Anda di halaman 1dari 4

Farmakodinamik

Karena asam mefenamat termasuk kedalam golongan (NSAID), maka kerja utama
kebanyakan nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAID) adalah sebagai penghambat
sintesis prostaglandin, sedangkan kerja utama obat anti radang glukokortikoid menghambat
pembebasan asam arakidonat.(goodman 2007)
Asam mefenamat bekerja dengan membloking aktivitas dari suatu enzim dalam
tubuh yang dinamakan siklooksigenase. Siklooksigenase adalah enzim yang berperan pada
beberapa proses produksi substansi kimia dalam tubuh, salah satunya adalah prostaglandin.
Prostaglandin diproduksi

dalam

merespons

kerusakan/adanya

luka atau penyakit

lain

yangmengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan dan peradangan.(goodman 2007)


Prostaglandin (PG) sebenarnya bukan sebagai mediator radang, lebih tepat dikatakan
sebagai modulator dari reaksi radang.Sebagai penyebab radang, PG bekerja lemah, berpotensi
kuat setelah berkombinasi denganmediator atau substansi lain yang dibebaskan secara lokal,
autakoid seperti histamin,serotonin, PG lain dan leukotrien. Prostaglandin paling sensibel
pada reseptor rasa sakit didaerah perifer. Prostaglandin merupakan vasodilator potensial,
dilatasi terjadi pada arteriol, prekapiler, pembuluh sfingter dansfingter dan postkapiler venula.
Walaupun PG merupakan vasodilator potensial tetapi bukan sebagai vasodilator universal.
Selain

PG

dari

alur

sikooksigenase

juga dihasilkan tromboksan. Tromboksan

A2

berkemampuan menginduksi agr egasi platelet maupunreaksi pembebasan platelet.(goodman


2007)
Semua obat mirip aspirin bersifat antipiretik analgesic dan anti inflamasi. Misalnya
parasetamol(asetaminofen) bersifat anti piretik dan anlgesik tetapi anti inflamasinya lemah
sekali. Ponstan ( asam mefenamat ) adalah obat anti inflamasi non steroid ( OAINS ) dikenal
sebagai anti inflamasi, analgetik, dan antipiretik aktif pada studi hewan. Mekanisme kerja dari
ponstan, sama seperti obat OAINS lainnya, secara keseluruhan belum dimengerti betul tetapi
berkaitan dengan penghambatan sintesis prostaglandin (Katzung 2006)

Mekanisme

Sebagian besar efek terapi dan efek samping NSAID berdasarkan atas penghambatan
biosintesis prostaglandin (PG). Pada saat sel mengalami kerusakan, maka akan dilepaskan
beberapa mediator kimia. Di antara mediator inflamasi, prostaglandin adalah mediator dengan
peran terpenting. Enzim yang dilepaskan saat ada rangsang mekanik maupun kimia adalah
prostaglandin endoperoksida sintase (PGHS) atau siklo oksigenase (COX) yang memiliki dua
sisi katalitik. Sisi yang pertama adalah sisi aktif siklo oksigenase, yang akan mengubah asam
arakhidonat menjadi endoperoksid PGG2. Sisi yang lainnya adalah sisi aktif peroksidase, yang
akan mengubah PGG2 menjadi endoperoksid lain yaitu PGH2. PGH2 selanjutnya akan diproses
membentuk PGs, prostasiklin dan tromboksan A2, yang ketiganya merupakan mediator utama
proses inflamasi. COX terdiri atas dua isoform yaitu COX-1 dan COX-2. (Journal of physiology
and pharmacology 2006)

Golongan obat ini menghambat enzim siklo oksigenase (COX) sehingga konversi asam
arakhidonat menjadi PGG2 terganggu. Setiap obat menghambat dengan cara berbeda. Khusus
parasetamol, hambatan biosintesis prostaglandin hanya terjadi bila lingkungannya rendah kadar
peroksida seperti di hipotalamus. Lokasi inflamasi biasanya mengandung banyak peroksida yang
dihasilkan oleh leukosit. Ini menjelaskan mengapa efek anti inflamasi parasetamol praktis tidak
ada. Inhibisi biosintesis prostaglandin oleh aspirin menyebabkan asetilasi yang irreversibel di sisi
aktif siklo okigenase, sedangkan sisi aktif peroksidase tidak terpengaruh. Berlawanan dengan
aksi aspirin yang irreversibel, NSAID lainya seperti ibuproven atau indometasin menyebabkan
penghambatan terhadap COX baik reversibel maupun irreversibel melalui kompetisi dengan
substrat, yaitu asam arakhidonat.( Journal of physiology and pharmacology 2006)
Kerja asam mefenamat dari NSAIDs dijelasakan dengan menghambat sintesis
prostaglandin dengan COX-2. COX-2 merupakan COX yang utama yang menghasilkan
prostaglandin selama proses inflamasi. Prostaglandin E dan F menimbulkan gejala inflamasi
seperti vasodilatasi, hyperemia, meningkatkan permeabilitas vascular, pembengkakan, nyeri, dan
meningkatkan migrasi leukosit. Sebagai tambahan, mereka memperkuat mediator inflamatoi
seperti histamine, bradykinin, dan 5-hydroxytryptamine. Semua NSAIDs kecuali COX-2selsctive agen mencegah atau menghambat COX isoform; derajat penghambatan COX-1
bervariasi dari obat yang satu ke obat yang lain.( Journal of physiology and pharmacology 2006)

Journal of physiology and pharmacology 2006, 57, supp 5, 113.124. Inhibitors Of


Cyclooxygenase: Mechanisms, Selectivity and Uses

Goodman and Gilman. 2007. Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10 diterjemahkan oleh
Amalia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Katzung B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology, 10 Edition. San Fransisco

Anda mungkin juga menyukai