Anda di halaman 1dari 12

AGUNG SETYA PUTRA

125020300111058
Teori Akuntansi / CA

Statement of Financial Accounting


Concepts No. 1,2,7,8
Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No. 1.
Tujuan-tujuan tersebut secara ringkas dapat dinyatakan intinya seperti berikut:
1. Pelaporan keuangan harus mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor
dan kreditor (sekarang/potensial) dan pemakai lain dalam membuat keputusan investasi,
kredit dan keputusan lainnya secara rasional. Informasi tersebut harus mempunyai sifat
mudah untuk dipahami bagi pihak-pihak yang berkeinginan memahami aktivitas usaha
dan ekonomi dan bagi pihak yang sedang mempelajari informasi keuangan dengan
kemauan yang cukup.
2. Pelaporan keuangan harus mampu menyediakan informasi untuk membantu investor dan
kreditor (sekarang/potensial) dan lainnya dalam mengevaluasi jumlah, saat, dan
ketidakpastian penerimaan kas di masa mendatang yang berasal dari dividen atau bunga
dan dari penjualan, penebusan atau pelunasan surat berharga atau pinjaman. Karena aliran
kas bagi investor dan kreditor berkaitan dengan aliran kas perusahaan, pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu investor, kreditor dan
lainnya dalam mengevaluasi jumlah, saat dan ketidakpastian aliran kas perusahaan di
masa mendatang.
3. Pelaporan keuangan harus mampu menyediakan informasi mengenai sumber-sumber
ekonomi suatu perusahaan (entity), klaim terhadap sumber ekonomi (kewajiban
perusahaan untuk mentransfer sumber ekonomi kepada pihak lain yang berhak dan
pemilik ekuitas), dan pengaruh transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan kondisikondisi yang mempengaruhi komposisi dan jumlah sumber-sumber ekonomi tersebut.
Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No. 1 di atas ditetapkan setelah
mempertimbangkan kondisi sosial ekonomik di Amerika, sehingga tujuan sosial ekonomik
bisa tercermin dalam tujuan pelaporan keuangan tersebut. Tujuan sosial ekonomik suatu
negara mempunyai kaitan yang sangat erat dengan aktivitas setiap pelaku ekonomi. Setiap
pelaku ekonomi mempunyai tanggungjawab sosial untuk ikut serta mencapai apa yang
menjadi tujuan sosial ekonomik nasional. Di samping itu tujuan sosial ekonomik suatu negara
juga identik dengan sistem perekonomian yang dianut oleh negara bersangkutan, karena
mekanisme perekonomian menunjukkan prioritas distribusi kemakmuran dan kesejahteraan.

Pelaporan keuangan sendiri sebenarnya bukan merupakan suatu tujuan akhir, tetapi
dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan bisnis, yang selanjutnya untuk melaksanakan pemilihan alternatif dalam
menggunakan sumber-sumber yang terbatas untuk menjalankan aktivitas bisnis dan ekonomi.
Dengan demikian maka penetapan tujuan pelaporan keuangan didasarkan pada kebutuhan
pihak-pihak yang dituju oleh informasi tersebut. Kebutuhan pihak yang dituju oleh informasi
keuangan akan sangat tergantung pada sifat aktivitas ekonomi dan pengambilan keputusan
pihak pemakai laporan, yang berkarakteristik sesuai dengan situasi sosial ekonomik setempat.
Oleh karenanya tujuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh FASB didasarkan pada
kondisi/sistem ekonomi, hukum, polotik, dan lingkungan sosial di Amerika Serikat.
Mekanisme perekonomian yang berlaku di Amerika Serikat adalah mekanisme pasar.
Jumlah, harga, dan jenis komoditi barang atau jasa yang diproduksi sangat ditentukan oleh
situasi pasar. Perekonomian pasar dan pengakuan penuh terhadap milik pribadi mempunyai
konsekuensi bahwa pemerintah tidak dapat secara langsung mengendalikan alokasi sumber
daya ekonomik secara efisien. Masyarakat sendiri yang akan melakukan alokasi sumber daya
ekonomik melalui mekanisme pasar, termasuk di dalamnya pasar modal. Dengan demikian
maka investor dan kreditor menjadi fokus atau pihak yang dituju oleh pelaporan keuangan.
Tentu saja pihak lain tidak diabaikan dan dianggap dapat menjadi penumpang manfaat
informasi yang ditujukan kepada investor dan kreditor.
Statement No.2
SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Istilah
qualitative characteristics digunakan pada APB Statement 4, tetapi konsep yang dibahas
berasal dari ASOBAT.
Pembuat keputusan berada di puncak diagram, menunjukkan orientasi fungsi
akuntansi

keuangan

adalah

melayani

kebutuhan

keputusan

pengguna.

SFAC

mengasumsikan laporan keuangan harus ditujukan pada inti yang sama dari kebutuhan
informasi yang serupa dan pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
terhadap informasi dan laporan keuangan. Karenanya kemampuan untuk mengerti pada SFAC
2 disebut user-spesific quality.
Meskipun pengguna dianggap memiliki pengetahuan yang memadai, informasi itu
sendiri

memiliki

tingkat

komprehensibitas

yang

berbeda.

Kualitas

pemahaman

(undertandability) merupakan karakteristik yang dipengaruhi baik oleh pengguna maupun


penyaji informasi akuntansi. Selain itu, hal yang lebih penting dari pemahaman yaitu
2

pervasive constraint dimana manfaat informasi keuangan harus melebihi biayanya.


Pentingnya ide ini terlihat dari letaknya pada diagram. Karakteristik kualitas akuntansi yang
spesifik pada SFAC No.2 diletakkan di bawah judul decision usefulness dengan penekanan
pada pembuat keputusan dan kebutuhannya.
a.

Benefit > Cost


Batasan ini merupakan bagian yang paling sulit dari conceptual framework untuk

diterapkan dalam praktik. Manfaat (benefit) informasi akuntansi dinyatakan dengan kegunaan
informasi akuntansi tersebut untuk berbagai kelompok pemakai (terutama inverstor dan
kreditur) dalam proses pengambilan keputusan. Biaya langsung (direct cost) informasi adalah
biaya dalam memperoleh, menyajikan dan menyebarkan informasi (misalnya: biaya yang
muncul dalam penerapan SFAS No.33). Biaya tidak langsung (indirect cost) meiputi kerugian
dalam kompetisi disebabkan oleh informasi yang dipublikasikan (misalnya SFAS 14 dan
SFAS 5)
Banyak fakta menunjukkan pengungkapan tambahan dari SFAS 33 tidak dipahami
dengan baik oleh pengguna, karena informasi yang dihasilkan relatif menjadi mahal akibat
kurangnya pemahaman. Masalah lain berhubungan dengan melimpahnya informasi adalah
kemampuan pribadi dan pasar untuk menyerap dan menggunakan informasi.
Biaya dan manfaat informasi, secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
konsekuensi ekonomi. Banyak konsekuensi ekonomi yang muncul dari informasi akuntansi
sulit dievaluasi. Beberapa di antaranya adalah legitimasi dan akseptabilitas. Misalnya, maksud
SFAS 106 adalah membukukan biaya layanan kesehatan para pensiunan pada cash basis
seperti yang dianjurkan standar. Kita pasti menemukan kasus bahwa informasi yang
bermanfaat untuk memprediksi atau untuk tujuan pertanggungjawaban bagi seluruh kelompok
pengguna. Masalah penilaian yang muncul adalah haruskah kita mengukur beban dan hutang
pada currently existing cost atau mencoba meng-estimasi biaya yang akan terjadi bila hal
tersebut terjadi saat ini (men-diskon pada present value). Jika kita menggunakan future costs,
yang mungkin lebih besar dari present cost, beberapa kemungkinan konsekuensinya:

Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila didasarkan pada laba yang

dilaporkan
Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai yang rendah karena

pendapatan yang dilaporkan lebih rendah


Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh secara negatif karena

pendapatan yang lebih rendah tidak berpengaruh secara negatif pada debt equity ratio
Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3

Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang dan hal ini akan
merugikan karyawan.
Masalah-masalah di atas menimbulkan masalah bagi penyusun standar. Pembahasan

tentang pervasive constrain pada paragraf 133-144 pada SFAC 2 hanya sedikit membantu
mengatasi masalah di atas. Sebuah upaya yang telah dilakukan lebih memperhatikan
representational faithfulness/keyakinan yang representatif daripada konsekuensi ekonomi.
Hubungan keduanya akan dibahas secara singkat
b.

Relevance
Relevansi adalah kualitas yang diambil dari ASOBAT dan diungkapkan agak janggal

pada SFAC menjadi mampu menciptakan perbedaan dalam sebuah keputusan dengan
membantu pengguna membentuk prediksi tentang outcome masa lalu, sekarang, dan masa
yang akan datang atau untuk mengkonfirmasi atau memeriksa ekpektasi. Relevansi memiliki
2 aspek utama: predictive value dan feedback value, serta 1 aspek tambahan: ketepatan waktu.
Predictive value
Seperti dalam dokumen sebelumnya, predictive value merujuk pada kegunaan input
untuk prediksi seperti cash flow dan earnings power.
Feedback value
Feedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi atau mengoreksi ekspektasi yang
sebelumnya dibuat oleh pembuat keputusan. Jika ditinjau lebih luas, feedback value sangat
berkaitan dengan pertanggungjawaban. Informasi yang menyediakan kualitas feedback value
juga mempengaruhi atau berdampak pada s. Karenanya, muncul dua pengertian pada istilah
feedback value yang agak membingungkan. Walaupun hal tersebut tidak mempengaruhi
keterkaitan antara predictive dan feedback value.
Timeliness
Ketepatan waktu sebenarnya merupakan sebuah batasan terhadap kedua aspek utama
relevansi. Agar relevan, sebuah informasi harus tepat waktu, artinya harus tersedia untuk
pembuat

keputusan

sebelum

(informasi

tersebut)

kehilangan

kapasitasnya

dalam

mempengaruhi keputusan. Terdapat pertentangan antara ketepatan waktu dengan dua aspek
utama relevansi karena informasi akan lebih lengkap dan akurat jika batasan waktunya
dilonggarkan. Karenanya sering terjadi trade-off antara ketepatan waktu dengan kedua aspek
utama relevansi tersebut.
Possible Inconsistency Beetween Predictive Value and Feedback Value
Predictive Value dan Feedback Value yang merupakan karakteristik kualitatif diturunkan
dari tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi cash flow dan untuk
4

pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report sampai SFAC 1 dan kemudian SFAC 2,


(penjelasan) yang sedikit lebih detail ditambahkan pada setiap dokumen yang menggantikan
(dokumen terbaru). Melalui ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya pengambilan
keputusan oleh pengguna eksternal. Jelaslah kemampuan memprediksi sangat dekat kaitannya
dengan pembuatan keputusan. SFAC 2 mencatat bahwa stewardship (feedback) juga terkait
dengan pembuatan keputusan. Feedback value berhubungan dengan dua tujuan pengguna.

Tujuan penilaian kinerja manajemen (menentukan seberapa baik manajemen telah

bekerja, dinyatakan sebagai menyetujui atau tidak menyetujui ekspektasi relatif pada
pertanggungjawabannya)

Tujuan pembuatan keputusan

Predictive value tidak berkaitan langsung dengan tujuan penilaian kinerja manajemen (tetapi
hanya berhubungan dengan prediksi aliran kas). Hal inilah yang dapat menyebabkan
pertentangan antara keduanya.
c.

Reliability
Reliabilitas terdiri dari verifiability, representational faithfullness, dan neutrality.

Verifiability
Verifiabilitas pada SFAC 2 (sebagaimana dokumen sebelumnya) diartikan sebagai
tingkat kesepakatan diantara pengukur (degree of consensus among measurer). Informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih
dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda
jauh. Oleh karena itu, veriabilitas berhubungan dengan teori pengukuran (measurement
theory). Tidak seperti aspek-aspek relevansi, pada verifiablitas terdapat sebuah elemen yang
dapat dikuantifikasi (quantifiable), tetapi tidak diragukan- sulit mengukurnya.
Representational Faithfulness
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Representational
faithfulness juga berhubungan dengan teori pengukuran.
Sebuah contoh sederhana dari baseball mungkin memudahkan dalam memahami konsep ini.
Jika seseorang ingin menentukan siapa pitcher tercepat, sebuah senapan radar dapat
mengukur kecepatan pitch dalam mil/jam, dengan sebuah keyakinan yang representatif.
Sebuah pengukuran, misalnya jumlah rata-rata strike per inning tidak akan memerlukan
keyakinan yang representatif, karena kecepatan bukan satu-satunya komponen matrik strikeout. Seorang slow-ball pitcher mungkin memiliki rasio strikeout-per-inning yang tinggi.
5

Dalam akuntansi, penilaian aktiva tetap mungkin dihitung dengan menggunakan depresiasi
garis lurus untuk 20 tahun tanpa nilai sisa, akan terdapat kadar verifiablitas yang tinggi, tetapi
menghasilkan nilai yang dalam banyak kasus tidak representatif dari atribut biaya yang
tidak diamortisasi jika karakter ini dianggap menjadi indikasi proporsi historical cost yang
masih memiliki manfaat ekonomi.
Secara individu skedul depresiasi yang ditetapkan dapat memperlihatkan sebuah
perhitungan yang lebih baik dari dari atribut biaya yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara
yang sama, jika replacement cost dipilih untuk properti yang akan diukur jika tersedia nilai
pasar aktual akan menyelesaikan representatif faithfulness, sehingga tidak banyak
perusahaan yang dapat menjual assetnya.
Trade-off tidak hanya terjadi antara aspek relevansi dan reliabilitas, tetapi juga pada
relevansi dan reliabilitas sebagai konsep yang utuh. Misalnya, current value mungkin lebih
relevan untuk tujuan prediktif daripada historical cost, tetapi historical cost lebih verifiabel
daripada current value dalam mengukur.
Bila future salaries yang dijadikan pertimbangan yang relevan untuk tujuan prediktif
pada akuntansi pensiun, pilihan tersebut kurang verifiabel (reliabel) daripada current salaries.
Neutrality
Netralitas merujuk pada keyakinan bahwa proses penyusunan kebijakan terutama
dihubungkan dengan relevansi dan reliabllitas, bukan dampak sebuah standar atau aturan yang
mungkin dimiliki kelompok pengguna yang spesifik. Atau dengan kata lain, informasi
diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. Netralitas
berhubungan dengan laporan keuangan apa adanya, bukan bagaimana yang disukai
kelompok pengguna tetentu, seperti manajemen dan pemegang saham.
Netralitas

adalah

satu-satunya

karakteristik

kualitatif

bersinggungan

secara

menyeluruh dengan perilaku anggota dewan yang bertentangan secara langsung dengan aspek
spesifik dari informasi itu sendiri.
Tujuan netralitas menurut Wyatt dan Brown adalah sebagai sebuah upaya sadar untuk
mencegah interfensi oleh kelompok yang mempunyai sebuah kepentingan pada laporan
keuangan dan standar akuntansi yang mendasarinya. Sebagaimana yang kita lihat peran
netralitas menemui banyak kontroversi.
d.

Comparability and Consistency


kedua karakter ini dipandang sebagai karakter yang berorientasi output, karenanya

keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual framework yang dapat berjalan, bukan
bagian dari struktur teori.
6

e.

Materiality
Pertanyaah yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup besar untuk

mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai karakteristik kuantitatif,


serta merupakan konsep relatif dan bukan konsep absolut.
SFAC No. 7
SFAC No. 7 menyediakan kerangka kerja untuk dapat menggunakan future cash flows
sebagai basis pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran segera serta untuk metode
interest dalam penentuan amortisasi. Statement ini juga menyediakan prinsip-prinsip umum
yang mengatur penggunaan present value terutama ketika jumlah dari future cash flow,
waktunya atau waktu dan tingkat ketidakpastiannya. Statemen juga menyediakan pemahaman
yang bersifat umum dari tujuan pengukuran-pengukuran present value dalam akuntansi.
Ada dua tujuan utama dari SFAC No. 7, yaitu:
1.

Pengukuran dalam akuntansi dengan menggunakan present value dapat digunakan


untuk menangkap dan untuk mengembangkan perbedaan di antara aliran kas

2.

ekspektasian di masa yang akan datang.


Menyediakan informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan karena present
value menggambarkan beberapa atribut pengukuran asset dan liabilities secara logis.

Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang digunakan
untuk mensimulasi fair value. Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate
harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan. Pengukuran asset dan liabilitas
sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai
secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat
demikian.
a.

Internasional Accounting Standard 37

IAS 37 menetapkan persyaratan akuntansi dan pengungkapan untuk ketentuan, kewajiban


kontinjensi dan aset kontinjensi, dengan beberapa pengecualian, menetapkan prinsip penting
bahwa ketentuan yang harus diakui hanya jika entitas memiliki ketentuan kewajiban.
Bentuk statement yang menyediakan kerangka dasar penggunaan basis future cash flows
sebagai dasar pengukuran akuntansi, yaitu:

Menggambarkan tujuan pengukuran-pengukuran dalam present value dalam akuntansi

Menyediakan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum yang mengtur

penggunaan present value, khususnya jumlah future cash flows sesuai dengan masanya atau
waktu yang penuh dengan ketidakpastian.
7

Rumusan present value merupakan alat untuk memasukkan pengukuran yang menyangkut
time value of money. Tujuan dari pengadopsian present value dalam akuntansi adalah untuk
kepentingan pengukuran yang sangat mungkin dikembangkan karena adanya perbedaan
diantara tahapan-tahapan future cash flow. Penggunaan present value dalam pengukuran akan
menangkap secara penuh perbedaan-perbedaan ekonomik dari masing-masing asset termasuk
elemen-elemennya.
Konvensi-konvensi akuntansi yang memiliki scope dan penanganan yang berbeda terkait
dengan pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Fair value measurement, mengisyaratkan bahwa 5 elemen digunakan untuk


menangkap ekspektasi maupun estimasi-estimasi ketika pelaku pasar akan
menggunakan faktor-faktor jumlah dengan mana asset yang dibeli atau yang dijual
dalam current transaction diantara berbagai pihak.
Value-in-use and entity-specific measurements, berusaha menangkap nilai-nilai asset

dan keajiban dalam hubungannya dengan entitas tertentu. Pengukuran entity-specific


dapat dilakukan dengan mengambil keseluruhan 5 elemen tersebut.
Effective-settlement measurement, menggambarkan jumlah current amount dari asset

jika diinvestasikan sekarang pada suatu tingkat bunga tertentu yang akan memberikan
future cash inflows yang sebanding dengan cash outflows untuk setiap kewajiban
tertentu
Cost-accumulation or cost-accrual measurement mencoba untuk menangkap kos

(khususnya incremental cost) bahwa suatu entitas mengantisipasi kos yang akan
dikenakan dalam perolehan suatu asset. Pengukuran-pengukuran juga mengecualikan
asumsi-asumsi lainnya yang tercakup dalam mengestimasi fair value.
b.

Present Value and Fair Value

Present value merupakan satu-satunya tujuan, pernyataan yang membedakan dimana Present
Value dibentuk untuk menangkap elemen-elemen yang diambil bersama-sama yang akan
menggambarkan market price, dan jika salah satu tidak ada, maka akan menggambarkan fair
value. Unsur-unsur yang membentuk perbedaan ekonomik di antara jenis-jenis asset dan
kewajiban antara lain:

Estimasi tentang future cash flow Kasus-kasus yang lebih komplek memunculkan

serangkaian future flows yang bebeda dari waktu ke waktu.


Harapan-harapan yang berhubungan dengan variasi-variasi yang mungkin dalam

jumlah atau waktu dari keseluruhan cash flow


The time value of money yang digambarkan melalui tingkat bunga bebas risiko.
Harga yang menghubungkan secara inheren ketidakpastian dalam aset atau
kewajiban.
8

Lain-lain aset dan kewajiban yang kadang-kadang dikenali, faktor-faktor mencakup


ilikuiditas dan ketidaksempurnaan pasar.

c.

Prinsip-prinsip Umum (General Principles)

Prinsip-prinsip umum mengatur dan menentukan berbagai aplikasi teknik-teknik present value
dalam pengukuran asset dan kewajiban, yaitu:

Sedapat mungkin, tingkat bunga dan cash flows yang diestimasi merefleksikan
asumsi-asumsi yang berhubungan dengan future event dan ketidakpastian yang akan
datang dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan asset atau kelompok asset

dalam transaksi kas jangka panjang.


Tingkat bunga yang digunakan untuk discount cash flows harus merefleksikan
asumsi-asumsi yang konsisten dengan kondisi-kondisi yang melekat dalam cash
flows yang diestimasi. Di satu sisi pengaruh asumsi-asumsi akan mungkin telah

dihitung ganda atau keliru.


Estimasi cash flow yang telah dibuat juga tingkat bunga yang digunakan harus bebas
dari bias dan faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan dengan aset dan kewajiban

bersangkutan.
Estimasi cash flow juga tingkat bunga haruslah merefleksikan rentang outcome yang
masuk akal disbanding dengan pernyataan, minimum atau maksimum angka yang
mungkin.

d.

Relevansi dan Reliabilitas Suatu Informasi

Relevansi dan reabilitas haruslah seimbang terhadap isu-isu yang membedakan satu dengan
yang lainnya. Penting untuk dipahami, bahwa isu-isu yang menyangkut kualitas tersebut akan
memberikan beban yang berbeda bahkan saling bertukar dari satu situasi ke situasi
berikutnya.
e.

Pengukuran Hutang dengan Menggunakan Pendekatan Present Value

Konsep yang digambarkan dalam mengukur aset juga berlaku pada kewajiban.
Bagaimanapun, pengukuran kewajiban kadang-kadang melibatkan permasalahan yang
berbeda dibanding pengukuran aset sehingga memerlukan teknik berbeda pula pada fair
value-nya. Ketika menggunakan teknik present value untuk menaksir fair value suatu
kewajiban,sasarannya adalah menaksir nilai aset yang diakui sekarang ini untuk tujuan yaitu
menjamin kewajiban tersebut yang melibatkan pemilik atau mengakui kewajiban tersebut di
dalam entitas dengan jumlah yang dapat diperbandingkan
Untuk mengestimasi fair value atas notes yang dimiliki oleh suatu entitas, para akuntan
mencoba untuk menaksir nilai tersebut berdasarkan nilai yang diambil dari entitas lain dimana
entitas akan mengakui kewajiban entitas tersebut sebagai aset (pertanyaan dan jawaban)
9

f.

Pengukuran Hutang dan Posisi atau Sisa Kredit (Credit Standing)

Ukuran kewajiban yang paling relevan selalu merefleksikan posisi kredit yang dimiliki entitas
yang diwajibkan untuk melunasinya. Mereka memegang kewajiban entitas tersebut sebagai
aset pernyataan atas posisi kredit yang dimiliki entitas dengan jumlah yang menentukan harga
atau nilai yang akan mereka bayar. Suatu entitas yang memiliki posisi kredit yang kuat akan
menerima kas yang lebih besar, yang berhubungan dengan janji untuk membayar dibanding
dengan enitas yang memiliki posisi kredit lemah.
SFAC No.8
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru yang menggantikan
SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC No.2,
karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
1.
2.
3.

Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam merumuskan konsep dasar
akuntansi keuangan.
Menggantikan SFAC No.1 dan 2
Terdiri atas tiga bab :

Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.

Bab 2, entitas pelaporan

Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat

Tujuan dari tujuan umum pelaporan keuangan adalah :


a.

Sikap pelaporan keuangan

Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan dan laporan keuangan
posisinya adalah sebagai berikut :

b.

Pelaporan keuangan lebih luas dari laporan keuangan


Laporan keuangan tetap merupakan laporan pokok pelaporan keuangan.
Komponen lain pelaporan keuangan
Tujuan pelaporan keuangan

SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :

Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi


investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial dalam

membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor


Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor yang
sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang membutuhkan

10

informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas tersebut, dan seberapa
efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan
Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari

pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim
terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
c.

Primary users

Dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang
kepentingannya diutamakan yaitu : (1) para investor dan calon investor serta (2) para kreditor
dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan sumber
daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi yang dibutuhkan.
d.

Informasi yang dibutuhkan

Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor yaitu :

Investor dan kreditor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka menilai

prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa mendatang.


Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai sumber daya entitas,
klaim atas entitas tersebut, dan apakah manajemen telah mengelola sumber daya yang
dimiliki entitas secara efektif dan efisien.

e.

Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas, perubahan dan klaim

atas sumber daya


Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan suatu
entitas pelaporan. Laporan keuangan juga menyediakan informasi tentang pengaruh-pengaruh
transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu entitas dan
klaim.
f.

Perubahan dan klaim atas sumber daya

Agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik, entitas
pelaporan harus menyediakan informasi tentang sumber daya dan klaim atas sumber daya
juga harus menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya serta klaim atas
perubahan tersebut.
Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna terdiri dari, mengidentifikasi jenis
informasi yang mungkin berguna bagi kreditur yang ada dan potensial investor dan kreditur
lainnya untuk membuat keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi yang
dimiliki dalam bentuk laporan keuangan.
Karakter Kualitatif yang terjadi dari penggunaan Inforamsi Keuangan
11

Karakter Kualitatif yang terjadi dari penggunaan Informasi keuangan di sini


dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis informasi yang mungkin paling berguna kepada
Kreditor & Investor, untuk membuat keputusan tentang perusahaan pelapor berdasarkan
informasi dalam keuangan laporan (informasi keuangan).
Selain itu Karakter Kualitatif yang ditimbulkan dari revisi pernyataan ini adalah
perubahan yang terjadi pada kualitas informasi utama yang terbagi menjadi dua yaitu
Relevansi & Representasi dari Pelaporan Keuangan tersebut sementara itu kualitas informasi
pendukung yang ada dibagi menjadi Komparabilitas atau perbedaan yang dapat terjadi,
Veriability, tepat waktu, dan dapat mudah dimengerti.

12

Anda mungkin juga menyukai