ABSTRAK
LATAR BELAKANG
Interleukin-17A dianggap sebagai inti terhadap patogenesis psoriasis. Kami
mengevaluasi secukinumab, yaitu antibodi monoklonal manusia anti-interleukin17A, dan diberikan pada pasien dengan kondisi psoriasis plak dengan tingkat
keparahan sedang-sampai-parah.
METODE
Pada dua penelitian fase 3 buta-ganda yang dilakukan selama 52 minggu, ERASURE
(Kemanjuran Respon dan Keamanan Dua Panduan/ Rejimen Secukinumab Tetap)
dan FIXTURE (Pemeriksaan Investigatif Secukinumab Setahun Penuh vs
Entanercept Menggunakan Dua Panduan Pendosisan untuk Menentukan Kemanjuran
Penanganan Psoriasis), kami secara acak melibatkan 738 pasien (pada penelitian
ERASURE) dan 1.306 pasien (pada penelitian FIXTURE) untuk diberikan
secukinumab subkutan dengan dosis 300 mg atau 150 mg (diberikan satu kali dalam
satu minggu selama 5 minggu, kemudian diberikan setiap 4 minggu sekali), plasebo,
atau (hanya pada penelitian FIXTURE) etanercept pada dosis 50 mg (diberikan dua
kali setiap minggu selama 12 minggu, kemudian satu kali dalam satu minggu).
Tujuan tiap penelitian ini adalah untuk menunjukan keunggulan secukinumab
dibandingkan dengan plasebo pada minggu ke 12 dalam hal proporsi pasien yang
mengalami penurunan tingkat keparahan 75% atau lebih dibandingkan dengan
kondisi awal di dalam skor indeks area-dan-keparahan psoriasis (PASI 75) dan skor 0
(bersih) atau 1 (hampir bersih) pada pemeriksaan/ penilaian global investigator
termodifikasi 5-titik/ poin (titik akhir ko-primer).
HASIL
Proporsi pasien yang memenuhi kriteria untuk PASI 75 pada minggu ke-12 adalah
lebih tinggi dengan tiap dosis secukinumab dibandingkan dengan plasebo atau
etanercept: pada penelitian ERASURE, tingkat nya adalah 81,6% dengan 300 mg
secukinumab, 71,6% dengan 150 mg secukinumab, dan 4,5% dengan plasebo; pada
penelitian FIXTURE, tingkatnya adalah 77,1% dengan 300 mg secukinumab, 67,0%
dengan 150 mg secukinumab, 44,0% dengan etanercept, dan 4,9% dengan plasebo
(P<0,001 untuk tiap dosis secukinumab vs. pembanding). Proporsi pasien dengan
respon 0 atau 1 pada penilaian global investigator termodifikasi pada minggu ke 12
adalah lebih tinggi dengan tiap dosis secukinumab daripada dengan plasebo atau
etanercept: pada penelitian ERASURE, tingkatnya adalah 65,3% dengan 300 mg
secukinumab, 51,2% dengan 150 mg secukinumab, dan 2,4% dengan plasebo; pada
penelitian FIXTURE, tingkat nya adalah 62,5% dengan 300 mg secukinumab, 51,5%
dengan 150 mg secukinumab, 27,2% dengan etanercept, dan 2,8 dengan plasebo
(P<0,001 untuk tiap dosis secukinumab vs. pembanding). Tingkat infeksi lebih tinggi
pada pasien yang diberi secukinumab dibandingkan dengan yang diberi plasebo pada
kedua penelitian, dan tingkat infeksi juga lebih tinggi pada pasien yang diberi
etanercept.
KESIMPULAN
Secukinumab adalah medikasi yang efektif untuk menangani psoriasis pada dua
percobaan acak dengan memvalidasi interleukin-17A sebagai target terapeutik.
(Didanai oleh Novartis Pharmaceuticals; Percobaan Klinis ERASURE dan
FIXTURE
memiliki
nomor
registrasi
masing-masing
NCT01365455
dan
NCT01358578).
Psoriasis adalah penyakit inflamatori kronis yang dimediasi oleh imunitas tubuh,
penyakit ini memiliki hubungan dengan buruknya kualitas hidup secara fisik dan
psikologis. Pemahaman kami tentang patogen psoriasis pun menjadi meningkat
dengan penemuan kelas tipe sel T pembantu tipe 17 (Th17), yang meregulasi
imunitas bawaan dan imunitas adaptif. Sitokin interleukin-17A pro-inflamatori
merupakan penyebab utama sel Th17, namun juga dihasilkan oleh tipe sel lain pada
lesi psoriatik, yang didalamnya mencakup sel T , neutrofil, dan sel mast.
Interleukin-17A menstimulasi keratinosit untuk mengeluarkan kemokin dan mediator
proinflamatori lain yang merekrut sel-sel inflamatori tambahan, yang dimana
mencakup neutrofil, sel-sel Th17, sel-sel dendritik, dan sel-sel limfoid bawaan.
Dengan demikian interleukin-17A secara potensial berperan sebagai sitokin master di
dalam patogenesis psoriasis. Selain itu, suatu penelitian dan data awal dari
percobaan-percobaan klinis inhibitor terapeutik interleukin-17A telah menunjukan
bahwa sitokin ini memainkan peranan yang penting dalam patogenesis beberapa
penyakit yang dimediasi oleh imunitas, yang diantaranya termasuk artritis reumatoid,
artritis psoriatik, spondilitis ankilosa, dan multipel sklerosis.
Secukinumab (Novartis Pharmaceuticals) adalah suatu antibodi monoklonal
rekombinan/ perekombinasi, yang memiliki afinitas tinggi, dan imunoglobulin G1k
yang
secara
selektif
mengikat
dan
menetralisasi
interleukin-17A.
Untuk
mengkonfirmasi temuan penelitian dasar dan studi klinis awal tentang peranan
interleukin-17A yang krusial pada penyakit psoriasis, kami pun melakukan dua
percobaan fase 3 acak untuk meneliti kemanjuran dan keamanan secukinumab pada
dosis 300 mg atau 150 mg, yang diberikan sebagai terapi induksi (dengan penilaian
pada minggu ke 12) dan terapi perawatan (dengan penilaian pada minggu ke 52)
pada pasien pengidap psoriasis dengan tingkat keparahan sedang-sampai-parah.
Penelitian ERASURE (Kemanjuran Respons dan Keamanan Dua Rejimen
Secukinumab Tetap pada Psoriasis) membandingkan secukinumab dengan plasebo,
dan penelitian FIXTURE (Penilaian Investigatif Secukinumab Tahun Penuh vs
Etanercept dengan Penggunaan Dua Rejimen Pendosisan) membandingkan
Secukinumab dengan plasebo dan etanercept, yang merupakan inhibitor/ penghambar
faktor nekrosis tumor pertama yang disetujui oleh FDA (BPOM Amerika Serikat)
untuk menangani psoriasis plak dengan tingkat keparahan sedang-sampai-parah.
METODE
POPULASI PENELITIAN
Kriteria eligibilitas adalah sama pada kedua kelompok. Para pasien berusia 18 tahun
atau lebih dengan kondisi psoriasis plak sedang-sampai-parah yang didiagnosis
setidaknya 6 bulan sebelum randomisasi dan yang sulit ditangani oleh penanganan
topikal, fototerapi, terapi sistemik, ataupun dengan kombinasi terapi-terapi ini. Selain
itu, para pasien memiliki skor 12 atau lebih pada indeks area dan keparahan psoriasis
(PASI; pada skala dari 0 sampai 72, dengan skor yang lebih tinggi yang
mengidikasikan penyakit yang lebih parah), skor 3 atau 4 pada penilaian global
investigator termodifikasi (dengan skala 0 sampai 4, dengan skor yang lebih tinggi
yang mengindikasikan penyakit yang lebih parah), dan keterlibatan 10% atau lebih
area permukaan tubuh. Para pasien dengan bentuk psoriasis diluar psoriasis tipe plak
kronis atau psoriasis yang disebabkan oleh obat adalah penyakit yang tidak
disertakan dalam penelitian.
Penggunaan medikasi/ obat yang dapat mengganggu kemanjuran tidaklah dilakukan
(lihat Apendiks Tambahan, tersedia dalam bentuk teks artikel penuh ini di
NEJM.org). Pada penelitian FIXTURE, para pasien yang telah menggunakan
etanercept sebelum proses skrining / pemeriksaan dini pun tidak disertakan dalam
penelitian.
PENGAWASAN PENELITIAN
Kedua penelitian disponsori oleh Novartis Pharmaceuticals dan dirancang oleh
komite pengarah dan pegawai Novartis Pharmaceuticals. Investigator lokasi
mengumpulkan data, Novartis Pharmaceutikal melakukan analisis data, dan seluruh
peneliti memiliki akses terhadap data. Semua peneliti menjamin untuk kelengkapan
dan akurasi data dan analisis untuk masing-masing penelitian dan menjamin
ketepatan/ kebenaran laproan ini pada protokol penelitian. Persetujuan antara
Novartis Parmaceuticals dan para investigator mencakupkan provisi/ ketentuan yang
berkaitan dengan kerahasiaan data penelitian. Draft dokumen awal ditulis oleh
penulis medis yang dibayar oleh Novartis Pharmaceutikal, dengan revisi lanjutan
oleh semua peneliti. Seluruh peneliti menyetujui untuk menyerahkan dokumen
penelitian untuk tujuan publikasi.
Protokol penelitian, yang tersedia di NEJM.org disetujui oleh dewan peninjau ulang
institusional atau komite etik di tiap lokasi yang berpartisipasi, dan penelitian
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip etika Deklarasi Helsinki. Lokasi-lokasi di
Amerika Serikat menjaga kepatuhan dengan regulasi/ Undang-Undang Portabilitas
dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan. Para pasien yang dilibatkan di dalam
penelitian ini telah memberikan persetujuan atas kebersediaannya untuk menjadi
subjek penelitian melalui persetujuan tertulis.
RANCANGAN PENELITIAN
Kedua penelitian adalah penelitian multisenter, acak, buta-ganda, terkendali dengan
plasebo, kelompok-pararel, dan merupakan percobaan fase 3; penelitian FIXTURE
juga terkontrol secara aktif. Penelitian ERASURE dilakukan dari bulan Juni 2011
sampai April 2013 di 88 situs di seluruh dunia; penelitian FIXTURE dilakukan dari
bulan Juni 2011 sampai Juni 2013 di 231 lokasi. Lokasi-lokasi pada penelitian ini
terdaftar pada Apendiks/ Lampiran Tambahan.
Tiap penelitian terdiri dari periode skrining dari 1 sampai 4 minggu, periode induksi
12 minggu, periode perawatan selama 40 minggu, dan periode lanjutan sampai 8
minggu (Gambar. S1 dan S4 di Apendiks Tambahan). Para pasien pada penelitian
ERASURE secara acak ditentukan dengan rasio 1:1:1 untuk mendapatkan
secukinumab dengan dosis 300 mg, secukinumab dengan dosis 150 mg, atau plasebo;
mereka yang ada pada penelitian FIXTURE secara acak ditentukan dengan rasio
1:1:1:1 untuk menerima secukinumab dengan dosis 300 mg atau 150 mg, etanercept,
atau plasebo (lihat Apendiks/ Lampiran Tambahan).
Para pasien secara acak ditetapkan untuk mendapatkan secukinumab pada studi
dimana para pasien menerima dua injeksi secukinumab subkutan 150 mg atau satu
injeksi 150 mg plus satu injeksi plasebo, dengan kedua injeksi diberikan satu kali
dalam satu minggu pada baseline dan pada minggu 1, 2, 3, dan 4, dan kemudian
setiap 4 minggu sampai minggu ke 48. Para pasien secara acak ditetapkan untuk
mendapatkan etanercept dengan dosis 50 mg yang diberikan secara subkutan dua kali
dalam satu minggu dari baseline/ awal sampai minggu ke 12 dan kemudian satu kali
tiap minggu sampai minggu ke 51, sesuai dengan rejimen pendosisan standar. Pada
penelitian FIXTURE, kelompok plasebo yang mendapatkan injeksi plasebo, yang
bersepadanan dengan secukinumab, dan rejimen etanercept, dan kelompok
secukinumab dan etanercept mendapatkan injeksi plasebo yang bersepadanan dengan
rejimen obat aktif lainnya, untuk menjaga rancangan double-dummy. Pada
penelitian ERASURE, para pasien secara acak ditetapkan untuk mendapatkan injeksi
plasebo yang bersepadanan dengan rejimen secukinumab.
Di tiap penelitian, para pasien di kelompok plasebo yang tidak memenuhi kriteria
untuk penurunan 75% atau lebih pada skor PASI awal (PASI 75) pada minggu ke 12
yang mengalami randomisasi lagi pada rasio 1:1 untuk mendapatkan secukinumab
dengan dosis baik 300 mg atau 150 mg (lihat Apendiks Tambahan); mereka yang
memenuhi kriteria untuk PASI 75 pada minggu ke 12 akan terus menerima plasebo.
Data kemanjuran bagi pasien yang mengalami randomisasi kedua kali (yaitu;
pertama untuk plasebo dan kemudian untuk satu dua dosis secukinumab) tidak
dilaporkan disini.
PENILAIAN
Penilaian kemanjuran dilakukan di tiap penelitian/ studi, dengan penilaian kunci pada
akhir periode induksi sebelum minggu ke 12 dosis diberikan, dan pada akhir periode
pemeliharan pada minggu ke 52 (yaitu; 1 minggu setelah dosis etanercept terakhir
atau plasebo dan 4 minggu setelah dosis secukinumab terakhir atau plasebonya).
Aktifitas penyakit pun dinilai dengan penggunaan PASI (suatu instrumen evaluasi
gabungan untuk aktifitas psoriasis, dengan sub-skor untuk eritema, indurasi,
persisikan, dan persentase area permukaan-tubuh yang terdampak psoriasis) dan
penilaian global investigator termodifikasi (instrumen 5 titik/ poin statik untuk
peratingan impresi dokter akan tingkat keparahan psoriasis secara keseluruhan, pada
skala dari 0 [kulit bersih tanpa psoriasis] sampai 4 [penyakit yang parah]) (Tabel S1
pada Apendiks Tambahan). Suatu respons pada penilaian global investigator
termodifikasi ditentukan sebagai skor 0 (bersih) atau 1 (hampir bersih) dan
penurunan dari data awal setidaknya 2 poin. Para pasien melakukan penilaian gejala
oleh diri mereka sendiri dengan menggunakan Diari Gejala Psoriasis tervalidasi dan
melaporkan kualitas hidup dengan Indeks Kualitas Hidup Dermatologi (DLQI), yang
merupakan instrumen tervalidasi untuk kondisi-kondisi dermatologi (skor nya
berkisar dari 0 sampai 30 poin, dimana skor yang lebih tinggi mengindikasikan
dampak yang lebih besar terhadap kualitas hidup).
Kami mengevaluasi keselamatan dengan memonitor efek samping, yang didalamnya
mencakup tingkat keparahan kondisi dan hubungan hal itu dengan obat atau
medikasi, dan dengan mendapatkan pengukuran laboratorium klinis, menilai tandatanda vital, serta melaksanakan penilaian fisik di tiap kunjungan penelitian. Komite
ajudikasi keselamatan serberovaskular dan kardiovaskular pun dibentuk untuk
meninjau ulang dan memutuskan kondisi kardiovaskular yang tidak diharapkan, yang
dilaporkan dengan cara tanpa mengintervensi secara subjektif. Sampel darah
didapatkan pada kondisi awal dan pada minggu ke 12, 24, 52, dan 60 untuk penilaian
imunogenisitas secukinumab dengan penggunaan asai penyambung Penemuan Skala
Meso homogen (lihat Apendiks Tambahan) dan pendekatan tiga-tingkat (skrining,
konfirmasi, dan kuasikuantifikasi dengan sarana titrasi).
TUJUAN DAN POIN/TITIK AKHIR
Tujuan dari tiap penelitian/ studi adalah untuk menilai superioritas secukinumab
terhadap plasebo dalam hal titik akhir kemanjuran koprimer PASI 75 dan respon 0
atau 1 pada penilaian global investigator termodifikasi pada minggu ke 12. Tujuan
kemanjuran sekunder kunci pada penelitian ERASURE adalah untuk mengetahui
superiortas secukinumab terhadap plasebo dalam hal proporsi pasien yang memenuhi
kriteria untuk penurunan 90% atau lebih pada skor PASI dari baseline/ kondisi awal
pada minggu ke 12 (PASI 90); superioritas secukinumab terhadap plasebo dalam hal
kondisi yang terkait dengan psoriasis seperti halnya rasa gatal, rasa sakit, dan tingkat
sisik pada kulit pada Diari Gejala Psoriasis di minggu ke 12; pemeliharaan PASI 75
dari minggu ke 12 sampai minggu ke 52; dan pemeliharaan respon tingkat skala 0
atau 1 pada penilaian global investigator termodifikasi dari minggu ke 12 sampai
minggu ke 52. Titik akhir yang lain mencakup PASI 50, PASI 100 (penurunan
masing-masing sebanyak 50% dan 100%, pada skor baseline/ awal PASI), PASI 75,
PASI 90, dan respon 0 atau 1 pada penilaian global investigator termodifikasi di tiap
kunjungan penelitian sampai minggu ke 52 dan skor 0 atau 1 pada DLQI (Indeks
Kualitas Hidup Dermatologis) pada minggu ke 12 dan ke 52. Tiap titik akhir dinilai
dengan sarana pembandingan proporsi pasien antar-kelompok yang memenuhi
kriteria untuk titik akhir tersebut.
Tujuan sekunder kunci di dalam penelitian FIXTURE mencakup penilaian
superioritas/ keunggulan secukinumab terhadap plasebo dalam hal proporsi pasien
yang memenuhi kriteria untuk PASI 90 pada minggu ke 12; superioritas
secukinumab terhadap etanercept dalam hal proporsi pasien yang memenuhi kriteria
untuk PASI 75 pada minggu ke 12; non-inferioritas secukinumab terhadap etanercept
dalam hal proporsi pasien yang memenuhi kriteria untuk PASI 75 pada minggu ke
12; superioritas secukinumab terhadap etanercept dalam hal proporsi pasien yang
memenuhi kriteria untuk respons skala 0 atau 1 pada penilaian global investigator
termodifikasi pada minggu ke 12; keunggulan secukinumab terhadap etanercept
dalam hal proporsi pasien yang memenuhi kriteria untuk PASI 75 atau respon skala 0
atau 1 pada penilaian global investigator termodifikasi pada minggu ke 12 dan yang
terus memiliki respon tersebut pada minggu ke 52; dan superioritas secukinumab
terhadap plasebo dalam hal data yang dilaporkan oleh pasien mengenai skor gejalagejala yang dirasakan seperti rasa gatal, rasa sakit, dan sisik pada Diari Gejala
Psoriasis pada minggu ke 12. Titik akhir yang lainnya mencakup PASI 50, PASI 75,
PASI 90, PASI 100, dan respon skala 0 atau 1 pada penilaian global investigator
termodifikasi sampai minggu ke 52 dan skor DLQI 0 atau 1 pada minggu ke 12 dan
52.
ANALISIS STATISTIKAL
Di tiap studi/ penelitian, analisis titik akhir kemanjuran mencakup seluruh pasien
yang mengalami randomisasi/ pengacakan menurut pemberian penanganan pada saat
randomisasi. Prosedur pengujian tertutup (lihat Apendiks Tambahan) digunakan
untuk mengevaluasi hipotesis penelitian. Pada prosedur ini, hipotesis tentang dosis
secukinumab sebanyak 300 mg dan 150 mg dievaluasi secara independen, masingmasing pada tingkat signifikansi 0,025 untuk mengendalikan tingkat eror familywise
(Gambar. S2 dan S5 pada Apendiks Tambahan). Untuk titik akhir kemanjuran
koprimer, pembandingan antar-kelompok dilakukan dengan penggunaan uji
Cochran-Mantel-Haenszel terstrata/ bertingkat, dengan wilayah geografi dan berat
badan sebagai strata. Nilai yang hilang untuk skor PASI dan skor pada penilaian
global investigator termodifikasi secara konservatif tertaksir sebagai non-respons,
tanpa memperhatikan alasan untuk data yang hilang.
Protokol per-studi/ penelitian, skor PASI dihitung dengan menggunakan persentase
area permukaan-tubuh yang terdampak dibulatkan terhadap integer; hasil ini
dilaporkan disini. Untuk kedua penelitian, suatu analisis sensitivitas dilakukan untuk
titik akhir PASI 75 koprimer dengan penggunaan nomor nonbulat untuk area
permukaan-tubuh.
Kami menghitung ukuran sampel, sehingga penelitian-penelitian ini akan memiliki
kekuatan lebih dari 99% untuk menunjukan tingkat respon 55,0% untuk PASI 75 dan
30,0% untuk skor penilaian global investigator termodifikasi 0 atau 1 di tiap
kelompok dosis-secukinumab, yang mengasumsikan tingkat respon 5,0% untuk PASI
75 dan skor penilaian global investigator termodifikasi 0 atau 1 pada kelompok
plasebo, pada basis uji eksak/tepat Fisher dua kelompok proporsi yang sama (lihat
Apendiks Tambahan). Titik akhir keselamatan dievaluasi untuk seluruh pasien yang
mendapatkan setidaknya satu dosis obat yang digunakan di dalam penelitian; titiktitik akhir ini diringkas secara deskriptif.
HASIL
merupakan titik akhir sekunder kunci terprespesifikasi yang lain (P<0,001 untuk
semua pembandingan) (Tabel S3 pada Apendiks Tambahan). Proporsi pasien dengan
skor DLQI 0 atau 1, mengindikasikan tidak ada kekurangan dalam hal kualitas hidup
yang berkaitan dengan tingkat kesehatan, dan skor ini lebih tinggi pada minggu ke 12
pada tiap kelompok dosis secukinumab dibandingkan dengan kelompok plasebo
(P<0,001 untuk kedua pembanding) (Tabel 2, dan Apendiks Tambahan).
Penelitian FIXTURE
Secukinumab adalah lebih superior/ unggul dibandingkan dengan etanersept dan
plasebo dalam hal seluruh titik akhir sekunder kunci (Tabel 3, dan tabel S8 pada
Apendiks Tambahan). Proporsi pasien dengan skor DLQI 0 atau 1 pada minggu 12
secara signifikan lebih tinggi di tiap kelompok etanercept atau plasebo (P<0,001
untuk semua pembandingan) (Tabel 3, dan Apendiks Tambahan). Seperti yang
dipesifikasi per protokol, perubahan persentase dari data awal pada skor PASI pun
diteliti dengan mengacu pada kunjungan penelitian dan kelompok penelitian. Waktu
median untuk penurunan sebanyak 50% dari baseline pada mean skor PASI secara
signifikan lebih pendek dengan secukinumab pada dosis 300 mg dan 150 mg
dibandingkan dengan etanercept (masing-masing 3,0 minggu dan 3,9 minggu vs. 7,0
minggu; P<0,001 untuk kedua pembandingan) (Gambar. 1).
RESPON SEIRING WAKTU
Pemeriksaan kurva yang menunjukan respon terhadap waktu mengindikasikan
bahwa tingkat respon pada PASI dan penilaian global investigator termodifikasi
meningkat selama periode dari minggu ke 12 sampai minggu ke 16 dan menjadi
stabil setelah minggu ke 16 (Gambar 2). Pada penelitian FIXTURE, tingkat respon
menurut PASI 75, PASI 90, PASI 100, dan skor 0 atau 1 pada penilaian global
investigator termodifikasi lebih tinggi dengan secukinumab dibandingkan dengan
etanercept sampai minggu 52 (Gambar 2B).
KESELAMATAN
Selama periode induksi pada penelitian ERASURE, proporsi pasien yang memiliki
setidaknya kondisi yang tidak diharapkan adalah lebih tinggi pada kelompok
secukinumab (55,1% pada kelompok 300 mg dan 60,4% pada kelompok 150 mg)
dibandingkan pada kelompok plasebo (47,0%) (Tabel S4 pada Apendiks Tambahan).
Terdapat juga proporsi pasien yang lebih tinggi
infestasi pada kelompok secukinumab (29,4% pada kelompok 300 mg dan 26,9%
pada kelompok 150 mg) dibandingkan dengan pada kelompok plasebo (16,2%)
selama periode induksi. Efek samping yang paling umum pada periode induksi dan
periode penanganan keseluruhan di dalam penelitian adalah nasofaringitis, sakit
kepala, dan infeksi saluran pernafasan atas (Tabel S4 pada Apendiks/ Lampiran
Tambahan). Insiden efek samping pada kelas-kelas organ sistem yang lain adalah
sama di semua kelompok penelitian. Data tambahan dalam hal efek samping pada
penelitian ini dijelaskan pada Apendiks/ Lampiran Tambahan.
Tabel 2. Titik Akhir Kemanjuran pada penelitian ERASURE
Pada analisis statistik, data yang hilang dianggap sebagai nonrespons. Respon PASI
75, PASI 90, dan PASI 100 mengindikasikan penurunan dari kondisi baseline/ awal
pada skor PASI masing-masing sebanyak 75% atau lebih, 90% atau lebih, dan 100
%. NE menunjukan tidak dievaluasi.
P<0,001 untuk pembandingan dengan plasebo
Respon pada penilaian global investigator termodifikasi ditentukan sebagai skor 0
(bersih/ sehat) atau 1 (hampir bersih) dan peningkatan 2 poin atau lebih dari kondisi
baseline/ awal.
Skor pada Indeks Kualitas Hidup Dermatologis (DLQI) berkisar dari 0 sampai 30,
dimana skor yang semakin tinggi menandakan efek penyakit yang semakin kuat
terhadap kualitas hidup.
Tabel 3. Titik Akhir Kemanjuran pada FIXTURE
Pada analisis statistik, data yang hilang dianggap sebagai non-respons. Kriteria
untuk non-inferioritas secukinumab terhadap etanercept dalam hal PASI 75 pada
minggu ke 12, yang merupakan salah satu titik akhir sekunder kunci, adalah tercapai
untuk tiap dosis secukinumab.
P<0,001 untuk pembandingan dengan etanercept.
P<0,001 untuk pembandingan dengan plasebo.
P=0,009 untuk pembandingan dengan etanercept.
P=0,002 untuk pembandingan dengan etanercept.
Tidak ada pembandingan dengan plasebo yang dilakukan karena tidak ada pasien
yang merespon pada kelompok plasebo.
mg, 7,0 kasus per 100 waktu-pasien di kelompok etanercept, dan 8,3 kasus per 100
waktu-pasien di kelompok plasebo (Tabel 4). Tidak terdapat perbedaan klinis yang
jelas pada tipe efek samping yang serius di seluruh kelompok penelitian (Tabel S5
dan S9 di Apendiks Tambahan). Tingkat kanker, infeksi serius, dan efeksamping
jenis gangguan kardiovaskular ditunjukan pada Tabel S6 dan S10 di Lampiran
Tambahan. Resiko penghentian pemakaian obat yang dikarenakan oleh kemunculan
efek samping adalah lebih tinggi di kelompok etanercept dibandingkan dengan di
kelompok secukinumab pada penelitian FIXTURE.
dari 2 pasien yang mendapatkan plasebo dan 4 yang mendapatkan etanercept adalah
positif memiliki antiobodi anti-secukinumab setelah kondisi sebelum penanganan.
Tidak ada pengujian yang dilakukan untuk meneliti antibodi anti-etanercept. Di
dalam penelitian ERASURE, antibodi anti-secukinumab yang berkembang selama
penanganan terdeteksi pada 2 dari 702 (0,3%) pasien yang diberikan secukinumab;
data imunogenisitas tambahan dari penelitian ini dijelaskan pada Apendiks
Tambahan.
PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian fase 3 ini memvalidasi interleukin-17A sebagai target terapeutik
yang penting pada psoriasis plak dengan tingkat keparahan sedang-sampai-parah, hal
ini mengkonfirmasi temuan-temuan sebelumnya dari penelitian dasar dan penelitian
fase 2 tentang secukinumab yang menyatakan bahwa interleukin-17A memiliki
peranan dalam patogenesis psoriasis. Keunggulan (atau non-inferiortias, ketika
dinilai/ diteliti) secukinumab dibandingkan dengan para pembandingnya pun
diketahui dalam hal titik akhir kemanjuran ko-primer dan seluruh titik akhir sekunder
kunci pada kedua penelitian. Sekucinumab memiliki korelasi dengan penurunan
tingkat gejala psoriasis dengan kemajuan pemulihan yang cepat tingkat PASI 75
perolehan yang lebih tinggi dan tingkat respon 0 atau 1 yang lebih tinggi pada
pemeriksaan global investigator termodifikasi dibandingkan dengan plasebo di
minggu ke 12, dan dengan penanganan berkelanjutan hal ini memiliki korelasi
dengan tingkat respons yang terus tinggi pada mayoritas pasien sampai minggu ke
52. Penelitian FIXTURE menunjukan tingkat kemanjuran yang tinggi akan
secukinumab dibandingkan dengan etanercept inhibitor TNF selama 52 minggu,
durasi ini lebih lama dari durasi penelitian fase 3 sebelumnya selama 12 minggu
yang membandingkan terapi-terapi biologis untuk psoriasis.
Respon di minggu ke 12 pun terjaga pada mayoritas pasien sampai minggu ke 52
melalui terapi secukinumab setiap 4 minggu. Pemeliharaan kualitas respon ini pun
dievaluasi, dimana data yang hilang dianggap sebagai non-respon, dan hal ini
memberikan penilaian yang konservatif.
Respon klinis (yaitu penurunan 50% pada mean skor PASI) terjadi lebih cepat
dengan tiap dosis secukinumab (median, 3,0 minggu dengan 300 mg dan 3,9 minggu
dengan 150 mg) dibandingkan dengan etanercept (median, 7,0 minggu) di penelitian
FIXTURE. Penurunan yang dinilai oleh investigator dalam hal tanda dan gejala di
tiap studi pun dibarengi dengan penurunan intensitas laporan pasien tentang gejala
yang mereka alami seperti halnya rasa gatal, rasa sakit, dan sisik kulit yang mereka
catat pada Diari Gejala Psoriasis, selain itu penurunan tingkat keparahan gejala ini
juga dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup pasien dalam hal kesehatan pada
DLQI (Indeks Kualitas Hidup Pasien Dermatologi).
Penelitian-penelitian ini tidak dirancang untuk secara statistik membedakan
kemanjuran antara dua dosis secukinumab. Namun, hasilnya memberikan fakta
bahwa sepertinya dosis 300 mg ternyata lebih efektif dibandingkan dengan dosis 150
mg, hal ini merupakan temuan yang sesuai di semua titik akhir kemanjuran.
Tabel 4. Efek Samping (kondisi yang tidak diharapkan) selama Periode Induksi dan
Seluruh Periode Penelitian FIXTURE Selama 52 Minggu
Nilai plus-minus adalah means SD. Periode induksi ditentukan sebagai periode
dari awal sampai minggu ke 12, dan seluruh periode penelitian adalah periode dari
awal penelitian sampai minggu ke 52.
penelitian-penelitian
fase
ini
menunjukan
kemanjuran
secukinumab selama periode 52 minggu pada pasien penderita psoriasis plak dengan
tingkat keparahan sedang-sampai-tinggi/parah.