Innocencio K. P. / 021411133031
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
penyertaannya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mandiri antropologi
dental yang berjudulkan variasi non-metris kaninus, kaninus bushman. Dalam
penulisan makalah ini diusahakan dengan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat selesai dengan lancar. Untuk itu
saya menyampaikan terima kasih kepada:
Dalam penulisan makalah ini penulis memohon maaf jika ada kekurangan
dari dari segi tata bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu saya dengan
terbuka untuk menerima saran dari kritik dari pembaca. Sehingga saya dapat
membenarkan kesalahan yang ada dan menjadikan makalah ini lebih baik.
Akhirnya penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat, memberi
pengetahuan dan hikmah bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................................
1.3 Manfaat.................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi.......................................................................................................................................
2.1.1 Definisi Kopi.....................................................................................
2.1.3 Kandungan Zat Kimia Dalam Kopi..................................................
2.1.3.1 Kafein Pada Kopi...........................................................................
2.2 Tekanan Darah.......................................................................................................................
2.2.1 Definisi Tekanan Darah.....................................................................
2.2.3 Faktor Mempengaruhi Tekanan Darah..............................................
2.2.4 Hipertensi........................................................................................
2.2.4.1 Gejala Klinis................................................................................
2.3 Pengaruh Kafein Terhadap Tekanan Darah.........................................................................
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Variasi metris pada gigi manusia dipelajari dalam ilmu Antropologi.
Antropologi berasal dari kata antrhopos dan logos. Antrhopos berarti manusia
dan logos adalah ilmu. Jadi antropologi yaitu studi yang mempelajari tentang
manusia baik dalam bidang biologisnya maupun di bidang sosial-budayanya.
Antopologi dental dimulai pada sekitar abad 19, dimana antropolog dan ahli
anatomi melihat adanya variasi morfologis gigi dan mulai mendeskripsikannya.
Variasi morfologi ini diduga berkaitan dengan variasi biologis manusia dari sisi
non-dental, sehingga ada kaitannya dengan jenis-jenis ras manusia.
Variasi metris terdapat pada masing-masing gigi. Salah satu yang akan
dibahas pada makalah ini adalah variasi metris pada caninus. Salah satu variasi
metris pada caninus adalah impaksi. Impaksi adalah gigi yang sebagian atau
seluruhnya tidak erupsi dan posisinya berlawanan dengan gigi lainnya, jalan
erupsi normalnya terhalang oleh tulang dan jaringan lunak, terblokkir oleh gigi
tetangganya, atau dapat juga oleh karena adanya jaringan patologis. Secara umum,
impaksi pada caninus terdapat 5 macam, yaitu klas I, klas II, klas III, klas IV, dan
klas V.
Impaksi pada caninus dapat dilakukan perawatan. Perawatan impaksi
terdapat 2 cara. Yang pertama dengan cara perawatan interseptif yaitu
mengupayakan gigi kaninus erupsi normal sedini mungkin sehingga perawatannya
tidak memerlukan traksi ortodonti. Sedangkan cara yang kedua dengan melakukan
observasi dengan evaluasi perubahan patologis secara periodik, selanjutnya adalah
tindakan pembedahan untuk menyingkap mahkota kaninus diikuti perawatan
ortodonti untuk membawa gigi ke posisi ideal.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui variasi metris pada caninus
2.
Menjelaskan impaksi pada caninus
3.
Mengetahui klasifikasi impaksi pada caninus
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengetahui
definisi dan ciri-ciri impaksi pada caninus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kaninus
Nama canine (kaninus) berasal dari bahasa Yunani dan ditemukan di
tulisan Hippocrates dan Aristotle dari 2350 tahun yang lalu. Aristotle pertama
kalinya mendeskripsikan anatomi dari kaninus, menekankan bahwa secara alami
berada diantara insisif dan molar. Celsus adalah penulis pertama yang
menyebutkan akar dari gigi, mengatakan kaninus adalah monoradikuler (pada
umumnya memiliki satu akar) (Scheid & Weiss, 2012).
Gambar 1. Caninus kanan rahang atas yang normal (a) dan Bushman (b). Perhatikan
pada (1) mesial lingual ridge mengalami hipertrofi dan menyatu dengan tuberkulum
dentale. Pada (2) sulkul lingual dalam posisi distal pada gigi yang terkena. Digambar
ulang dari sumber Morris (1975).
Gambar 2. Caninus Bushman pada cetakan laki-laki suku Chewa dari Malawi. Dicetak
oleh M. Sakuma (Irish & Morris, 1996).
Gambar 3.Plaque caninus Bushman dari Arizona State University Dental Anthropology
System (Irish & Morris, 1996).
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Irish, J. D. & Morris, D. H., 1996. Canine Mesial Ridge (Bushman Canine) Dental
Trait Definition. American Journal of Physical Anthropology, I(1), p. 3.
Scheid, R. C. & Weiss, G., 2012. Woelfel's Dental Anatomy. 8th ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer.
14