TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian
: 27-10-2014
Tempat
Pengkaji
No. RM
: 1236****
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama anak
: An. M.
Tgl lahir
: 25-05-2014
Umur
: 5 Bulan 2 Hari
: 2 dari 2 Bersaudara
Status anak
: Anak kandung
Orang tua:
Nama Ibu
: Ny. M
Nama Ayah
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: 30 tahun
Umur
: Kalimantan/Indonesia
Suku
: Islam
Agama
: SMA
Pendidikan
: Tidak bekerja
Pekerjaan
: Mangkuraja, Kalimantan Timur
: Tn. T
: 33 tahun
: Kalimantan
: Islam
: S1
: Swasta
tidak berkurang, dan saat ini terlihat kuning sampai mata. Anak sejak
lahir sampai usia 4 hari, pernah mengalami sakit kuning. Sudah disinar
1.5
selama 100 jam ( 4 hari ) sampai anak dipulangkan, anak tetap kuning.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Anak tidak pernah kejang, demam tinggi dan sakit berat lain
sebelumnya.
Riwayat antenatal
Selama hamil ibu tidak ada keluhan. Ibu tidak pernah menderita sakit
demam, campak, atau perdarahan serta mules-mules yang berlebihan.
Ibu juga tidak pernah mengalami trauma fisik selama hamil. Ibu
sering memeriksakan kehamilannya secara rutin di bidan. Ibu tidak
mengkonsumsi jamu, pijat perut selama hamil, dan minum obat-
1 dan 2
I.6 Riwayat Psikosial
Orangtua dan keluarga menghendaki kelahiran anak tersebut, tidak
pernah terjadi kecelakaan sengaja/tidak yang disebabkan dilingkungan
sekitar.
I.7 Pola Fungsional Kesehatan
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Istirahat
Pemeriksaan Fisik
1) Mata
: Sklera tampak kuning, tidak ada perdarahan, tidak ada
2) Dada
wheezing.
3) Abdomen: Abdomen souple, tidak terdapat distensi dan terdengar
bising usus.
4) Ekstremitas: Akral hangat, kering, merah, dan gerak kurang aktif.
Warna kulit kuning.
5.
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 17-10-2014
Hasil:
Bilirubin Total : 13 (nilai normal bayi usia >5 hari : <1,0)
Bilirubin Direct : 4
Bilirubin Indirect :9
SGOT/SGPT : 448/157 (nilai normal SGOT/SGPT: 0-35)
HbsAg (-)
III. ANALISIS DATA
Data
S: Ibu mengatakan nafsu
makan anak menurun dan
sering mual.
O: Ikterus (+), Anak tampak
lemah. Anak malas minum.
Etiologi
Peningkatan asam
lambung, mual, muntah
Perubahan kebutuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Masalah
Resiko kekurangan
kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan efek
mual karena peningkatan
asam lambung.
Resiko kekurangan
kebutuhan istirahat
berhubungan dengan
Gangguan istirahat tidur
IV.
Kelemahan fisik
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pengkajian dan analisa data masalah keperawatan yang timbul pada
An. M berdasarkan prioritas masalah actual dan potensial adalah sebagai berikut :
1. Resiko kekurangan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan efek mual karena
peningkatan asam lambung, di tandai dengan ibu klien mengatakan anaknya
tidak selera makan, mual, klien tampak lemah.
2. Resiko kekurangan kebutuhan istirahat berhubungan dengan Gangguan
istirahat tidur Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri pada perut
bagian kanan di tandai dengan mata klien tampak cekung, klien tampak lemas
dan pucat dan tampak resah dan selalu gelisah. Klien hanya bisa tidur siang
lebih kurang 1 jam dan tidur malam hanya 6-7 jam, dan sering terbangun.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai dengan ibu
klien mengatakan badan anaknya terasa lemah, mudah letih.
V. INTERVENSI
NO.
1
Diagnosa
Keperawatan
Resiko
kekurangan
kebutuhan
nutrisi
berhubungan
dengan efek
mual karena
peningkatan
asam lambung.
Tujuan
- Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
- Berat badan
mencapai tujuan
normal/ ideal
Intervensi
Implementasi
- - Pantau
- Memberi susu
pemasukan nutrisi
formula pada
klien.
klien
- - Beri klien nutrisi - Memberikan obat
dalam porsi sedikit
metoclopramid
tapi sering
dan urdafan
- - Kolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
therapy obat
Evaluasi
S: Ibu klien
mengatakan
anaknya mau
minum sedikit susu
formula.
O: Porsi minum
yang disediakan
habis setengah
botol (+30cc)
A: Masalah belum
teratasi
Resiko
kekurangan
kebutuhan
istirahat
berhubungan
dengan
Gangguan
istirahat tidur
- Memberi KIE
kepada ibu dalam
Memberi
posisi
nyaman.
-Menciptakan
lingkungan yang
nyaman.
3.
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan fisik
di tandai dengan
ibu klien
mengatakan
badan anaknya
terasa lemah,
mudah letih.
Tujuan :
Klien dapat
beraktivitas dengan
aktif.
-Menganjurkan
klien tidur atau
istirahat di tempat
tidur
- Berikan
lingkungan tenang
dan nyaman.
- Tingkatkan
aktivitas sesuai
toleransi
-
P: Rencana
tindakan
dilanjutkan.
- Beri diet dalam
porsi sedikit tapi
sering
- Beri obat
metoclopramide
dan urdafan.
S : Ibu Klien
mengatakan perut
kanan anaknya atas
masih terasa nyeri.
A : Masalah belum
teratasi
P : Rencana
tindakan di
lanjutkan
Atur posisi tidur
klien senyaman
mungkin, seperti
posisi seni fowler
S: Ibu klien
mengatakan
anaknya belum
beraktifitas aktif
O: Klien tampak
lemah
A: Masalah belum
teratasi
P: Rencana
tindakan di
lanjutkan:
Tingkatkan
aktivitas sesuai
toleransi, bantu
melakukan latihan
gerak
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari uraian asuhan kebidanan pada bayi dengan
hepatitis di Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah disusun sebagai
berikut:
1. Hasil pengkajian subjektif terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori
2. Hasil pengkajian objektif terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori
3. Assesment telah di buat berdasarkan kasus bayi dengan hepatitis
4. Rencana asuhan pada bayi dengan ikterus neonatorum telah sesuai dengan teori
yang ada. Planning dilaksanakan secara plan of action dan sudah mencakup
evaluasi terhadap asuhan yang telah diberikan.
5. Pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAP
5.2 Saran
Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah kepustakaan yang telah dimiliki dan
diharapkan juga dapat menambah kajian baru serta dapat dijadikan bahan