Anda di halaman 1dari 22

BAB I

Kerja sebagai interaksi sebagai alih energi


1.1 PENGERTIAN USAHA DAN ENERGI
Energi Disebut juga dengan tenaga. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha.Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain
(transformasi energy). Energi juga dapat dipindahkan dari satu benda ke
benda lain (transformasi energy), tetapi energi tetap kekal.
Disebut juga kemampuan energy untuk melakukan usaha.usaha
didefinisikan sebagai hasil perkalian (dot product) gaya dan perpindahan.
Usaha didefinisikan juga sebagai perkalian scalar antara gaya (F) dan
perpindahan (S) yang diakibatkannya.
W =F . s=F s cos
Definisi ini menjelaskan hubungan usaha dan energy. Berarti pula usaha
sama dengan perubahan energy.
W = E

1.2 TRANSFORMASI ENERGI


Dalam Fisika kita juga artikan energy sebagai kemampuan melakukan kerja. Energi di dalam
alam adalah suatu besaran yang kekal. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain;
misalnya pada kompor di dapur, energy yang terdapat dalam minyak tanah diubah menjadi
api. Selanjutnya jika api digunakan untuk memanaskan air, energy berubah bentuk lagi
menjadi gerak molekul molekul air. Contoh lain, energy yang di dapat dari pembakaran
berubah menjadi energy gerak pada mobil.
Perubahan bentuk energy ini disebut Transformasi Energi .

TRANSFER

ENERGI

Energi juga dapat dipindahkan dari satu benda ke benda lain, atau lebih umum dari satu system

ke system yang lain. Perpindahan energy ini disebut Transfer Energi. Misalnya dalam contoh
kita di dapur , energy pembakaran yang ada di dalam api dipindahkan ke air yang ada di dalam
panci.Perpindahan Energi seperti ini , yang terjadi semata-mata karena perbedaan temperature,
disebut Kalor.
Energi juga dapat dipindahkan dari suatu system ke system yang lain melalui gaya yang
mengakibatkan pergeseran posisi benda.Perpindahan energy semacam ini adalah yang kita kenal
sebagai Kerja mekanik atau kita katakana sebagai kerja saja.
Energi adalah suatu kuantitas yang kekal , dapat berubah bentuk , dan dapat pindah dari satu
system ke system yang lain , akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.Energi tidak dapat
dibentuk dari nol dan juga tidak dapat dimusnahkan .Kita hanya dapat mrubah bentuk energy
atau memindahkan energy.

1.3 UKURAN TRANSFER ENERGI


Kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya dapat diukur dari banyaknya
bahan bakar yang diperlukan untuk melakukan kerja tersebut.jika dalam
sebuah percobaan kita diusahakan ada energy yang hilang sebagai kalor,
maka

energy

dari

bahan

bakar

seluruhnya

dipergunakan

untuk

melakukan kerja.Untuk suatu gaya F tertentu yang bekerja pada benda


tertentu, perpindahan benda sebesar 2d memerlukan bahan bakar 2 kali
sebanyak perpindahan sebesar d.Sedangkan untuk suatu perpindahan
tertentu, gaya 2 F memerlukan bahan bakar 2 kali sebanyak untuk gaya
sebesar F.Jadi kerja yang dilakukan oleh gaya F yang menyebabkan
bergeseran benda sebesar
W =F . x

x dalam arah F dapat dituliskan sebagai :

Definisi di atas menyatakan bahwa jika pergeseran


ada kerja yang dilakukan.

x=0

maka tidak

SATUAN ENERGI
Satuan energy disebut juga satuan kerja adalah sebuah satuan baku yang digunakan dalam satuan
energy.Dalam system satuan MKS , satuan untuk gaya adalah Newton (N) dan satuan untuk
panjang adalah meter (m),sehingga satuan untuk kerja haruslah newton-meter (Nm) ;jadi satuan
ini,
1 Joule

1 Nm

Dalam system satuan cgs , gaya dinyatakan dalam dyne , dan panjang dalam cm , sehingga kerja
dinyatakan dyne-cm;satuan ini kita sebut erg.
Jadi,
1 erg

1 dyne-cm

Dalam system satuan stastika fps (inggris) kerja dinyatakan dalam foot-pound (ft-lb).
Hubungan antara ketiga satuan kerja di atas adalah sebagai berikut,
7

1 joule

= 10

erg =0,7376

1 ft-lb

=1,356 joule =1,356 10

erg
Karena kerja adalah energy yang dipindahkan , maka satuan untuk energy adalah sama
dengan satuan untuk kerja.

1.4 GAYA TAK SEJAJAR GERAK


Sekarang misalkan perpindahan x tidak sejajar dengan arah

F
berapakah besar kerja yang

dilakukan pada benda. Perhatikan Gambar 8.2

Gambar 8.2 gaya F menbuat sudut terhadap arah perpindahan x.

Gaya

F
membuat sudut terhadaf arah perpindahan x. misalkan x cukup kecil sehingga

sudut dapat dianggap tetap. Untuk membahas apa yang terjadi, kita uraikan gaya

atas

komponen-komponen pada arah sumbu X dan Y, yaitu

= ax

Fx

+ ay

Fy

Dengan ax vektor satuan pada arah X, dan ay vektor satuan pada arah Y. kita lihat bahwa benda
hanya berpindah tempat pada arah X, dan tidak berpindah tempat dalam arah Y. jadi komponen
gaya

^j

hanyalah

ay

Fy

tidak melakukan kerja, sehingga kerja yang dilakukan oleh gaya

w = F x = F cos x

Perhatikan bahwa gaya F dan perpindahan x keduanya adalah vektor. Persamaan (8-1) dapat
dituliskan dengan notasi vektor, yaitu dengan perkalian titik atau perkalian scalar antara dua
vektor.
Jika anda mengangkat balok ini vertikal tanpa mempergunakan bidang miring, kerja kita dapat
mempergunakan gaya yang lebih kecil (P = 58,8 N), dari pada jika kita mengangkat langsung
vertiakal (gaya = 98 N). akan tetapi pada bidang miring kita harus mendorongnya lebih jauh (5
m) sedangkan dalam arah vertikal kita hanya perlu mengangkat sejauh 3 m. pad proses
perpindahan energi oleh kerja ini, dari manakah energi diambil?
Komponen vertikal dari tarikan P oleh orang tidak melakukan kerja pada kotak. Akan tetapi
perhatikan bahwa tarikan ini mengurangi gaya normal antara kotak dan permukaan jalan (N = W
k
P sin ) dan dengan demikian mengurangi besar gaya gesekan (f =
N). Apakah orang
itu akan melakukan kerja lebih sedikit, sama atau lebih banyak, jika tadi ditarik dengan tali pada
horizontal?

ENERGI KINETIK
Energi kinetik dimiliki oleh benda bergerak.Misalkan sebuah gaya F
melakukan kerja pada sebuah benda yang bergerak pada lintasan dengan
lengkungan C, maka kerja yang dilakukan adalah
W = F . ds
c

Dengan ds adalah vektor perpindahan pada lengkunga C. Dari hukum II


Newton kita tahu bahwa
F=m a=m

dv
dt

Dan dari definisi kecepatan sesaat

v=

ds
dt

, kita peroleh

ds=v dt
Jika ini kita masukkan ke dalam persamaan (4-8), kita akan peroleh
v2

dv
W = m . v dt = m v . dv
dt
1
v
1

1
1
v
md (v . v)= m v 2 2
2
v1
1 2
Atau
2

1
1
W = F . ds= mv 22 m v 21
2
2
1
Kerja yang dilakukan oleh gaya resultan pada benda memindahkan energi
dari pelaku gaya kepada benda.Sebagai akibatnya , terjadi perubahan pada
1
2

besaran

.Perubahan ini haruslah merupakan pertambahan

atau pengurangan energi benda, karena kerja adalah suatu perpindahan

energi.Jelas bahwa

1
2

v2

adalah satu bentuk energy, yaitu bentuk

yang berhubungan dengan gerak.Berhubung dengan ini , maka besaran


1
2

disebut energy kinetic, atau energy gerak.Persamaan (4-19)

menyatakan bahwa

kerja

yang dilakukan pada

sebuah benda

akan

menambah energy kinetic benda. Energi kinetic biasanya dinyatakan


dengan K, sehingga dapat dituliskan bahwa
W (dari gaya resultan) =

F . ds=k 2

k1

Hubungan ini disebut teorema kerja-energi.


Contoh soal
1. Bayu menarik seember air yang massanya 20 kg dari dasar sumur.
Sesampainya ember tersebut di atas sumur, dikatakan Bayu telah melakukan
usaha sebesar 12 kJ. Berapakah kedalaman sumur tersebut?
Penyelesaian:
Besaran yang diketahui:

m=20 kg
W =12kJ =12000 J
Besaran ran yang dinyatakan adalah kedalaman sumur yang berarti
menunjukan seberapa jauh ember berisi air tersebut berpindah.

W =Fs=mg s

s=

W
12000 J
=
mg ( 20 kg ) (9,8 m/ s2 )

61,2 m

BAB II
ENERGI POTENSIAL
6.1

ENERGI POTENSIAL PEGAS


Energi potensial merupakan salah satu bentuk energi yang menyatakan kemampuan
melakukan kerja karena posisi atau letak benda.

6.1.1

Sifat Konservatif gaya Pegas


Energi potensial juga merupakan implementasi dari persamaan Gaya Konservatif,
yaitu gaya yang tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda. Untuk membuktikan
hal tersebut, kita dapat menggunakan eksperimen sederhana sebagai berikut :

Pada eksperimen tersebut, terlihat bahwa sebuah baliok meluncur pada sebuah bidang
datar licin dengan kecepatan tetap Vo dan terjadi transformasi energi dari Energi Kinetik
Energi Potensial Energi Kinetik, dengan tahapan transformasi sebagai
berikut :
1. Pada keadaan awal sebelum balok memiliki kecepatan Vo = 0
2. Ketika balok menumbuk pegas, yang terjadi :
o Balok melakukan gaya tekan F = + k . (xt - xo), sehingga menimbulkan pegas
bergeser kekanan ( arah positif + ) sebesar x = xt - xo.
o Balok melakukan transformasi energi dari energi kinetik ( diperoleh ketika benda
bergerak ) menjadi energi Potensial yang disimpan oleh Pegas.
o Akibat transformasi energi, energi balok habis sehingga balok berhenti, dan energy
pegas menjadi :
W =+ F dx
W =+ k .(x tx o) dx
1
W = k .(x t 2x o 2)
2
o W dapat diasumsikan sebagai U ( Energi Potensial ), maka ketika balok menekan
pegas :

1
U =W = k .(x t 2x o 2)
2
3. Balok berhenti dan akibat transformasi energy, pegas bergeser sejauh x
4. Pegas terlepas sehingga mendorong balok kekiri ( melawan arah semula )
o Energi potensial hasil transformasi tidak hilang, namun disimpan untuk kemudian
digunakan untuk menghasilkan energy kinetic sebagai reaksi ( sesuai Hukum II
Newton tentang aksi reaksi )
o Akibat dari transformasi energy potensial menjadi energy kinetic kembali, pegas
melepas balok kekiri ( arah negatif - ) dengan gaya lepas F = - k . (xt - xo), sehingga
dihasilkan energi :
W = F dx
W = k .(x tx o)dx

1
U =W = k .(x t 2x o 2) .. ( sama dengan energi awal )
2
Ciri ciri dari gaya Konservatif :
1. Tidak bergantung pada lintasan, hanya bergantung pada posisi benda saja
2. Energy untuk menggerakkan benda pada lintasan tertutup dari keadaan semula
ke suatu posisi tertentu lalu kembali ke tempst asal adalah 0 ( W = F . dr = 0 ).
6.1.2 KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Sebuah balok dengan masa m diikat pada sebuah pegas, bergerak diatas bidang
dataryang licin sempurna. Pegas ditekan sehingga tertekan sejauh

xm

ari keadaan

bebas (x = 0). Jika pegas dilepaskan maka balok akan melakukan gerak harmonic atau
selaras, yaitu suatu gerak periodic disekitar titik x= 0, yaitu :
X =xm cos t+ 0
Dengan adalah frekuensi sudut isolasi, dan mempunyai harga

k
m

Laju balok pada saat t adalah

t +0
()=v m sin( t+ 0)
, dengan
dx
V = =xm sin
dt

vm

adalah kecepatan maksimum balok, sehingga

energy kinetic balok adalah


K= mv 2= m x 2m 2 sin2 (t +0 )
2

x m k sin (t +0)
Energy potensial balok adalah
U= k x 2= k x2m cos 2 (t +0)

Jika persamaan tersebut kita jumlahkan kita akan memperoleh :

K +U= k

6.2 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI


6.2.1 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI ( DEKAT PERMUKAAN BUMI )
Energi potensial gravitasi sangat dipengaruhi oleh gaya Gravitasi. Gaya gravitasi
termasuk gaya Konservatif karena hanya bergantung pada posisi ketinggian ( h ) benda
tanpa memandang jalan yang dilalui untuk mencapai jalan tersebut. Misalkan kita
menaikkan barang dengan massa m kg melalui suatu tangga. Kerja yang kita lakukan
pada ketinggian h1 adalah
ketinggian h2 adalah

W 1=m. g . h1

W 2=m. g . h2

. Sedangkan kerja yang kita lakukan pada

, dan begitu pula seterusnya hingga

W n=m. g .h n

jadi jelas bahwa Kerja hanya dipengaruhi oleh posisi ketinggian ( h ) benda saja.
Energi Potensil Gravitasi juga dapat dikaitkan dengan Medan Gaya Gravitasi.
Medan merupakan besaran fisis yang mempunyai nilai pada setiap titik dalam ruang.
Sehingga Medan Gaya Gravitasi dapat diartikan sebagai daerah disekitar bumi yang
masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Contoh soal :

Seorang anak melempar sebuah bolankeatas, lalu bola tersebut jatuh bebas hingga
menumbuk tanah dan kemudian bergerak keatas lagi setelah bersentuhan dengan tanah.
Siapa pelaku gaya disini ?
Jawab :
Pelaku Gaya adalah segala system yang menyebabkan perubahan posisi pada benda. Pada
kasus tersebut pelaku gaya nya adalah Bumi ( Bumi melakukan gaya terhadap bola ).

Ketika bola lepas dari tangan, anak memberikan energy kinetic sehingga bola

terlempar keatas dan melawan gaya gravitasi ( F = - m . g ), sehingga :


h2

W = F . dr
h1

x2

W =m . g k dz , dimana k = konstanta dan dz = fungsi integral dari konstanta (k)


x1

W=

1
k .(h 2 h 1)
2

Ketika bola jatuh, maka gaya yang dilakukan bola searah gaya gravitasi

sehingga

( F=+m. g) ,

1
W = k .(h 2 h 1)
2

Ketika sampai di tanah energy disimpan untuk kemudian ditransformasikan ke bumi sebagai

energi Kinetik yang menyebabkan bola bergerak lagi keatas. Begitu seterusnya hingga bola benar
benar berhenti ( vt = 0 )
6.2.2 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI BUMI ( UMUM )
Jauh dari permukaan bumi, kita tidak bisa menganggap bahwa gaya gravitasi adalah tetap. Jika
ambil pusat bumi sebagai titik asal sumbu koordinat, maka kita dapat menyatakan bahwa pada
jarak r dari pusat bumi,besar gaya gravitasi pada benda bermassa m adalah :

F=G

m . MB
r2

Dengan :
G ( konstanta gravitasi ) = 6,67 x 10-11 N m2 / kg2
m = masa benda (kg)
Mb = massa bumi (kg)
r = jarak benda dari pusat bumi (m)

Bab III
Kekekalan Energy Mekanik dalam Gaya Konserfatif
Dalam kaitannya dengan peranan gaya sebagai pelaku usaha, dari beragam gaya itu terdapat
sebagian gaya yang mempunyai sifat khas. Gaya itu adalah gaya fungsi posisi. Bila melakukan
usaha, usaha tidak bergantung pada lintasan yang ditempuhnya tetapi hanya bergantung pada
posisi awal dan akhir saja. Gaya yang seperti itu disebut gaya konserfatif. Contoh gaya
konserfatif adalah adalah gaya grafitasi masa, gaya coulomb dan gaya pembalik pegas.
Sebuah pegas idealnya memiliki panjang

l0

dan konstanta pegas k. salah satu ujung

pegas tersebut dihubungkan dengan sebuah balik yang bermasa m dan ujung lainnya diikatkan
dengan dinding. Andaikan gesekan antar balok cukup kecil sehingga dapat diabaikan. Jika
kemudian balok ditarik kekanan sejauh x pegas akan terenggang dan melakukan gaya

Fp

yang arahnya selalu berlawanan dengan arah pergeseran balok. Besar gaya pegas ini bergantung
pada x( peregangan atau pemampatan pegas)
Fp

(x) = -kx

Jika balok adalah digeser sejauh

x1

dari titik setimbang pegas maka usaha

Wp

yang

dilakukan oleh pegas adalah


W pl

2
= - k X1

Secara umum, jika sebuah pegas direnggangkan atau dimampatkan sejauh x maka gaya pegas
melakukan usaha
W pl

=-k x

Tanda minus perlu ditambahkan karena kurfa pegas berada dibawah sumbu x.

Besaran Up yang didefinisikan sebagai Up(x) = - k


Misalkan sebuah balok digeser sejauh,

x1

disebut tenaga potensial pegas.

kemudian digeser lebih jauh lagi sejauh

posisi awalnya. Usaha yang dilakukan pegas selama pergeseran dari


WP

=-K

karena K
Wp = Up (

x 22 - ( - k

x 21 ) = 1/2 k

x 21 - K

x 22 = Up ( x 2 ) dan Up ( x 1 ) = k
x1

) - Up (

x2

) =-

Misalkan setelah balok digeser sejauh

x1

menuju

x2

x2

dari

yaitu

x 22
x 21

Up
x1

, k kemudian dilep

askan. Balok akan bergerak dari keadaan diam searah dengan gaya pegas dan dipercepat
sehingga akan mencapai kecepatan maksimum pada saat pegas mencapai panjang normal.
Setalah itu pegasakan melawan gerak balok dan kehilangan kelajuannya hingga akhirnya
berhenti dan membalik adan lalu dipercepat kembali. Demikian seterusnya, jika gaya pegas
merupakan satu- satunya gaya yang bekerja pada balok dan tidak ada tenaga bentuk lain maka
usaha yang dilakukan oleh gaya pegas sama nilainya dengan perubahan tenaga kinetic balok.
Karena usaha yang dilakukan oleh gaya pegas sama dengan minus perubahan potensial maka

Up = Ek

k x

'2

-k x

=m v

m v

'2

'2
'2
2
2
m v
+k x
=m v +k x

2
2
E = Ek + Up = m v + 1/2 k x

Bersifat kekal.

Kerja oleh gaya konserfatif menjadi tambahan atau pengurangan energy potensial benda.
Jumlah energy potensial benda denagn energi kinetiknya disebut energy mekanik total. Energy
mekanik total ini bersifat kekal, jika semua gaya- gaya yang bekerja bersifat konserfatif. Ini
berarti jika ditik A mempunyai energy mekanik total Ea , dan di B mempunyai energy mekanik
total Eb, jika gaya bersifat konserfatif maka Ea = Eb selanjutnya ini berarti

E=

(Ek + Ep) = 0

Jadi

(Ek) = -

Ep

Pertambahan energy kinetic sama denan pengurangan energy potensial.


Contoh :
Sebuah benda bermasa 1kg digantung pada sebuah pegas. Pegas ditarik sejauh 20cm dari posisi
setimbang. Kemudian dilepaskan jika tetapan pegas adalah 1N/cm, tentukan
a. kecepatan benda pada waktu titik setimbang
b, tinggi maksimum yang dicapai oleh benda.
gesekan udara diabaikan, g= 10m/det2
EA

= Epg di A + Epp di A= mg (-a) + k (a+ z 0 )

Z0 = mg/k =

(1 kg) x (10 m/det 2)


1 N /(102 m)

= 10

m = 10cm

Dengan a = 20cm kita peroleh


EA

2
2
2
= -(1kg) x ( 10 m/ det ) (0,2 m) + x 10 N/ m) ( 0,1 + 0,2

m2

= -2 joule = 4,5 joule = 2,5 joule


di B benda mencapai titik setimbang static. dan energy potensial grafitasi= 0 karena titik ini kita
ambil sebagai titik asal z = 0. Em di B
EB

= Ek di B + Epp di B
2

= m VB
2
=( 0,5 V B

+k

z 0 = (1kg)( V B ) + ( 102 N/ m) (0,1 m 2

+ 0,5) joule
Eb

karena energy mekanik total kekal, maka


2

(0,5 V B
V 2B

EA

, sehingga

+ 0,5) = 2,5

= 4 atau v B = 2

dititik c benda mencapai potensial tertinggi, sehingga kecepatan = 0


maka energy mekanik total di c
EC

= mg

= Epg di c + Epp di c
zm

+1/2 k (

= (1kg) (10 m/ det

= 10

zm

+ 50

zm

zm

z0

+ x ( 10

N/ m) (

zm

2
- 0,1

zm
2
- 0,1 joule

karena energy mekanik total kekal maka

EC

EA

sehingga

zm
2
- 0,1 = 2,5 joule

= 10

zm

+ 50

= 10

zm

+ 50 ( z m - 0,2

= 10

zm

2
+ 50 z m - 10

10
=

zm

+ 0,1) = 2,5

z m +

0,5 = 2,5

z 2m = 2,0
zm

= 0,2 m = 20 cm

ini berarti bahwa benda bergerak harmonik sekitar titik z= 0, dan bukan terhadap titik z =

z0

10 cm, yaitu posisi kendor pegas.


energy dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain, akan tetapi tidak dapat dibentuk
dari nol, atau dimusnahkan. energy total adalah tetap.

BAB IV
DAYA
Daya adalahjumlahkerja yang dilakukan persatuan waktu.
Daya rata-rata yang diberikan pada suatu benda adalah kerja total yang dilakukan pada suatu
benda adalah kerja total yang dilakukan pada benda tersebut dibagi dengan waktu total yang
dipergunakan untuk melakukan kerja tadi, sesuai persamaan:

P = W/t
Daya sesaat yang diberikan adalah:
P=

dW
dt
ds
dt

. v

Jika daya besarnya tetap, maka

P = P dan W = P .t

Dalam system satuan SI, satuan daya adalah joule/detik, yang disebut watt.
Dalam system satuan Inggris, satuan daya adalah ft-lb/det2 namun karena satuan ini terlalu kecil
untuk pemakaian sehari-hari, sehingga orang menggunakan satuan yang lebih besar, yaitu tenaga
kuda atau horse power (hp).
1 hp = 550 ft-lb/detatau 1 hp = 746 watt
Atau juga bias dinyatakan dalam kilowatt-jam. Satu kilowatt-jam adalah kerja yang dilakukan
olehsuatu system yang bekerja dengan daya konstan 1 kilowatt selama satu jam.
Contoh 4-7:
Seekor kuda berlari menarik sekarung beras bermassa 100 kg. Koefisien gesekan antara karung
beras dan jalan 0,6. Berapa cepat kuda harus berlari dengan laju tetap agar melakukan kerja
dengan daya sebesar satu daya kuda?
Diket:
m = 100 kg
= 0,6

g = 10 m/s
Dit: v ?
Karenalajutetap, maka:
Fx = 0

Fy = 0
T sin + N W = 0

Tcosfk = 0

N = W T sin

T cos= fk
T cos 300 = k . N
T cos 300 = k (W T sin )

1
3
2

= 0,6 (m.g T sin 300)

1
3
2

1
= 0,6 (100.10 T 2 )

T . 0,87 = 0,6 (1000 T . 0,5)


0,87 T = 600 0,3 T
0,87 T + 0,3T = 600
1,17 T = 600
T=

600
1,17

= 512,8 = 513 Newton

Karena komponen gaya Tx, maka P = F .v dan karena P = 1 hp = 746, maka


v=

746
513

= 1,45 m/s2 = 5,22 km/jam = 5 km/jam

Kesimpulannya seekor kuda tak akan dapat lama bertahan menstransfer energy dengan laju
sebesar satu daya kuda.
Contoh 4-8
Sebuah mobil mmpergunakan daya 100 hp, dan bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. Berapa
gaya dorong mesin mobil?
Diket: P = 100 hp
v = 36 km/jam = 10 m/s
Dit: F ?
Jawab:
P=

W
t

= F.v

F=

P
v

100.746
10

= 7460 N

BAB V
Soal
1.

Anda mungkin juga menyukai