IIII
IIII
OLEH :
GAMA NATAKUSUMAWATI
I11111017
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. YP
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 37 tahun
Agama
: Kristen Advent
Suku
: Dayak
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pekerja Bangunan
Status Pernikahan
: Menikah
Ruang
: PICU-IGD
Masuk RS
: 7 September 2015
Kunjungan
: Ke-1 di RSJ Provinsi Kalimantan Barat.
Didiagnosis berdasarkan: PPDGJ-III
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh melalui autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 7
September 2015.
A. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan apabila cuaca mendung, hujan, dan mendengar suara
petir pasien takut dan cemas tidak beralasan. Menurut istri pasien, suaminya
sering ketakutan apabila hujan dan mendengar petir dan rasa takut tidak bisa
hilang bahkan setelah istri dan anak-anaknya menemani pasien. Biasanya
mereka akan pergi ketempat orangtua pasien apabila hal tersebut sudah
terjadi agar suasana menjadi ramai dan pasien menjadi tenang.
Keterangan:
= laki-laki
= Meninggal Dunia
= Perempuan
= Pasien
= Tinggal serumah
STATUS MENTAL
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 9 September 2015.
1. Penampilan
Pasien berpenampilan sesuai umur. Pasien tampak cukup rapi dan pasien
menggunakan baju coklat, celana hingga dibawah lutut. Kesan perawatan
diri kurang baik.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pada saat diwawancara pasien tampak tenang, kontak mata (+) cukup
tajam. Tidak terdapat gerakan abnormal selama pemeriksaan.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Kontak mata (+), pasien kooperatif terhadap pemeriksa.
4. Pembicaraan
Kontak verbal (+), Bicara pasien sesuai dengan pertanyaan yang
ditanyakan dan mengungkapkan isi hatinya secara jelas. Tidak ada
pembicaraan yang tidak sesuai. biara spontan, volume bicara normal,
intonasi sesuai, artikulasi jelas.
5. Mood, afek dan keserasian
Mood
: Eutimik
Afek/Emosi : Sesuai
Keserasian
: Serasi
6. Persepsi
Halusinasi
: (-) tidak terdapat halusinasi
Ilusi
: (-) tidak terdapat ilusi
Derealisasi
: (-) tidak terdapat derealisasi
Depersonalisasi
: (-) tidak terdapat depersonalisasi
7. Pikiran / Proses pikir
Bentuk : Realistik
Arus
: Koheren
Isi
g. Kemampuan visuospasial
Baik.Gambar pasien hampir mirip yang dicontohkan dengan
pemeriksa.
(a)
(b)
10
pengetahuan
ini
pada
IV.
A.
B.
Status Generalis
Kulit
Kepala
Rambut
Mata
THT
Gigi dan mulut
Leher
Jantung
Paru
:
:
:
:
:
:
hitam.
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Deviasi septum (-/-), perdarahan (-/-), tonsil (T1/T1)
Oral hygiene cukup baik.
Pembesaran KGB (-), JVP dalam batas normal.
S1/S2 reguler, murmur (-), gallop (-).
Suara napas dasar vesikuler (+/+),ronki (-/-),
wheezing (-/-).
10
11
Abdomen
Alat Kelamin
Anus
Ekstremitas
:
:
:
:
C. Status Neurologi
Glasgow Coma Scale (GCS)
Pupil
Refleks cahaya
Tanda Rangsang Meningeal (TRM)
Pemeriksaan Motorik :
5555
5555
Pemeriksaan Refleks :
: E4M6V5 = 15
: Isokor, diameter 3mm
: Langsung
: (+/+)
Tidak langsung
: (+/+)
: Kaku kuduk (-)
5555
5555
a. Refleks Fisiologis
Biseps
: normal
Triceps
: normal
Brachioradialis : normal
Patella
: normal
Tendo achilles :normal
b. Refleks Patologis
Negatif
Pemeriksaan Sensorik
a. Sensibilitas: Normal
b. Pemeriksaan Saraf Otonom: Inkontinensia urine dan alvi negatif
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
V.
11
12
didapatkan
digunakan
untuk
menafkahi
keluarganya
dan
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Berdasarkan hasil anamnesis pada pasien terdapat sekmpulan gejala dan
12
13
13
14
pekerja bangunan. Maka pada aksis IV pada pasien ini tidak terdapat masalah
psikososial dan ekonomi.
Aksis 5:
Pada pasien ini gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, hanya masalah
VII.
harian apabila fobia datang maka skor GAF pada pasien ini 90-81.
EVALUASI DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan ansietas fobik khas (F.40.2)
Aksis II :Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III :Tidak ditemukan gangguan medis organik
Aksis IV :Tidak ditemukanstressor psikososial dalam 1 tahun terakhir
Aksis V :GAF = 90-81
PENATALAKSANAAN
a. Rawat Jalan
b. Medikamentosa
- Alprazolam 1 mg 2x1 P.O
c. Psikoterapi Suportif
1. Edukasi pada pasien untuk kontrol rutin dan pemakaian obat apabila
serangan ketakutan mulai muncul.
2. Cognitive behavioural exposure dimana pasien diminta untuk
mencoba bertahan dalam keadaan hujan tidak pergi kerumah ibu
maupun sanak saudara dan tetap berada bersama istri di rumah.
3. Keluarga pasien diharapkan ikut mendukung pasien agar tidak terlalu
memikirkan banyak hal
4. Menyarankan pasien agar lebih banyak beribadah dan mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dirinya diberi ketenangan
dalam menghadapi masalah yang ada.
d. Usul Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin
14
15
PROGNOSIS
Berdasarkan penemuan bermakna yang didapatkan dari anamnesis
terdapat beberapa faktor yang meringankan, antara lain:
1) pasien memiliki keinginan untuk sembuh
2) pasien datang untuk berobat
3) tidak ada faktor genetik
4) istri selalu mendukung
5) berasal dari layanankesehatan pemerintah /Jamkesmas sehingga tidak
terbebani biaya
6) tilikan pasien 5
Sedangkan untuk faktor yang memperberatnya antara lain:
1) perjalanan penyakit sudah berlangsung lama sejak tahun 2009
Maka dapat disimpulkan bahwa prognosisnya: dubia et bonam.
15