PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan pendidikan dibutuhkan beberapa langkah untuk menciptakan
pendidikan yang unggul. Langkah-langkah yang dilakukan merupakan sebuah inovasi untuk
menciptakan suatu sistem pendidikan baru serta meningkatkan efektifitas dalam pendidikan
itu sendiri. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke
masa. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua buah
model inovasi yang baru yaitu top-down model dan bottom-up model. Top-down model yaitu
inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang
diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model yaitu model inovasi yang
bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Di samping kedua model inovasi yang umum tersebut di atas, ada hal lain yang
muncul tatkala membahas inovasi pendidikan yaitu kendala-kendala, faktor-faktor seperti
guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dana, dan lingkup sosial masyarakat. Berbicara mengenai
inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention
adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery
adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian,
inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan
(usaha) invention dan discovery.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian inovasi pendidikan?
2. Bagaimana urgensi dalam inovasi pendidikan?
3. Bagaimana karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendhdikan?
4. Apa saja langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan?
5. Bagaimana inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian inovasi pendidikan.
2. Mengetahui urgensi dalam inovasi pendidikan.
3. Mengetahui karakteristik dan ruang lingkup inovasi pendidikan.
4. mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan inovasi pendidikan.
5. mengetahui inovasi dan pencapaian tujuan pendidikan.
BAB II
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pengertian dan Urgensi Inovasi Pendidikan
Inovasi seringkali diartikan pembaharuan, penemuan dan ada yang mengaitkan
dengan modernisasi. Menurut Nicholls (1982: 2) penggunaan kata perubahan dan inovasi
sering tumpang tindih. Pada dasarnya inovasi adalah ide, produk, kejadian atau metode yang
dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang atau unit adopsi yang lain. Baik itu
hasil invensi maupun hasil discovery. (Ibrahim, 1998: 1 ; Hanafi, 1986: 26 ; Rogers, 1983:
11).
dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia selama ini masih belum mampu mengikuti dan
mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat
menghasilkan tenaga-tenaga pdmbangunan yang terampil, kreatif, dan aktif, yang sesuai
dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.
Berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan
yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus. Oleh karena itu, kecepatan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan cakupannya yang sangat luas serta dibarengi
oleh perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, telah mengubah secara mendasar kondisikondisi pekerjaan.
2) Demografi, Sosial, dan Kultural
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Jumlah penduduk kita yang semakin bertambah belum dapat dijamah secara merata
oleh kegiatan atau pelayanan pendidikan. Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung,
ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak
seimbangnya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai
dengan dibekali keahlian atau keterampilan (skill) yang diperlukan dunia usaha.
Pada umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat
telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya di
Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan
dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina
kepribadian melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa
kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang
selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
5) Kurangnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Untuk menjamin terwujudnya kegiatan belajar mengajar di sekolah diperlukan
adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut
harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana
sebagaimana telah diatur dalam peraturan pemerintah. Namun pada kenyataannya masih
banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana pendidikan, bahkan tidak
sedikit kita saksikan adanya sekolah yang ambruk dan tidak dapat lagi melangsungkan
kegiatan belajar mengajar.
B. Karakteristik dan Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
Rogers(1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
1) Keunggulan relative (relative advantage)
Keunggulan relative adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih
baik/unggul dari yang ernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti ekonomi,
prestise social, kenyamanan, dan kepuasan.
2) Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contog,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah.
3) Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulituntuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang degan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami oleh
pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diterima.
4) Kemampuan diujicobakan (trialability)
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji
coba batas tertentu.suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi
harus mampu mengemukakan keunggulan.
5) Kemampuan untuk diamati (observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat
orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau kelompok orang tersebut mengadopsi.
Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan meliputi:
1) Sumber Terjadinya Inovasi Pendidikan
Mengenai sumber munculnya Inovasi, termasuk inovasi dalam dunia pendidikan,
sekurang-kurangnya terdapat tiga pandangan, yaitu:
Pertama, pandangan yang menyatakan bahwa agar pembaharuan ini terlaksana
dengan penuh makna dan tumbuh mengakar di masyarakat luas, sebaiknya ide pembaharuan
itu muncul dari pihak bawah (change from the grass roots) atau dikenal dengan istilah
bottom-up inovation. Pandangan ini diciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi dan inisiatif
dari pihak-pihak yang terlibat dalam duni pendidikan, misalnya guru, kepala sekolah dan
lain-lain
Kedua, menyatakan bahwa tanpa adanya persetujuan atau kebijakan dan keputusan
dari pihak atas, maka orang-orang yang ada di tingkat bawah atau daerah akan merasa raguragu dan merasa terdorong untuk ikut serta menyebarkan pembaharuan. oleh karena itu,
sebaiknya ide-ide pembaharuan itu muncul dari pihak atas atau pusat sebagai penentu dan
pemegang kebijakan.
Ketiga, menyatakan bahwa yang terpenting gagasan dalam prosesitu berlangsung
secara sedikit demi sedikit, aspek demi aspek, dan perlahan-lahan, tetapi berlangsung secara
teru menerus (kontinus) dari waktu ke waktu.
2) Bidang-Bidang Inovasi Pendidikan
Berdasarkan komponen yang ada keseluruhan sistem pendidikan, terdapat banyak
hal yang perlu mendapat perubahan, baik itu peningkatan, penyempurnaan, maupun
perbaikan melalui kegiatan inovasi. Bidang tersebut, antara lain menyangkut peserta didik,
tujuan pendidikan, materi bahan ajar, media pembelajaran, fasilitas pendidikan, metode
pembelajaran, komunikasi di kelas, dan lain-lain.
3) Jenis-Jenis Inovasi Pendidikan
Jenis inovasi pendidikan memang tidak terbilang jumlahnya, namun itu semua dapat
dikelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu: objek, derajat, dan sifatnya.
4) Proses Inovasi Pendidikan
Untuk proses Inovasi Pendidikan akan dijelaskan pada seb-bab berikutnya.
C. Langkah-Langkah Peningkatan Inovasi
Proses inovasi pendidikan mempunyai empat tahapan, yaitu:
1) Invention (Penemuan)
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
1) Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan
kemajuan-kemajuan tersebut.
2) Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah bagi setiap warga
negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, dan Perguruan Tinggi.
Disamping itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun
dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang baru diharapkan peserta didik menjadi manusia
yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan masalah sendiri (Idris, Jamal, 992 : 71).
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya. Tujuan lain dilakukannya inovasi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah
pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih
memberikan harapan kemajuan lebih pesat. Secara lebih rinci tentang maksud-maksud
diadakannya inovasi pendidikan ini, ialah sebagai berikut : (Hasbullah, 2001 : 199, 200, 201)
(a) Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Dengan majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini, dapat memberikan
pengaruh positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.Tugas
pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang dijumpai
dalam dunia pendidikan baik dengan cara inovatif. Inovasi atau pembaharuan pendidikan
juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang nyata-nyata
dihadapi. Titik pangkal pembaharuan pendidikan adalah masalah pendidikan yang aktual,
yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.Akhir-akhir ini, semua usaha
pembaharuan pendidikan ditujukan untuk kepentingan siswa atau subyek belajar demi
perkembangannya, yang sering disebut student centered approach. Pembaharuan
pendidikan yang memusatkan pada masalah pendidikan umumnya dan perkembangan subyek
pendidikan khususnya mengutamakan segi efektifitas dan segi ekonomis dalam proses
belajar.
(b) Sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
(a) Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha
penyesuaian secara mencoba-coba.
(b) Periode manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan
keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap
birokrasi dan spesialisasi.
(c) Periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan
sosial yang didambakan.
BAB III
PENUTUP
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode serta usaha yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa
hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem
pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum merupakan suatu hal yang
dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-inovasi-pendidikan.html
http://www.sekolahdasar.net/2011/01/inovasi-secara-etimologi-inovasi.html
http://didaktika.fitk-uinjkt.ac.id/2010/02/pentingnya-inovasi-dalam-pendidikan.html
http://ajwablogspotcom.blogspot.com/2011/06/makalah-ruang-lingkup-inovasi.html
http://idhammaulana.blogspot.com/2010/04/inovasi-pendidikan.html
http://alwan-syahreza.blogspot.com/2011/07/makalah-inovasi-pendidikan-ruang.html
http://masimamgun.blogspot.com/2010/11/inovasi-pendidikan.html
http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/inovasi-pendidikan.html