Anda di halaman 1dari 39

dr. H. Ahmad Nuri Sp.

A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD dr. Soebandi Jember

ASFIKSIA
Bayi setelah lahir tidak dapat nafas spontan dan
teratur

Keadaan hipoksia, hipercarbia dan asidosis


Klasifikasi
Tanpa asfiksia
Asfiksia ringan/sedang
Asfiksia berat

: AS 7-10
: AS 4-6
: AS 0-3

Tanda

Nilai 0

Nilai 1

A Appearance
(warna kulit)

Seluruh tubuh
biru/putih

Badan merah
Kaki biru

P Pulse
(denyut jantung)

Tidak ada

< 100/menit

G Grimace
(refleks),masukkan kateter ke
hidung

Tidak ada

Perubahan mimik

A Activity
(tonus otot)

Lumpuh

R Respiration effort
(usaha bernafas)

Tidak ada

Nilai 2
Seluruh tubuh
kemerahan
> 100/menit

Bersin/menangis

Ekstremitas sedikit Gerakan aktif


fleksi
Ekstremitas fleksi
Lemah

Menangis kuat/
keras

PATOFISIOLOGI
CO2 asidosis respiratorik
metabolisme anaerob

glikolisis glikogen tubuh

asam organik

asidosis metabolik
O2 autoregulasi aliran darah ke otak dan
jantung

tek darah, curah jantung

Etiologi
1. Faktor ibu
- Hipoksia
anestesi yang terlalu dalam
- Gangguan aliran darah uterus
perdarahan, hipertensi, tetani uterus
- Riwayat antepartum
umur ibu >35 thn, anemia, APB, KPD, kehamilan
lebih bulan, kurang bulan
- Riwawyat intrapartum
kelainan letak, prematur, DJJ kurang baik, SC
darurat, persalinan presipitatus, persalinan lama,
cairan amnion bercampur ketuban

2. Faktor placenta
- solusio placenta, placenta previa
3. Faktor fetus
- kompresi umbilikalis, tali pusat menumbung, tali pusat
melilit leher
4. Faktor neonatus
- kelainan kongenital (Hernia diafragmatica, hipoplasia
paru, CHD)
- perdarahan intrakranial
- pengaruh anestesi yang berlebihan

Diagnosis
Dini
- pengenalan faktor resiko
- pemeriksaan DJJ < 100 x/m atau >160 x/m
- air ketuban mekonium dalam
- pada presentasi kepala gangguan oksigenasi
- presentasi sungsang tidak ada artinya
Post natal
- nilai APGAR

Penyulit
- edema, nekrosis otak
- perdarahan intraventrikular
- kejang
- gangguan metabolik
Terapi
- resusitasi memberikan ventilasi adekuat, O2
dan curah jantung yang cukup O2 ke otak,
jantung dll

akibat hipoksia dibatasi


Faktor waktu sangat penting
makin lama asfiksia perubahan homeostasis
makin berat resusitasi makin sulit sequele
meningkat

Mengapa Perlu Belajar


Resusitasi ?

- Asfiksia
penyebab kematian 19% dari 5 juta
neonatus setiap tahun di seluruh dunia (WHO,
1995).
- Resusitasi yang dilakukan segera setelah lahir
berhasil menurunkan angka kematian

Bayi mana yang perlu Resusitasi ?

10% bayi baru lahir perlu bantuan untuk memulai


pernafasan saat lahir

1% memerlukan resusitasi lengkap untuk


kelangsungan hidupnya
90% bayi lahir tanpa masalah

DIAGRAM PROSEDUR RESUSITASI


Selalu diperlukan bayi
Baru lahir

Menilai reaksi bayi saat lahir


Usahakan tetap hangat, posisi yang benar,
bersih jalan Nafas, rangsang nafas dgn
mengeringkan,

Diperlukan dengan
Frekuensi lebih jarang
Kadang-kadang diperlukan
Bayi baru lahir

& beri O2 bila diperlukan


Berikan ventilasi yang
efektif
-Balon & Sungkup
-Intubasi Endotrakeal
Lakukan kompresi dada
Pemberian
Obat-obatan

Faktor Resiko yg berkaitan dgn


Tindakan Resusitasi Neonatus

Faktor Ante partum


-Diabetes Maternal,

- Penyakit Jantung, Paru

-Hipertensi

- Kehamilan lewat waktu

-Anemia

- Kehamilan ganda

-Infeksi maternal

- Berkurangnya gerak janin

-Ketuban pecah dini

- Poli hidramnion

-APB

- Usia < 16 atau > 35 thn

Faktor Intra Partum


-

SC darurat
VE
Letak sungsang
Kurang bulan
Partus lama

Penggunaan Anestesi umum


Bradikardi Janin
Air ketuban hijau
Prolaps tali pusat
Solusio plasenta

Bagaimana menyiapkan resusitasi


Minimal 1 orang yang sudah terlatih dalam resusitasi neonatus
. Peralatan Resusitasi
. Perlengkapan penghisap
. Peralatan balon & Sungkup
. Peralatan intubasi
. Obat-obatan
. Lain2 : Stetoskop, kain, alat pemancar
panas, sumber oksigen, sarung tangan.

Diagram Alur Resusitasi

Pada saat bayi lahir

Pertanyaan

1. Bersih dari Mekonium ?


2. Bernafas atau menangis ?
3. Tonus otot baik ?

Diagram Alur Resusitasi

Perawatan Rutin

90% bayi baru lahir

1. Memberi kehangatan
2. Membersihkan jalan nafas
3. Mengeringkan

1. Memberi Kehangatan, Mengeringk

.Menghangatkan meja resusitasi dgn alat pemancar panas


. Meletakkan bayi di dada ibunya
. Dikeringkan dgn kain
. Mengganti kain yang basah
. Ditutupi dgn kain yang kering

2. Membersihkan Jalan Nafas


. Membersihkan mulut dulu sebelum hidung supaya
sekret tidak diaspirasi waktu bernafas ketika
dilakukan penghisapan hidung
. Penghisapan mulut dgn kateter tidak boleh terlalu
dalam
dan apnu

merangsang refleks vagus

bradikardi

Langkah Awal
Resusitasi
1.

Memberi lingkungan yang hangat dan kering

2.

Memposisikan dgn membersihkan jalan nafas bila ada


mekonium

3.

Mengeringkan merangsang bayi untuk bernafas sambil


memperbaiki posisi kepala bayi agar jalan nafas terbuka

4.

Memberikan oksigen untuk menghilangkan sianosis

Memposisikan
. Bayi diletakkan telentang dengan leher sedikit tengadah
(ekstensi)
. Dengan cara meletakkan gulungan kain dibawah bahu

Gulungan untuk posisi kepala yang


benar

Membersihkan Jalan nafas


jika Ada Mekonium
.

Lakukan penghisapan mulut dan hidung


Setelah kepala lahir, sebelum bahu lahir
Bayi bugar
(nafas baik, tonus baik, frekuensi jantung > 100x/mnt)

Jika Bayi tidak bugar


Teruskan langkah awal resusitasi
. Beri O2 bebas selama proses penghisapan
. Pasang laringoskop dan gunakan katetar penghisap

Merangsang Bayi Bernafas


Rangsangan Taktil (satu atau 2 kali)
. Menepuk atau menyentil telapak kaki
. Menggosok punggung, perut, dada atau
ektremitas bayi

Memberikan oksigen
. Berikan oksigen aliran bebas 100%
. Kecepatan oksigen 5 l/menit
. Setelah kulit bayi kemerahan, oksigen dihentikan

Evaluasi bayi

Untuk Menentukan apakah perlu tindakan resusitasi lebih lanjut;


1.

Pernafasan
Pernafasan megap-megap sama dgn apnu
Perlu tindakan lebih lanjut

2.

Frekuensi Jantung

Menghitung
denyut
jantung dlm
6 detik dikalikan
10
Bayi tidak
bernafas,
megap-megap,
frekuensi
jantung <100x/m,
3
Warna kulit
kulit sianosis
walaupun telah diberi O2 100%
VTP dengan balon
dan sungkup

Ventilasi Tekanan Positif

Menggunakan balon mengembang sendiri

. Memakai sungkup yang menutup mulut, hidung, dan dagu

. Menguji balon mengembang sendiri

Melakukan ventilasi
dgn balon resusitasi
1.

Posisi sungkup tepat pada wajah, jgn menekan berlebihan

2.

Posisi kepala bayi sedikit tengadah

3.

Posisi penolong disisi samping, atas kepala bayi

4. Besar tekanan meremas balon: 1/10 dari volume balon


5. Kecepatan tekanan 40-60 x/menit

6. Gerakan naik turunnya dada merupakan tanda terbaik paru mengembang

Bila VTP tidak efektif


Lekatan sungkup tdk adekuat
1.

Jalan nafas tersumbat

2.

Tidak cukup tekanan yang diberikan


Pertimbangkan intubasi endotrakeal

VTP dihentikan bila 3 tanda


perbaikan
1. Peningkatan frekuensi jantung
2. Adanya nafas spontan
3. Perbaikan warna kulit

Resusitasi dgn VTP


dan kompresi dada
.

Kompresi dada dimulai


bila frekuensi jantung < 60 x/mnt
setelah 30 detik dilakukan
VTP yang efektif

Untuk kompresi
Dada,teknik ibu
jari lebih
disukai

. Tekanan diberikan pada 1/3 bawah tulang dada

. Dalamnya tekanan + 1/3 diameter antero posterior dada


. Irama kompresi dada dgn ventilasi 3 : 1
. Setelah 30 detik
dengarkan frekuensi jantung
dgn stetoskop
Jika Frekuensi Jantung > 60 x/m
Kompresi dada
dihentikan
. Jika frekuensi jantung > 100 x/m dan bayi mulai nafas
spontan
hentikan VTP
. Jika Frekuensi jantung < 60x/m
Beri Epinefrin/
Adrenalin

Bagaimana Adrenalin harus


diberikan ?

Pada bayi baru lahir, paling mudah lewat


1.

Pipa Endotrakeal
Obat diabsorbsi v.pulmonalis

2.

jantung

Vena umbilikal
masuk v.cava inferior

atrium kanan

Dosis 0.1 0.3 ml/kg BB, Lar. 1 : 10.000 ( Adrenalin yg


tersedia 1 : 1000) secara cepat

Setelah 30 detik pemberian adrenalin dilakukan dgn


VTP
dan kompresi dada
Frekuensi jantung harus > 60x/menit
- Dapat diulang tiap 5 menit
Bila bayi pucat & ada bukti kehilangan darah
Hipovolemi syok
Diberikan cairan fisiologis 10 ml/kg BB dalam 5-10
menit

Kapan diberikan Natrium


Bikarbonat (Meylon)
. Meylon dapat berbahaya jika diberikan terlalu cepat
waktu resusitasi
. Meylon diberikan jika ventilasi paru adekuat
. Meylon bersenyawa dgn asam

CO2

Harus cukup waktu untuk ventilasi guna


mengeluarkan CO2
Dosis : 2 meq/kg BB (4 ml/kg lar. 4.2 %)

. Asidosis metabolik sering dijumpai pada bayi


biasanya
dapat diatasi dgn perbaikan volume sirkulasi dan ventilasi
yang adequat.

Kapan Menghentikan resusitasi setelah


sekian lama tidak ada respon ?
. Usaha Resusitasi dapat dihentikan bila setelah 15 menit
melakukan tindakan yang adekuat dan lengkap tidak ada
respon

Bagaimana teknik Resusitasi


pada
Kondisi
lain
?
. Bayi lahir brojol di kendaraan
. Bayi apneu di ruang perawatan
. Bayi menderita sepsis dgn syok waktu datang
Langkah2 yg harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi
vital
tetap sama
1. Hangatkan, posisikan, bersihkan jalan nafas, rangsang
bayi untuk bernafas, beri oksigen
2. Berikan VTP
3. Lakukan kompresi dada & Berikan obat-obatan

Prioritas utama Resusitasi bayi pada


masa neonatus tanpa memandang
tempat adalah memberi ventilasi
yang adekuat.

CREATED BY KOMANG YOSE

Anda mungkin juga menyukai