LAPORAN PENDAHULUAN
KANKER REKTUM DI RUANG CENDRAWASIH
NAMA
: Desi Putri
N.I.M
: 15.09.1.006
PRESEPTOR AKADEMIK
Sekani Niriyah, S. Kep., Ns
PRESEPTOR KLINIK
Ns. Sulistyawati, S. Kep
periosteum, rongga tubuh dan sebagainya yang akan membatasi besar dan
kepadatan jaringan.
12. Orang yang sering mengkonsumsi alkohol dan rokok juga beresiko terkenakanker
rektum.
C. Patofisiologi
Kanker dapat berupa massa polipod besar, yang tumbuh ke dalam lumendan
dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular. Lesi anular lebih sering
terjadi pada bagian rektosigmoid, sedangkan polipoid atau lesi yang datarlebih sering
terdapat pada sekum dan kolon ascendens. Secar histologis, hampir semua kanker
usus besar adalah adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat mensekresi
mukus yang jumlahnya berbeda-beda. Tumor/kanker dapat menyebar
1. Secara infiltrate langsung ke strukturyang berdekatan, seperti ke dalam kandung
kemih.
2. Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon
3. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke system
portal. Prognosis relative baik bila lesi terbatas pada mukosa dan sub mukosa
pada saat reseksi dilakukan, dan jauh lebih jelek bila telah terjadi metastasis ke
kelenjar limfe.
Pada perkembangan selanjutnya kanker terbagi dalam 4 stadium (StadiumIIV).
1. Stadium 0
Pada stadium 0 kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum, yaitu
pada mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ.
2. Stadium I
Pada stadium I kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan
muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar
kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. Disebut juga Dukes
A rectal cancer.
3. Stadium II.
Pada stadium II kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun
tidak menyebar ke limfonodi. Disebut juga Dukes B rectal cancer
4. Stadium III
Pada stadium III kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat tapi tedak
menyebar kebagian tubuh lainnya. Disebut juga Dukes C rectal cancer
5. Stadium IV
Pada stadium IV kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru atau
ovarium. Disebut juga Dukes D rectal cancer D.
D. Manifestasi Klinis
1. Perubahan kebiasaan defekasi (merupakan gejala yang paling sering ditunjukkan),
keluar darah bersama dengan feses (merupakan gejala yang paling sering)
2. Anemia, anoreksia, penurunan berat badan, dan kelelahan
3. Lesi sebelah kanan: nyeri abdominal tumpul dan melena.
4. Lesi sebelah kiri: nyeri abdominal dan kram, feses mengecil, konstipasi dan
distensi, darah merah segar dalam feses.
5. Lesi rectal: tenesmus (nyeri rectal, merasakan evakuasi tidak lampias setelah
defekasi), konstipasi dan diare secara bergantian
6. Diare
7. Nyeri kejang
E. Komplikasi
Kanker rektum yang tidak tertangani dengan benar dapat menimbulkan komplikasi
berupa perdarahan akut maupun kronik yang berakibat anemia,sumbatan usus,
kebocoran pada usus (perforasi), dan metastasis ke hati (paling sering), kelenjar getah
bening, otak, tulang, paru-paru sampai pada kematian.
F. Web Of Caution
G. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Penentuan Staging
Staging sangatlah penting dalam menentukan apakah kanker sudah menyebarke
organ lainnya. Bila suatu kanker ditemukan pada seorang pasien, prognosis dan
pengobatan sangatlah tergantung dari lokasi, ukuran, stadium dari kanker dan
kondisi kesehatan umum pasien
2. Pembedahan
Pembedahan merupakan tindakan primer untuk kebanyakan kanker kolon dan
rectal; jenis pembedahan tergantung pada lokasi dan ukuran dari tumor yang dapat
bersifat paliatif dan kuratif.
a. Kolonoskopi
Kanker yang terbatas pada satu sisi diangkat melalui kolonoskopi
b. laparoskopi dengan polipektomi mungkin dapat pula dilakukan
c. Reseksi usus
3. Terapi radiasi, dapat digunakan pada pra operasi untuk memperkecil kanker yang
tidak dapat dioperasi, pasca operasi bila margin-margin yang ditentukan belum
seluas yang diperkirakan.
4. Kemoterapi
Kemoterapi dengan 5-FU (5-Fluorouracil )selama lima hari telah dinyatakan
bermanfaat dalam situasi ajufan untuk karsinoma kolorektal. Pengobatan terbaru
menggunakan 5-FU dengan levamisole atau leucovarin
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan rectal; pemeriksaan darah fekal, enema barium, Hydrocolonic
Sonography dan kolonoskopi.
c.
d.
e.
Gejala:
1) Kebiasaan diit buruk
2) Anoreksia
3) Intoleransi aktivitas
4) Perubahan pada berat badan
Tanda:
Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, oedema
f. Neurosensori
Gejala:
Pusing, sinkope
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi
h. Pernapasan
Gejala:
Merokok
i. Keamanan
Gejala:
1) Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen
2) Pemajanan matahari lama
Tanda:
1) Demam
2) Ruam kulit, ulserasi
j. Seksualitas
Gejala:
1) Masalah seksual
2) Pasangan seks multiple
k. Interaksi sosial
Gejala:
1) Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung
2) Riwayat perkawinan
l. Penyuluhan/pembelajaran
1) Riwayat kanker pada keluarga
2) Riwayat pengobatan
2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
a.
Nyeri akut b.d tindakan pembedahan.
b.
Kerusakan integritas kulit b.d interupsi mekanis pada kulit.
c.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
d.
Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis,
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
3. Perencanaan Keperawatan
a.
Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan
Tujuan: Melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, menunjukkan ekspresi wajah
rileks.
Intervensi:
1) Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0 10)
d.
Intervensi:
1) Awasi tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan
pernapasan cepat
Rasional: Pasien yang mengalami pembedahan beresiko untuk syok bedah
atau septik sehubungan dengan manipulasi/ instrumentasi.
2) Lakukan pencucian tangan dan perawatan luka aseptic
Rasional: Menurunkan resiko penyebaran infeksi.
3) Observasi daerah luka operasi
Rasional: Adanya luka meningkatkan resiko untuk infeksi yang
diindikasikan dengan eritema.
4) Ganti balutan dengan sering membersihkan dan mengeringkan kulit
Rasional: Balutan basah menyebabkan kulit iritasi dan media untuk
pertumbuhan bakteri.
5) Berikan antibiotic
Rasional: Mungkin diberikan secara provilaktif atau menurunkan jumlah
organisme untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya.
e.