Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan esensi pengertian tersebut maka hakikat kekuasaan di tangan

rakyat adalah menyangkut baik penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.


Oleh karenaitu kekuasaan pemerintahan negara di tangan rakyat mengandung
pengertian tiga hal : pertama, pemerintah dari rakyat (government of the
people); kedua, pemerintahan oleh rakyat (government by people); ketiga,
pemerintahan untuk rakyat (government for people).
Prinsip pemerintahan berdasarkan kedaulatan rakyat tersebut bagi Negara
Indonesia terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV, yang berbunyi :
.............. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum memiliki kedudukan sebagai
staatsfundamentalnorm, oleh karena itu merupakan sumber hukum positif
dalam negara Republik Indonesia. Maka prinsip demokrasi dalam Negara
Indonesia selain tercantum dalam Pembukaan juga berdasarkan pada dasar
filsafat negara Pancasila sila keempat yaitu kerakyatan, yang juga tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. Makna pengertian dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dimaksudkan bahwa dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia itu didasarkan pada moral kebijaksnaan
yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Selain itu dasar pelaksanaan demokrasi Indonesia juga secara eksplisit
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar. Prinsip demokrasi tersebut secara eksplisit juga dijabarkan dalam pasal
UUD 1945 hasil Amandemen dengan mewujudkan sistem penentuan kekuasaan
pemerintahan negara secara langsung, yaitu melibatkan rakyat secara langsung
dlaam memilih presiden dan wakil presiden Pasal 6A ayat (1).
Sistem demokrasi dalam penyelenggaraan Negara Indonesia juga
diwujudkan dalam penentuan kekuasaan negara, yaitu dengan menentukan dan
memisahkan tentang kekuasaan eksekutif Pasal 4 sampai dengan Pasal 16,
legislatif Pasal 19 sampai dengan Pasal 22, dan yudikatif Pasal 24 UUD 1945.
Struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945
1. Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam UndangUndang Dasar 1945 Hasil Amandemen 2002
Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat
sebagai asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta
dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-citanya. Suatu

pemerintahan dari rakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu
sendiri yaitu filsafat Pancasila, dan inilah dasar filsafat demokrasi
Indonesia.
Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 selain
mengakui adanya kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui
perbedaan serta keanekaragaman mengingat Indonesia adalah Bhinneka
Tunggal Ika.
Secara filosofis bahwa demokrasi Indonesia mendasarkan pada
rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sekaligus sebagai
tujuan kekuasaan negara. Rakyat merupakan penjelmaan sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, oleh karena itu
dalam pengertian demokrasi kebebasan individu harus diletakkan dalam
kerangka tujuan bersama, bukan bersifat liberal yang hanya mendasarkan
pada kebebasan individu saja dan juga bukan demokrasi klass. Kebebasan
individu yang diletakkan demi tujuan kesejahteraan bersama inilah yang
menurut istilah pendiri negara disebut sebagai asas kebersamaan, asas
kekeluargaan akan tetapi bukan nepotisme.
Secara umum didalam sistem pemerintaan yang demokratis
senantiasa mengandung unsur-unsur yang paling penting dan mendasar
yaitu :
(1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
(2) Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara.
(3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan
dipakai oleh warganegara.
(4) Suatu sistem perwakilan
(5) Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut maka demokrasi mengandung ciri
yang merupakan patokan yaitu setiap sistem demokrasi adalah ide bahwa
warganegara seharusnya terlibat dalam hal tertentu dalam bidang
pembuatan keputusankeputusan politik, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan melalui wakil pilihan mereka. Ciri lain yang tidak
boleh diabaikan adalah adanya keterlibatan atau partisipasi warganegara
baik langsung maupun tidak langsung didalam proses pemerintahan
negara.
Oleh negara itu didalam kehidupan kenegaraan yang menganut
sistem demokrasi, kita akan selalu menemukan adanya Supra Struktur
Politik dan Infra Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya
demokrasi. Dengan menggunakan konsep Montequieu maka Supra
Struktur Politik meliputi lembaga Legislatif, lembaga Eksekutif dan
lembaga Yudikatif. Untuk negara-negara tertentu masih ditemukan
lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara adalah :
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden
Mahkamah Agung
Badan Pemeriksa Keuangan
Adapun infra struktur politik suatu negara terdiri atas lima
komponen sebagai berikut:
Partai Politik

Golongan (yang tidak berdasarkan pemilu)


Golongan Penekan
Alat Komunikasi Politik
Tokoh-Tokoh Politik
Baik Supra Struktur Politik maupun Infra Struktur Politik yang
terdapat dalam sistem ketatanegaraan masing-masing saling
mempengaruhi serta mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak
lain. Dalam sistem Demokrasi, mekanisme interaksi antara Supra Struktur
Politik dapat dilihat didalam proses penentuan kebijaksanaan umum atau
menerapkan keputusan politik, maka kebijaksanaan atau keputusan politik
merupakan masukan (input) dari Infra Struktur, kemudian dijabarkan
sedemikia rupa oleh Supra Struktrur Politik.
Dengan demikian dalam sistem demokrasi proses pembuatan
kebijaksanaan atau keputusan politik merupakan keseimbangan dinamis
antara prakarsa pemerintah dan partisipasi aktif rakyat atau warga
negara.
Keikutsertaan rakyat yang terumuskan dalam UUD 1945 oleh para
pendiri negara yang tercantumkan bahwa kedaulatan di tangan rakyat
yang termuat dalam pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945
(Thaib,1994:99,100).

Anda mungkin juga menyukai