Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan, dan sel-sel organisme. Fisiologi
menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses
kehidupan. Tiap-tiap jenis kehidupan mulai dari makhluk hidup sederhana seperti
virus yang mempunyai susunan sel yang lebih rumit, mempunyai sifat-sifat suatu
organisme, untuk mengetahui fungsional tersendiri. Fisiologi membahas
mengenai sistem reproduksi pada suatu organisme dan salah satu cara untuk
mengetahui organ resproduksi tersebut adalah dengan melakukan anestesi dan
pembedahan (Fujaya,2004).
Anestesi adalah suatu kondisi dimana tubuh atau bagian tubuh tidak ada
rasa nyeri . Anestesi dapat disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia, suhu
rendah dan arus listrik. Anestesi yang terjadi pada sistem saraf pusat
menyebabkan organism tidak sadar, anestesi terbagi menjadi tiga tipe yaitu
pembiusan total, pembiusan lokal dan pembiusan regional.

Pembiusan total

adalah hilangnya kesadaran total pada seluruh tubuh, pembiusan lokal adalah
hilangnya rasa pada daerah tubuh yang diinginkan saja sedangkan pembiusan
regional adalah hilangnya rasa pada daerah yang lebih luas yaitu karena adanya
semacam

blockade pada daerah yang akan dibedah. Setelah dilakukan

pembiusan langkah selanjutnya adalah pembedahan (Rahardjo, 2004).


Selain anestesi dilakukan pula pembedahan, dimana pembedahan
merupakan suatu perlakuan dimana praktikan dapat mengamati bagian internal
dari ikan. Melalui perlakuan ini, maka akan diketahui anatomi internal dari ikan.
Metode ini dilakukan dengan cara menyisik sisik ikan mas pada bagian truncus
setelah dibius terlebih dahulu. Bagian truncus yang telah dihilangkan sisiknya

dibedah.Pembedahan dilakukan mulai dari bagian pinna pectoralis, venter,


sampai dengan bagian pinna analis (Ahmad, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa anestesi dan pembedahan
pada Ikan Mas Karper (Cyprinus carpio)merupakan suatu proses untuk dapat
melihat organ reproduksi pada ikan. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan
untuk mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan anestesi dan
pembedahan.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Anestesi dan Pembedahan adalah untuk
mengetahui perbedaan karakteristik seks primer dan karakteristik seks sekunder
pada ikan melalui pembedahan.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara membedah ikan
yang baik dan dapat mengaplikasikan kebidang perikanan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Ikan Mas Koi

Gambar 1. Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio)(Ulfirah, 2016)


a. Klasifikasi

Menurut Khairuman (2013)klasifikasi Ikan Mas Karper (Cyprinus carpio )


yaitu:

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Osteichthyes

Order

: Cypriniformes

Family

: Cyprinidae

Genus

: Cyprinus

Spesies

: Cyprinus carpio

b. Morfologi

Secara umum, karakteristik ikan mas karper memiliki bentuk tubuh yang
agak memanjang dan sedikit memipih ke samping. Sebagian besar tubuh ikan
mas karper ditutupi oleh insang kecuali pada beberapa strain yang memiliki sisik.
Moncongnya terletak diujung tengah dan dapat disembulkan. Pada bibirnya yang
lunak terdapat dua pasang sungut dan tidak bergerigi (Khairuman, 2013).
Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak
bersebrangan dengan permukaan sirip perut. Sirip punggungnya berjari-jari
keras, sedangkan dibagian akhirnya bergerigi. Seperti halnya sirip punggung,
bagian belakang sirip dubur berjari-jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip
ekornya menyerupai cagak memanjang simetris hingga ke belakang tutup
insang. Sisik ikan mas relative besar dengan tipe sisik lingkaran yang terletak
beraturan. Gurat sisi yang lengkap ditengah tubuh dengan posisi melintang dari
tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Khairuman, 2013).
c. Karakteristik seks
Seks sekunder ; Sifat seks seksusal sekunder pada ikan mas
karper(Cyprinus carpio) ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina. Pada umumnya ikan jantan memiliki
warna yang lebih cerah dibandingkan dengan ikan betina (Amri,2008).
Seks Primer; Sifat seksual primer pada ikan mas karper (Cyprinus carpio)
diandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan
proses reproduksi yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis
dengan pembuluhnya pada ikan jantan ( Amri, 2008).

d.

Anestesi
Anestesi berarti suatu keadaan dengan tidak ada rasa nyeri. Anestesi

umum ialah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya persepsi terhadap
semua sensasi akibat induksi obat. Dalam hal ini, selain hilangnya rasa nyeri,
kesadaran juga hilang ( Rahardjo,2004).
Anestesi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu anestesi umum, anestesi
lokal dan anastesi regional. Anestesi umum adalah anestesi yang menunjukkan
bahwa penderita telah dibuat tidak sadar dengan obat-obatan namun dapat
disadarkan

kembali,

pada

pelaksanaan

tindakan

pembedahan

yang

menyakitkan, anestesi lokal adalah anestesi yang hanya pada sebagian tubuh,
sedangkan anestesi regional dengan digunakan hanya jika anestesi local
digunakan untuk saraf atau medulla spinalis, yang terletak jauh dari daerah yang
buat tidak peka (Boulton dan Blogg, 1994)
e. Pembedahan
Pembedahan

merupakan

suatu

perlakuandimana

praktikan

dapat

mengamati bagian internal dari ikan. Melalui perlakuan ini, maka akan diketahui
anatomi internal dari ikan. Metode ini dilakukan dengan cara menyisik sisik ikan
mas pada bagian truncus setelah dibius terlebih dahulu. Bagian truncus yang
telah dihilangkan sisiknya dibedah.Pembedahan dilakukan mulai dari bagian
pinna pectoralis, venter, sampai dengan bagian pinna analis (Ahmad, 2009).
f.

Pelaparan
Perlakuan selanjutnya adalah ikan yang dipuasakan selama 2 hari. Hal ini

dilakukan agar jahitan pada ikan tidak lepas akibat adanya pergerakan usus
dalam mencerna makanan. Apabila jahitannya lepas, maka ususnya akan

terurau keluar dan dapat menimbulkan stres atau bahkan kematian pada ikan,
selain itu bila ikan diberi makan maka ikan tersebut akan mengeluarkan feses
dan dapat menghasilkan amoniak yang mengandung bakteri. Efek langsung
anestesi adalah menurunkan metabolisme, mengurangi konsumsi O2, produksi
amoniak (feses) dan CO2. Perilaku ini berimplikasi langsung pada penurunan
aktivitas metabolisme dan kinerja fisiologis tubuh (Djawad, 2003).
g. Sterilisasi
Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan
metode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang
tidak dapat ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi
cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan
serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya hendaknya tetap menjaga
kualitas hasil sterilisasi (Darmadi, 2008).

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Anestesi dan Pembedahan Dilaksanakan pada hari Jumat,
tanggal 08 April 2016 pukul 13:30 15.30 WITA di Laboratorium Fisilogi Hewan
Air, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada
Tabel 1 dan Tabel 2 berikut:
Tabel 1. Alat yang digunakan beserta fungsinya
No Alat
Jumlah
Fungsi
1
Baskom
1 buah
Wadahpembiusan
2
Papan bedah
2 buah
Wadahtempatpembedahan
3
Gunting bedah
4 buah
Membedahikan
4
Aerator
1 buah
Penyuplaioksigen
5
Jarum bedah
3 buah
Menjahitikan
6
Pinset
4 buah
Mencabut sisik pad ikan
7
Aquarium
1 buah
Wadahsampel
8
Pisaubedah
2 buah
Mengayattubuhikan
9
Lab kasar
2 buah
Pelapisikan yang akandibedah
10 Stopwatch
2 buah
Menghitung waktu
11 Needle holder
2 buah
Mempermudahmenjahit
12 Thermometer
1 buah
Mengukursuhu air
Tabel 2. Bahan yang digunakan beserta fungsinya
No Bahan
Jumlah
Fungsi
1
Ikan mas koi
2 ekor
Sampel yang diuji
(Cyprinuscarpio)
2
Es batu
8 batang
Membiusikan
3
Alkohol 70%
100 ml
Mensterilkan alat bedah
4
Air tawar
Secukupny
Media pemulihan ikan
a
5
Kapas
Secukupny
Membersihkan darah
a
6
Benang cut gut
2 buah
Menyatukan otot yang telah dibedah

7
8

Aquades
Alkohol 4 %

200 ml
100 ml

Mensterilkanalatbedah
Mensterilkanikan yang dibedah

III.3 Prosedur Kerja


Prosedurkerjasebagaiberikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mensterilkanperalatanbedahdenganalkohol 70%
3. Memasukkan ikan kedalam baskom yang berisi air danukursuhuawal,
setelahitumasukkanesbatu. Hal inibergunauntukmembuatikanpingsan.
4. Menghitung waktu pingsan ikan. Ketika ikan hilang kesadaran atau pingsan
matikan stopwatchdanukursuhuakhir, lalu nyalakan lagi untuk mneghitung
rentang waktu pingsan.
5. Memindahkan ikan dari baskom ke atas papan preparat yang dialasi dengan
lap kasar yang telah dibasahi dan beberapa es batu pada bagian kepala,
perut

dan

ekor,

gunakan

untuk

membuat

sadar.Laluamatisekssekunderpadasampeltersebut.
6. Mencabutbeberapasisikikan,
yaitu

ikan

tetap

tidak
3

sisikdibawahguratsisisampaisejajarkedubur.
7. Nyalakan stopwatch untuk menghitung waktu pembedahan, dan bedah ikan
kurang lebih 3 cm pada bagian abdomen.
8. Mengamatiseks primer untukmembedakanikanjantandanbatina
9. Menjahit bagian tubuh ikan yang telah dibedah dengan menggunakan jarum
bedah dan benang cat gut. Matikan lama waktu pembedahan.
10. Memindahkan ikan dari atas preparat ke aquarium yang telah diberi aerasi
dan mengukur waktu pulih sampai ikan bergerak kembali.
11. Matikan rentang waktu pingsan, jika ikan sudah sadar dan melihat tingkah
laku ikan setelah dibedah.

3.4 Pengukur Pengubah

Waktu pingsan:adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan menyentuh


baskom yang berisi es batu sampai ikan tidak memberikan respon atau
pingsan.
Rentang Waktu Pingsan:adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan
tidak mendapatkan respon sampai ikan selesai dibedah.
Waktu Pembedahan:adalah waktu yang dihitung mulai dari ikan
diletakkan di atas preparat sampai ikan selesai dijahit.
Waktu Pulih:adalah waktu yang dihitung mulai ikan diletakkan ke dalam
aquarium sampai ikan kembali bergerak secara normal.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Hasil yang diperoleh dari praktikum Anestesi dan Pembedahan dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.Perbedaansekssekunderdanseks primer ikan


No

Ciri-ciri

Ikan

1.

Jantan

2.

Betina

Sekunder
Siripduburlebihpanjang,
sirip dada lebihtebal
Operculum lebihhalus
Siripduburlebihpendek
Sirip dada lebih tipis
Operculum tidakkasar

Primer
Gonad berwarnaputih

Gonad berwarnakuning
Gonad berbentukbutir

Tabel 4. Hasil pengukuranwaktuikandiberiperlakuan

No

Jenisperlakuan

1.
2.
3.
4.

WaktuPingsan
Rentangwaktupingsan
Waktupembedahan
Waktupulih

Waktu
IkanBetinaIkanJantan
12 menit 25 detik 11 menit 9 detik
58 menit 4 detik
59 menit 20 detik
57 menit 56 detik 58 menit 4 detik
2 menit 22 detik
32 menit 29 detik

Tabel 5.Hasilpengukuransuhu
Suhuawal
188C

SuhuAkhir
18C

4.2 PAMBAHASAN
4.2.1. Sterilisasi
Sebelum melakukan pembedahan, harus melakukan sterilisasi alat yang
akan digunakan untuk menghilangkan bakteri-bakteri yang ada di alat tersebut.
Sterilisasi alat dapat menggunakan alkohol 70% yang dapat mematikan bakteri.
Menurut Pelczar dan Chan (1938) dalam adji et al. (2007) sterilisasi merupakan

proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan suatu benda yang steril
dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup.
IV.2.2. Anestesi
Anestesi

yang

digunakanyaitujenisanestesiumumdengancarapembiusansecara
total.Namunikanmasih dalam keadaan sadar sehingga dapat menyebabkan
adanya hilang rasa pada daerah tubuh yang akan diberikan perlakuan.
Waktu

pingsan

pada

ikan

jantanyaituselama

11

menit

detiksedangkanpadaikanbetinayaituselama 12 menit 25 detik. Hal ini disebabkan


karena pada saat ikan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dan
ditambahkan es batu, stopwatch dan perlakuan yang diberikan dilakukan ikan
yang masih dalam keadaan sadar sehingga dapat menyebabkan adanya hilang
rasa pada daerah tubuh yang akan diberikan perlakuan.
Pada saat ikan mulai dianestesi, perubahan secara signifikan belum
terjadi. Ikan melakukan gerakan-gerakan yang spontan ketika suhu tubuh dan
lingkungannya tidak sesuai sehingga ikan pingsan yang disebabkan ikan tidak
dapat melakukan penyesuaian terhadap perbedaan suhu disekitarnya sehingga
sel saraf pada ikan berhenti sejenak ( Murtidjo, 2001).
4.2.6. Pembedahan
Pembedahan yaitu suatu cara untuk melihat organ dalam pada suatu
yang akan dibedah dengan bantuan anestesi. Sampel pembedahan yang
digunakan yaitu ikan mas karper yang akan dilihat seks primernya. Menurut
Sjamsuhidayat (1997) dalam Bolla (2008) Tindakan pembedahan adalah suatu
tindakan pengobatan dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
akan ditangani.

Waktu pembedahan yang dibutuhkan ikan jantan yaitu 58menit4 menit


sedangkan ikan betinayaitu57 menit 56 detik. Hal ini disebabkan karena dalam
proses pembedahan dilakukan secara perlahan agar pisau bedah tidak
menyentuh organ dalam ikan.
4.2.7 Penutupan Luka
Proses penutupan luka pada ikan mas karper (Cyprinus carpio)
menggunakan simpul 8 yang dimana pada tangan kanan menggenggam bagian
ujung jarum bedah dengan menggunakan gunting bedah dan tangan kiri
memegang pinset. Kemudian masukkan jarum bedah beserta benang cat gut
pada bagian tubuh ikan yang akan dijahit, setelah itu ikat erat benang dan lilitkan
jarum bedah ke gunting bedah 2 kali, jepit sisi sebelah benang lalu tarik hingga
erat dan terbentuklah simpul 8. Lakukan proses yang sama pada bagian luka
yang belum tertutup.
4.2.8. Pascabedah
Setelah penjahitan, ikan segera dipindahkan kedalam akuarium untuk
pemulin kodinsi fisik dan fisiologis meliputi penyembuhan luka dan pengaturan
kembali mekanisme tubuh yang telah terkuras sebelumnya.Waktu pulih dapat
diartikan sebagai berapa lamanya waktu yang dibutuhkan setelah ikan di
masukkan ke dalam akuarium. Kondisi ikan ini akan di amati sampai ikan
sadar, aktif, bergerak lincah dan normal kembali seperti semula. Adapun waktu
pulih yang digunakan untuk ikan jantan yaitu 32 menit 29 detik sedangkan pada
ikan betina digunakan waktu pulih yaitu 02 menit 22 detik.
Pemuasaan ikan dilakukan dalam tiga hari, pemuasaan ikan berguna
untuk mempercepat penyembuhan luka hasil pembedahan. Selain itu, agar ikan
tersebut tidak mengeluarkan feses yang dapat merusak kualitas air yang
ditempatinya. Hal ini, dilakukan karena jika ikan diberi pakan (makanan) maka

organ pencernaan ikan akan bekerja sehingga benang pada ikan akan terlepas
atau rusak.
Penggantian air dilakukan sekali sehari yaitu pada jam 07:00 WITA.
Pergantian air menggunakan selang agar ikan tidak mengalami stress yang
diakibatkan oleh guncangan air. Pada praktikum ini ikan yangdibedahhidup. Hal
ini disebabkan karena pergantian air yang dijadwalkan sesuai dengan yang
dikerjakan, dimana penggantian air dilakukan yaitu pada jam 07:30 WITA. Oleh
sebab itu, ikan yang telah dibedah masihhidup dengan waktu pemulihantigahari..

V.

PENUTUP

5.I Kesimpulan

5.II Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai