Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Reproduksi merupakan kemampuan individu untuk memperbanyak
diri dalam usaha untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Sedangkan
pertumbuhan merupakan kemampuan individu untuk pertambahan tumbuh
tubuhnya sehingga struktur dan bentuknya berfungsi dan mirip seperti
individu

dewasa.

Dalam

pertumbuhan

ini

terkandung

pengertian

perkembangannya. Kedua peristiwa tersebut berlangsung pada semua hewan,


dari hewan-hewan yang tingkat rendah sampai hewan tingkat tinggi, dari
hewan bersel satu sampai hewan mamalia dan juga manusia (Arief, 1984).
Selama perkembangan dan pertumbuhannya zigot akan selalu
melakukan pembelahan yang berulang-ulang. Akibatnya terbentuk ribuan selsel yang potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan arahnya.
Pembalahan ini akan berakhir membentuk brastula. Setelah periode
pembelahan dan pembentukan brastula maka embrio akan memasuki tahapan
paling kritis dalam perkembangannya yaitu proses garastulasi. Embrio yang
melakukan proses ini disebut gastrula. Proses selanjutnya adalah neurulasi,
yang merupakan proses pembentukan bakal sistem saraf pusat (Arief, 1984).
1.2.

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

1.3.
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah yang dimaksud dengan hewan Amphioxus ?


Bagaimana proses pembelahan dan blastulasi pada Amphioxus?
Bagaimana proses gastrulasi pada Amphioxus?
Bagaimana proses neurulasi pada Amphioxus?
Bagaimana proses organogenesis pada Amphioxus?

TUJUAN
Menjelaskan yang dimaksud dengan amphioxus.
Mengetahui proses pembelahan dan blastulasi pada Amphioxus?
Mengetahui proses gastrulasi pada Amphioxus.
Mengetahui proses neurulasi pada Amphioxus.
Mengetahui proses organogenesis pada Amphioxus.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Amphioxus
Genus Amphioxus lebih umum digunakan untuk mewakili Sefalokordata.
Bentuk tubuh menyerupai ikan kecil. Dinding tubuhnya menunjukkan
segmentasi metamerik, yaitu adanya susunan berulang berupa gumpalangumpalan otot yang disebut miotom atau miomer. Pada salah satu segmen
dimana sirip ventral bermula terdapat suatu lubang yang disebut atriopore
yang terletak dibagian tengah ventral. Pada segmen lain yang merupakan
tempat bermulanya sirip kaudal terdapat anus ventral yang terletak sedikit
disebelah kiri dari garis tengah tubuh.
Sistem Reproduksi ( Perkembangbiakan ). Jenisnya terpisah tetapi tidak
dapat di bedakan antar yang jantan dan betina, kecuali pada gonad. Gonad,
baik testis dan ovarium terletak di bagian ventrolateral dinding tubuh yang
menghadap ke atrium. Jika gamet masak, dinding gonad pecah dan ovarium
atau sperma menuju ke atrium dan selanjutnya keluar melalui atriopor.

Fertilisasi terjadi secara eksternal, terdapat di dalam air laut. berikut adalah
klasifikasinya:
Class

: Cephalochordata

Ordo

: Branchiostomidae

Family : Branchiostomidae
species : Amphioxus
lanceolatus
atau
Class

Cephalochordata
Ordo

: Amphioxidia

Family

Amphioxididiae
species
2.2.

: Amphioxides sp.

Mekanisme Pembelahan dan Blastulasi pada Amphioxus


Telur

Amphioxus

bertipe

oligolesital dengan pola pembelahan


holoblastik radial. Blastomer-blastomer
yang

dihasilkan

pembelahan

selama

embrio

proses

Amphioxus

berukuran relative sama, sebagai hasil


proses pembelahan yang sinkron dan
teratur.

Dengan

demikian,

proses

pembelahan pada embrio Amphioxus


dapat dijadikan pola dasar bagi proses
pembelahan embrio hewan lainnya
(Surjono, 2001: 3.5).

Setiap spesies amphioxus memiliki kelamin yang berbeda-beda dan


hanya bisa dibedakan dengan warna gonad mereka yang berwarna pucat pada
yang jantan. Zigot terbentuk secara cepat setelah pembentukan membrane
fertilisasi. Ditambah dengan perlindungan dari lapisan fertilisasi, zigot
mengalami pembelahan radial holoblastik hingga mencapai fase blastulasi
( Jordi Garcia-Ferna`ndez et all, 2009).
Pada stadium blastula Amphioxus telah dibentuk daerah-daerah
pembentuk alat. Bakal ectoderm epidermis dibina oleh sebagian besar daerah
animal (epiblas). Ectoderm saraf berbentuk sabit dorsal terletak di bawah
daerah bakal ectoderm epidermis. Bakal notokorda juga berbentuk sabit
dorsal terletak dibawah daerah bakal ectoderm saraf. Bakal mesoderm
berbentuk ventral, teletak dibawah daerah bakal ectoderm epidermis di
seberang sabit dorsal. Bakal endoderm dibina oleh daerah vegetal (hipoblas)
dari blastula (Surjono, 2001: 3.6).
Blastula Amphioxus serupa dengan blastula bulu babi yaitu mempunyai
rongga (blastosoel) yang konsentris dan berlapis tunggal. Tipe blastula pada
Amphioxus adalah seloblastula (Coeloblastula). Coeloblastula merupakan
blastula yang berbentuk bundar yang umumnya memiliki ovum yang bertipe
homolesital dan mediolesital. Kedua macam telur ini umumnya akan
membentuk blastomer dengan pembelahan yang holoblastik equal dengan
tipe pembelahan radial. Dengan demikian sel-sel yang menyusun blastula ini
terdiri dari blastomer yang ukurannya sama besar. Blastula dengan tipe
coeloblastula ini umumnya mempunyai rongga pada bagian dalamnya yang
disebut dengan blastosoel (Darkuni, 1993: 58).

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
1. Pembelahan dan blastulasi pada Amphioxus bersifat khas dengan pola
pembelahannya holoblastik radial. Balastula pada Amphioksus bertipe
coeloblarrstula yaitu memiliki blastoceol yang konsentris dan berlapis
tunggal.

2. Proses gastrulasi pada amphioxus ditandai dengan dengan adanya


invaginasi di bagian kutub vegetative yang menghasilkan arkenteron
serta blastroporus dan adanya rotasi polaritas.
3. Cara neurulasi pada Amphioxus adalah dengan pembentukan bumbung
neural dengan adanya pemisahan epidermis yang membatasi keeping
neural.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Harbi ,Suzan.(online) (http://www.kau.edu.sa/GetFile.aspx?


id=139688&fn=lab4%20hand%20out.pdf) diakses tanggal 13 september
2015.
Ajuz, Yayan. 2012. Embryologi Amphioxus lanceolatum (Branchiostoma
Lanceolatum). (Online) (bioreferens-yajuz.co.id/Embryologi-Amphioxus
lanceolatum.pdf) Diakeses pada 14 september 2015
Darkuni, M.Noviar. 1994. Embriologi Hewan I. Malang: IKIP Malang
Ferna`ndez ,Jordi Garcia.2009. Its A Long Way From Amphioxus: Descendants Of
The Earliest Chordate. Bioessays 31: 665-675
Surjono. 2001. Proses Perkembangan Embrio. Jakarta: Universitas terbuka

Syamsulhuda. (Online) (Syamsulhuda-fst09.web.unair.ac.id) diakses tanggal 12


September 2015.
Yan ,Shaoyi. 1999. Review : Contribution of late Professor T. C. Tung to the
experimental embryology of Amphioxus. Develop, Growth Differ 41: 503
522

Anda mungkin juga menyukai