Anda di halaman 1dari 2

MEWASPADAI GANGGUAN TELINGA AKIBAT KEBISINGAN

KEBISINGAN merupakan salah satu penyebab utama hilangnya pendengaran.


Gangguan yang dulunya dikaitkan dengan penuaan ini kini mengalami
pergeseran. Data statistik kesehatan Amerika menunjukkan adanya tren bahwa
kejadian hilangnya pendengaran terjadi pada usia yang lebih muda. Pergesaran ini
dipengaruhi oleh peningkatan kebisingan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya paparan kebisingan
dalam jangka panjang, organisasi nonprofit Center for Hearing and
Communication (pusat pendengaran dan komunikasi) di Amerika menetapkan
International Noise Awareness Day, yang diperingati setiap 28 April.
Berapa sebenarnya daya dengar telinga dan apa saja yang perlu dilakukan dalam
menjaga kesehatan telinga? Berikut uraiannya untuk Anda, seperti dipaparkan di
situs chchearing.org:
Batas aman pendengaran
Untuk menentukan apakah sebuah bunyi cukup keras untuk menyebabkan
kerusakan telinga, sangat penting mengetahui tingkat intensitas dan lama paparan
terhadap bunyi tersebut. Intensitas bunyi dari lingkungan biasanya diukur dengan
decibel (dBA).
Nol decibel setara dengan bunyi terlembut yang bisa didengar oleh telinga
manusia sehat. Skala ini meningkat, dengan tingkat kenyaringan yang dirasakan
berlipat ganda setiap 10 decibel. Para pakar sepakat bahwa paparan kebisingan di
atas 85 dBA secara terus-menerus akan membahayakan pendengaran. Secara
umum, semakin keras bunyi, semakin cepat gangguan pendengaran muncul.
Proses kerusakan
Kebisingan keras menyerang sel-sel rambut halus di bagian dalam telinga.
Ketulian akibat kebisingan biasanya terjadi secara bertahap dan tanpa rasa sakit.
Setelah terpapar buyi keras, kemungkinan Anda akan mengalami bunyi dering di
telinga atau kesulitan mendengar. Setelah beberapa jam atau beberapa hari,
gangguan sementara ini akan kembali normal. Akan tetapi, dengan paparan
berulang, gangguan sementara ini bisa menjadi permanen. Begitu terjadi
kerusakan permanen, kemampuan mendengar tidak bisa dipulihkan kembali.
Perhatikan gejala
Ketulian akibat kebisingan berkembang secara bertahap dan seringkali disadari
setelah terlambat. Akan tetapi, ada beberapa gejala awal yang bisa membantu
Anda untuk mendeteksi dini dan melakukan perawatan. Gejala tersebut termasuk:
Bunyi berdering dalam telinga segera setelah terpapar kebisingan.
Setelah terpapar kebisingan, telinga jadi terkesan sedikit tertutup sehingga Anda
kesulitan mendengar kata-kata orang lain.

Kesulitan memahami pembicaraan. Artinya, Anda bisa mendengar semua katakata, tapi tidak bisa memahami semuanya.
Jika mengalami gejala tersebut, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Lindungi pendengaran
Untuk menghindari ketulian akibat kebisingan, cobalah memperhatikan keributan
di sekitar Anda dan kecilkan volume benda-benda elektronik. Hindari dan batasi
waktu di area pertandingan olahraga, konser musik rock atau klub malam. Selain
itu, cobalah mengenakan pelindung pendengaran, seperti ear foam plug (busa
sumbat telinga).

Anda mungkin juga menyukai