Anda di halaman 1dari 3

KASUS PERTAMA

1. HPHT tanggal 29 Juli -2014. Taksiran persalinan : +7-3+1 = 6 5 2015


2. Tnada-tanda persalinan :
His
Keluar ciran ketuban atau darah lendir
Terdapat pembukaan cervix
Teraba bagian bawah janin
Kelurnya hasil konsepsi
Keinginan untuk mengejan
Fase persalinan :
Kala I fase laten : pembukaan 0-3 cm, dilakukan observasi
Kala I fase aktif : pembukaan 4-lengkap, dilakukan obserfasi kemajuan
persalinan
Kala II : terjadi proses pengeluaran hasil konsepsi, maka dilakukan
pertolongan persalinan
Kala III : pengeluaran plasenta , dilakukan regangan terkendali tali pusat
untuk mengeluarkan plasenta
Kala IV : masa nifas
3. TFU setinggi 32 cm, taksiran berat badan janin = (32-11) X 155 =
3255 gram
TFU - 12 (bila blm sudah masuk PAP) X 155
TFU -13 (bila sudah masuk PAP) X 155
4. Makna adanya floating : kepala belum amsuk pintu atas panggul. Pada usia
ke 9 bulan secara normal kepala sudah masuk ke dalam panggul, apabila
belum terjadi maka kemungkinan terjadi :
CPD, Plasenta letak rendah, kelainan posisi, panggul sempit, bayi terlalu
besar, hidrocefalus
5. Kemajuan persalinan dinilai dari :
Faktor ibu : apakah tenaga ibu cukup, apakah his adekuat, apakah ada
penyakit-penyakit yang mengganggu kondisi ibu
Faktor bayi : adakah kelainan letak/posisi, adakah CPD, adakah plasenta
previa, adakah kelainan kongenital
Faktor jalan lahir : adakah penghalang dari jalan lahir, adakah kelemahan
otot otot dijalan lahir, dan adakah panggul sempit ( kelainan bentuk
panggul misalnya android, platipeloid)
6. TFU setinggi 32 cm, Puka, Letak kepala, floating, belum masuk pintu atas
panggul.VT didapatkan : pembukaan 5, eff 25%, ketuban +, Kepala tidak
terjangkau. His +, 3x,10, 30. Setelah observasi 4 jam, dari pemeriksaan
tidak terdapat tanda-tanda kemajuan persalinan ; diagnosis : G1 P0Ab 00
dengan kala 2 lama ec. suspect CPD
7. Jenis induksi persalinan :
Misoprostol : diberikan untuk melunakkan cervix bila pembukaan kurang
dari 4
Oksitosin drip : diberikan untuk meningkatkan kontaksi otot uterus
sehingga terjadi pembukaan cervix. Diberikan jika sdh membuka lebih dari
5 agar lebih efektif

Prostaglandin : diberikan untuk melunakkan cervix


Kontraindikasi dilakukan drip oksitosin adalah :
a. CPD
b. Gemelli
c. Letak sungsang/letak lintang
d. Fetal disstres
e. Tali pusat tumbung
Indikasi dilakukan drip :
Kontraksi uterus lemah sehingga tidak ada kemajuan dalam proses
persalinan
Persyaratan : harus melihat BISHOP SCORE
- Pembukaan (leih dari 6)
- Penipisan cervix (lebih dari 50%)
- Arah uterus (antefleksi)
- Letak portio (muka)
- Penurunan bagian terendah janin (H II)
8. Tidak tepat, karena bila usia kehamilan lebih dari 9 bulan belum bagian
terendah janin dalam hal ini kepala belum masuk PAP berarti ada sesuatu
yang menghalangi penurunan kepa. Sebaiknya dilakukan dulu pemeriksaan
USG, apabila memang tidak ada hambatan dari jalan lahir dan tidak terjadi
CPD maka induksi persalinan bisa dipertimbangkan pada kasus ini.
KASUS II
1.
2.

Perdarahan antepartum pada trisemester pertama : abortus, KET, MOLA


Perdarahan ante partum setelah trisemester kedua
Plasenta PREVIA
Solusio plasenta
Ruptur uteri

3. perdarahan pervaginam. Pasien saat ini hamil 3 bulan. Dari pemeriksaan


didapatkan tekanan darah 90/60, nadi 120 kali permenit, denyutan lemah,
suhu 36,5C, RR 20 kali permenit, kesadaran apatis. Dari pemeriksaan VT
didaptkan perdarahan fluksus dari vagina, pembukaan 1 jari, teraba
jaringan. Diagnosis pasien adalah : abortus incomplet dengan tanda-tanda
presyok hipovolemik
4. DD :
Abortus
inkomplet
Abortus
komplet

Perdarahan
banyak/fluksu
s
Perdarahan
sedikit

Abortus
incipient

Perdarahan
sedikit

Terdapat
sebagian /sisa
jaringan
Hasil konsepsi
sudah keluar
semua
Janin
masih
viable

Bortus

Perdarahan

Janin viable

Terdapat
pembukaan
cervix
Tidak terdapat
pembukaan
cervix
Terdapat
pembukaan
cervix
Tidak terdapat

Disertai
ules/nyeri
perut
Tidak disertai
mules
Kadang disetai
mules sedikit
Tidak

disertai

imminens
Abortus
infeksious

5.

sedkit

pembukaan
cervix
Perdarahan
Bias
keluar Terdapat
banyak
dan sebagaian
pembukaan
berbau
dan
cervix
disertai
demam

nyeri
Nyeri, riwayat
tindakan
asepsik

Tindakan :
Pastikan tidak ada hambatan dari saluran pernafasan
Berikan oksigen 2 lt/menit
Berikan cairan kristaloid RL grojok sampai tekanan darah meingkat 100/70
kemudain di maintenance. Kebutuhan cairan = BB x 50 cc dalam 24 jam.
Misal BB 50 kg : maka kebutuhan caian 50 x50 = 2500 ml dalam 24 jam.
Apabila kondisi pasien sadar dan masih mampu untuk makan atau minum,
diperkirakan makan dan minum sehari sebanyak 1000 cc, maka
kebutuhan cairan dari intravena 2500-1000=1500/24 jam : 24 = 60 cc/jam
: 60 = 1 cc, maka tetesan yang diberikan adalah 20 tetes/ menit. Jens
cairan yang diberikan adalah RL: 5 = 2: 1
Untuk meningkatkan kontraksi uterus diberikan injeksi oksitosin 10 mg iv
Dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk dilakukan proses kuretase

Anda mungkin juga menyukai