Diagnosis Banding
Tuberkulosis pada system musculoskeletal harus
dibandingkan dengan semua infeksi subakut dan kronik,
rematoid arthritis, gout, dan kadang dysplasia osseus.
Pada tulang belakang, tumor metastasis dapat dicurigai.
Komplikasi
Kerusakan tulang atau sendi dapat terjadi dalam
beberapa minggu atau bulan jika terapi yang tidak
adekuat diberikan. Deformitas berkaitan dengan
kerusakan sendi, bentukan abses yang meluas ke tempat
yang berdekatan dengan jaringan lunak, dan bentukan
sinus sering ditemukan. Paraplegia merupakan
komplikasi paling serius dari tuberkulosis tulang
belakang. Sebagai bentuk penyembuhan lesi sendi yang
hebat, ankilosis tulang atau jaringan fibrosa spontan
akan terjadi.
Penatalaksanaan
Penilaian umum
Pengobatan umum khususnya penting dalam
pemanjangan recumbency sangan dibutuhkan, perawat
terampil harus diberikan. (lihat juga Infectious
Diseases: Bacterial & Chlamydial.)
Kemoterapi
Lihat pulmonologi. Pengobatan dengan kemoterapi
tanpa operasi dapat dilakukan pada kebanyakan kasus,
sekalipun penyakit yang luas.
Penilaian bedah
Pada infeksi akut dimana sinovitis merupakan gambaran
predominan, penatalaksanaan dapat konservatif,
setidaknya terapi inisial. Imobilisasi dengan splint atau
plester , aspirasi, dan kemoterapi dapat mencukupi
kontrol terhadap infeksi. Sinovektomi dapat bermanfaat
pada sebagian kecil lesi hepertropis akut yang meliputi
sarung tendon, bursa , dan sendi.
Referensi :
Franco-Paredes C et al. The ever-expanding association
between rheumatologic diseases and tuberculosis. Am J
Med. 2006 Jun;119(6):4707. [PMID: 16750957]
Gardam M et al. Mycobacterial osteomyelitis and
arthritis. Infect Dis Clin North Am. 2005
Dec;19(4):81930. [PMID: 16297734]
TBC Tulang
Studi-studi tentang mumi Peru menunjukkan penduduk
asli negara itu tampaknya sudah menderita tuberculosis
(TB) bahkan sebelum kedatangan bangsa Spanyol.
Bangsa Spanyol sejauh ini diduga menyebarkan
penyakit mematikan tersebut ke Amerika Selatan.
Mumi-mumi yang dipelajari adalah berasal dari orang
Chachapoyan, yang dimakamkan 500 sampai 1.000
tahun lalu di gua-gua sepanjang tebing terjal di
Pegunungan Andes (Peru). Makam-makam itu
ditemukan pada 1996.1
Kami terkejut atas besarnya prosentase mumi yang
terinfeksi penyakit di bagian punggung dan paru-paru
yang mirip dengan tuberculosis, kata Gerald Conlogue
dari Universitas Quinnipiac di Hamden, Connecticut
(AS).1
Diduga, Spanyol-lah yang membawa penyakit TB ke
Amerika Selatan dan mumi-mumi ini ternyata terlebih
dulu terserang penyakit menular tersebut, tambahnya
dalam sebuah laporan yang disampaikan pada
pertemuan Kelompok Radiologi Amerika Utara.1
Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi
sepertiga penduduk dunia pada tahun 1993, WHO
mencanangkan kedaruratan global penyakit TB, karena
pada sebagian besar Negara didunia penyakit TB tidak
terkendali, terutama penderita TB menular.7
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi
sekitar 9 juta penderita baru TB dengan kematian 3 juta
orang (WHO, treatment of tuberculosis, guidelines for
national
programmes,
1997).
Dinegara-negara
berkembang kematian TB merupakan 25% dari seluruh
kematian. Diperkirakan 95% penderita TB berada
dinegara berkembang, 75% penderita TB adalah
kelompok usia produktif (15-50 tahun).7
Di Indonesia pada tahun 1995, hasil Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) menunjukan bahwa penyakit
TB merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah
penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran
pernafasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu
dari golongan penyakit infeksi.7
Tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun terjadi
sekitar 583.000 kasus TB baru dengan kematian karena
TB sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita
baru TB paru BTA positif.7
Timbulnya TB tulang terjadi pada tahun-tahun terakhir
ini, penyakit ini belum tuntas diberantas. Kondisi ini
masih lebih sering terjadi dibandingkan tumor tulang
primer, lesi kemerahan dan kelainan bentuk yang
mengakibatkan kelumpuhan, yang dahulu sering
ditemukan dan kini jarang terlihat. 3
Penyebaran secara hematogen dari infeksi tulang
dianggap berasal dari paru-paru dan mungkin terjadi
ketika infeksi primer atau dari post primary foci.
Prinsip pengobatan
Tabel 2 : Panduan OAT Kategori 2.
Tahap
Lama
INH Tablet
Tablet
Etam
Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat
pengo 300
ripam
pirazina butol
setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah
batan
mg
pisin
mid
250
450 mg @500
mg
terjadinya kekebalan terhadap semua OAT. Sedangkan
mg
500
ditahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih
mg
Tahap
2
bln
1
1
3
3sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
intensif
1 bln
1
1
3
3Tahap lanjut ini penting untuk membunuh kuman (dosis
persistent sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.7 harian)
Panduan OAT di Indonesia
WHO merekomendasikan panduan OAT standart, yaitu:
Kategori 1 :
o
o
o
2HRZE/4H3R3
2HRZE/4HR
2HRZE/6HE
Tahap
lanjutan
(dosis
3xsemin
ggu)
5 bln
12
Strepto
misin
inj
Jumlah
kali
minum
obat
0,75 gr
-
60
30
66
Kategori 2 :
o 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
o 2HRZES/HRZE/5HRE
Kategori 3 :
o 2HRZ/4H3R3
o 2HRZ/4HR
o 2HRZ/6HE
Tahap
pengabatan
Lama
pengobatan
INH
300
mg
Tablet
ripampisin
@450 mg
Tablet
pirazinamid
@500 mg
Tahap
intensif (dosis
harian)
Tahap
lanjutan(dosis
3xseminggu)
2 bln
Jumlah
kali
minum
obat
60
4 bln
54
Tahap
pengabatan
Tahap
intensif
(dosis
harian)
Tahap
lanjutan
(dosis
3xseminggu)
Lama
pengoba
tan
INH
300
mg
Kaplet
ripam
pisin
@450
mg
Tablet
pirazin
amid
@S500
mg
Tablet
etamb
ulot
500 mg
Jumlah
kali
minum
obat
2 bln
60
4 bln
54
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Pemeriksaan radilogik pada penyakit tuberculosis dapat
dilakukan foto toraks PA, lateral, fluoroskopi) masih
mempunyai nilai diagnostik yang tinggi, ini dilakukan
pada pasien yang dicurugai adanya infeksi TB paru.
Untuk menegakkan diagnosis pada penyakit TB tulang
dapat dilakukan foto polos tulang dan CT-Scan tulang.
Keterangan : dosis tersebut diatas untuk penderita a. Tuberkulosis pada Tulang Panjang
dengan BB antara 33-50 Kg
Pada tulang panjang, lesi paling sering terdapat di
daerah metafisis yang pada foto roentgen terlihat
Kategori 2 diberikan pada :
sebagai lesi destruktif berbentuk bulat atau lonjong.
o penderita kambuhan
Pada permulaan, batas-batasnya tidak tegas tetapi pada
o penderita gagal
proses yang sudah kronis batasnya menjadi tegas.
o penderita dengan pengobatan setelah lalai
Kadang-kadang dengan sclerosis pada tepinya.
Sequestra mengecil dan diserap oleh jaringan granulasi.
Dapat ditemukan reaksi periosteal jika lesi lokal di
dalam subkortikal, ini bukan merupakan bentuk yang
menonjol Lesi cepat menyeberangi garis epifiser dan
mengenai epifisis dan selanjutnya mengenai sendi.
Proses dapat juga bermula pada epifisis tulang panjang.
Lesi pada diafisis jarang, dan lebih jarang lagi pada
bentuk lesi multiple cystic.3,4
e. Artritis Tuberkulosis
Proses bisa bermula pada sinovium atau pada tulang.
a. Proses mulai pada sinovium
Pada stadium dini tanda-tanda tidak khas, yang tampak
ialah:
Penebalan kapsul sendi,
Sendi tampak suram dan sela sendi agak melebar
karena efusi intra-artikuler,