TRANSFER
ENERGI
Energi juga dapat dipindahkan dari satu benda ke benda lain, atau lebih umum dari satu system
ke system yang lain. Perpindahan energy ini disebut Transfer Energi. Misalnya dalam contoh
kita di dapur , energy pembakaran yang ada di dalam api dipindahkan ke air yang ada di dalam
panci.Perpindahan Energi seperti ini , yang terjadi semata-mata karena perbedaan temperature,
disebut Kalor.
Energi juga dapat dipindahkan dari suatu system ke system yang lain melalui gaya yang
mengakibatkan pergeseran posisi benda.Perpindahan energy semacam ini adalah yang kita kenal
sebagai Kerja mekanik atau kita katakana sebagai kerja saja.
Energi adalah suatu kuantitas yang kekal , dapat berubah bentuk , dan dapat pindah dari satu
system ke system yang lain , akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.Energi tidak dapat
dibentuk dari nol dan juga tidak dapat dimusnahkan .Kita hanya dapat mrubah bentuk energy
atau memindahkan energy.
energy
dari
bahan
bakar
seluruhnya
dipergunakan
untuk
x=0
maka tidak
SATUAN ENERGI
Satuan energy disebut juga satuan kerja adalah sebuah satuan baku yang digunakan dalam satuan
energy.Dalam system satuan MKS , satuan untuk gaya adalah Newton (N) dan satuan untuk
panjang adalah meter (m),sehingga satuan untuk kerja haruslah newton-meter (Nm) ;jadi satuan
ini,
1 Joule
1 Nm
Dalam system satuan cgs , gaya dinyatakan dalam dyne , dan panjang dalam cm , sehingga kerja
dinyatakan dyne-cm;satuan ini kita sebut erg.
Jadi,
1 erg
1 dyne-cm
Dalam system satuan stastika fps (inggris) kerja dinyatakan dalam foot-pound (ft-lb).
Hubungan antara ketiga satuan kerja di atas adalah sebagai berikut,
7
1 joule
= 10
erg =0,7376
1 ft-lb
erg
Karena kerja adalah energy yang dipindahkan , maka satuan untuk energy adalah sama
dengan satuan untuk kerja.
F
berapakah besar kerja yang
Gaya
F
membuat sudut terhadaf arah perpindahan x. misalkan x cukup kecil sehingga
sudut dapat dianggap tetap. Untuk membahas apa yang terjadi, kita uraikan gaya
atas
= ax
Fx
+ ay
Fy
Dengan ax vektor satuan pada arah X, dan ay vektor satuan pada arah Y. kita lihat bahwa benda
hanya berpindah tempat pada arah X, dan tidak berpindah tempat dalam arah Y. jadi komponen
gaya
^j
hanyalah
ay
Fy
w = F x = F cos x
Perhatikan bahwa gaya F dan perpindahan x keduanya adalah vektor. Persamaan (8-1) dapat
dituliskan dengan notasi vektor, yaitu dengan perkalian titik atau perkalian scalar antara dua
vektor.
Jika anda mengangkat balok ini vertikal tanpa mempergunakan bidang miring, kerja kita dapat
mempergunakan gaya yang lebih kecil (P = 58,8 N), dari pada jika kita mengangkat langsung
vertiakal (gaya = 98 N). akan tetapi pada bidang miring kita harus mendorongnya lebih jauh (5
m) sedangkan dalam arah vertikal kita hanya perlu mengangkat sejauh 3 m. pad proses
perpindahan energi oleh kerja ini, dari manakah energi diambil?
Komponen vertikal dari tarikan P oleh orang tidak melakukan kerja pada kotak. Akan tetapi
perhatikan bahwa tarikan ini mengurangi gaya normal antara kotak dan permukaan jalan (N = W
k
P sin ) dan dengan demikian mengurangi besar gaya gesekan (f =
N). Apakah orang
itu akan melakukan kerja lebih sedikit, sama atau lebih banyak, jika tadi ditarik dengan tali pada
horizontal?
ENERGI KINETIK
Energi kinetik dimiliki oleh benda bergerak.Misalkan sebuah gaya F
melakukan kerja pada sebuah benda yang bergerak pada lintasan dengan
lengkungan C, maka kerja yang dilakukan adalah
W = F . ds
c
dv
dt
v=
ds
dt
, kita peroleh
ds=v dt
Jika ini kita masukkan ke dalam persamaan (4-8), kita akan peroleh
v2
dv
W = m . v dt = m v . dv
dt
1
v
1
1
1
v
md (v . v)= m v 2 2
2
v1
1 2
Atau
2
1
1
W = F . ds= mv 22 m v 21
2
2
1
Kerja yang dilakukan oleh gaya resultan pada benda memindahkan energi
dari pelaku gaya kepada benda.Sebagai akibatnya , terjadi perubahan pada
1
2
besaran
energi.Jelas bahwa
1
2
v2
menyatakan bahwa
kerja
sebuah benda
akan
F . ds=k 2
k1
m=20 kg
W =12kJ =12000 J
Besaran ran yang dinyatakan adalah kedalaman sumur yang berarti
menunjukan seberapa jauh ember berisi air tersebut berpindah.
W =Fs=mg s
s=
W
12000 J
=
mg ( 20 kg ) (9,8 m/ s2 )
61,2 m
BAB II
ENERGI POTENSIAL
6.1
6.1.1
Pada eksperimen tersebut, terlihat bahwa sebuah baliok meluncur pada sebuah bidang
datar licin dengan kecepatan tetap Vo dan terjadi transformasi energi dari Energi Kinetik
Energi Potensial Energi Kinetik, dengan tahapan transformasi sebagai
berikut :
1. Pada keadaan awal sebelum balok memiliki kecepatan Vo = 0
2. Ketika balok menumbuk pegas, yang terjadi :
o Balok melakukan gaya tekan F = + k . (xt - xo), sehingga menimbulkan pegas
bergeser kekanan ( arah positif + ) sebesar x = xt - xo.
o Balok melakukan transformasi energi dari energi kinetik ( diperoleh ketika benda
bergerak ) menjadi energi Potensial yang disimpan oleh Pegas.
o Akibat transformasi energi, energi balok habis sehingga balok berhenti, dan energy
pegas menjadi :
W =+ F dx
W =+ k .(x tx o) dx
1
W = k .(x t 2x o 2)
2
o W dapat diasumsikan sebagai U ( Energi Potensial ), maka ketika balok menekan
pegas :
1
U =W = k .(x t 2x o 2)
2
3. Balok berhenti dan akibat transformasi energy, pegas bergeser sejauh x
4. Pegas terlepas sehingga mendorong balok kekiri ( melawan arah semula )
o Energi potensial hasil transformasi tidak hilang, namun disimpan untuk kemudian
digunakan untuk menghasilkan energy kinetic sebagai reaksi ( sesuai Hukum II
Newton tentang aksi reaksi )
o Akibat dari transformasi energy potensial menjadi energy kinetic kembali, pegas
melepas balok kekiri ( arah negatif - ) dengan gaya lepas F = - k . (xt - xo), sehingga
dihasilkan energi :
W = F dx
W = k .(x tx o)dx
1
U =W = k .(x t 2x o 2) .. ( sama dengan energi awal )
2
Ciri ciri dari gaya Konservatif :
1. Tidak bergantung pada lintasan, hanya bergantung pada posisi benda saja
2. Energy untuk menggerakkan benda pada lintasan tertutup dari keadaan semula
ke suatu posisi tertentu lalu kembali ke tempst asal adalah 0 ( W = F . dr = 0 ).
6.1.2 KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Sebuah balok dengan masa m diikat pada sebuah pegas, bergerak diatas bidang
dataryang licin sempurna. Pegas ditekan sehingga tertekan sejauh
xm
ari keadaan
bebas (x = 0). Jika pegas dilepaskan maka balok akan melakukan gerak harmonic atau
selaras, yaitu suatu gerak periodic disekitar titik x= 0, yaitu :
X =xm cos t+ 0
Dengan adalah frekuensi sudut isolasi, dan mempunyai harga
k
m
t +0
()=v m sin( t+ 0)
, dengan
dx
V = =xm sin
dt
vm
x m k sin (t +0)
Energy potensial balok adalah
U= k x 2= k x2m cos 2 (t +0)
K +U= k
W 1=m. g . h1
W 2=m. g . h2
W n=m. g .h n
jadi jelas bahwa Kerja hanya dipengaruhi oleh posisi ketinggian ( h ) benda saja.
Energi Potensil Gravitasi juga dapat dikaitkan dengan Medan Gaya Gravitasi.
Medan merupakan besaran fisis yang mempunyai nilai pada setiap titik dalam ruang.
Sehingga Medan Gaya Gravitasi dapat diartikan sebagai daerah disekitar bumi yang
masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Contoh soal :
Seorang anak melempar sebuah bolankeatas, lalu bola tersebut jatuh bebas hingga
menumbuk tanah dan kemudian bergerak keatas lagi setelah bersentuhan dengan tanah.
Siapa pelaku gaya disini ?
Jawab :
Pelaku Gaya adalah segala system yang menyebabkan perubahan posisi pada benda. Pada
kasus tersebut pelaku gaya nya adalah Bumi ( Bumi melakukan gaya terhadap bola ).
Ketika bola lepas dari tangan, anak memberikan energy kinetic sehingga bola
W = F . dr
h1
x2
W=
1
k .(h 2 h 1)
2
Ketika bola jatuh, maka gaya yang dilakukan bola searah gaya gravitasi
sehingga
( F=+m. g) ,
1
W = k .(h 2 h 1)
2
Ketika sampai di tanah energy disimpan untuk kemudian ditransformasikan ke bumi sebagai
energi Kinetik yang menyebabkan bola bergerak lagi keatas. Begitu seterusnya hingga bola benar
benar berhenti ( vt = 0 )
6.2.2 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI BUMI ( UMUM )
Jauh dari permukaan bumi, kita tidak bisa menganggap bahwa gaya gravitasi adalah tetap. Jika
ambil pusat bumi sebagai titik asal sumbu koordinat, maka kita dapat menyatakan bahwa pada
jarak r dari pusat bumi,besar gaya gravitasi pada benda bermassa m adalah :
F=G
m . MB
r2
Dengan :
G ( konstanta gravitasi ) = 6,67 x 10-11 N m2 / kg2
m = masa benda (kg)
Mb = massa bumi (kg)
r = jarak benda dari pusat bumi (m)
Bab III
Kekekalan Energy Mekanik dalam Gaya Konserfatif
Dalam kaitannya dengan peranan gaya sebagai pelaku usaha, dari beragam gaya itu terdapat
sebagian gaya yang mempunyai sifat khas. Gaya itu adalah gaya fungsi posisi. Bila melakukan
usaha, usaha tidak bergantung pada lintasan yang ditempuhnya tetapi hanya bergantung pada
posisi awal dan akhir saja. Gaya yang seperti itu disebut gaya konserfatif. Contoh gaya
konserfatif adalah adalah gaya grafitasi masa, gaya coulomb dan gaya pembalik pegas.
Sebuah pegas idealnya memiliki panjang
l0
pegas tersebut dihubungkan dengan sebuah balik yang bermasa m dan ujung lainnya diikatkan
dengan dinding. Andaikan gesekan antar balok cukup kecil sehingga dapat diabaikan. Jika
kemudian balok ditarik kekanan sejauh x pegas akan terenggang dan melakukan gaya
Fp
yang arahnya selalu berlawanan dengan arah pergeseran balok. Besar gaya pegas ini bergantung
pada x( peregangan atau pemampatan pegas)
Fp
(x) = -kx
x1
Wp
yang
2
= - k X1
Secara umum, jika sebuah pegas direnggangkan atau dimampatkan sejauh x maka gaya pegas
melakukan usaha
W pl
=-k x
Tanda minus perlu ditambahkan karena kurfa pegas berada dibawah sumbu x.
x1
=-K
karena K
Wp = Up (
x 22 - ( - k
x 21 ) = 1/2 k
x 21 - K
x 22 = Up ( x 2 ) dan Up ( x 1 ) = k
x1
) - Up (
x2
) =-
x1
menuju
x2
x2
dari
yaitu
x 22
x 21
Up
x1
, k kemudian dilep
askan. Balok akan bergerak dari keadaan diam searah dengan gaya pegas dan dipercepat
sehingga akan mencapai kecepatan maksimum pada saat pegas mencapai panjang normal.
Setalah itu pegasakan melawan gerak balok dan kehilangan kelajuannya hingga akhirnya
berhenti dan membalik adan lalu dipercepat kembali. Demikian seterusnya, jika gaya pegas
merupakan satu- satunya gaya yang bekerja pada balok dan tidak ada tenaga bentuk lain maka
usaha yang dilakukan oleh gaya pegas sama nilainya dengan perubahan tenaga kinetic balok.
Karena usaha yang dilakukan oleh gaya pegas sama dengan minus perubahan potensial maka
Up = Ek
k x
'2
-k x
=m v
m v
'2
'2
'2
2
2
m v
+k x
=m v +k x
2
2
E = Ek + Up = m v + 1/2 k x
Bersifat kekal.
Kerja oleh gaya konserfatif menjadi tambahan atau pengurangan energy potensial benda.
Jumlah energy potensial benda denagn energi kinetiknya disebut energy mekanik total. Energy
mekanik total ini bersifat kekal, jika semua gaya- gaya yang bekerja bersifat konserfatif. Ini
berarti jika ditik A mempunyai energy mekanik total Ea , dan di B mempunyai energy mekanik
total Eb, jika gaya bersifat konserfatif maka Ea = Eb selanjutnya ini berarti
E=
(Ek + Ep) = 0
Jadi
(Ek) = -
Ep
Z0 = mg/k =
= 10
m = 10cm
2
2
2
= -(1kg) x ( 10 m/ det ) (0,2 m) + x 10 N/ m) ( 0,1 + 0,2
m2
= Ek di B + Epp di B
2
= m VB
2
=( 0,5 V B
+k
+ 0,5) joule
Eb
(0,5 V B
V 2B
EA
, sehingga
+ 0,5) = 2,5
= 4 atau v B = 2
= mg
= Epg di c + Epp di c
zm
+1/2 k (
= 10
zm
+ 50
zm
zm
z0
+ x ( 10
N/ m) (
zm
2
- 0,1
zm
2
- 0,1 joule
EC
EA
sehingga
zm
2
- 0,1 = 2,5 joule
= 10
zm
+ 50
= 10
zm
+ 50 ( z m - 0,2
= 10
zm
2
+ 50 z m - 10
10
=
zm
+ 0,1) = 2,5
z m +
0,5 = 2,5
z 2m = 2,0
zm
= 0,2 m = 20 cm
ini berarti bahwa benda bergerak harmonik sekitar titik z= 0, dan bukan terhadap titik z =
z0
BAB IV
DAYA
Daya adalahjumlahkerja yang dilakukan persatuan waktu.
Daya rata-rata yang diberikan pada suatu benda adalah kerja total yang dilakukan pada suatu
benda adalah kerja total yang dilakukan pada benda tersebut dibagi dengan waktu total yang
dipergunakan untuk melakukan kerja tadi, sesuai persamaan:
P = W/t
Daya sesaat yang diberikan adalah:
P=
dW
dt
ds
dt
. v
P = P dan W = P .t
Dalam system satuan SI, satuan daya adalah joule/detik, yang disebut watt.
Dalam system satuan Inggris, satuan daya adalah ft-lb/det2 namun karena satuan ini terlalu kecil
untuk pemakaian sehari-hari, sehingga orang menggunakan satuan yang lebih besar, yaitu tenaga
kuda atau horse power (hp).
1 hp = 550 ft-lb/detatau 1 hp = 746 watt
Atau juga bias dinyatakan dalam kilowatt-jam. Satu kilowatt-jam adalah kerja yang dilakukan
olehsuatu system yang bekerja dengan daya konstan 1 kilowatt selama satu jam.
Contoh 4-7:
Seekor kuda berlari menarik sekarung beras bermassa 100 kg. Koefisien gesekan antara karung
beras dan jalan 0,6. Berapa cepat kuda harus berlari dengan laju tetap agar melakukan kerja
dengan daya sebesar satu daya kuda?
Diket:
m = 100 kg
= 0,6
g = 10 m/s
Dit: v ?
Karenalajutetap, maka:
Fx = 0
Fy = 0
T sin + N W = 0
Tcosfk = 0
N = W T sin
T cos= fk
T cos 300 = k . N
T cos 300 = k (W T sin )
1
3
2
1
3
2
1
= 0,6 (100.10 T 2 )
600
1,17
746
513
Kesimpulannya seekor kuda tak akan dapat lama bertahan menstransfer energy dengan laju
sebesar satu daya kuda.
Contoh 4-8
Sebuah mobil mmpergunakan daya 100 hp, dan bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. Berapa
gaya dorong mesin mobil?
Diket: P = 100 hp
v = 36 km/jam = 10 m/s
Dit: F ?
Jawab:
P=
W
t
= F.v
F=
P
v
100.746
10
= 7460 N
BAB V
Soal
1.