Anda di halaman 1dari 4

Malaria

Definisi
Adalah penyakit infeksi yg disebabkan parasit Plasmodium yg menyerang eritrosit dan secara
alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
Epidemiologi

Pada tahun 2008 terdapat 247 juta kasus malaria dan hampir satu juga kematian,
terutama anak-anak dari Afrika.

di Indonesia transmisi malaria lebih tinggi di daerah hutan, terutama di daerah timur.
Sekitar 113 juta dari 214 juta penduduk memiliki resiko untuk terkena malaria.

Jumlah Malaria di daerah South East Asia Region mencakup 687 juta jiwa memiliki
resiko malaria dengan estimasi 90-120 juta jiwa terinfeksi malaria.

Diperkirakan 120 ribu kematian setiap tahunnya

Etiologi

Plasmodium (famili: plasmodidae, genus: plasmodium) dgn vektor nyamuk


Anopheles

Paling sering adalah spesies Anopheles gambiae (Afrika) dan Anopheles sundaicus
(Asia)

Jenis plasmodium yg sering ditemukan:

Plasmodium vivax

Plasmodium falciparum

Plasmodium malariae

Plasmodium ovale

Faktor Risiko

Faktor host (imunitas, genetik, umur)

Faktor parasit (resistensi thd obat, cara invasi, variasi antigen, toksin malaria)

Faktor sosial dan geografi (akses mendapat pengobatan, faktor budaya, stabilitas
politik)

Gejala Klinis

Trias Malaria: periode dingin (15-60 menit mulai menggigil), periode panas (muka
merah, takikardi, panas, temperatur tetap tinggi), periode berkeringat (berkeringat
banyak, temperatur turun)

Perjalanan klinis infeksi malaria: serangan primer laten recrudescense


recurrence relaps

gejala klinis yang muncul umumnya tujuh hari atau lebih (biasanya 10-15 hari)
setelah infeksi gigitan nyamuk

Gejala pertama tidak spesifik diantaranya

Demam irreguler mencapai 40 derajat,

menggigil,

sakit kepala,

rasa tidak nyaman,

rasa tidak enak di perut,

nyeri otot

Dalam beberapa keadaan dapat disertai dengan

Anemia

Splenomegali

Hepatomegali dan ikterus ringan

Diagnosis

Anamnesis

Px. Fisik : biasanya ditemukan suhu rektal 40 derajat, manifest perdarahan (ptekie,
purpura), nadi lemah, peningkatan RR, hepatosplenomegali, penurunan GCS < 11
(pada malaria cerebral)

Px penunjang: darah lengkap, SGPT, SGOT,

Pemeriksaan tetes darah malaria:

Tetesan preparat darah tebal dan Tetesan darah tipis

Semi kuantitatif : (-), tidak ditemukan parasit dalam 100LPB, (+), ditemukan 1-10 parasit
dalam 100 LPB, (++), 11-100 parasit /100LPB, (+++) 1-10 parasit / 1 LPB, (++++) > 10
parasit / 1 LPB
-Tes antigen P-F test HRP test

Tes serologi

PCR

DDX

Abses hati

Leptospirosis

Demam tifoid

Meningitis (jika ada indikasi malaria cerebral dan kejang)

Komplikasi

Malaria cerebral koma

Asidosis

Anemia berat

Nekrosis Tubular Akut

Hipoglikemi

Syok

Tatalaksana

Lini 1: artesunat + amodiakuin + primakuin

Obat kombinasi terdiri dari amodiakuin 12 tablet @ 200 mg dan artesunat 12 tablet @
50mg, dengan dosis amodiakuin : 10mg/kgBB dan artesunat 4 mg/kgBB selama 3
hari

Lini 1 lainnya (saat ini khusus daerah Papua): dihidroartemisin + piperaquin +


primakuin.

Dosis dihidroartemisin : 2-4 mg/kgBB, piperaquin 16-32mg/kgBB, primakuin 0,75


mg/kgBB

Lini 2: Kina + doksisiklin atau tetrasiklin + primakuin

Dosis kina : tiap tablet mengandung 200 mg kina sulfat diberikan 10mg/kgBB 3 hari
sekali slm 7 hari

Doksisiklin : tiap tablet 50 dan 100 mg, diberikan 4mg/kgBB/kali 2 kali per hari slm 7
hari tidak diberikan pada ibu hamil dan anak < 8 tahun

Tetrasiklin : tiap tablet 250 dan 500 mg, 4-5mg/kgBB/kali diberikan 4 kali per hari
slm 7 hari

Prognosis

Tergantung beratnya komplikasi

Prognosis buruk jika sudah masuk ke malaria berat dengan malaria cerebral

Referensi

Ilmu Penyakit Dalam UI, Jilid III

Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia, Departemen Kesehatan, tahun


2011

WHO Guidelines for Treating Malaria, 2013

CDC

Anda mungkin juga menyukai