Oleh Kelompok :
M.Afriansyah
Yohanes Bima Sakti
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul Ideologi Liberalisme,
Komunisme, dan Pancasila ini.Penyusunan laporan ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.
Harapan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang isu, dan
pandangan tentang ujian nasional dari berbagai pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi peningkatan mutu penyajian makalah ini.
Akhirnya terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
membuat dan memberi saran/mengkritik makalah ini. Karena sebagaimana pepatah mengatakan
bahwa tak ada gading yang tak retak. Tentu penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan di berbagai hal. Semoga Allah senantiasa memberi rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, 05 September 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ideologi berasal dari kata idea yaitu gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan
logos
yaitu
ilmu.
Secara
etimologis
ideologi
berarti
ilmu
pengertian-pengertian
BAB II
PEMBAHASAN
kekuasaan
gilde-gilde
dalam
ekonomi
merupakan
bentuk-bentuk
beberapa
teknologi
baru.
Untuk
mengelola
industri
dan
dapat
mengembangkan
mengharuskan
para
individu
pikiran
untuk
dan
bakat-bakatnya.
bertanggung
jawab
pada
Hal
ini
segala
yang
bertindak
atas
tanggung
jawab
sendiri
dapat
usahanya.
Setiap
individu
bebas
untuk
memiliki
pengusaha
menghasilkan
barang-barang
secara
bebas.Anggota
masyarakat
memiliki
kebebasan
liberalisme
menganut
paham
sekuler.
Artinya
gangguan
dari
siapapun.
demokrasi
merupakan
bentuk
2.2
marxisme adalah ilmu sejarah yang terdiri atas suatu sistem konsep-konsep
ilmiah baru yang memberikan kemungkinan mempelajari sejarah sebagai
sebuah ilmu, yang sebelumnya hanya menjadi ideologi atau filsafat sejarah,
bukan ilmu yang mandiri. Oleh Marx, paham ini disebut materialisme
sejarah atau materialisme historis, sedangkan oleh Engels disebut
materialisme dialektis.
Menurut Marx, sejarah manusia adalah sejarah yang berisi peperangan
antarkelas. Gerakan kaum buruh merupakan ekspresi dari perang tersebut
karena kaum buruh sangat menghendaki penghapusan kelas sosial. Kaum
buruh menuntut agar pendapatan ekonomi semua manusia rata. Sedangkan
kaum kapitalis ingin meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Ekonomi masyarakat, menurut Marx, ditandai dengan perjuangan antara
kelas atas yang memiliki modal, atau alat produksi dengan kelas bawah yang
hanya memiliki tenaga (proletar).
Dua buku yang menjadi pedoman adalah Das Kapitalis dan Manifesto
Komunis.Bertolak belakang dengan liberalisme, paham komunisme yang
dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx ini memandang bahwa hakikat
kebebasan dan hak individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan
pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial
saja. Tujuan dari komunisme adalah menciptakan komunis yaitu masyarakat
tanpa kelas, yang sama rata dan sama rasa. Komunisme lahir sebagai reaksi
terhadap kapitalisme (yang mana mereka mementingkan individu, pemilik,
dan mengesampingkan buruh), dimana kapitalisme dianggap sebagai
penyebab dari penderitaan rakyat.
Komunisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan,
dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua
adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya,
dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.Secara umum
komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya. Contoh Negara
komunis adalah : Rusia,
Kekurangan Komunisme
1. Dibidang
politik,
komunisme
tidak
memberikan
kebebasan,
hanya
kerakyatan),
pergantian
pemimpin
dengan
sistem
pengkaderan.
2. Dibidang ekonomi, pemerintah menguasai secara mutlak, tidak ada
kebebasan memilih pekerjaan, tidak ada milik pribadi, semua kekayaan
milik Negara.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki
sumber daya. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala
kegiatan diatur oleh pusat. Buruh hanya dianggap sebagai alat produksi
dengan upah minin
menjadi
ideologi
bangsa
dan
Negara
sebagai
pedoman
dan
teknologi
serta
dinamika
perkembangan
aspirasi
masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilainilai dasar yang terkandung didalamnya, namun lebih memperluas wawasan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setiap ideologi di dunia ini memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh ideologi
lainnya. Selain itu, setiap ideologi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihan liberalisme adalah menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sedangkan kelemahann
komunis adalah tidak adanya kreativitas masyarakat karena di kontrol oleh pemerintah pusat,
sedangkan pancasila kekurangannya adalah adanya kesempatan kebebasan yang
disalah gunakan oleh masyarakat sehingga berakibat anarki.
Setiap Negara memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga
ideologi yang mereka gunakan dan mereka anut berbeda dengan Negara
lainnya.
3.2. Saran
Sebaiknya, sebagai masyarakat dunia, kita harus saling bertoleransi terhadap perbedaan
ideologi tersebut. Kita harus menghargai ideologi yang di anut oleh Negara lain. Kita tidak boleh
mencemooh ataupun mengucilkan ideologi suatu Negara. Karena sama seperti kita, Negara lain
memiliki pedoman hidup mereka masing-masing sesuai dengan latar belakang, tujuan, dan citacita Negara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Iriyanto, dkk. Buku AjarPendidikan Pancasila. Semarang: UNDIP. 2005
https://www.academia.edu/5935532/KUMPULAN_JAWABAN_PKN_TUGAS_AKHI
R
https://www.academia.edu/5377940/PERBANDINGAN_IDEOLOGI_PANCASILA_
DENGAN_IDEOLOGI_KOMUNISME
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032ELLY_MALIHAH/Silabi,_SAp,_Bahan_Kuliah_PKN,_Elly_Malihah/BAB_2.pdf
http://www.slideshare.net/iwanf4/pancasila-sebagai-ideologi-33486172
Pancasila-sebagai-ideologi-finale.ppt