Petunjuk Teknis Rev Energi Final
Petunjuk Teknis Rev Energi Final
Aksi mitigasi dari pemanfaatan energi terbarukan off grid serupa dengan aksi
mitigasi on grid, akan tetapi energi listrik yang dihasilkan tidak
didistribusikan melalui sistem interkoneksi PLN. Pada umumnya aksi
mitigasi dibangun di lokasi yang tidak terjangkau layanan sistem
interkoneksi PLN. Termasuk ke dalam kategori ini adalah: pembangunan
PLTM, PLTMH, PLTB, PLTS, PLT Hybrid (Bayu dan Surya), PLTS
Penerangan Jalan Umum (PJU)/Lampu Pengatur Lalu Lintas, dan
pembangunan PLT Biomassa (dari cangkang sawit).
(3) Pembangunan PLT Biogas POME;
Aksi mitigasi dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Palm Oil Mill
Effluent (PLT Biogas POME) merupakan upaya pemanfaatan limbah cair dari
pabrik kelapa sawit sebagai sumber energi listrik. Perhitungan penurunan
emisi GRK dari pembangunan PLT Biogas POME terbagi menjadi 2 (dua), yakni
PLT Biogas POME on grid dan off grid.
(4) Substitusi bahan bakar fosil;
Aksi mitigasi dari substitusi bahan bakar merupakan aksi mitigasi yang
bertujuan untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil dengan
memanfaatkan sumber energi terbarukan. Termasuk kedalam kategori ini
adalah pembangunan digester biogas, yang penurunan emisi GRK-nya
berasal dari substitusi minyak tanah oleh biogas dan pencegahan pelepasan
metana ke atmosfer.
(5) Efisiensi energi.
Aksi mitigasi dari efisiensi energi merupakan aksi mitigasi yang
bertujuan untuk menurunkan konsumsi energi di sisi pengguna
(end user). Konsumsi listrik akan menurun sebagai akibat penggunaan
peralatan yang hemat energi. Termasuk kedalam kategori ini adalah
penggunaan lampu hemat energi (LED/CFL) dan efisiensi energi untuk
s i s t e m PJU.
Penurunan emisi dari kegiatan-kegiatan di atas bersifat akumulatif selama
kegiatan tersebut masih berjalan/beroperasi. Total penurunan emisi GRK pada
tahun tertentu (tahun n) 1 adalah penurunan emisi yang dihitung dari aksi
mitigasi yang dilakukan pada tahun bersangkutan (tahun n) dan aksi mitigasi
yang sama pada tahun-tahun sebelumnya (n-1, n-2, dan seterusnya). Dalam
hal ini, Sekretariat RAN/RAD-GRK akan menghitung akumulasi pencapaian
penurunan emisi total yang dilaporkan oleh pemerintah daerah setiap
tahunnya.
2
n adalah tahun pelaporan.
Bidang Energi
Dalam menghitung penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang
energi, terdapat Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi yang
berisi indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan.
Untuk dapat mengisi Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK, diperlukan
dokumen pendukung antara lain: LAKIP, LKPJ, DIPDA, DPA, dan Dokumen
Lelang/Kontrak dari SKPD pelaksana aksi mitigasi bidang energi.
Rencana Aksi
Indikator
Parameter
Parameter 1
Data Aktivitas
Faktor Emisi
Penurunan Emisi
Indikator
Parameter
Data Aktivitas
Faktor Emisi*
(tCO2e/MWh)
Penurunan Emisi
(tCO2e)
Rencana Aksi
Pembangunan PLTM
MWh
Pembangunan PLTMH
MWh
Pembangunan PLTB
MWh
Pembangunan PLTS
MWh
MWh
Rencana Aksi
Indikator
Parameter
Daya Terpasang
(MW)
Operating Hours
Data Aktivitas
Penurunan Emisi
(tCO2e)
Pembangunan PLTM
MWh
6132
0,8
Pembangunan PLTMH
MWh
6132
0,8
Pembangunan PLTB
MWh
1752
0,8
Pembangunan PLTS
MWh
1752
0,8
MWh
1752
0,8
MWh
1752
0,8
MWh
7884
0,8
Daya Terpasang
(MW)
No
Rencana Aksi
Indikator
Kualitas COD
(ppm)
MWh
7884
MWh
7884
Operating Hours
Faktor Emisi
(tCO2e/MWh)
Penurunan Emisi
(tCO2e)
0,8
Rencana Aksi
Pembangunan Digester Biogas
Indikator
Liter minyak tanah
Volume gas metana
Parameter
Rasio Substitusi
Data Aktivitas
(liter tergantikan)
Penurunan Emisi
(tCO2e)
0,62
2,58
Jumlah gr CH4/m3
Data Aktivitas
(kg CH4)
GWP
1255.74
21
Data Aktivitas
Faktor Emisi*
(tCO2e/MWh)
Penurunan Emisi
(tCO2e)
Faktor Emisi*
(tCO2e/MWh)
Penurunan Emisi
(tCO2e)
Efisiensi Energi
No
No
Rencana Aksi
Indikator
MWh
Indikator
Parameter
Jumlah Unit
Energi Baseline
(MWh)
MWh
Besarnya penghematan
Energi Setelah
Pemasangan sistem PJU
(MWh)
Data Aktivitas
(Penghematan)
0
KUNING
MERAH
2. Kolom indikator berisi satuan yang dijadikan acuan. Indikator yang digunakan
untuk energi terbarukan on grid dan off grid, pembangunan PLT Biogas POME,
serta efisiensi energi adalah MWh (Megawatt hour)1. Sedangkan indikator
untuk substitusi bahan bakar fosil adalah volume minyak tanah dan volume
digester biogas;
Satuan dalam Megawatt hour (MWh) setara dengan 1,000 Kilowatt hour (KWh).
Jumlah jam operasional ini berupa konstanta. PLTM dan PLTMH off grid
diasumsikan beroperasi selama 70% dalam setahun, sehingga jam
operasionalnya adalah 6.132 jam. Asumsi jam operasi PLTB, PLTS tersebar,
PLT Hybrid, dan PLTS PJU adalah 20% setahun, sebanyak 1.752 jam.
Sedangkan asumsi jam operasional PLT Biomassa adalah 7.884 jam (90%
dalam setahun).
Asumsi jumlah jam operasional PLT Biogas POME sama dengan PLT
Biomassa, yaitu 7.884 jam (90% dalam setahun). Dalam PLT Biogas POME,
parameter lain yang juga dihitung dalam mencari data aktivitas adalah nilai
pencegahan pelepasan Metana ke atmosfer. Nilai ini didapatkan dari nilai laju alir
limbah POME dan kualitas COD yang dikalikan dengan beberapa faktor
konversi. Faktor-faktor konversi yang dimaksud adalah faktor koreksi Metana
(0,8 COD/m3), produksi Metana pada limbah cair (0,25 kg CH4/kg COD), index
baseline sistem pengelolaan limbah anaerobik (0,89), serta nilai Global
Warming Potential/GWP dari CH4 ke CO2 (21).
Bidang energi juga menghitung penurunan emisi yang berasal dari pencegahan
pelepasan gas Metana ke atmosfer yang perhitungannya diadopsi dari
bidang berbasis lahan (pertanian), dengan nilai rasio berat Metana dalam
setiap m3 volume digester adalah 1.255,74 g/m3
7
Penghematan energi per titik lampu adalah selisih antara daya lampu
konvensional dengan lampu hemat energi. Jumlah jam operasional dalam
setahun adalah 4380, dengan asumsi waktu operasional 12 jam selama
365 hari.
Sistem Ketenagalistrikan
0,823
0,687
0,732
0,900
1,069
0,600
0,746
0,687
0,714
0,720
0,736
0,749
0,760
0,750
0,699
0,737
0,735
0,730
0,739
0,746
Papua
0,719
0,719
Faktor emisi
Pertamax
Premium
Solar/ADO
Avtur
Minyak Tanah/Kerosine
Minyak Diesel/IDO
Minyak Bakar/FO