Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian

: 27-10-2014

Pkl: 09.30 wib

Tempat

: Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pengkaji

: Anggraeny Eka Riwanty

No. RM

: 1236****

I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama anak

: An. M.

Tgl lahir

: 25-05-2014

Umur

: 5 Bulan 2 Hari

Jenis Kelamin : Perempuan


Anak ke

: 2 dari 2 Bersaudara

Status anak

: Anak kandung

Orang tua:
Nama Ibu

: Ny. M

Nama Ayah

Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: 30 tahun
Umur
: Kalimantan/Indonesia
Suku
: Islam
Agama
: SMA
Pendidikan
: Tidak bekerja
Pekerjaan
: Mangkuraja, Kalimantan Timur

: Tn. T
: 33 tahun
: Kalimantan
: Islam
: S1
: Swasta

I.1 Alasan Kunjungan


Orang tua ingin memeriksakan anaknya tanpa membawa surat rujukan
dari Rumah Sakit Samarinda
I.2 Keluhan Utama
Anak terlihat masih kuning sejak usia 4 bulan sampai sekarang, dari RS.
Samarinda kuning belum berkurang.
I.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien sejak usia 4 bulan masih terlihat kuning. Sudah dilakukan
pengobatan di dokter spesialis anak, namun tidak ada perubahan. Kuning

tidak berkurang, dan saat ini terlihat kuning sampai mata. Anak sejak
lahir sampai usia 4 hari, pernah mengalami sakit kuning. Sudah disinar
1.5

selama 100 jam ( 4 hari ) sampai anak dipulangkan, anak tetap kuning.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Anak tidak pernah kejang, demam tinggi dan sakit berat lain
sebelumnya.

I.4 Riwayat Penyakit/ Kesehatan Keluarga


Ibu positif terkena Hepatitis A saat dilakukan pemeriksaan pada tahun
2010. Di keluarga, ibu maupun ayah, tidak ada yang memiliki penyakit
TBC, asma, jantung, diabetes mellitus, atau kelainan kongenital.
I.5 Riwayat Perinatal

Riwayat antenatal
Selama hamil ibu tidak ada keluhan. Ibu tidak pernah menderita sakit
demam, campak, atau perdarahan serta mules-mules yang berlebihan.
Ibu juga tidak pernah mengalami trauma fisik selama hamil. Ibu
sering memeriksakan kehamilannya secara rutin di bidan. Ibu tidak
mengkonsumsi jamu, pijat perut selama hamil, dan minum obat-

obatan yang dapat membahayakan ibu dan janin.


Riwayat Natal
Bayi cukup bulan lahir secara Spt B di Rumah Sakit. Berat badan
lahir: 1700 gram, PB: 47 cm
Post natal
Bayi minum ASI dan susu formula sampai sampai sekarang.
Riwayat Imunisasi : Imunisasi yang telah didapat BCG, DPT 1, Polio

1 dan 2
I.6 Riwayat Psikosial
Orangtua dan keluarga menghendaki kelahiran anak tersebut, tidak
pernah terjadi kecelakaan sengaja/tidak yang disebabkan dilingkungan
sekitar.
I.7 Pola Fungsional Kesehatan
1) Nutrisi

: Masi diberi ASI dan susu formula, ASI diberikan setiap

2) Eliminasi

kali anak menangis. Susu formula +300 cc per hari.


: BAK 8 kali/hari dan BAB lancar, tidak ada gangguan
eliminasi. BAB sering dengan konsistensi encer ada
ampas dan warna kuning kecoklatan.

3) Istirahat

: Tidur selama 8-9 jam sehari, anak sesekali terbangun


dan rewel saat tidur, terutama saat malam hari.

II. DATA OBJEKTIF


1.
Keadaan Umum: Cukup. Kesadaran: Compos mentis
2.
Tanda-tanda Vital: Nadi: 80 x/menit
RR: 30 x/menit
3.
Pemeriksaan Antropometri
Berat badan sekarang: 4200 gram
TB : 58 cm
LK : 36 cm
4.

Pemeriksaan Fisik
1) Mata
: Sklera tampak kuning, tidak ada perdarahan, tidak ada
2) Dada

oedema palpebra, konjungtiva merah muda.


: Simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada ronkhi dan

wheezing.
3) Abdomen: Abdomen souple, tidak terdapat distensi dan terdengar
bising usus.
4) Ekstremitas: Akral hangat, kering, merah, dan gerak kurang aktif.
Warna kulit kuning.
5.
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 17-10-2014
Hasil:
Bilirubin Total : 13 (nilai normal bayi usia >5 hari : <1,0)
Bilirubin Direct : 4
Bilirubin Indirect :9
SGOT/SGPT : 448/157 (nilai normal SGOT/SGPT: 0-35)
HbsAg (-)
III. ANALISIS DATA
Data
S: Ibu mengatakan nafsu
makan anak menurun dan
sering mual.
O: Ikterus (+), Anak tampak
lemah. Anak malas minum.

Etiologi
Peningkatan asam
lambung, mual, muntah

S: Ibu klien mengatakan


anaknya susah tidur
O: Ikterus (+),
- Klien tidur siang hanya 1 jam
Tidur malam hanya 7-8 jam
dan sering terbangun, tampak

Nyeri pada perut bagian


kanan

Perubahan kebutuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Masalah
Resiko kekurangan
kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan efek
mual karena peningkatan
asam lambung.

Resiko kekurangan
kebutuhan istirahat
berhubungan dengan
Gangguan istirahat tidur

resah dan selalu gelisah


S: - Ibu klien mengatakan
anaknya badannya terasa lemas
dan letih
O:
- Pada ekstreminitas atas dan
bawah terlihat kurang aktif.
- HR : 30 x/menit

IV.

Kelemahan fisik

Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik

Diagnosa keperawatan

Berdasarkan pengkajian dan analisa data masalah keperawatan yang timbul pada
An. M berdasarkan prioritas masalah actual dan potensial adalah sebagai berikut :
1. Resiko kekurangan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan efek mual karena
peningkatan asam lambung, di tandai dengan ibu klien mengatakan anaknya
tidak selera makan, mual, klien tampak lemah.
2. Resiko kekurangan kebutuhan istirahat berhubungan dengan Gangguan
istirahat tidur Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri pada perut
bagian kanan di tandai dengan mata klien tampak cekung, klien tampak lemas
dan pucat dan tampak resah dan selalu gelisah. Klien hanya bisa tidur siang
lebih kurang 1 jam dan tidur malam hanya 6-7 jam, dan sering terbangun.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai dengan ibu
klien mengatakan badan anaknya terasa lemah, mudah letih.
V. INTERVENSI
NO.
1

Diagnosa
Keperawatan
Resiko
kekurangan
kebutuhan
nutrisi
berhubungan
dengan efek
mual karena
peningkatan
asam lambung.

Tujuan
- Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
- Berat badan
mencapai tujuan
normal/ ideal

Intervensi

Implementasi

- - Pantau
- Memberi susu
pemasukan nutrisi
formula pada
klien.
klien
- - Beri klien nutrisi - Memberikan obat
dalam porsi sedikit
metoclopramid
tapi sering
dan urdafan
- - Kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
therapy obat

Evaluasi
S: Ibu klien
mengatakan
anaknya mau
minum sedikit susu
formula.
O: Porsi minum
yang disediakan
habis setengah
botol (+30cc)
A: Masalah belum
teratasi

Resiko
kekurangan
kebutuhan
istirahat
berhubungan
dengan
Gangguan
istirahat tidur

Gangguan istirahat - - Beri posisi yangtidur


nyaman
- Kurangi
kebisingan
dan
sinar yang terang
agar klien dapat
istirahat
sampai
nyeri hilang

- Memberi KIE
kepada ibu dalam
Memberi
posisi
nyaman.
-Menciptakan
lingkungan yang
nyaman.

3.

Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan fisik
di tandai dengan
ibu klien
mengatakan
badan anaknya
terasa lemah,
mudah letih.

Tujuan :
Klien dapat
beraktivitas dengan
aktif.

-Menganjurkan
klien tidur atau
istirahat di tempat
tidur

- Berikan
lingkungan tenang
dan nyaman.
- Tingkatkan
aktivitas sesuai
toleransi
-

P: Rencana
tindakan
dilanjutkan.
- Beri diet dalam
porsi sedikit tapi
sering
- Beri obat
metoclopramide
dan urdafan.
S : Ibu Klien
mengatakan perut
kanan anaknya atas
masih terasa nyeri.
A : Masalah belum
teratasi
P : Rencana
tindakan di
lanjutkan
Atur posisi tidur
klien senyaman
mungkin, seperti
posisi seni fowler

S: Ibu klien
mengatakan
anaknya belum
beraktifitas aktif
O: Klien tampak
lemah
A: Masalah belum
teratasi
P: Rencana
tindakan di
lanjutkan:
Tingkatkan
aktivitas sesuai
toleransi, bantu
melakukan latihan
gerak

BAB 4
PEMBAHASAN

Berdasakan kasus pada bab 3 diatas penatalaksanaan bayi dengan hepatitis,


didapatkan data:
1. Berdasarkan pengkajian data subjektif sudah sesuai dengan teori yang ada pada
bab 2, yaitu Kulit bayi tampak kuning diseluruh wajah, badan dan kaki sejak
lahir. BAB berwarna kuning kecoklatan, bau khas (seperti dempul). BAK
berwarna kekuningan dan berbau khas. Menurut Schwartz (2004), perubahan
warna menjadi kuning pada kulit, membran mukosa, dan sklera merupakan
gejala yang biasa timbul pada icterus neonatorum. Tidak ada faktor risiko
ikterus neonatorum yang menyertai

seperti Riwayat kehamilan dengan

komplikasi, persalinan dengan tindakan atau komplikasi, obat yang diberikan


pada ibu selama hamil atau persalinan, gawat janin, malnutrisi intrauterin,
infeksi intranatal, adanya trauma persalinan, Adanya kelainan hematologik,
status golongan darah dan antibodi maternal, Riwayat inkompatabilitas darah,
riwayat ikterus dengan transfusi tukar atau terapi sinar pada anak sebelumnya.
Riwayat keluarga anemia dan pembesaran hati dan limpa (Damanik,PDT
IKA,2008).
2. Berdasarkan pengkajian data objetif, pemeriksaan pasien hepatitis, dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan kulit kuning seluruh tubuh kecuali tangan dan
kaki, sklera dan mukosa mata terlihat kuning, BAB berwarna kuning
kecoklatan, bau khas (seperti dempul). BAK berwarna kekuningan dan berbau
khas. Diungkapkan bahwa pemeriksaan fisik pada penderita hepatitis adalah
kulit, mukosa dan sklera kuning (Damanik,PDT IKA,2008). Pada hasil
pemeriksaan penunjang diketahui bahwa bayi mengalami hepatitis yakni dari
hasil pemeriksaan laboratorium Billirubin total adalah 13 mg/dl.
3. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif maka dapat di tegakkan
diagnosa aktual
: Bayi dengan hepatitis
4. Berdasarkan diagnosa maka dapat disusun rencana asuhan pada pasin dengan
hepatitis. Rencana asuhan yang diberikan

berdasarkan kolaborasi dengan

dokter adalah cek laboratorium TORCH, darah lengkap (albumin, bilirubin,


SGOT/SGPT).

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari uraian asuhan kebidanan pada bayi dengan
hepatitis di Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah disusun sebagai
berikut:
1. Hasil pengkajian subjektif terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori
2. Hasil pengkajian objektif terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori
3. Assesment telah di buat berdasarkan kasus bayi dengan hepatitis
4. Rencana asuhan pada bayi dengan ikterus neonatorum telah sesuai dengan teori
yang ada. Planning dilaksanakan secara plan of action dan sudah mencakup
evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan.
5. Pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAP
5.2 Saran

Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah kepustakaan yang telah dimiliki dan
diharapkan juga dapat menambah kajian baru serta dapat dijadikan bahan

rujukan untuk penyusunan laporan yang akan datang.


Bagi Mahasiswa
Dapat menjadikan laporan ini sebagai pertimbangan dasar atau bahan data
untuk penyusunan laporan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai