Anda di halaman 1dari 5

I.

Lembaga-Lembaga Penyusun Standar Akuntansi


IAI dan Sejarahnya
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) merupakan wadah yang mewakili profesi
akuntan secara keseluruhan. Sebagai anggota dari IFAC (International Federation of
Accountants) IAI berkomitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang
ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. Selain
sebagai anggota dari IFAC, IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri dari AFA
(Asean Federation of Accountants).
Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe dan Go Tie Siem
bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan
akuntan untuk bangsa Indonesia saja, alasan yang mendasarinya karena mereka
berpikir tidak mungkin mereka menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van
Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde Accountants). Mereka
berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan
pembinaan akuntan di Indonesia.
Pada tanggal 17 Oktober 1957, kelima akuntan tersebut mengadakan
pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) , kemudian sepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Dengan anggota kepanitiaan untuk menghubungi
akuntan lainnya :
- Ketua : Prof. Soemardjo
- Sekretaris (Penulis) : Go Tie Siem
- Bendahara : Basuki Siddharta
- Komisaris : Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe
Semua akuntan setuju membentuk perkumpulan akuntan dengan nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957.
-

IAI bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak


pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi Akuntan Indonesia
sehingga

terbentuk

suatu

cipta

dan

karya

Akuntan

Indonesia

untuk

didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan Negara.


IAI berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjebatani berbagai latar
belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin kerjasama yang bersifat
sinergi secara serasi, seimbang dan selaras.

Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam


kegiatan diantaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan; pengembangan dan
penyusunan standar akuntansi keuangan; pengembangan dan penegakkan kode etik
akuntan; pemberian konsultasi untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan
koperasi; publikasi; hubungan internasional; menjadi pusat pengetahuan dan
pengembangan akuntansi; menjaga dan meningkatkan kompetensi akuntan melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan; melaksanakan sertifikasi di bidang akuntansi
sebagai tolak ukur standar kualitas keprofesian; serta menjaga kepercayaan pemakai
jasa dan masyarakat luas atas hasil kerja profesi akuntan yang tergabung dalam IAI.
FASB dan Sejarahnya
FASB adalah suatu organisasi independen yang beranggotakan tujuh orang dan
berkeja penuh di badan ini. Mereka berasal dari bidang akuntansi profesional,
usahawan, wakil pemerintah dan wakil bidang akademis. Selama menjadi anggota
FASB, mereka harus independen dan tidak boleh ada konflik interest antara anggota
secara pribadi dengan public interest. Latar belakang seorang anggota FASB adalah
pengetahuan akuntansi, finance dan bisnis serta memiliki perhatian serius terhadap
kepentingan public.
Fungsi utama dari FASB ialah untuk mempelajari masalah-masalah akuntansi dan
menetapkan standar akuntansi. Standar ini diterbitkan sebagai rumusan standar
akuntansi keuangan. Selain itu FASB juga menerbitkan rumusan konsep akuntansi
keuangan, konsep-konsep yang diperkenalkan di dalam statement standar.
Misi dari FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi
keuangan dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan oleh entitas
nonpemerintah yang memberikan keputusan-informasi yang berguna bagi investor
dan pengguna lain dari laporan keuangan. Misi ini dicapai melalui proses yang
komprehensif dan independen yang mendorong partisipasi yang luas, obyektif
menganggap semua pandangan pemangku kepentingan, dan tunduk pada pengawasan
oleh Financial Accounting Foundations Board of Trustees.
IASB dan Sejarahnya

IASB merupakan sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara


di kawasan eropa. Sebelum tahun 1990 standar yang dibuat oleh IASB belum diminati
oleh dunia bisnis di Indonesia , karena perkembangan ekonomi Amerika masih
dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Ketika tahun 1994, IAI baru
memulai dan berkomitmen untuk mengikuti IASB dan melakukan perubahanperubahan secara perlahan dan bertahap ke dalam PSAK.
Tujuan IASB adalah merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi yang dapat
dipatuhi dalam penyajian laporan keuangan dan untuk mengendalikan penerimaan
dan ketaatan standar di seluruh dunia. Anggota IASB setuju untuk mendukung dan
bekerja keras untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
standar, auditor menegakkan standar, dan untuk persuasi kepada pemerintah, bursa,
dan lembaga lainnya untuk mendukung standar ini.
II.

Due Process Penetapan Standar Akuntansi


Due Process Procedure (DPP) merupakan mekanisme prosedural yang
berisikan berbagai rangkaian/tahap-tahap kegiatan yang harus dilakukan di dalam
setiap penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP).
Proses penyusunan (Due Process) yang digunakan adalah proses yang berlaku
umum secara internasional dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada di
Indonesia. Penyesuaian dilakukan antara lain karena pertimbangan kebutuhan yang
mendesak dan kemampuan pengguna untuk memahami dan melaksanakan standar
yang ditetapkan.
Tahap-tahap di dalam kegiatan DPP adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Identifikasi topik untuk dikembangkan menjadi standar.


Konsultasi topik dengan Komite Pengarah.
Pembentukan Kelompok Kerja di dalam KSAP.
Riset terbatas oleh Kelompok Kerja.
- Diskusi paper akuntansi atau monograf teori akuntansi (apabila

dipandang perlu)
- Publikasi memorandum diskusi, (apabila dipandang perlu)
e. Penulisan awal draft oleh Kelompok Kerja.
f. Pembahasan draft oleh Komite Kerja.
- Pengambilan keputusan komite mengenai perlakuan terhadap draft.
(untuk dimasukkan ke tata kerja: proses penandatangan draft oleh
masing-masing anggota komite sebagai tanda persetujuan).
3

Apabila terdapat perbedaaan pendapat antara anggota komite kerja,


maka perbedaan selain yang disetujui akan dicantumkan sebagai

catatan kaki.
- Konsultasi dengan BPK dan lembaga lain yang terkait.
g. Pelaporan Komite Kerja kepada Komite Pengarah dan persetujuan atas draft
untuk dipublikasikan.
h. Peluncuran draft publikasian (DP).
i. Dengar pendapat publik dan dengar pendapat publik terbatas.
j. Pembahasan tanggapan atas DP dan masukan dengar pendapat publik oleh
KSAP
k. Permintaan pertimbangan kepada BPK oleh Komite Pengarah atas nama
Pemerintah
l. Pembahasan hasil pertimbangan BPK oleh KSAP
m. Finalisasi standar
- Termasuk bahasa sesuaikan di tata kerja
- Tanda tangan oleh seluruh anggota KSAP
n. Penetapan Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah
o. Sosialisasi awal standar.

DAFTAR PUSTAKA
-

www.iaiglobal.or.id
http://auditme-post.blogspot.com/2008/10/sejarah-berdirinya-ikatan-akuntan.html
http://resum-kuliah.blogspot.com/2011/04/sejarah-kelembagaan-conseptual.html
https://aristasefree.wordpress.com/tag/fasb/
https://jamalah.wordpress.com/2012/04/24/ifrs/
http://teoriakuntansiinternasional.blogspot.com/p/iasc.html
http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/Keuangan/Keuangan_281.pdf

Anda mungkin juga menyukai