Anda di halaman 1dari 4

Ekologi komunitas

Ekologi komunitas merupakan sub kelas dari pembela- 1.2


jaran mengenai ekologi lingkungan.[1][2] Ekologi komunitas mempelajari interaksi yang terjadi antar populasi
dalam suatu komunitas.[1] Interaksi ini tidak selamanya
menguntungkan, salah satu jenis interaksi yang merugikan adalah kompetisi.[1] Untuk meminimalisir kerugian
yang didapatkan, semua makhluk hidup melakukan berbagai cara adaptasi untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.[1]

Interaksi

Kunci yang memungkinkan adanya peningkatan kualitas kehidupan dari semua organisme adalah interaksi antar populasi.[1] Interaksi ini dapat disebut juga interaksi
interspesik.[1] Interaksi dapat memberikan keuntungan (+) maupun kerugian (-) kepada populasi yang
terlibat.[1] Jenis-jenis interaksi yang umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis.[1]

1.1

Predasi

Larva Macroxiphus sp melakukan mimik terhadap semut untuk


menghindari predator

Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan terhadap 1 pihak sedangkan pihak lain mengalami
kerugian.[1] Meski salah satu jenis mendapatkan kerugian dari interaksi ini, predasi menjadi salah satu alasan terjadinya evolusi.[1] Predator terus beradaptasi dengan cara mengembangkan gigi agar dapat mengoyak
daging dengan lebih baik, sedangkan mangsa beradaptasi dengan meningkatkan kemampuan bertahan seperti
kamuase.[1] Beberapa jenis adaptasi yang dilakukan untuk bertahan hidup selain kamuase adalah pewarnaan
aposematik, peniruan Batesian, dan peniruan Mullerian.[1] Organisme yang menggunakan teknik pewarnaan
aposematik biasanya memiliki warna yang cerah.[1] Warna cerah tidak disukai predator karena memiliki korelasi
erat dengan organisme beracun.[1] Peniruan Batesian adalah sebutan untuk organisme tidak berbahaya yang meniru tingkah laku organisme berbahaya sehingga predator
enggan untuk memangsa.[1] Peniruan Mullerian dilakukan oleh 2 jenis organisme berbahaya yang saling merepresentasikan organisme lain.[1]

Kompetisi

Kompetisi interspesik merupakan suatu interaksi yang


merugikan kedua populasi yang terlibat.[1][3] Interaksi ini
terjadi ketika 2 populasi bersaing untuk hidup di habitat
dan sumber makanan yang sama.[1][3] Contoh organisme
yang terlibat adalah belalang dengan kerbau yang bersaing memperebutkan rumput sebagai makanan.[1] Umumnya, organisme yang memiliki sumber nutrisi yang sama tidak dapat hidup bersama-sama.[1] Hal ini disebut
sebagai eksklusi kompetisi.[1] Eksklusi kompetisi adalah kondisi di mana salah satu organisme akan kalah
bersaing dan tidak dapat melanjutkan kehidupannya di
tempat tersebut.[1][3] Ada 1 cara adaptasi yang dilakukan untuk menghindari kompetisi, yaitu partisi sumber
daya.[3][1] Caranya adalah dengan mengubah relung salah satu populasi.[1] Apabila habitat disebut sebagai alamat, relung adalah profesi dari populasi tersebut.[3][1]
Proses pengubahan relung yang dimaksudkan adalah
mengubah teritori, misalnya dalam 1 pohon yang sama,
terdapat berbagai jenis kadal berbeda yang hidup secara
berdampingan.[1] Ada sejenis kadal yang hidup di batang
pohon, ada pula kadal yang hidup di dekat akar.[1] Cara
ini memungkinkan kedua jenis kadal dapat hidup berdampingan di pohon yang sama namun memiliki teritori
yang berbeda.[1]

1.3 Herbivori
Populasi yang terlibat dalam interaksi ini umumnya adalah hewan herbivora dengan tumbuhan. [4] Jenis interaksi yang terjadi adalah +/- dimana hewan herbivora akan menerima keuntungan, sedangkan tumbuhan menjadi pihak yang dirugikan.[4][1] Hewan herbivora umumnya merupakan hewan invertebrata, seperti jangkrik dan
kumbang.[4] Meski beberapa mamalia juga termasuk hewan herbivora, seperti sapi.[4] Seperti pada predasi, serangga herbivor juga beradaptasi dengan cara mengha1

3 REFERENSI
1.4.3 Komensialisme
Jenis interaksi +/0 yang dilakukan oleh penyu dan
alga.[5][1] Alga menerima keuntungan karena mendapatkan tempat tinggal di cangkang penyu, sedangkan penyu tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari kehadiran alga tersebut.[1]

2 Suksesi Ekologi

Belalang mendapatkan keuntungan dengan mengonsumsi tumbuhan

silkan semacam sensor di kaki mereka untuk membedakan tanaman toksik dan non-toksik, maupun tanaman yang
bernutrisi dan kurang bernutrisi.[4][1] Tumbuhan, pihak
yang dirugikan, juga melakukan adaptasi untuk menyelamatkan hidup mereka.[4] Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan menghasilkan senyawa toksik seperti
nikotin pada tembakau atau membuat struktur berupa duri seperti pada tumbuhan mawar.[1]

1.4

Simbiosis

Simbiosis dalam ruang lingkup ini mempelajari mengenai hubungan erat antar populasi yang menempati habitat
yang sama.[1][5] Simbiosis dapat dibagi menjadi 3, yaitu
parasitisme, mutualisme, dan komensalisme.[5]

1.4.1

Parasitisme

Hubungan +/- dimana salah satu organisme, disebut


parasit, mendapatkan keuntungan sedangkan organisme
lain, disebut inang, dirugikan.[5][1] Parasit yang tinggal di
dalam tubuh inang disebut endoparasit.[1] Contoh endoparasit adalah cacing pita.[1] Jenis lain dari parasit adalah
ektoparasit yang hidup di permukaan tubuh inang.[1]

1.4.2

Mutualisme

Hubungan +/+ yang menguntungkan kedua populasi


yang terlibat.[1][5] Interaksi antara semut Myrmelachista
schumanni dengan pohon akasia.[1][5] Dalam interaksi
ini, semut akan mengeluarkan toksin berupa asam format yang menghambat pertumbuhan pohon lain selain pohon akasia.[1][5] Sebaliknya, pohon akasia menjadi tempat tinggal bagi semut untuk melangsungkan
kehidupannya.[1][5]

Tahapan pada suksesi sekunder:


1. Hutan
2. Terjadinya kebakaran hutan
3. Api membakar seluruh pohon hingga ke tanah
4. Komunitas menghilang,namun tanah tidak hancur
5. Rerumputan menjadi tanaman pionir yang tumbuh di tanah
pasca kebakaran
6. Semak dan pepohonan mulai muncul
7. Pepohonan mulai tumbuh
8. Spesies pohon asal kembali muncul dan menguasai lahan.

Salah satu efek meletusnya gunung api adalah musnahnya kehidupan di sekitar daerah tersebut.[1] Namun, daerah tersebut dapat segera pulih karena adanya suksesi
ekologi dengan hadirnya varietas spesies baru.[1] Terdapat 2 jenis suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.[1] Suksesi primer terjadi ketika tanah pada area
pasca bencana belum terbentuk.[1] Suksesi sekunder terjadi pada daerah pasca bencana yang masih memiliki
tanah yang kompak.[1] Tahapan suksesi ekologi dapat
dibedakan menjadi 4, yaitu tahapan pionir, tahap Dryas, tahap Alder, dan tahap Spruce.[1] Pada setiap tahapan akan muncul spesies baru yang menggantikan spesies
terdahulunya.[1] Meski demikian, proses suksesi ekologi membutuhkan waktu yang lama, berkisar hingga 300
tahun.[1]

3 Referensi
[1] (Inggris) Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA,
Minorsky PV, Jackson RB. 2011. BIOLOGY : Ninth Edition. San Francisco: Pearson Education.
[2] (Inggris) Begon M, Mortimer M, Thompson DJ. 2009.
Population Ecology: A Unied Study of Animals and
Plants MA: Blackwell Publishing.
[3] (Inggris)Dhondt AA. 2012. Interspecic Competition in
Birds. New York: Oxford University Press.

[4] (Inggris)Schaller A. 2008. Induced Plant Resistance to


Herbivory. California: Springer.
[5] (Inggris)Silverstein A, Silverstein VB, Nunn LS. 2008.
Symbiosis. Minnesota:Twenty-first Century Books

4 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES

Text and image sources, contributors, and licenses

4.1

Text

Ekologi komunitas Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi%20komunitas?oldid=7842384 Kontributor: BP57Daniel dan Pengguna


anonim: 1

4.2

Images

Berkas:Crystal_Clear_app_xmag.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg Lisensi: LGPL Kontributor:


Crystal_Clear_app_xmag.png Pembuat asli: Crystal_Clear_app_xmag.png: Everaldo Coelho and YellowIcon
Berkas:Grasshopper_1.JPG Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5b/Grasshopper_1.JPG Lisensi: CC BY-SA
3.0 Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: TRHART
Berkas:Macroxiphus_sp_cricket.jpg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d0/Macroxiphus_sp_cricket.jpg Lisensi: GFDL 1.2 Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: Muhammad Mahdi Karim (www.micro2macro.net) Facebook Youtube
Berkas:Secondary_Succession.png Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/47/Secondary_Succession.png Lisensi:
CC BY-SA 3.0 Kontributor: Karya sendiri Pembuat asli: Katelyn Murphy

4.3

Content license

Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0

Anda mungkin juga menyukai