Para peneliti mengatakan bahwa jumlah pesan dan postingan di halaman 130
pengguna Facebook sangat berkorelasi dengan seberapa narsisnya mereka.
Pimpinan studi Laura Buffardi Ph.D, mengatakan bahwa ini setara dengan seberapa
narsisnya mereka di dunia nyata. Orang yang narsis di Facebook bisa ditandai
dengan tampilan yang glamour pada foto diri utama mereka.
Di studi terdulu, ilmuwan menemukan bahwa halaman personal Web sangat popular
di kalangan kaum narsis, namun bukan berarti semua pengguna Facebook adalah
narsis. Ditemukan, bahwa orang narsis bisa jadi terlihat sangat menarik, tapi
mereka biasanya merasa lebih hebat dari rang lain. Mereka suka melukai orang lain
di sekitarnya.
B. Dampak Jejaring Sosial
Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa remaja yang aktif menggunakan
jejaring sosial seperti facebook dan menonton acara TV Sufesttif bisa
menyebabkan para remaja tersebut aktif menggunakan ganja, alkoholik dan
perokok.
Sebagaimanaa dilansir dari Everydayhealth, survei ini melibatkan lebih dari 1.000
pemuda dari seluruh bangsa berusia 12 sampai 17 dan sekitar setengah dari orang
tua mereka. Pada hari-hari biasa, sekitar 70 persen remaja mengatakan mereka
menggunakan situs jaringan sosial.
Pengguna jaringan sosial lima kali lebih mungkin untuk menggunakan tembakau (10
persen versus 2 persen yang jarang menggunakan jejaring sosoal), tiga kali lebih
mungkin untuk menggunakan alkohol (26 persen versus 9 persen) dan dua kali
lebih mungkin mengakui menggunakan ganja (13 persen versus 7 persen ).
Hasil ini sangat mengganggu, bagaimana tahun pun berjalan, akses internet yang
gratsi dan program televisi sugestif beresiko menyebabkan remaja melakukan
penyalahgunaan zat dengan tinggi, kara para peneliti.
Michael Gilbert, seorang rekan senior di University of Southern California Pusat
untuk Masa Depan Digital mengatakan survei tersebut tidak membuktikan bahwa
menonton acara Jersey Shore atau menghabiskan waktu di Facebook mengarah ke
penyalahgunaan zat. Namun, itu tidak berarti bahwa apa yang dilihat anak-anak di
TV atau di Internet tidak mempengaruhi perilaku mereka.
Sekitar setengah dari remaja yang secara teratur menggunakan situs jaringan
sosial mengatakan mereka pernah melihat gambar anak-anak mabuk, pingsan atau
menggunakan obat di situs tersebut. Melihat gambar tersebut bisa memperkuat
gagasan bahwa semua orang melakukannya, kata Gilbert.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dijelaskan pada Bab II, dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat sangat banyak dampak dari penyalahgunaan dan penyimpangan
pemakaian situs pertemanan Facebook, baik secara sengaja atau tidak sengaja.
B. Saran
Sebagai anggota masyarakat dan pengguna situs-situs pertemanan, Facebook atau
situs lainnya, alangkah baiknya jika kita dapat menggunakannya secara tidak
berlebihan dan melihat fungsi utama Facebook sebagai pelengkap pertemanan dan
pergaulan primer di dunia nyata, sehingga kita tidak lebih sibuk mengurusi dan
menghabiskan waktu yang seharusnya kita gunakan untuk bersosilisasi dan
berkomunikasi secara langsung dengan orang yang ada di sekitar kita, bukan
dengan orang yang baru saja akan kita temui di dunia maya.
Selain itu, kita juga harus menjaga norma-norma dan nilai yang berlaku dalam
masyarakat dan negara, sehingga kita dapat mempertanggungjawabkan setiap
perilaku dan sikap kita di dunia maya.
Karena dengan penggunaan Facebook dan situs jaringan pertemanan lainnya
dengan baik, benar dan bertanggung jawab, kita dapat menggunakan fasilitasfasilitas umum itu dengan nyaman, tidak mengganggu kepentingan orang lain,dan
aman.
DAFTAR PUSTAKA
id.berita.yahoo.com
Christian Alfian.2000. Pengaruh Situs Jejaring Sosial Bagi Pertumbuhan
Dan Perkembangan Remaja Indonesia. PT Elex Media:Jakarta.