Anda di halaman 1dari 60

102

BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum Sekolah
Yayasan Bina Am Mamur memiliki tujuan di bidang Sosial,
Keagamaan dan Kemanusiaan. Oleh karena itu dalam Anggaran Dasarnya
Bina Am Mamur akan bergerak diberagam kegiatan lintas sektoral seperti
sekolah, kursus, riset ilmiah, studi banding, syiar agama, sarana ibadah,
panti asuhan, rumah sakit, donor kepada korban bencana, dan lain
sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Am Mamur merupakan
salah satu ikhtiar Yayasan dalam berkiprah ditengah-tengah masyarakat.
3.1.1. Sejarah Singkat Sekolah

Gambar 3.1. Bangunan Sekolah dan Pendiri Sekolah


Bermula dari minat yang besar terhadap dunia pendidikan, sebagai
investasi jangka panjang dalam membentuk kondisi masyarakat yang
makmur dan di Ridhai Allah SWT, Pada tanggal 14 Januari 2006 Yayasan

103
Bina Am Mamur didirikan oleh pasangan Suami Istri KH. Astama Ambun
Sarkawi (77 th) dan Hj. Murtafiah bin H. Taham (70 th).
Perjuangan keduanya dalam bidang pendidikan mendapat dukungan
penuh dari keluarga. Sembilan orang anak turut serta mempercepat
dibuatnya payung hukum. Maka melalui Notaris Harsono SH keluarlah
Akte Notaris No. 84 Tanggal 27 Januari 2007 yang mengesahkan berdirinya
Yayasan Bina Am Mamur dengan komposisi sebagai berikut:
Yayasan Bina Am Mamur memiliki tujuan di bidang Sosial,
Keagamaan dan Kemanusiaan. Oleh karena itu dalam Anggaran Dasarnya
Bina Am Mamur akan bergerak diberagam kegiatan lintas sektoral seperti
sekolah, kursus, riset ilmiah, studi banding, syiar agama, sarana ibadah,
panti asuhan, rumah sakit, donor kepada korban bencana, dan lain
sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Am Mamur merupakan
salah satu ikhtiar Yayasan dalam berkiprah ditengah-tengah masyarakat.
2. Pengertian Nama
Secara bahasa (Etimologi), kata Am Mamur berasal dari nama
pendirinya
Am singkatan dari "Ambun"
Ma singkatan dari "Astama"
Mur singkatan dari "Murtafiah"
Arti bahasa yang lain dapat juga berarti:
Bina berarti Membina, mendidik, menumbuh-kembangkan
Am berasal dari alimat tanya (dalam bahasa Arab) yang berarti
Apakah?

104
Ma berarti Keutamaan
Mamur berarti Kemakmuran, Kesejahteraan
Berarti secara pengertian (epistimologi), Bina Am-Mamur berarti:
Pertama, Kemakmuran sebagai cita-cita bersama yang mesti tercapai
sebagai prasyarat tegaknya keadilan. Kedua, merupakan Doa agar selalu
diberikan kemakmuran oleh Allah SWT. Ketiga, sekaligus sebuah tantangan
apakah kalian siap untuk memakmurkan umat, bangsa dan negara? .
Tantangan ini menjadi spirit agar Yayasan ini dikelola dengan serius
dan professional.
3.1.2. Mengapa SMK?
SMK berarti menjurus kepada keahlian. Bina Am Mamur akan
fokus pada Bidang Keahlian: Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Informatika) dengan jurusan/program keahlian:
1. Multimedia (MM)
2. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
SMK Bina Am Mamur akan berkonsentrasi pada program keahlian
Multimedia. Tujuannya adalah: Siswa tamat belajar dengan mahir
mengoperasikan program-program komputer sehingga dapat berkarir di
dunia kerja atau dapat pula melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada program ahli Multimedia ini, siswa belajar dengan model
klasikal dan tatap muka. Materi akan dikemas dalam bentuk teori dan
praktek oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berstandar minimal
Sarjana Strata 1 selama 3 tahun belajar (kelas I, II, dan III).
Dan pada program ahli Teknik Komputer dan Jaringan, siswa
dipersiapkan terampil dalam bidang teknisi komputer dan jaringan. Siswa

105
dibekali kemampuan dasar dalam penguasaan perangkat keras, perangkat
lunak, perakitan dan perbaikan komputer, dan penguasaan sistem jaringan
komputer pada tingkat madya (LAN) oleh tenaga pengajar yang
berkualitas dan ahli dalam bidangnya.
3.1.3. Harapan Kedepan
Dapat memberikan warna kehidupan yang cerah bagi masyarakat
terutama dalam menjalankan kehidupan beragama, bermasyarakat, dan
bernegara. Karena siswa SMK Bina Am Ma'mur dibekali dengan ilmu
pengetahuan yang canggih serta agama yang mendalam."
Kondisi masyarakat kita sekarang ini, terutama sekitar kita masih
sangat memprihatinkan. Agamanya baru terbatas penganut saja, belum
menjadi pengamal Agama. Namun lingkungan sekitar sekolah kita adalah
lingkungan yang relatif aman dan cukup strategis untuk pengembangan
diri.
Ekonomi dan tingkat kesejahteraan masih dibawah rata-rata karena
kurang ilmu pengetahuan. Orang tua menyekolahkan anaknya masih belum
terarah dan memilih biaya murah sehingga anak ketika lepas sekolah
belum bisa menentukan arah kehidupan, apalagi untuk mandiri.
Demikian pengantar ini dibuat sebagai awal perkenalan dengan
SMK Bina Am Mamur. Semoga para siswa SMK Bina Am Mamur pada
angkatan pertama dan selanjutnya akan menjadi para pelajar yang unggul
dan menjadi contoh bagi pelajar-pelajar di sekolah lain, menjadi panutan
bagi masyarakat, dan menjadi kebanggaan orang tua masing-masing.
Amien!

106
Dan dengan seiring berkembangnya teknologi baik itu dalam
bidang komputer dan jaringan , kita perlu adanya perpaduan antara sistem
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (software) yang dapat di
kembangkan.
3.1.4. Struktur Organisasi
Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat dan
sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang
dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang susunan
dan tata kerja sekolah.
Dalam struktur organisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan
mekanisme kerja antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa
dan pegawai tata usaha serta pihak lain di luar sekolah. Koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus
diselenggarakan oleh kepala sekolah untuk mencapai suatu tujuan.
Agar kegiatan di SMK Bina Ammamur Tangerang berjalan sesuai
dengan program yang

telah dibentuk, maka

kepengurusan sekolah sebagai berikut:

struktur organisasi

107

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Sekolah

108
3.1. Tujuan Perancangan
Penelitian ini akan dilakukan pada sebuah Yayasan Bina Am
Mamur, dimana

yayasan

tersebut

memiliki

peran

utama

dalam

melaksanakan peraturan-peraturan dalam tata tertib berpendidikan dan


moral seorang pendidik dan murid, dan dimana dalam yayasan tersebut
menerapkan salah satu aturan dilarang merokok dalam lingkungan yayasan
tersebut.
1. Tata laksana sistem yang berjalan
Pada Yayasan Bina Am Mamur memiliki satu seorang penjaga
yang dipercaya untuk mengontrol lingkungan yayasan tersebut supaya
tetap aman dan tertib sesuai dengan aturan yang dijalankan, dan pada
kondisi tertentu tidak semua lingkungan ataupun ruangan dikontrol
secara penuh (full control), artinya tidak cukup satu penjaga saja agar
lingkungan tersebut dapat kontrol setiap saat.
3.3. LangkahLangkah Perancangan
Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini
digunakan beberapa program, untuk menggambarkan sistem dalam bentuk
flowchart. Usulan sistem akan dibuat berdasarkan latar belakang masalah
pada bab I, yaitu sistem pendeteksi asap rokok pada lingkungan bebas asap
rokok berbasis mikrokontroller atmega32u4.

3.4. Diagram Blok


Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan
perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras
pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 bawah ini:

109

Gambar 3.3. Diagram blok Hardware


Pada gambar 3.3 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana
terdapat alur hubungan dari seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari
kerja sistem yang akan di rancang adalah sensor asap menjadi media
inputan

pada

mikrokontroller

ATmega32u4,

dan

aplikasi

untuk

menampilkan video dari webcam ataupun mengontrol pergerakan kamera


menggunakan visual basic.net.

3.4.1. Perancangan Modul-Modul yang digunakan


Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat
keras yang akan digunakan meliputi Sensor Asap MQ-2, Lcd Display
16x2, Buzzer, lampu led, arsitektur mikrokontroller ATmega32U4 dan
aplikasi yang berbasis Visual Basic.NET, serta rangkaian sistem akses
kontrol mesin industri dengan menggunakan mikrokontroller ATmega32u4

110
dan mekaniknya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Arduino
Leonardo sebagai modul mikrokontroller ATmega32u4 dan perancangan
perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino
1.0.5.
Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di
tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.3. Alat yang dirancang akan
membentuk suatu sistem Pendeteksi Asap Rokok Untuk Lingkungan
Bebas Asap Rokok Berbasis Mikrokontroller ATmega32u4.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat


dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai
berikut:
1. Rangkaian Power Supply
Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya,
maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian
catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor
switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian
diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805.
Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang
bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.
Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC
regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC
regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan
tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk

111
kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih
halus lagi (smooth).

Gambar 3.4. Rangkaian catu daya


Pada rangkaian catu daya ini menggunakan empat buah sumber
output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan
tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang
menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol
sensor MQ-2, rangkaian motor Servo, rangkaian Lcd Display dan
rangkaian Buzzer, sedangkan arus untuk tegangan relay sebesar 12 volt
DC yang tidak perlu diturunkan lagi karena arus yang dimasuk sudah
cukup.

2.

Rangkaian Sensor Asap MQ-2

112
Sensor asap adalah sensor yang befungsi untuk mengukur
senyawa gas polutan yang ada di udara, seperti karbon monoksida,
hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain.

Gambar 3.5. Rangkaian Sensor Asap MQ-2


Penggunaan sensor MQ-2 untuk mendeteksi asap rokok
membutuhkan tegangan kerja sebesar +5 vdc. Sensor asap memiliki tiga
buah pin out seperti yang terlihat pada gambar diatas pada jalur merah
yaitu untuk tegangan kerja sebesar +5 vdc, jalur hitam untuk jalur yang
akan dihubungkan ke ground sementara jalur yang berwarna biru untuk
pin kontrol yang akan dihubungkan pada pin analog mikrokontroller.

3.

Rangkaian Motor Servo


Pada dasarnya penggunaan rangkaian motor servo dimaksudkan
untuk pengontrolan terhadap kamera webcam agar dapat berputar sesuai
dengan apa yang diinginkan.

113

Dalam

Gambar 3.6. Rangkaian Motor Servo


melakukan perancangan rangkaian

motor

sevo

mebutuhkan tegangan sebesar +5 vdc agar motor servo dapat bekerja,


rangkaian motor servo diatas menggunakan power eksternal dengan
input +12 vdc dari adaptor switching dan dirubah menjadi tegangan +5
vdc oleh IC regulator LM7805, sedangkan penggunaan jalur konektor
diatas yaitu, jalur merah sebagai tegangan positif sebesar +5 vdc, jalur
hitam yang berfungsi sebagai ground dan jalur kuning sebagai jalur
control untuk motor servo yang dapat dihubungkan dengan pin
mikrokontroller pada pin digital 6.
4. Rangkaian Lcd Display 16x2
LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai
display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki
16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar biru dan
karakter berwarna putih dengan menggunakan backlight.

114

Gambar 3.7. Rangkaian lcd karakter 16x2 display


Penggunaan rangkaian diatas dimaksudkan sebagai media
indikator yang dapat menampilkan pesan yang berupa pesan ASAP
TERDETEKSI ketika sensor mendeteksi keberadaan asap pada
ruangan ataupun lingkungan sekitar, adapun untuk membuat ranngkaian
diatas dapat bekerja diperlukan tegangan kerja sebesar +5 vdc.
Tegangan yang digunakan tidak diambil dari sistem mikrokontroller
melainkan tegangan eksternal yang bersumber dari adaptor switching.
Rangkaian lcd karakter 16x2 membutuhkan variable resistor untuk
mengatur kontras dari sebuah tampilan hurufnya. Rangkaian lcd diatas
memiliki 6 jalur data yang berwarna biru dapat dihubungkan dengan pin
mikrokontroller, 3 jalur ground yang dimana akan terhubung dengan
variable

resistor

dan

mikrokontroller,

sedangkan

jalur

merah

115
merupakan jalur positif sebesar +5 vdc yang diambil dari tegangan
eksternal.
5. Rangkaian Lampu Led
Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah
suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya
memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika
tersebut.

Gambar 3.8. Rangkain Lampu Indikator


Selain menggunakan lcd 16x2 karakter sebagai pendeteksi asap
rokok, sistem ini juga menggunakan lampu LED sebagai indikatornya.
Prinsip kerja dari rangakaian diatas adalah ketika pada saat sensor
mendeteksi adanya asap pada ruangan maupun lingkungan sekitar lampu
yang berwarna merah akan menyala dengan mode flip-flop, dan ketika
sensor tidak mendeteksi asap lampu yang berwarna biru akan menyala
dan lampu yang berwarna merah akan mati yang artinya normal.
Rangkaian diatas tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang

116
dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan
mikrokontroller.
6. Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi
untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya
penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika
sistem mendeteksi adanya asap pada ruangan maupun lingkungan
sekitar.

Gambar 3.9. Rangkaian Buzzer


Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk
tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung
dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan
suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara
yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan

117
resistor dengan nilai 56 Kilo ohm adalah alternative sehingga buzzer
dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan.makin besar
nilai resistor yang dipasang maka semakin baik pula sinyal data yang
dihasilkan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung
dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc, sedangkan kabel
hitam pada buzzer diberikan tahanan resistor sebesar 56 Kilo ohm,
sebelum kabel tersebut melewati resistor dihubungkan terlebih dahulu
ke pin mikrokontroller sehingga akan menjadi pin kontrol untuk buzzer
dan setelah melewati tahanan resistor jalur tersebut akan berubah
menjadi pin negatif (ground).

7. Rangkaian Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus
listrik, maka di sekitar penghantar

tersebut timbul medan magnet.

118
Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya
diinduksikan ke logam ferromagnetis.

Gambar 3.10. Rangkaian kontrol relay


Perancangan rangkaian relay dimaksudkan untuk mengontrol arus
yang mengalir untuk sensor MQ-2 sehingga dapat dikontrol langsung dari
interface visual basic.NET. rangkaian relay membutuhkan tegangan kerja
sebesar +12 vdc yang bersumber langsung dari adaptor switching,
sedangkan tegangan yang akan dikontrol adalah sebesar +5 vdc dan
tegangan tersebut yang digunakan sebagai tegangan kerja untuk sensor
asap. Dan lampu indikator relay menunjukan saat dimana rangkaian relay
diaktifkan maupun dinonaktifkan. Ketika relay aktif maka lampu akan
menyala dan ketika relay dinonaktifkan maka lampu akan mati.
Fungsi dioda 1N4007 adalah sebagai penyearah untuk tegangan
kerja relay dan transistor 2N2222 sebagai pembangkit sinyal aktif untuk

119
relay, sedangkan resistor yang dihubungkan dari transistor ke pin digital
10 mikrokontroller berfungsi sebagai penyetabil sinyal kontrol transistor.

8. Rangkaian Kamera Webcam


Kamera Webcam adalah Sebuah kamera yang sederhana terdiri
dari sebuah lensa standar, dipasang di sebuah papan sirkuit untuk
menangkap sinyal gambar; casing (cover), termasuk casing depan dan

120
casing samping untuk menutupi lensa standar dan memiliki sebuah
lubang lensa di casing depan yang berguna untuk memasukkan gambar;
kabel support, yang dibuat dari bahan yang fleksibel, salah satu
ujungnya dihubungkan dengan papan sirkuit dan ujung satu lagi
memiliki connector, kabel ini dikontrol untuk menyesuaikan ketinggian,
arah dan sudut pandang kamera webcam.

Gambar 3.11. Rangkaian kamera Webcam dengan Port USB


Pada rangkaian kamera webcam diatas berfungsi sebagai media
untuk menangkap gambar yang berupa video, pemanfaatan sebuah
kamera webcam dalam sistem yang dibuat bukan untuk mengontrol dari
cara kerja sistem mikrokontroller tetapi hanya sebatas menampilkan
gambar saja yang berupa video, tetapi dalam perancangan system
interface kesuluruhan rangkaian kamera webcam dan rangkaian
mikrokontroller memiliki satu buah form interface sebagai media untuk
mengontrol kamera webcam dan sistem mikrokontroller yaitu interface

121
visual basic.NET. Sistem mikrokontroller dan rangkaian kamera webcam
akan dihubungkan pada form interface visual basic.Net, dimana system
rangkaian kamera webcam dan sistem mikrokontroller dapat dikontrol
dari interface visual basic.Net tersebut. Pada rangkaian kamera webcam
diatas terdapat jalur merah untuk tegangan positif sebesar +5 vdc yang
diambil dari port USB dan jalur hitam yang berfungsi sebagai ground
sedangkan jalur yang berwarna hijau digunakan sebagai jalur komunikasi
antara kamera dan computer berupa jalur RX dan TX, jalur RX dan TX
berfungsi sebagai jalur untuk mengirimkan dan menerima sebuah gambar
dari kamera webcam ke komputer dan akan ditampilkan pada sebuah
interface visual basic.Net.

9. Rangkaian sistem keseluruhan


Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh
komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem
keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.12 sebagai berikut:

122

Gambar 3.12. Skema rangkaian sistem keseluruhan


Keterangan dari jalur-jalur diatas:
a. Jalur merah sebagai arus positif (+).
b. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).
c. Jalur biru sebagai jalur data.
d. Jalur kuning sebagai jalur PWM untuk motor DC dan motor servo.
e. Jalur hijau sebagai jalur clock (pembangkit frekuensi) untuk kristal.
3.5. Cara Kerja Alat
Pada bagian

ini

menjelaskan

bagaimana

sebuah

sistem

mikrokontroller dengan interface visual basic.net yang dibuat dapat bekerja


sesuai dengan apa yang diharapkan.
A. Sensor Asap sebagai Media Input
Pada sistem ini sensor asap MQ-2 diprogram untuk memberikan
inputan kepada mikrokontroller sehingga dapat mendeteksi keberadaan
atau tingkat dari pencemaran udara terhadap asap yang nantinya akan
diproses oleh mikrokontroller dan akan menjadikan LCD 16x2
Character dalam kondisi HIGH

dan dapat menampilkan pesan

123
berupa text yang ada pada layar LCD, lampu indikator yang berwarna
merah akan menyala dengan mode flip-flop, dan motor servo akan
berputar secara terus menerus pada posisi putaran antara.
B. Visual Basic.Net sebagai infetrface
Sistem ini memiliki interface yang digunakan

untuk

menampilkan video maupun untuk mengontrol sistem mikrokontroller.


Interface visual basic.net yang dirancang memiliki tombol untuk
mengontrol kamera sehingga gambar dari kamera dapat ditampilkan
dalam bentuk video recording yang dapat disimpan pada memori
komputer, memiliki tombol saklar untuk memberikan perintah kepada
mikrokontroller untuk mengaktifkan sebuah relay sehingga Sensor asap
akan mendapatkan tegangan kerja, memiliki tombol untuk mengontrol
motor servo yang digunakan untuk menggerakan kamera sehingga
kamera dapat diputar sesuai yang diinginkan pada sudut mana akan di
arahkan.
3.6. Pembuatan Alat
3.6.1. Perangkat Keras (Hardware)
1. Personal Computer (PC).
Merupaka alat yang sangat penting karena penulisan listing program
dan merancang interface menggunakan komputer.
2. Solder timah.
Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya
untuk menghubungkan koneksi antara satu komponen dan komponen
lainnya.
3. Solder karet.
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menhubungankan antara
bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekat lain dalam
membangun prototype.
4. Arduino Leonardo sebagai modul mikrokontroller ATmega32u4.
Merupakan module arduino yang menggunakan mikrokontroller
ATmega32u4 yang dapat deprogram berulang kali, penggunaan modul

124
mikrokontroller ATmega32u4 sudah sangat cukup karena pin yang di
kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.
5. Sensor Asap MQ-2.
Merupakan sensor yang dapat mendeteksi asap rokok dengan harga
yang terjangkau.
6. Relay SPDT.
Merupakan komponen yang digunakan sebagai saklar otomatis dan
mudah didapatkan dipasaran
7. Lcd Display 16x2.
Merupakan media yang memiliki fungsi yang dapat menampilkan
karaker yang berbentuk Alfabet, alfanumerik dan simbol-simbol dan
lain-lain.
8. Kamera Webcam
Merupakan kamera yang dapat menampilkan berupa gambar dan video
dengan harga yang sangat terjangkau dan banyak dipasaran.
9. Buzzer.
Merupakan alat yang dapat menghasilkan sumber bunyi.
10. IC regulator (LM7805, LM7806)
Merupakan alat yang dapat merubah tegangan mesuk menjadi tegangan
keluar yang stabil contoh : LM7805 menghasilkan tegangan keluar
sebesar +5 Volt.
11. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
Merupakan alat yang dapat menyimpan energy di dalam medan listrik
dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu
rangkaian elektronika.
12. Resistor 220 ohm.
Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, resistor digunakan
sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan serkuit elektronika.
13. Lampu led.
Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu
indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi
untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut.
14. Dioda

125
Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor yang digunakan sebagai penyearah arus tegangan.
15. Transistor 2N2222
Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal
16. Heatshink (alumunium pendingin).
Merupakan alat pendingin IC yang dapat membantu menyetabilkan
suhu pada IC Regulator.
17. Jack baterai.
Merupakan komponen

yang

digunakan

sebagai

media

untuk

menghubungkan antara power supply dan rangkaian elektronika.


18. Switch On/Off.
Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan
menyambung arus listrik.
19. Timah solder.
Merupan alat yang dapat di cairkan ketika di panaskan.
20. Kabel konektor.
Merupakan alat yang digunakan sebagai jalur penghubung baik anatra
sesame piranti internal maupun piranti eksternal.
21. Pin header.
Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.
22. Trimpot 10 kOhm
Merupakan jenis resistor yang memiliki nilai tidak tetap yang dapat di
atur sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
23. Printed circuit board.
Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen
elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang di inginkan.
3.6.2. Perangkat Lunak (Software)
1. Software Arduino 1.0.5.
Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing
program yang di sediakan oleh developer arduino.
Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program
Arduino 1.0.5 digunakan untuk menuliskan listing program dan

126
menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader
Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke
dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai
dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software


Arduino 1.0.5 dapat dilihat seperti pada gambar 3.13. sebagai berikut :

127
Gambar 3.13. Memulai IDE arduino
Dalam pemrograman mikrokontroller ATmega32u4 yang akan
dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar
3.14. sebagai berikut:

Gambar 3.14. Tampilan layar program Arduino 1.0.5


Setelah form utama program Arduino 1.0.5 ditampilkan, maka
langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port
koneksi yang ada pada device manager.

128

Gambar 3.15. Membuka Device Manage


Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka
layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari
membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah
itu akan muncul layar yang terdapat

129
Gambar 3.16. Memilih Arduino Leonardo pada Port COM
Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk
koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller
dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada
gambar 3.17. koneksi port di setting berada pada port 4.

Gambar 3.17. Menentukan koneksi port 4 pada Arduino 1.0.5


Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat
program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada
pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device
manager.

130

Gambar 3.18. Memilih Jenis Board Mikrokontroller


Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan
dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai
yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino
memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project
mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan
board arduino dengan tipe arduino leonardo yang dimana arduino
leonardo ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project
ini.

131

Gambar 3.19. Menyimpan file program pada Arduino 1.0.5


Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga
adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino
dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan
menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde. Dalam
penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama
Project_Final.pde.

132

Gambar 3.20. Memilih Lokasi Penyimpanan Project


Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan
sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang
nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive
yang diinginkan.

133

Gambar 3.21. Menyimpan program pada Arduino 1.0.5


Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap
penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat
pada gambar 3.22 sebagai berikut:

134

Gambar 3.22. Mengimpor library pada header Arduino 1.0.5


Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada
pemrograman mikrokontroller ATmega32u4 yang menggunakan
bootloader Arduino Leonardo sebagai media untuk menanamkan
program dan Arduino 1.0.5 sebagai media untuk menuliskan listing
program. Serta menambahkan library yang akan digunakan, karena
untuk penggunaan motor servo dan LCD 16x2 Character, perlu
ditambahkan library karena menggunakan fungsi header bahasa
pemrograman C yang terdapat pada Arduino 1.0.5 itu sendiri.

135

Gambar 3.23. Library-library yang digunakan pada Arduino 1.0.5


Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem
dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan
penulisan listing program secara keseluruhan seperti terlihat pada
gambar 3.24 berikut.

136

Gambar 3.24. Tampilan Listing Program keseluruhan


Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya
proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis
ada kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar
3.25 sebagai berikut.

137

Gambar 3.25. Proses kompilasi listing program

Gambar 3.26. Hasil kompilasi listing program

138
Pada gambar 3.26. menunjukan hasil dari kompilasi listing
program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya
proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi
inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller
ATmega32u4.
2. Pengisian program ke dalam Mikrokontroller ATmega32u4
Mikrokontroller

bisa

bekerja

jika

di

dalamnya

sudah

dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam


mikrokontroller ATmega32u4 yaitu listing program yang dibuat dengan
aplikasi

Arduino

1.0.5

Untuk

melakukan

pengisian

program

menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak


(Software).
Arduino Leonardo sebagai media untuk memasukan program
ke dalam mikrokontroller ATmega32u4, maka program yang ditulis
pada

Arduino

1.0.5

dapat

langsung

dimasukan

kedalam

mikrokontroller ATmega32u4. Langkah selanjutnya sebelum listing


program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan
yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing
program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan
listing program dapat dilihat pada gambar 3.27. sebagai berikut:

139

Gambar 3.27. Pemilihan Arduino board


Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah
memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan
Komunikasi Serial, arti dari komunikasi serial adalah memanfaatkan
kabel USB yang dihubungkan dari board Arduino Leonardo ke
komputer.

140

Gambar 3.28. Mengupload program kedalam mikrokontroller


ATmega32u4
Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.5 diatas, dilakukan
dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.5, pada
saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan
pesan bahwa proses upload program akan terjadi error atau sukses.
Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat
pada gambar 3.29 sebagai berikut:

141

Gambar 3.29. Proses upload listing program sukses


Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem
mikrokontroller ATmega32u4 yang berjudul PENDETEKSI ASAP
ROKOK UNTUK LINGKUNGAN BEBAS ASAP ROKOK
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32U4 sudah siap
digunakan.
Pada gambar dibawah ini menunjukan listing program
keseluruhan yang di tulis pada IDE Arduino 1.0.5.

142

143

144

Gambar 3.30. Tampilan program keseluruhan


3. Pearancangan Program Interface Visual Basic.NET
Software Visual Basic.NET. Merupakan bahasa pemrograman
tingkat tinggi yang mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan
sebagai software untuk merancang sebuah interface dalam sistem ini.
Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan visual basic.Net dapat
dilihat pada gambar 3.31 sebagai berikut.

145

Gambar 3.31. Membuka Aplikasi Visual Basic.Net pada star menu


Pada saat membuka Aplikasi visual basic.Net pilihlah Microsoft
Visual Basic 2010 Express, untuk membuat aplikasi yang akan
digunakan dapat menggunakan Visual Basic.Net, disini penulis
menggunakan visual basic versi 2010. Tampilan awal visual basic.Net
dapat dilihat seperti gambar 3.32 berikut ini.

146

Gambar 3.32. Tampilan awal visual basic.Net 2010

Gambar 3.33. Membuat project baru dengan VB.Net

147

Gambar 3.34. Tampilan awal windows form pada VB.Net


1. Perancangan Form Kontrol
Pada gambar diatas adalah tampilan awal form pada visual
basic.Net yang nantinya akan digunakan sebagai form kontrol, dan
pada form diatas rancanglah form tersebut sehingga akan terlihat
seperti gambar 3.35 berikut ini.

Gambar 3.35. Rancangan form kontrol visual basic.Net

148
Pada

perancangan

form

kontrol

diatas

adalah

untuk

menampilkan video hasil dari recording dari sebuah kamera Webcam,


mengontrol motor servo yang dimana digunakan sebagai pengerak dari
sebuah kamera Webcam, dan untuk mengontrol arus yang mengalir
pada sensor, dimana arus yang mengalir pada sensor menggunakan
saklar otomatis yaitu sebuah relay yang sudah diprogram melalui
mikrokontroller.
Pada perancangan form kontrol diatas menggunakan 11 buah
Command Button, 1 buah ListBox, dan 1 buah PictureBox. Penggunaan
dari ToolBox diatas memiliki fungsi masing-masing, dan fungsi
masing-masing ToolBox diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Fungsi dari Command Button adalah sebagai tombol control baik
untuk mengontrol kamera Webcam, Mengontrol Motor servo dan
mengontrol tegangan untuk sensor asap.
2. Fungsi dari PictureBox adalah sebagai interface yang dapat
menampilkan video hasil dari recording sebuah kamera Webcam.
3. Sedangkan fungsi dari ListBox adalah sebagai interface yang dapat
menampilkan daftar dari kamera Webcam yang terhubung dengan
memanfaatkan komponen Microsoft WDM Image Capture (win32)
yang ada pada visual basic.Net.

149
2. Perancangan Form Login
Form login sangat dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi yang
berbasis desktop. Fungsi dari pada form login yaitu untuk membatasi
jumlah akses bagi user dan admin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
seperti gambar 3.36 berikut ini.

Gambar 3.36. Form login untuk User dan Admin


Pada form login diatas menggunakan 3 buah label, 3 buah
textbox, dan 3 buah CommandButton. Pada rancangan form login
diatas pada kotak isian USER NAME berisi nama dari system yaitu
PENDETEKSI ASAP, sedangkan pada kotak isian PASSWORD
USER digunakan oleh user untuk memasukan passwordnya, dan pada
kotak isian PASSWORD ADMIN digunakan oleh admin untuk
memasukan passwordnya. Sedangkan untuk user maupun admin
masing-masing memilik hak akses yang berbeda.

150
3.7. Flowchart
Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar
yang dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari cara kerja sebuah
sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk
gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem
merupakan gambar dari diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari
pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat
sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah
sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart
sistem sebagai berikut:

Gambar 3.37. Flowchart Sistem Mikrokontroller

151

Gambar 3.38. Flowchart interface visual basic.net

152
3.8. Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah
1. Permasalahan yang dihadapi
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan
orang bertanggung pada Yayasan Bina Am Mamur, perlunya system
yang dapat mengawasi lingkungan dan ruangan agar terbebas dari polusi
udara yang tidak baik seperti asap rokok.
Dikarenakan

Yayasan

Bina

Am

Mamur

yang

sebagian

pengajarnya guru laki-laki dan hamper rata-rata guru tersebut perokok,


maka orang bertanggung pada Yayasan Bina Am Mamur ingin memiliki
system pendeteksi asap rokok yang dapat dikontrol melalui laptop atau
komputer dengan aplikasi interface yang dapat dengan mudah digunakan
Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat
dirincikan sebagai berikut:
1. Belum adanya sistem pendeteksi asap rokok pada Yayasan Bina Am
Mamur
2. Penjaga Yayasan Bina Am Mamur sebagai orang yang bertanggung
jawab pada lingkungan Yayasan Bina Am Mamur tidak dapat
sepenuhnya dapat mengontrol lingkungan dan ruangan tersebut.

153
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang
ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang
dihadapai, antara lalin:
1. Membuat sistem yang dapat dikontrol melalui komputer/laptop
sehingga dapat mengontrol dari berbagai halaman ataupun ruangan.
2. Membuat sistem pendeteksi asap rokok yang dilengkapi dengan
kamera dan indikator yang berupa buzzer, lampu dan display pada
moitor lcd karakter.

154
Functional
Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
1
Bekerja secara Embedded System
2
Efektif dalam mendeteksi asap rokok
3
Dikendalikan oleh mikrokontroller dan interface VB.Net
4
Dapat dengan mudah digunakan oleh user
5
Mempunyai sebuah interface untuk dapat mengontrol sistem
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

mikrokontroller
Dapat menampilkan pesan pada display lcd 16x2 character
Memiliki video recording yang dapat disimpan dan diputar ulang
Memiliki lampu indikator
Dapat disimpan diseluruh ruangan dan lingkungan sekolah
Memiliki saklar otomatis untuk mengaktifkan sebuah sensor
Semua kontrol dapat dilakukan dengan interface VB.Net
Dapat diterapkan dalam bentuk yang sesunggunhnya.
Dapat membantu mewujudkan lingkungan bebsas asap rokok
Dapat diaktifkan pada waktu yang diinginkan
Dapat memberikan informasi melalui pesan suara
Dapat menampilkan video pada interface VB.Net
Memiliki kamera untuk mengawasi ruangan ataupun lingkungan
Dapat di akses melalui handphone dan media jaringan
Penyusun

(Fahad Albahri)
Nim :0833461704
3.9. User Requirement
Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
Stakeholder

( Hadi Wijaya, S.Kom )

155

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

156
Functional
Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem dapat:
M D

1
2
3
4
5

Bekerja secara Embedded System


Efektif dalam mendeteksi asap rokok
Dikendalikan oleh mikrokontroller dan interface VB.Net
Dapat dengan mudah digunakan oleh user
Mempunyai sebuah interface untuk dapat mengontrol

6
7

sistem mikrokontroller
Dapat menampilkan pesan pada display lcd 16x2 character
Memiliki video recording yang dapat disimpan dan diputar

8
9
10

ulang
Memiliki lampu indikator
Dapat disimpan diseluruh ruangan dan lingkungan sekolah
Memiliki saklar otomatis untuk mengaktifkan sebuah

11
12
13

sensor
Semua kontrol dapat dilakukan dengan interface VB.Net
Dapat diterapkan dalam bentuk yang sesunggunhnya.
Dapat membantu mewujudkan lingkungan bebsas asap

14
15
16
17

rokok
Dapat diaktifkan pada waktu yang diinginkan
Dapat memberikan informasi melalui pesan suara
Dapat menampilkan video pada interface VB.Net
Memiliki kamera untuk mengawasi ruangan ataupun

18

lingkungan
Dapat di akses melalui handphone dan media jaringan

Keterangan :
M

Mandatory

Desirable

Inessential

157

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III


Fuctional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin system dapat :
NO URAIAN
1
2
3

Bekerja secara Embedded System


Efektif dalam mendeteksi asap rokok
Dikendalikan oleh mikrokontroller
dan interface VB.Net

T
O
E
L M H L M H L M H

158
4

Dapat dengan mudah digunakan oleh

user
Mempunyai sebuah interface untuk

dapat mengontrol sistem


6

mikrokontroller
Dapat menampilkan pesan pada

display lcd 16x2 character


Memiliki video recording yang dapat

8
9

disimpan dan diputar ulang


Memiliki lampu indikator
Dapat disimpan diseluruh ruangan

10

dan lingkungan sekolah


Memiliki saklar otomatis untuk

11

mengaktifkan sebuah sensor


Semua kontrol dapat dilakukan

12

dengan interface VB.Net


Dapat diterapkan dalam bentuk yang

13

sesunggunhnya.
Dapat membantu mewujudkan

14

lingkungan bebsas asap rokok


Dapat diaktifkan pada waktu yang

15

diinginkan
Dapat memberikan informasi melalui

16

pesan suara
Dapat menampilkan video pada

17

interface VB.Net
Memiliki kamera untuk mengawasi

18

ruangan ataupun lingkungan


Dapat di akses melalui handphone

dan media jaringan


Keterangan :
T = Technical

H = High

O = Operasional

M = Middle

E = Economic

L = Low

159

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap IV


Fuctional
Analisa Kebutuhan
1
Bekerja secara Embedded System
2
Efektif dalam mendeteksi asap rokok
3

Dikendalikan oleh mikrokontroller dan interface VB.Net

Dapat dengan mudah digunakan oleh user

Mempunyai sebuah interface untuk dapat mengontrol sistem mikrokontroller

Dapat menampilkan pesan pada display lcd 16x2 character

Memiliki video recording yang dapat disimpan dan diputar ulang

Memiliki lampu indikator

Dapat disimpan diseluruh ruangan dan lingkungan sekolah

10

Memiliki saklar otomatis untuk mengaktifkan sebuah sensor

11

Semua kontrol dapat dilakukan dengan interface VB.Net

12

Dapat diterapkan dalam bentuk yang sesunggunhnya.

13

Dapat membantu mewujudkan lingkungan bebsas asap rokok

14

Dapat diaktifkan pada waktu yang diinginkan

15

Dapat menampilkan video pada interface VB.Net

160
16

Memiliki kamera untuk mengawasi ruangan ataupun lingkungan

Penyusun

(Fahad Albahri)
NIM:0833461704
Mengetahui
Pembimbing I

Pembimbing II

(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)

( Dedy Iskandar, S.Kom )

NID: 12003

NID:05060
Menyetujui

Stakeholder

Kepala Jurusan

( Hadi Wijaya, S.Kom )

(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)


NIP: 079010

161

Anda mungkin juga menyukai

  • Form Application
    Form Application
    Dokumen4 halaman
    Form Application
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P5
    K4 T1 ST1 P5
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P5
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Robby Tuntas
    Laporan Robby Tuntas
    Dokumen17 halaman
    Laporan Robby Tuntas
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P6
    K4 T1 ST1 P6
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P6
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P2
    K4 T1 ST1 P2
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P2
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P2
    K4 T1 ST1 P2
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P2
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P2
    K4 T1 ST1 P2
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P2
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • K4 T1 ST1 P1
    K4 T1 ST1 P1
    Dokumen4 halaman
    K4 T1 ST1 P1
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • RPP Ipa Kelas Vi A
    RPP Ipa Kelas Vi A
    Dokumen40 halaman
    RPP Ipa Kelas Vi A
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • Adm Guru SD
    Adm Guru SD
    Dokumen124 halaman
    Adm Guru SD
    agunawan_42
    100% (1)
  • RPP Matematika Kelas Vi A
    RPP Matematika Kelas Vi A
    Dokumen18 halaman
    RPP Matematika Kelas Vi A
    Harry Ridwan Siahaan
    Belum ada peringkat
  • Adm Guru SD
    Adm Guru SD
    Dokumen124 halaman
    Adm Guru SD
    agunawan_42
    100% (1)