pemerintahan dari rakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu
sendiri yaitu filsafat Pancasila, dan inilah dasar filsafat demokrasi
Indonesia.
Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 selain
mengakui adanya kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui
perbedaan serta keanekaragaman mengingat Indonesia adalah Bhinneka
Tunggal Ika.
Secara filosofis bahwa demokrasi Indonesia mendasarkan pada
rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sekaligus sebagai
tujuan kekuasaan negara. Rakyat merupakan penjelmaan sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, oleh karena itu
dalam pengertian demokrasi kebebasan individu harus diletakkan dalam
kerangka tujuan bersama, bukan bersifat liberal yang hanya mendasarkan
pada kebebasan individu saja dan juga bukan demokrasi klass. Kebebasan
individu yang diletakkan demi tujuan kesejahteraan bersama inilah yang
menurut istilah pendiri negara disebut sebagai asas kebersamaan, asas
kekeluargaan akan tetapi bukan nepotisme.
Secara umum didalam sistem pemerintaan yang demokratis
senantiasa mengandung unsur-unsur yang paling penting dan mendasar
yaitu :
(1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
(2) Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara.
(3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan
dipakai oleh warganegara.
(4) Suatu sistem perwakilan
(5) Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Berdasarkan unsur-unsur tersebut maka demokrasi mengandung ciri
yang merupakan patokan yaitu setiap sistem demokrasi adalah ide bahwa
warganegara seharusnya terlibat dalam hal tertentu dalam bidang
pembuatan keputusankeputusan politik, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan melalui wakil pilihan mereka. Ciri lain yang tidak
boleh diabaikan adalah adanya keterlibatan atau partisipasi warganegara
baik langsung maupun tidak langsung didalam proses pemerintahan
negara.
Oleh negara itu didalam kehidupan kenegaraan yang menganut
sistem demokrasi, kita akan selalu menemukan adanya Supra Struktur
Politik dan Infra Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya
demokrasi. Dengan menggunakan konsep Montequieu maka Supra
Struktur Politik meliputi lembaga Legislatif, lembaga Eksekutif dan
lembaga Yudikatif. Untuk negara-negara tertentu masih ditemukan
lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara adalah :
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden
Mahkamah Agung
Badan Pemeriksa Keuangan
Adapun infra struktur politik suatu negara terdiri atas lima
komponen sebagai berikut:
Partai Politik