Persentase
Pemilikan
500.000
200.000
3.300.000
12,5%
5,0%
82,5%
4.000.000
100%
Pada bulan Juni 2006, PT A membeli kembali saham perusahaan yang telah beredar
sebanyak 500.000 lembar yang memiliki nilai nominal Rp 1.000 per lembar dengan harga
perolehan Rp 600 Juta. Perusahaan mencatat transaksi saham yang diperoleh kembali
dengan metode biaya perolehan (Cost Method).
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat 2 (dua) cara pengungkapan proporsi kepemilikan
saham setelah terjadinya modal saham yang diperoleh kembali perusahaan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Pengungkapan secara Gross
Dengan cara ini, perusahaan mengungkapkan proporsi kepemilikan saham dengan tetap
memperhitungkan adanya treasury stock. Terdapat 2 (dua) variasi pengungkapan
secara gross yang dilakukan oleh perusahaan yaitu:
a)
Nama Pemegang Saham
PT X
Direksi/Komisaris Perusahaan
Lain-lain dengan pemilikan
dibawah 5%
Jumlah
Jumlah
Saham
Persentase
Pemilikan
500.000
200.000
3.300.000
12,5%
5,0%
82,5%
500.000
200.000
3.300.000
4.000.000
100%
4.000.000
Bulan Juni 2006 PT A membeli kembali saham perusahaan yang telah beredar
sebanyak 500.000 lembar yang memiliki nilai nominal Rp 1.000 per lembar dengan
harga perolehan Rp 600 Juta.
b)
Nama Pemegang Saham
PT X
Direksi/Komisaris Perusahaan
Lain-lain dengan pemilikan
dibawah 5%
Sub Jumlah
Modal Saham yang diperoleh
Kembali
Jumlah
Jumlah
Saham
Persentase
Pemilikan
500.000
200.000
2.800.000
12,5%
5,0%
70,0%
500.000
200.000
2.800.000
3.500.000
500.000
87,5%
12,5%
3.500.000
500.000
4.000.000
100%
4.000.000
Persentase
Pemilikan
500.000
200.000
2.800.000
14,3%
5,7%
80,0%
500.000
200.000
2.800.000
3.500.000
500.000
100%
3.500.000
500.000
4.000.000
4.000.000
Paragraf 41:
Pengungkapan saham beredar yang diperoleh kembali meliputi :
a. saham beredar yg diperoleh kembali, metode cost, disajikan sebagai pengurang
jumlah modal. Lembar saham yang diperoleh kembali dan dipegang perusahaan
harus diungkapkan.
3. Dalam paragraf 5 PSAK 40 tentang Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.
Transaksi yang mengubah persentase kepemilikan investor pada anak perusahaan
/perusahaan asosiasi:
a. Transaksi yang mengubah persentase kepemilikan investor pada anak
perusahaan/perusahaan asosiasi:
(1) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan investor:
(i) Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambahan kepada
investor;
(ii) Anak perusahaan/perusahaan asosiasi memperoleh kembali saham beredar
yang dimiliki oleh investor;
(2) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan pihak ketiga
(selain investor):
(i) Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambahan kepada
pihak ketiga
(ii) Anak perusahaan/perusahaan asosiasi memperoleh kembali saham beredar
yang dimiliki oleh pihak ketiga.
4. Dalam paragraf 15 PSAK No. 56 tentang Laba Per Saham dinyatakan sebagai berikut:
Jumlah modal saham dapat naik dengan adanya penerbitan saham atau turun
dengan adanya pembelian kembali saham (treasury stock)..
5. Dalam peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan, pada angka 3.b.3).(9) disebutkan Modal Saham Diperoleh Kembali
dinyatakan sebagai berikut:
Pos ini merupakan nilai saham perusahaan yang diperoleh kembali, yang disajikan
sebagai pengurang ekuitas.
Selanjutnya pada angka 4.b.3).d).(1) tentang Modal Saham disebutkan:
Yang harus diungkapkan antara lain:
(c) jika terjadi perubahan modal saham dalam tahun berjalan:
Metode pencatatan dan jumlah lembar saham yang diperoleh kembali, dalam hal
terjadi perolehan kembali saham yang telah diterbitkan.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas, modal saham yang diperoleh kembali akan
mempengaruhi proporsi kepemilikan saham investor. Saham yang diperoleh kembali
tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara serta tidak diperhitungkan dalam
menentukan jumlah kuorum dalam RUPS serta tidak berhak memperoleh dividen.