PENDAHULUAN
operasi
yang
minimum.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka pada penelitian ini
akan dibahas Penjadwalan Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ampenan
Menggunakan Metode Binary Particle Swarm Optimization (BPSO).
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana menentukan kombinasi unit PLTD Ampenan yang harus beroperasi
untuk memenuhi kebutuhan beban Sistem Kelistrikan Lombok (SKL) dalam
periode waktu 1 minggu (168 jam) menggunakan metode Binary Particle Swarm
Optimization (BPSO)?
2. Bagaimana mendapatkan biaya operasi yang minimum berdasarkan penjadwalan
unit PLTD Ampenan dalam periode waktu 1 minggu (168 jam) menggunakan
metode Binary Particle Swarm Optimization (BPSO)?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penjadwalan unit pembangkit dilakukan dalam periode jangka pendek selama 1
minggu (168 jam) berdasarkan beban Rencana Operasi Mingguan.
2. Metode penjadwalan unit pembangkit di PLTD Ampenan digunakan sebagai
pembanding dari hasil penelitian yang dilakukan.
3. Karakteristik input-output unit pembangkit diperoleh dari data Major Overhoul
(MO) PLTD Ampenan.
4. Pembangkit yang memiliki tipe, merek dan kapasitas yang sama diasumsikan
memiliki karakteristik input-output dan nilai Spesific fuel consumption (SFC)
yang sama.
5. Peramalan beban selama 1 minggu (168 jam) ke depan tidak dibahas, data
peramalan beban diperoleh dari PT.PLN (Persero).
6. Output dari sistem adalah jadwal yang merupakan solusi keluaran sistem yang
paling mendekati biaya optimal ekonomi.
7. Representasi yang digunakan adalah adalah representasi biner.
8. Evaluasi solusi partikel untuk menentukan besar daya yang dihasilkan unit
pembangkit menggunakan metode Economic dispatch dengan Lambda iteration..
tujuan
penelitian,
manfaat
unit pembangkit.
Membahas tentang pengujian sistem dan
analisis terhadap implementasi Algoritma
Binary Particle Swarm Optimization (BPSO).
Bab V Penutup
Menguraikan
tentang
kesimpulan
hasil
4