PENDAHULUAN
A.
JUMLAH WISATAWAN
MANCANEGARA DAN
NUSANTARA
1284757
1426057
1456980
1607694
2360173
PERTUMBUHAN
(%)
11%
2%
10%
47%
G
Gambar
1.11. Kawasan Malioboro Dipadati Ruuko dan Parrkir Liar
Dengaan begitu jalur
j
khusuus pejalan kaki yang ada tidakk bisa berffungsi
sebagaimaana mestinyya. Trotoarr yang berrfungsi sebaagai fasilitaas pejalan kaki,
disalahgunnakan sebaagai tempaat pedaganng kaki lim
ma dan parkir kenddaraan
bermotor (terutama sepeda
s
moto
or). Semakiin padatnyaa lalu lintas kendaraan yang
n Malioborro akan menyebabkan
m
n meningkkatnya
keluar maasuk di kooridor Jalan
kebutuhan
n parkir yaang harus disediakann. Hal ini akan semaakin mendoorong
pertumbuhhan parkir liar di dalaam kawasann Malioboro. Kondisi arah lalu llintas,
dan parkiir on streeet serta paarkir off strreet di kaw
wasan Mallioboro saaat ini
n dan
ditunjukkaan pada Gam
mbar 1.2. Kondisi
K
ini akan
a
berdam
mpak pada kenyamana
k
keamanann di kawassan Malibooro. Selainn itu dengaan semakinn meningkkatnya
kepadatann lalu lintass, titik-titik kritis kem
macetan di sekitar
s
kaw
wasan Maliooboro
juga akan semakin meningkat
m
daan tingkat polusi udara juga akan semakin
s
tingggi.
Jl.PasarKembang
Jl.Sosrowijayan
Jl.Perwakilan
Jl.Dagen
Jl.Pajeksan
Jl.Beksalan
Jl.Suryatmajan
Jl.Remujung
Jl.Pabringan
Jl.Reksobayan
Jl.Pabringanmenjadi1arah
darijam06.00s.d.15.00
Sumber: UPT Malioboro Kota, Dihubkominfo Kota, dan Hasil Survei Lapangan Peneliti (2014)
akan dilakukan pemodelan kondisi eksisting dari kawasan Malioboro dan dari
hasil pemodelan kondisi eksisting akan didapatkan kinerja jaringan jalan eksisting
meliputi panjang antrian rata-rata yang menunjukkan titik-titik kritis kemacetan
yang terjadi dan besarnya tundaan serta besar tingkat polusi udara. Selanjutnya
akan dilakukan pemodelan kondisi skenario penutupan Jalan Malioboro dengan
rekomendasi jalan sebagai akses baru pergerakan pengunjung dan penduduk di
sekitar kawasan Malioboro. Selain itu akan dilakukan pemodelan skenario dengan
memberikan titik-titik parkir pada outline kawasan Malioboro. Dari hasil
pemodelan skenario didapatkan kinerja jaringan jalan setelah diterapkan skenario.
Kedua hasil pemodelan tersebut akan dibandingkan sehingga bisa didapatkan
besar tingkat efektifitas dari simulasi penerapan skenario. Setelah dilakukan
simulasi akan dilakukan evaluasi sehingga bisa didapatkan rekomendasirekomendasi yang bisa diterapkan di lapangan.
B.
Perumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari penelitian
ini antara lain:
1. Melakukan simulasi mikroskopik terhadap kondisi lalu lintas eksisting
kawasan Malioboro sehingga bisa didapatkan kinerja jaringan jalan dan tingkat
polusi udara pada kondisi eksisting.
2. Melakukan penerapan skenario sebagai berikut:
a. Skenario penataan kawasan pedestrian di Malioboro dengan penerapan
alternatif parkir off street Abu Bakar Ali beserta akses untuk keluar/masuk
kendaraan parkir dan tetap mempertahankan kantong-kantong parkir pada
outline kawasan Malioboro, yaitu kantong parkir Pasar Sore, Pasar
Beringharjo, Shopping (Taman Budaya), Parkir Bus Senopati, dan Parkir
Bus Ngabean.
b. Skenario penataan kawasan pedestrian di Malioboro dengan alternatif parkir
off street di Abu Bakar Ali dan gedung bekas Bioskop Indra beserta akses
untuk keluar/masuk kendaraan parkir dan tetap mempertahankan kantong
parkir Pasar Sore, Pasar Beringharjo, Shopping (Taman Budaya), Parkir Bus
Senopati, dan Parkir Bus Ngabean.
c. Skenario penataan kawasan pedestrian di Malioboro alternatif parkir off
street di Abu Bakar Ali, gedung bekas Bioskop Indra, dan Kantor Dinas
Pariwisata beserta akses untuk keluar/masuk kendaraan parkir dan tetap
mempertahankan kantong parkir Pasar Sore, Pasar Beringharjo, Shopping
(Taman Budaya), Parkir Bus Senopati, dan Parkir Bus Ngabean.
3. Mengetahui dampak dari penerapan skenario terhadap kinerja jaringan jalan
dalam kawasan Malioboro.
4. Menganalisis pengaruh penerapan skenario terhadap tingkat polusi udara yang
terjadi baik di ruas Jalan Malioboro maupun pada simpang-simpang dari
jaringan jalan yang ditinjau.
5. Membandingkan kinerja jaringan jalan dan tingkat polusi udara yang terjadi
dari kondisi eksisting dan penerapan skenario sehingga dapat diketahui tingkat
efektifitas penerapan skenario-skenario tersebut..
D.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan membantu untuk menentukan efektif atau
tidak dari penerapan penutupan Jalan Malioboro dan kantong-kantong parkir pada
outline kawasan Malioboro dengan berbagai skenario yang ditawarkan sehingga
bisa didapatkan skenario yang merupakan rekomendasi terbaik. Selain itu dengan
adanya simulasi dari hasil pemodelan skenario maka dapat dilihat dampak dari
penerapan tersebut sehingga sebelum dilakukan langsung di lapangan, sudah bisa
didapatkan gambaran umum akan hasil dari penerapan yang akan dilakukan.
Dengan begitu bisa meminimalisir munculnya dampak negatif.
E.
Batasan Masalah
8. Perhitungan tingkat polusi udara oleh CO2 dan NOx untuk jenis kendaraan
sepeda motor dilakukan dengan mengalikan hasil pemodelan emisi kendaraan
sepeda motor dalam smp (satuan mobil penumpang) dengan faktor emisi yang
ditunjukkan pada Tabel 3.6 (perhitungan dilakukan dengan menggunakan
persamaan 3.20).
9. Kalibrasi dan validasi dilakukan terhadap parameter kecepatan kendaraan pada
ruas-ruas jalan tertentu yang ditinjau.
F.
Keaslian Penelitian
NAMA
Aribowo,
M.A. (2008)
Baskoro, B.
(2011)
Bachtiar,
V.S. (2010)
Diyatmoko,
W.L. (2002)
JUDUL
Penataan Jalur
Pejalan Kaki Pada
Koridor Jalan
Malioboro
Berdasarkan
Persepsi dan
Preferensi
Pengunjung
Analisa Tingkat
Pencemaran Udara
Akibat Kendaraan
Bermotor Dengan
Metode Nalareksa
(Studi Kasus Kota
Yogyakarta)
Kajian Polusi Udara
Akibat Arus Lalu
Lintas Dengan
Model Regresi
Pemodelan
Transportasi dengan
Menggunakan
Program EMME-2
(Studi Kasus
Kawasan
Malioboro)
METODE
Kuantitatif dan
kualitatif dengan
pendekatan
spasial
(survei lapangan
dan pembagian
kuisoner)
HASIL
Rekomendasi perancangan
penataan jalur pejalan kaki,
sirkulasi, dan parkir serta
ruang terbuka di koridor Jalan
Malioboro
Nalareksa
(mencari
hubungan antar
variabel dengan
model regresi)
Kuantitif
(Model Regresi)
Kuantitatif
(Pemodelan
Transportasi)
NAMA
Kusminingr
um, N.
(2008)
JUDUL
Polusi Udara
Akibat Akitifitas
Kendaraan
Bermotor di Jalan
Perkotaan Pulau
Jawa dan Bali
METODE
Kuantitatif
(Pengukuran
langsung di
lapangan)
Sebayang,
R.A.B.R
(2011)
Evaluasi Kinerja
Ruas Jalan
Malioboro
Yogyakarta
Kuantitatif (Survei
lapangan dengan
analisis
menggunakan
MKJI)
Wibowo,
P.A. (2013)
Analisis Dampak
Pembangunan
Ruas Jalan di Atas
Sungai Code
Terhadap Kondisi
Lalu Lintas
Kawasan
Malioboro
(Segmen:
Jembatan
Gondolayu
Jembatan Sayidan)
Kuantitatif
(Pemodelan
Transportasi)
HASIL
Rekomendasi yang bisa
diterapkan dalam upaya-upaya
pengendalian tingkat polusi
udara di ruas jalan, antara lain
penurunan laju emisi
pencemaran udara dari setiap
kendaraan untuk kilometer
jalan yang ditempuh,
penurunan jumlah dan
kerapatan total kendaraan di
dalam suatu daerah tertentu,
penyertaan masyarakat dalam
program pengelolaan
lingkungan, dan penataan serta
penerapan teknologi pereduksi
polusi udara.
Rekomendasi cara
menurunkan derajat kejenuhan
Jalan Malioboro pada tahun
2010 sebesar 0.836 dengan
menetapkan batas kecepatam
pada ruas Jalan Malioboro dan
pengaturan lalu lintas
disempurnakan seperti
penambahan rambu lalu lintas
dan marka jalan.
Penerapan skenario
pembangunan ruas jalan di
atas Sungai Code dengan
menutup Jalan Malioboro
membuat kinerja jalan layang
di atas Sungai Code menjadi
semakin optimal.
10
bermotor. Analisis yang dilakukan meliputi kinerja jaringan jalan dan tingkat
polusi udara yang terjadi pada kawasan Malioboro. Selain itu penelitian ini
menggunakan mikrosimulasi dengan software AIMSUN sehingga bisa langsung
dilihat dampak penerapannya pada kondisi lapangan.