Anda di halaman 1dari 26

RESPONSI

Otitis Media Kronik

Pembimbing:
dr. Indra, Sp.THT-KL
Disusun Oleh :
Faiza Rizandy Widiana
2014 10401011 006
SMF ILMU THT
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Biodata Dokter Muda

Nama

: Faiza Rizandy Widiana

NIM

: 201410401011006

Stase

: THT

Kelompok

: G22

Rumah Sakit : RSU Haji Surabaya

Identitas Pasien

Nama

: Ny. Fitriyah

Umur

: 37 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Kalirejo Dukun RT 2 RW 4, Gresik

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Islam

Suku

Pendidikan

Tanggal Pemeriksaan : 19 Agustus 2015

: Madura
: SMP

KU
Telinga kiri terasa bising

RPS
Pasien merasa telinga sebelah kiri bising sejak 3 bulan
ini namun dalam 1 minggu terakhir terasa semakin
memberat. Telinga kanan pendengarannya menurun
sejak 5 tahun yang lalu. Pasien tidak bias mendengar
bila dipanggil pelan dan tidak bias mendengar suara
bisikan. Pasien terkadang merasa nyeri di telinga kiri.
Pasien mengeluh sering keluar cairan dari telinga kanan
dan kiri. Telinga kanan keluar cairan seperti nanah
berwarna kekuningan dan bau sejak 5 tahun yang lalu
sering kambuh. Sedangkan telinga kiri keluar cairan
bening sejak 3 bulan ini. Pasien juga merasa pembauan
menurun sejak menderita sinusitis 6 tahun yang lalu.
4

RPD
Dulu pernah memeriksakan telinga yang kanan,
diduga hanya infeksi lalu dibersihkan. Setelah
itu pasien tidak pernah kontrol.
Riwayat operasi FESS 6 tahun yang lalu.
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat HT disangkal

RPK
Ayah, ibu, dan saudara tidak ada yang memiliki
riwayat sakit kencing manis, HT atau asma

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum

: baik

Kesadaran

: Compos mentis (GCS 4-56)

Tekanan darah

: 130/80 mmHg

Nadi

Respirasi

: 20 kali/menit, reguler

Suhu aksila

: 36.8

: 78 kali/menit, reguler
C

Pemeriksaan Fisik

Mata : kesan anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+ isokor, edema palpebra -/-

THT : lihat status lokalis

Thorax

: Simetris (+), retraksi (-)

Cor :

Inspeksi

: Tidak tampak pulsasi iktus cordis

Palpasi

: Iktus kordis tidak teraba

Perkusi

: Batas kanan jantung ICS V PSL kanan

Batas kiri jantung ICS V MCL kiri

Auskultasi : S1S2 reguler

Pulmo :

Inspeksi

: Simetris, normochest

Palpasi

: Vocal fremitus raba N/N

Perkusi

: Sonor/sonor

Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-

Pemeriksaan Fisik

Abdomen :
Inspeksi

: distensi (-), pelebaran pembuluh darah (-),


penonjolan massa (-)

Auskultasi:

bising usus (+) normal

Palpasi

: hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

Perkusi

: Timpani,

Ekstremitas : AHKM, edema (-), CRT<2 detik

Status Lokalis THT

Telinga

Aurikula

Inspeksi
: Bentuk Normal/Normal, Hiperemis (-/-),
Odema (-/-), Tumor (-/-)

Palpasi : Nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-),


nyeri tekan tarik aurikulum (-/-)

Meatus akustikus externus (MAE)

Lumen Normal/Normal, Serumen (+/+), Furunkel (-/-),


Hiperemis (-/-), Sekret (++ Mukopurulent /-), Massa (-/-),
Edema (-/-), darah (-/-), Bau busuk (+/-)

Pemeriksaan Fisik

Status Lokalis Telinga

Telinga Dekstra

Liang telinga normal, secret (+) kekuningan,


krusta (+) coklat kekuningan, bau (+)
MT : perforasi subtotal, kolesteatom (-)

Telinga Sinistra

Liang telinga normal, secret (-), krusta (-), bau


(-)
MT : perforasi subtotal, kolesteatom (-)

Hidung

Inspeksi :
Bentuk normal; maserasi bibir atas (-)

Palpasi :
Krepitasi dorsum nasi (-), Deformitas dorsum nasi
(-), Nyeri tekan ala nasi (-), Nyeri tekan fossa
kanina (-/-), nyeri tekan sinus etmoidalis (-/-), nyeri
tekan sinus frontalis (-/-)

Rinoskopi anterior

Cavum nasi : warna normal/normal; sekret -/-, krusta


-/-, hiperemi -/-

Konka nasi inferior : edema -/-; hipertrofi -/-; mukosa


hiperemi -/-

Meatus nasi inferior : sekret -/-; darah -/-;


krusta -/-; polip -/-

Konka nasi medius : edema -/-; hipertrofi -/-; mukosa


hiperemi -/-

Meatus nasi media : sekret -/-; darah -/-;


krusta -/-; polip -/-

Septum nasi : Deviasi (+ ) ke kiri tipe S

Fenomena palatum mole (+)

Arcus anterior
Arcus posterior
Uvula dan palatum molle
Tonsil T1-T1
Dinding faring
Pangkal lidah

TENGGOROK

Inspeksi : bibir normal; tanda radang (-)

Palpasi : Pembesaran kel.getah bening (-)

Cavum oris : trismus (-); Foetor ex ore (-); ptialismus (-); lidah
normal; gigi caries (-); palatum durum hiperemi; palatum mole
hiperemi.

Tonsil : besar T1/T1; edema -/-; hiperemi -/-; detritus -/-;kripte


melebar/melebar; sikatrik -/-; tumor -/-; corpus alienum -/-,
tonsil mobile

Faring : hiperemi (-); granulasi (-); Sekret (-); reflek muntah (+)

LARING : dbn

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Lain-lain

Tes Bisik

Tes Ambang Pendengaran


288 -/-

Tes Rinne

Tes Weber

Tes Swabach

KESIMPULAN

: sulit dievaluasi
512 +/-

3413 +/+

: -/: lateralisasi kanan


: memanjang / memanjang

Tuli Konduksi Kanan

4266 +/+

IV. RESUME
Pasien, Perempuan 37 tahun
Tinnitus telinga sinistra
Deafness telinga dekstra
Otorea auris dextra, mukopurulent, bau (+)
Otorea auris dekstra, bening
Membran tympani dekstra, sinistra perforasi
subtotal
Septum deviasi tipe S
Test pendengaran : kesan tuli konduksi kanan

VI. PLANNING
Diagnosis

Foto schuller
Audiometri test

Terapi
Non-

:
Medikamentosa :

Mencegah

agar telinga tidak kemasukan air. Ex: berenang

Mengedukasi

pasien untuk tidak mengorek telinga

Medikamentosa
Cuci

hari

telinga dengan larutan H2O2 3% 2-8x/hari selama 3-5

Ofloxacin
Asam

topikal (tetes telina) 2 kali sehari @2 tetes

mefenamat 3x500 mg

Pembedahan

: Mastoidektomi dan rekonstruksi

Tujuan terapi

Mengurangi sekret yang keluar dari telinga dan membersihkan


telinga dengan cuci telinga

Mengatasi infeksi telinga tengah dengan antibiotik

Mengatasi gejala simptomatik seperti nyeri dengan anti nyeri

P- Treatment

Advice

Menyarankan

kepada pasien untuk mencegah


agar telinga tidak kemasukan air. Ex:
berenang

Menyarankan

telinga

pasien untuk tidak mengorek

Non Farmakologi

Cuci

telinga dengan larutan H2O2 3% 28x/hari selama 3-5 hari

Nama Obat
Antibiotik

Efficacy

Gol. Penicillin (Amoxicillin)


++
Gol.
Quinolon
(Ofloxacin)

Aminoglikosid
a
(Streptomisin
, neomisin)

++

++

Safety

Suitability

Bakterisid, hambat
pmbntukan dinding
sel.
Broad spectrum
(gram positif gram
negatif)
Resistensi (+)

ES : Reaksi
hipersensitivitas,
Gang. GIT
+++

Sediaan dalam
bentuk oral dan
injeksi IM
+

Menghambat DNAgyrase
Resistensi (+)
Efek sistemik rendah

ES : gang GIT,
hepatotoksik,
kardiotoksik
++

Sediaan peroral, injeksi IV


dan Topikal
(tetes telinga)
+++

Sensitif gram negatif ES : Ototoksik (+),


Baterisidal (hamb.
nefrotoksik
Sintesis protein)
+

Sediaaln peroral, injeksi ,


topikal (tetes
telinga)
+++

Anti Nyeri

Nama Obat

Efficacy

Safety

Suitability

Asam
mefenamat

- hamb.
ES : Gang.
Cyclooxyg GIT
enase
+++
- Efek
analgetik
(++)

Sediaan Per
Oral
+++

- Hamb.
ES : Gang.
Cyclooxyg
GIT
enase
+++
- Efek
analgetik
(+)

Sediaan per
oral
+++

Obat terpilih

Untuk antibiotik terpilih adalah golongan kuinolon. Yaitu,


ofloxacin.

Bekerja dengan menghambat DNA-gyrase

Memiliki potensi cukup baik dibandingkan antibiotik lainnya, dan


resistensi nya lebih rendah dibandinkan dengan gol. penicillin

Dari segi safety, tidak menyebabkan ototoksik (aman untuk telinga).

Sediaan selain per-oral juga terdapat sediaan topikal (tetes telinga)

Anti nyeri terpilih adalah Asam mefenamat. Karena, selain effikasi


nya baik cocok untuk nyeri ringan-sedang, efek analgetik sesuai
untuk otitis media supuratif kronik. Selain itu, mudah didapat dan
harga terjangkau.

dr. Faiza Rizandy W


Jl. Bendungan Sutami No 07
SIP : DU / Kodya / XII / 2014
---------------------------------------------------------------------Surabaya, 19 Agustus 2015
R/ Ofloxacin ear drop
No.I
s 2 dd gtt II auris dextra
-------------------------------------------------------R/ H2O2 3%
No.I
s 3 dd gtt X auris dextra (cuci telinga)
-----------------------------------------------------------R/ Asam mefenamat 500 mg
No.X
s 3 dd I
-----------------------------------------------------------Pro : Ny. F
Usia : 37 tahun
Alamat: Kalirejo Dukun RT 2 RW 4, Gresik

Komunikasi obat

Efek obat

Ofloxacin : untuk meghambat replikasi bekter

Asam mefenamat L untuk mengatasi nyeri

Efek samping

Ofloxacin : Gang. GIT, hepatotoksik

Asam mefenamat : Gang. GIT

Aturan pakai

Ofloxacin : diteteskan pada telinga kanan 2 kali sehari @2 tetes

Asam mefenamat : diminum 3 kali sehari (500mg), diminum jika


keluhan nyeri (+)

Monitoring

Keluhan pasien

Pemeriksaan otoskopi MT & MAE

Pemeriksaan rhinoskopi anterior

Komplikasi Intrakranial (meningitis, abses otak), labirinitis, parese N


VII, mastoiditis

Edukasi

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien


menderita infeksi telinga kanan yang kronik. Jelaskan tentang
diagnosis pasien dan rencana pemeriksaan maupun rencana
terapin yang akan dilakukan

Menjelaskan agar pasien menghindari masuknya air ke telinga.


Cnth : berenang

Menjelaskan cara pemakaian obat

Menjelaskan agar pasien tidak mengorek korek telinga

Menjelaskan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi

Anda mungkin juga menyukai