fraktur dengan lebar yang konstan dan dibentuk oleh injeksi pada tingkat
konstan dengan cairan yang hilang ke formasi. Untuk fraktur hidrolik vertikal
dengan konstan ketinggian, formula Carter memberikan panjang fraktur
sebagai fungsi dari ketinggian yang kosntan.
Namun, pada nilai waktu yang besar efek asumsi ini menjadi tidak
signifikan karena pengaruh kehilangan cairan mendominasi.
Lebar dari vertical fracture pertama kali diteliti oleh Khristianovic and Zheltov
dengan asumsi bahwa lebar tidak menyebar di arah vertical.
FORMULA
Fraktur vertical merambat menjauhi sumur dalam garis lurus.
Ketinggian fraktur vertical diasumsikan terbatas dalam sebuah jarak h yang
konstan terhadap lapisan batu yang resistan fraktura . Resistan tersebut
diakibatkan oleh tegangan lapisan tektonik yang besar atau kekuatan fraktura
di batuan yang mengelilingi reservoir.
Dalam sistem koordinat
x,y,z, dengan x searah dengan arah
perambatan fracture dan z parallel dengan sumbu sumur. Dapat diasumsikan
bahwa isotropic material elastis yang homogeny berada di sekitar fracture.
Asumsi kehomogenan tidak selalu konsisten dengan asumsi awal bahwa
fracture dari batuan yang resistant membatasi reservoir yang mengalami
fracture. Akan tetapi, berdasarkan hukum St. Vennants dalam teori
keelastisan, sifat elastis di sekitar fracture dikontrol oleh batuan reservoir dan
batuan sekeliling yang berbeda seharusnya memiliki efek yang kecil terhadap
lebar dari fracture.
Kita membatasi perhatian tentang perambatan fraktur ketika panjang,
L, jauh lebih besar daripada tinggi, h, dan semua kuantitas diharapkan
bervariasi secara perlahan dengan x di sebagian besar fraktur.
di mana G dan v adalah modulus bulk ahear dan rasio Poisson untuk formasi.
Solusi pesawat-regangan mengabaikan pengaruh variasi pori-tekanan pada
respons elastis yang merupakan efek yang kecil dalam masalah fraktur.
Selanjutnya, kita mempertimbangkan aliran cairan dalam fraktur. Persamaan
contuinity untuk aliran suatu fluida dalam fraktur dapat ditulis sebagai
Dan apabila
ul
Dan dari eksperimen disarankan bahwa untuk laju kehilangan dari fracturing
fluids dapat dinyatakan sebagai
Dimana C adalah koefisien dari fluid-loss dan r adalah waktu saat mulai
aliran. Koefisien C bergantung pada jenis cairan, parameter formasinya, dan
biasanya diberitaukan berdasarkan hasil eksperimen.
Perbedaan tekanan diantara tekanan retakan S+ p dan tekanan lubang
formasi
persamaan tersebut memuat
L(t).
dimana
HASIL
Hasil yang telah diperoleh dengan tiga metode yang berbeda dari lampiran
yang telah diterapkan pada persamaan berdimensi (persamaan 18 ) .
Panjang fraktur LD ( berdimensi ) dan lebar rekahan di sumur W ( O ,
berdimensi ) vs waktu berdimensi ditunjukkan pada Gambar . 2 dan 3 .
Dan untuk kasus tidak ada fluida yang hilang atau waktu yang
sebentar, berikut ini adalah fungisnya