PAJAK
Pemerintah mengendalikan pengeluaran
dan penerimaan
Pajak ( T ) tdk sama G ( government
expenditure )
T diterima dipengaruhi tgk pendapatan
T dpt mempengaruhi perilaku produksi /
konsumsi
T ( hukum) sifatnya memaksa, tetapi
tdk membalas jasa secara langsung
Klasifikasi Pajak
Pajak obyektif dikenakan berdasarkan aktivitas ek
para wajib pajak. Contoh PPN dikenakan kpd pembeli
brg & jasa kena pjk.
Pajak subyektif dipungut dg melihat kemampuan wajib
pajak.makin kaya makin besar pajaknya. Bila
pendapatan di bawah PTKP (Pendapatan Tdk Kena
Pjk) tdk perlu membayar PPh
Pajak Langsung beban pjk nya tdk dpt digeser ke org
lain( no tax incidence). Contoh : PPh; PBB, kesamaan
dg pjk subyektif
Pajak tdk langsung beban pjk nya dpt digeser ke org
lain( tax incidence). Contoh PPn; PPnBM
Tarif Pajak
Pajak Nominal T = 50
Pajak Persentase t proporsional,
progresif, regresif
Di Indonesia UU o. 17/2000 mengenai
PPh berlaku 2001 ; Penghasilan Kena
Pajak (PKP) utk pribadi<= Rp 25 Jt
t=5%; 25-50=10%;50-100=15%;100200=25%; > 200= 35 %
Pajak Nominal
Yd = Y T
Fungsi konsumsi C = Co + b Yd
= Co + b(Y-T)
Misal C1 = 100+0,8 Yd ;T= 25
C2 = 100 20+0,8 Y ; = 80 + 0,8 Y
Pajak Proporsional
Yd = Y - tY= Y(1-t); C2 = 100+0,8(1-0,25)Y
= 100 + 0,8(0,75)Y
C1
C2
Y
C
C1
C2
= 100 + 0,6 Y