Tema Diskusi. Disampaikan pada Diskusi Intelektual Teras58. Jumat, 19 Juli 2013. Materi ini sekaligus sebagai
sambutan para mahasiswa baru angkatan 2013.
2
Mahasiswa yang aktif di Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) UKM DIMPA. Sedang berusaha sekuat tenaga
menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Malang. Lebih lanjut bisa mengakses
http://pandangankafy.blogspot.com.
3
Seorang aktivis 66, pendiri Mapala, Mati muda, mati dalam kondisi paling idealis dalam hidupnya.
4
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). (2010). Soe Hok-gie
Sekali Lagi: Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya. Jakarta:KPG. Hlm. 461
5
Rhenald Kasali. (2005). Change! Jakarta: Gramedia PU. Hlm. 32.
crossing road, apakah Anda meneruskan ke jalur nonakademik atau akademik. Bila Anda
meneruskan ke jalur non-akademik mungkin Anda bisa bekerja di wilayah Anda masing-masing
dan disitu mungkin Anda bisa meneruskan satu degree lagi, namanya master, master yang
sifatnya professional untuk menopang keprofesian Anda. Misalnya Anda mengambil master
bisnis atau mengambil master ilmu-ilmu terapan lain. Jika Anda masuk ke jalur akademik, karena
namanya universitas maka Anda akan meneruskan ke jenjang master, menjadi Doctor lalu
menjadi peneliti dan menjadi Scholar.6
Ada beberapa kelompok mahasiswa yang bisa dibedakan berdasarkan pilihan kegiatan.
Mahasiswa yang pertama adalah mahasiswa hedonis-konsumtif, zaman itu mereka adalah
penikmat orde baru, mereka pergi kuliah naik mobil dizaman itu dimana kebanyakan mahasiswa
hanya baru bisa naik motor, sepeda atau jalan kaki untuk menuju kampus. Yang kedua adalah
mahasiswa profesionalindividualis, kerjaannya kuliah saja, tidak perduli yang lain, menyiapkan
diri untuk masa depan, professional tapi individualis. Ketiga, mahasiswa jenis ini, kita istilahkan
asketis religius, asketis religius ini dipikirannya hanya agama saja. Keempat adalah mahasiswa
yang aktivis, nilai minim, aktif sana-sini. Kelima, mahasiswa yang istilah kita adalah protarian,
merasa dirinya sebagai ekspresi kemiskinan, ekspresi penderitaan rakyat kecil, kita bisa lihat dari
gaya baju, rambut dll. Selanjutnya Keenam mahasiswa yang kecenderungannya adalah
melakukan kajian, lalu seakan-akan setelah melakukan kajian secara mendalam, maka problem
masyarakat itu selesai.7
Dari berbagai paparan kelompok mahasiswa di atas. Bagaimana pun bentuknya mereka tetap
mahasiswa dengan ekspresi masing-masing. Kita juga harus mengetahui, budaya akademik di
perguruan tinggi dibagi menjadi 13 diantaranya: kritis, kreatif, objektif, analitis, konstruktif,
dinamis, dialogis, bersedia menerima kritik, menghargai prestasi akademik, bebas dari
prasangka, menghargai waktu, memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah, serta berorientasi
pada masa depan.8
Dalam diskusi kali ini, kita akan mengkaji tentang Bagaimana seharusnya Mahasiswa hal ini
harus kita kaji sejauh mungkin karena kita harus menyadari bahwa yang merusak bangsa ini
adalah: para Mantan Mahasiswa!
1. Mahasiswa Harus Berani Berterus Terang (Jujur), Mempunyai Banyak Cita-Cita, Tidak
Takut Salah, Independen, Pencari Kebenaran, dan Bertaqwa kepada Allah SWT.
Saya katakan pada diri saya sendiri: saya adalah seorang mahasiswa. Sebagai mahasiswa
saya tak bisa mengingkari wujud saya. Sebagai pemuda yang masih belajar dan mempunyai
banyak cita-cita, saya harus bertindak sesuai dengan wujud tadi. Karena itu saya harus berani
untuk berterus terang, walaupun ada kemungkinan saya akan salah tindak. Lebih baik bertindak
keliru daripada tidak bertindak karena takut salah. Kalaupun saya jujur terhadap diri saya, saya
6
yakin akhirnya saya akan menemukan arah yang tepat. Saya adalah seorang manusia dan bukan
alat siapa pun. Kebenaran tidaklah datang dalam bentuk intruksi dari siapapun juga, tapi harus
dihayati secara kreatif. A man is as he thinks.9
a. Mahasiswa Harus Berani Berterus Terang (Jujur)
Sifat berterus terang, harus berani di biasakan oleh mahasiswa. Berani menyatakan salah
sebagai kesalahan, dan benar sebagai kebenaran.10 Karena Jujur itu revolusioner.11 berani
menyatakan kebenaran, sebagai sebuah simbol bahwa idealisme masih ditegakkan.
Kejujuran-kejujuran di kala mahasiswa akan membiasakan kita hingga selesai kuliah.
Mahasiswa harus terus membawa sikap yang jujur berterus terang. Anda akan mendapat
trust dari siapapun ketika anda terbiasa berkata jujur.
b. Mahasiswa Harus Punya Banyak Cita-Cita Dan Harus Kritis Dengan Situasi
Seorang pemuda, datang dengan penuh takjub pada gerbang perguruan tinggi. Ia
berfikir untuk memasuki dunia baru, dunia untuk membuat field work bagi kemajuan
nusa dan bangsa. Saya membayangkan seorang mahasiswa antropologi, yang berusia
sembilan belas tahun yang datang dengan cita-cita untuk membuat field work di
pedalaman Kalimantan atau Irian Barat. Atau seorang jurusan kimia yang berfikir untuk
mendapatkan sejenis cairan baru yang dapat melambungkan manusia ke bulan. Atau
seorang mahasiswa hukum yang datang dengan ide-ide yang sarat tentang rule of law.12
Dalam waktu beberapa tahun, pemuda berumur Sembilan belas tahun ini mengetahui
bahwa tak mungkin ada field work ke Irian Barat atau pedalaman Kalimantan. Ia harus
puas dengan skripsi tentang masyarakat tukang buah-buahan di pasar minggu. Dan
pelan-pelan ia harus melupakan idealismenya tentang cairan yang dapat melontarkan
manusia ke bulan. Dan mahasiswa fakultas hukum ini mengetahui, bahwa di atas hukum
terdapat hukum yang tidak tertulis. Tentara, polisi, jaksa dan garong-garong yang punya
koneksi.13
Digambarkan diatas, bahwa ketika memasuki gerbang perguruan tinggi, para mahasiswa
sangat antusias dan telah mempunyai mimpi masing-masing, tergantung dari jurusan
apa yang mereka ambil. Namun, pada kenyataanya, kampus-kampus hari ini hanya
membentuk mahasiswa yang rajin kuliah, cepat lulus dan seterusnya dan seterusnya
Namun, yang menjadi poin pentingnya, bahwa dalam kondisi apapun mahasiswa harus
konsisten pada cita-citanya. Dalam prosesnya, mahasiswa harus kritis pada kondisikondisi yang tidak seharusnya.
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 461
Kata mutiara Soe Hok Gie
11
Dikutip dari http://pandangankafy.blogspot.com
12
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 464
13
Ibid.
10
14
15
16
17
Ibid.
Mahfudzat
protes, secara data Anda harus bilang ini menyebabkan kemiskinan bukan semata-mata
ini sebuah keputusan yang saya mau!20
e. Mahasiswa Harus Mampu Berfikir Dengan Baik
Mahasiswa harus membiasakan berfikir kritis, solutif, kreatif dan inovatif. Berfikir dapat
meningkatkan kapasitas keilmuan. Upaya berfikir dilakukan untuk mencari yang terbaik
dari yang terbaik. Kebiasaan berfikir akan memudahkan kita untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan.
f. Mahasiswa Harus Mampu Meluruskan Kata, Fikiran, Dan Perbuatannya.
Setelah pandai berbicara, mampu berfikir dengan baik, mahasiswa harus juga
meluruskan dua hal tadi menjadi sebuah tindakan. Mahasiswa harus satu kata, fikiran
dan perbuatan. Prinsip seperti ini mengandung aspek
kejujuran, konsistensi,
tanggungjawab, kedisiplinan dan jauh dari hal yan disebut kemunafikan. Lebih baik
diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.21 Bila anda berfikir bahwa mencuri
itu tidak boleh dan tidak baik, anda juga harus mengatakan mencuri itu tidak baik, dan
dalam sikap dan perbuatan. Anda tidak boleh mencuri.
g. Mahasiswa harus haus ilmu pengetahuan dan Belajar Sejarah.
Sebagai bagian dari kehidupan akademik di perguruan tinggi, mahasiswa harus haus
ilmu pengetahuan. Mahasiswa harus menemukan pengetahuan baru, bukan hanya
sebagai korban akademik yang sekedar mengetahui bukan menemukan. Kita harus
belajar banyak pada kasus-kasus mahasiswa di Amerika Serikat yang berani menemukan
sesuatu seperti Steve Jobs (Apple), Bill Gates (Microsoft), dan Mark Zuckerberg
(facebook). Mereka adalah orang yang akhirnya keluar dari kampus, untuk fokus pada
temuannya, dan hari ini menjadi kaya raya. Meskipun budaya akademik hari ini tidak
banyak mendukung itu, mahasiswa harus berani melawan arus. Mahasiswa harus
mencoba menemukan hal-hal baru. Mahasiswa juga harus membuka diri menjadi
ilmuwan. Dan intinya, segala sesuatu bisa dipelajari. Ingat sebuah pesan inspiratif Untuk
menjadi bisa dibutuhkan bakat 1% dan kerja keras 99%.
Selain itu, untuk mempermudah pengetahuan, mahasiswa perlu belajar sejarah. Seperti
kata Bung Karno: Jas Merah (Jangan Sekali-kali melupakan sejarah). Dari sejarah, kita
bisa belajar kesalahan-kesalahan dan keberhasilan orang-orang sebelum kita. Kita tidak
perlu terjatuh pada kesalahan yang sama dari orang sebelum kita. Dan kita perlu
mengambil manfaat dari keberhasilan mereka.
20
21
mendidik,
memecahkan
masalah,
mengurangi
hambatan,
mengatasi
kesulitan,
Dikutip dari okezone.com JK: Pengusaha Tak Banyak, Negara Tak Maju diakses pada 19 juli 2013.
sebaliknya,
anak
muda
harus
bercita-cita
menciptakan
lapangan
kerja
untuk
menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi. Anak muda seharusnya memiliki impian
yang revolusioner untuk menaklukkan dunia, bukan ditaklukkan dunia. Coba tengok Bill
Gates yang sejak usia 13 tahun, saat berdiskusi dengan rekannya, mampu memiliki
statement revolusioner dan visioner untuk kategori usianya. Mari kita tampil dan menjual
sesuatu kepada dunia, ujarnya. Impiannya saat itu adalah agar setiap rumah memiliki
satu computer. Sehingga, pada umur 20 tahun, akhirnya ia mendirikan Microsoft.
Dampaknya? Manusia memiliki kecenderungan untuk memiliki personal computer. Belum
lagi demam computer jinjing yang pasarnya semakin luas. Komputer kini sudah menjadi
lifestyle yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.23 Dan masih banyak kisah
sukses lainnya.
Lalu, bagaimana Seharusnya Mahasiswa? Beberapa bagian seperti yang telah
disampaikan diatas. Dan selebihnya tergantung proses, pengalaman dari hari-hari kita
menjadi mahasiswa.
Meskipun Mahasiswa Indonesia dihadapkan pada realitas-realitas yang anti Idealisme.
Namun, mahasiswa akhirnya dihadapkan pada dua pilihan.
Yang pertama tetap bertahan dengan cita-cita idealism. Menjadi manusia-manusia yang
non-kompromistis. Orang-orang dengan aneh dan kasihan akan melihat mereka sambil
geleng-geleng kepala: Dia pandai dan jujur, tetapi sayangnya kakinya tidak menginjak
tanah. Atau yang kedua dia kompromi dengan situasi yang baru. Lupakan idealism dan
ikut arus. Bergabunglah dengan grup yang kuat (partai, ormas, ABRI, klik dan lainlainnya) dan belajarlah teknik memfitnah dan menjilat. Karier hidup akan cepat
menanjak. Atau kalau mau lebih aman kerjalah disebuah perusahaan yang bisa
memberikan sebuah rumah kecil, sebuah mobil atau jaminan-jaminan lain dan belajarlah
patuh dengan atasan. Kemudian carilah istri yang manis. Kehidupan selesai.24
Semua keharusan diatas, hanyalah pilihan bagi mahasiswa, karena menjadi multi talenta itu
tidaklah mudah. Namun, bila ada yang mampu, akan lebih baik.
Mahasiswa terbaik adalah mampu menjadi dirinya sendiri.
Sekian
Salam Lestari
Wassalam.
23
Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi. 2012. Keajaiban Tangan Di Atas. Jakarta:QultumMedia. Hlm. 5.
Soe Hok-gie. Generasi Yang Lahir Setelah Tahun Empat Lima Tulisan yang diterbitkan oleh Kompas. Kamis, 16
Agustus 1969. Dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 465.
24
Daftar Pustaka
Buku
http://pandangankafy.blogspot.com.
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.).
(2010). Soe Hok-gie Sekali Lagi: Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya. Jakarta: KPG.
Rhenald Kasali. (2005). Change! Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi. 2012. Keajaiban Tangan Di Atas. Jakarta: QultumMedia.
Internet
http://pandangankafy.blogspot.com. Diakses pada 19 Juli 2013
Anies Baswedan saat Wawancara tentang mahasiswa. Oleh unejpos.blogspot.com, diakses pada
19 juli 2013
Dikutip dari okezone.com JK: Pengusaha Tak Banyak, Negara Tak Maju diakses pada 19 Juli
2013.