Nama : Fara Fariha

NPM : 1102010093

1. Indikasi Anestesi Spinal

Operasi ekstremitas bawah, meliputi jaringan lemak, pembuluh darah dan tulang.
Operasi daerah perineum termasuk anal, rectum bawah dan dindingnya atau

pembedahan saluran kemih.

Operasi abdomen bagian bawah dan dindingnya atau operasi peritoneal.
Operasi obstetrik vaginal deliveri dan section caesaria.
Diagnosa dan terapi

2. Kontraindikasi absolut dan relative anestesi spinal

Kontra indikasi Spinal Anestesi (Latief, 2001)
a.

b.

Absolut

Pasien menolak

Hipovolemik berat, syok

Infeksi tempat suntikan

Gangguan pembekuan darah, mendapat terapi antikoagulan

Tekanan intracranial yang meninggi

Hipotensi, blok simpatik menghilangkan mekanisme kompensasi

Fasilitas resusitasi minimal atau tidak memadai

Relatif (latief, 2001)

Infeksi sistemik (sepsis atau bakterimia)

Penyakit jantung

Kelainan neurologis

Kelainan psikis

Pembedahan dengan waktu lama

Nyeri punggung

Anak-anak karena kurang kooperatif dan takut rasa baal

3. Sebutkan obat anestesi regional yang tergolong ester dan amida masing-masing 6
Ester :
Kokain
Benzokain
Kloroprokain
Ametocaine
Prokain
Tetrakain
Amida:

Lidokain
Mepivakain
Bupivacaine
Prilokain
Artikain
Levobupivakain

4. Sebutkan komplikasi akut dan delay anestesi spinal

Hipotensi
Blok spinal tinggi
Mual
Muntah
Penurunan panas tubuh
Komplikasi Delay

Post Dural Puncture Headache (PDPH)

Nyeri Punggung (Backache)
Cauda Equina Sindrom
Meningitis
Retensi Urine
Spinal hematoma
Kehilangan penglihatan pasca operasi

5. Bagaimana tatalaksana total spinal

Blokade total spinal

total spinal : blockade medulla spinalis smapai ke servikal oleh suatu obat local

anestesi
factor pencetus : pasien menghejan, dosis obat local anestesi yang digunakan,

posisi pasien terutama bila menggunakan obat hiperbarik

sesak napas dan sukar bernapas merupakan gejala utama dari blok spinal tinggi
sering disertai mual,muntah, precordial discomfort dan gelisah
apabila blok semakin tinggi penderita menjadi apnea, kesadaran menurun disertai
hipotensi yang berat dan jika tidak ditolong akan terjadi henti jantung

Tatalaksana

usahakan jalan napas tetap bebas, kadang diperlukan bantuan napas lewat face

mask
jika depresi pernapasan makin beratperlu segera dilakukan intubasi endotrakeal

dan control ventilasi untuk menjamin oksigenasi yang adekuat

bantuan sirkulasi dengan dekompresi jantung luar diperlukan bila terjadi henti

jantung
pemberian cairan kristaloid 10-20 ml/kgBB diperlukan untuk mencegah hipotensi
jika hipotensi tetap terjadi atau jika pemberian cairan yang agresif harus dihindari
maka pemberian vasopresor merupakan pilihan seperti adrenalin dan sulfas
atropin