"Nanti akan diterapkan melalui Peraturan Desa. Jadi desa yang mempunyai wewenang
dalam mengimpelentasikannya," kata Dedi, Selasa, 1 September 2015.
Rencananya, kebijakan itu akan digulirkan paling lambat pada bulan Oktober mendatang.
Adapun tujuannya, untuk menjaga akhlak para remaja dari hal negatif. Mulai dari
kenakalan dan tindak asusila.
Selain itu, sebagai masyarakat yang berpegang teguh pada budaya, diharapkan setiap
remaja di Purwakarta dapat menjaga kehormatan keluarga.
"Bentuknya adalah antisipasi untuk menjaga akhlak para remaja, sehingga bisa terhindar
dari hal-hal yang tidak diharapkan," ujar Dedi.
Bagi pelanggar, atau masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan tersebut, akan dihukum
secara adat. Misalnya dengan diusir dari desanya dalam beberapa bulan, atau membayar
denda dengan nominal yang ditentukan.
Dedi menambahkan, realisasi kebijakan ini nantinyadi setiap desa atau kelurahan yang
ada di Purwakarta, akan dibentuk kelompok yang melakukan tugas pengawasan.
Kelompok itu bernama Badega Lembur, atau seperti Pacalang di daerah Bali.
Selain itu, akan dipasang juga kamera pengintai CCTV di setiap perbatasan desa.
Sehingga peraturan tersebut dapat terealisasi dengan baik.
Dedi berharap dengan peraturan tersebut masyarakat di Purwakarta dapat mentaati dan
menjalankannya, sehingga Purwakarta akan menjadi daerah yang tetap teguh memegang
budaya, seperti yang telah diwariskan oleh para leluhur. (ase)