untuk koagulasi ( Wong,2003 ).
Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah kongenital yang disebabkan
karena kekurangan faktor pembekuan darah,yaitu faktor VIII dan faktor IX.
Faktor VIII dan faktor IX adalah merupakan protein plasma yang merupakan
komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah,faktor faktor tersebut
diperlukan
untuk
pembentukan
bekuan
fibrin
pada
daerah
trauma.
(Hidayat,2006 ).
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi kongenital paling sering dan
serius.kelainan ini terkait dengan defisiensi faktor VIII,IX atau XI yang
ditentukan secara genetik (Nelson,1999).
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi herediter atau didapat yang paling
sering dijumpai,bermanifestasi sebagai episode perdarahan intermiten (Price &
Wilson,2005)
Hemofilia adalah suatu gangguan yang mengenai faktor pembekuan darah
yang diturunkan melalui gen resesif pada kromosom x dari kromosom sex.
b. Hemofilia B
Hemofilia B dikenal juga dengan nama Chrismas disease :
karena ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama
Steven Chrismas asal kanada.
Hemofilia ini di sebabkan karena kurangnya faktor pembekuan IX .
dapat muncul dengan bentuk yang sama dengan tipe A.Gejala ke dua tipe
hemofilia adalah sama, namun yang membedakan tipe A / B adalah dari
pengukuran waktu tromboplastin partial deferensial
Hemophilia A atau Hemofilia B adalah suatu penyakit yang jarang
ditemukan, hemophilia A terjadi sekurang kurangnya 1 di antara 10.000
orang, Hemofilia B lebih jarang ditemukan , yaitu 1 di antara 50.000 orang.
Dapat muncul dengan bentuk ringan, berat, dan sedang.
a)
Berat (kadar faktor VIII atau IX kurang dari 1%)
b)
Sedang (faktor VIII/IX antara 1%-5%) dan
c)
Ringan (faktor VIII/X antara 5%-30%).
3. Gejala Klinis
3.1. Masa bayi (untuk diagnosis)
3.1.1. Perdarahan berkepanjangan setelah sirkumsisi
3.1.2. Ekimosis subkutan diatas tonjolan-tonjolan tulang (saat berumur 34 bulan)
3.1.3. Hematoma besar setelah infeksi
3.1.4. Perdarahan dari mukosa oral
3.1.5. Perdarahan jaringan lunak
3.2. Episode perdarahan (selama rentang hidup)
3.2.1. Gejala awal, yaitu nyeri
3.2.2. Setelah nyeri, yaitu bengkak, hangat dan penurunan mobilitas
Sekuela jangka panjang
5. Pemeriksaan Penunjang
5.1. Uji skrining untuk koagulasi darah
5.1.1. Jumlah trombosit (normal 150.000-450.000 tombosit per mm3
darah)
5.3.
6.
Penatalaksanaan
6.1.
Penatalaksanaan Medis
Pengobatan yang diberikan untuk mengganti factor VIII atau
faktot IX yang tidak ada pada hemofilia A diberikan infus kriopresipitas
yang mengandung 8 sampai 100 unit faktor VIII setiap kantongnya.
Karena waktu paruh faktor VIII adalah 12 jam sampai pendarahan
perdarahan.
Mereka
harus
sangat
memperhatikan
Eliminasi
Gejala : Hematuria
2.4.
Integritas Ego
Tanda : Depresi, menarik diri, ansietas, marah.
Gejala : Perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya.
2.5.
Nutrisi
Gejala : Anoreksia, penurunan berat badan.
2.6.
Nyeri
Tanda : Perilaku berhati-hati, gelisah, rewel.
Gejala : Nyeri tulang, sendi, nyeri tekan sentral, kram otot
2.7.
Keamanan
Tanda : Hematom
Gejala : Riwayat trauma ringan,Terjadi perdarahan spontan pada sendi dan
otot yang berulang disertai dengan rasa nyeri dan terjadi bengkak,
Perdarahan sendi yang berulang menyebabkan menimbulakan Atropati
hemofilia dengan
Psikologi,
Kaji konsep diri pasien body image, peran, dll
Kaji pemahaman pasien dan keluarga tentang kondisi dan tindakan
Kaji dampak kondisi pada gaya hidup
3. Diagnosa Keperawatan
3.1.
3.1.3. Rasional
a. Dengan mengetahui penyebab dari perdarahan maka akan
membantu dalam menentukan intervensi yang tepat bagi pasien
b. Memberikan informasi tentang derajat /keadekuatan perfusi
jaringan dan membantu dalam menentukan intervensi yang
tepat
c. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
memaksimalkan kontraktilitas/curah jantung sehingga sirkulasi
menjadi adekuat
d. Memperbaiki / menormalakn jumlah sel darah merah dan
meningkatkan kapasitas pembawa oksigen sehingga perfusi
jaringan menjadi adekuat.
3.2.
informasi
tentang
derajat
hipovolemi
dan
3.3.
e.
3.3.3. Rasional
a. Jaringan
rapuh
dan
gangguan
mekanisme
pembekuan
4.2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemofilia merupakan gangguan mengenai faktor pembekuan yang
diturunkan melalui gen resesif pada kromosom x dari kromosom sex. Dialami
oleh pria dengan ibu karier hemofilia dan sering pada bayi dan anak-anak.
Tindakan keperawatan dilakukan dengan tujuan meminimalkan komplikasi.
Salah satu upayanya dengan memberikan infromasi pada keluarga tentang
perawatan di rumah
B. Saran
Diharapkan perawat lebih mengerti tentang hemofilia,dan disarankan
perawat lebih banyak lagi mencari informasi tentang hemofilia sehingga lebih
bisa menambah wawasannya sehingga dalam aplikasi pada pasien hemofilia
lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Betz,Cecily Lynn.2009.Buku Saku Keperawatan Pediatri.Jakarta : ECG
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Cecily. L Betz, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Alih bahasa Jan Tambayong,
EGC, Jakarta.
Hidayat,Aziz Alimul.2006.Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.Jakarta : Salemba
medika.
http://duniailmukeperawatan.blogspot.com/2011/10/asuhan-keperawatan-hemofilia.
http://www.info-sehat_com.htm/
Jonhson,Marion;Maas,Maridean,Moorhead,Sue.2000.Nursing Outcomes
Classification (NOC).Phiadelphia:Mosby.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3 Jilid 2. Media
Aesculapius. Jakarta.
Mc Closkey dan Bulechek, G. 2000 Nursing Interfention Classification (NIC).
Philadelphia:Mosby.
Ngastiyah. 2005.Keperawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Permono,Bambang.2005.Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak.Ikatan dokter anak.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit Ed.
6 Vol 1. EGC. Jakarta.
Sodeman, 1995, Patofisiologi Sodeman : Mekanisme Penyakit, Editor, Joko Suyono,
Hipocrates, Jakarta