Anda di halaman 1dari 11

Bagaimana Seharusnya Mahasiswa1

Oleh: Rahmat Al Kafi2


Bagaimana seharusnya Mahasiswa? Adalah sebuah tema sekaligus pertanyaan dalam diskusi ini.
Sebagai awal, sebelum menuju pada keharusan-keharusan seorang mahasiswa, kita harus
mengenal siapa diri kita? Atau siapakah saya?
Soe Hok-Gie3 dalam tulisannya mengatakan: Kadang-kadang kita bertanya kepada diri kita
sendiri Siapakah saya? Apakah saya seorang fungsionaris partai yang kebetulan menjadi
mahasiswa sehingga harus patuh pada intruksi dari bapak-bapak saya dalam partai. Apakah
saya seorang politikus yang harus selalu realistis dan bersedia menerima kompromi-kompromi
principal dan tidak boleh punya idealism yang muluk-muluk? Apakah saya seorang kecil yang
harus patuh pada setiap keputusan dalam DPP ormas saya, atau pimpinan fakultas saya, atau
pemimpin-pemimpin saya? Ataukah saya seorang manusia yang sedang belajar dalam
kehidupan ini dan mencoba terus-menerus untuk berkembang dan menilai secara kritis segala
situasi. Walaupun pengetahuan dan pengalaman saya terbatas? Kadang saya bertanya pada
kenalan-kenalan saya siapakah kamu? seorang tokoh mahasiswa menjawab: Saya adalah
antek partai saya. Kebenaran ditentukan oleh DPP Partai. 4
Apakah kita telah mengenal siapa kita? Siapa anda? Siapa kalian? Atau siapa saya? Setelah kita
mengenal siapa diri kita. Positif atau tidak, terimalah itulah wujud kita hari ini. Tapi jangan
khawatir perubahan akan terus tejadi. Karena Cuma perubahan yang abadi di atas dunia ini.5
Tak kenal maka tak sayang kita tidak bisa menyayangi sesuatu tanpa mengenal objeknya. Kita
harus mengenal Apa itu mahasiswa sebelum menyayangi dalam bentuk mendalami bagaimana
seharusnya mahasiswa?
Apa yang di maksud dengan mahasiswa? Mahasiswa adalah Seorang pelajar yang telah
menyelesaikan studi SMAnya, dan sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Ada juga yang
mengatakan, mahasiswa adalah Agent of change (agen perubahan) karena mahasiswa telah
mebuktikan diri berpartisipasi dalam perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia. tahun
1928 (Sumpah Pemuda), tahun 1945 (Proklamasi), tahun 1966 (Orde lama berganti orde baru),
dan tahun 1998 (Reformasi). Semoga di hari-hari depan ada lagi.
Masa mahasiswa adalah masa belajar di fase terakhir dari struktur pendidikan formal di
Indonesia, bila Anda sudah sampai mahasiswa Anda pasti sudah SMA dan seterusnya, jadi ini
fase terakhir. Kenapa saya sebut demikian? Karena sesudah itu maka Anda akan berada di
1

Tema Diskusi. Disampaikan pada Diskusi Intelektual Teras58. Jumat, 19 Juli 2013. Materi ini sekaligus sebagai
sambutan para mahasiswa baru angkatan 2013.
2
Mahasiswa yang aktif di Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) UKM DIMPA. Sedang berusaha sekuat tenaga
menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Malang. Lebih lanjut bisa mengakses
http://pandangankafy.blogspot.com.
3
Seorang aktivis 66, pendiri Mapala, Mati muda, mati dalam kondisi paling idealis dalam hidupnya.
4
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). (2010). Soe Hok-gie
Sekali Lagi: Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya. Jakarta:KPG. Hlm. 461
5
Rhenald Kasali. (2005). Change! Jakarta: Gramedia PU. Hlm. 32.

crossing road, apakah Anda meneruskan ke jalur nonakademik atau akademik. Bila Anda
meneruskan ke jalur non-akademik mungkin Anda bisa bekerja di wilayah Anda masing-masing
dan disitu mungkin Anda bisa meneruskan satu degree lagi, namanya master, master yang
sifatnya professional untuk menopang keprofesian Anda. Misalnya Anda mengambil master
bisnis atau mengambil master ilmu-ilmu terapan lain. Jika Anda masuk ke jalur akademik, karena
namanya universitas maka Anda akan meneruskan ke jenjang master, menjadi Doctor lalu
menjadi peneliti dan menjadi Scholar.6
Ada beberapa kelompok mahasiswa yang bisa dibedakan berdasarkan pilihan kegiatan.
Mahasiswa yang pertama adalah mahasiswa hedonis-konsumtif, zaman itu mereka adalah
penikmat orde baru, mereka pergi kuliah naik mobil dizaman itu dimana kebanyakan mahasiswa
hanya baru bisa naik motor, sepeda atau jalan kaki untuk menuju kampus. Yang kedua adalah
mahasiswa profesionalindividualis, kerjaannya kuliah saja, tidak perduli yang lain, menyiapkan
diri untuk masa depan, professional tapi individualis. Ketiga, mahasiswa jenis ini, kita istilahkan
asketis religius, asketis religius ini dipikirannya hanya agama saja. Keempat adalah mahasiswa
yang aktivis, nilai minim, aktif sana-sini. Kelima, mahasiswa yang istilah kita adalah protarian,
merasa dirinya sebagai ekspresi kemiskinan, ekspresi penderitaan rakyat kecil, kita bisa lihat dari
gaya baju, rambut dll. Selanjutnya Keenam mahasiswa yang kecenderungannya adalah
melakukan kajian, lalu seakan-akan setelah melakukan kajian secara mendalam, maka problem
masyarakat itu selesai.7
Dari berbagai paparan kelompok mahasiswa di atas. Bagaimana pun bentuknya mereka tetap
mahasiswa dengan ekspresi masing-masing. Kita juga harus mengetahui, budaya akademik di
perguruan tinggi dibagi menjadi 13 diantaranya: kritis, kreatif, objektif, analitis, konstruktif,
dinamis, dialogis, bersedia menerima kritik, menghargai prestasi akademik, bebas dari
prasangka, menghargai waktu, memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah, serta berorientasi
pada masa depan.8
Dalam diskusi kali ini, kita akan mengkaji tentang Bagaimana seharusnya Mahasiswa hal ini
harus kita kaji sejauh mungkin karena kita harus menyadari bahwa yang merusak bangsa ini
adalah: para Mantan Mahasiswa!
1. Mahasiswa Harus Berani Berterus Terang (Jujur), Mempunyai Banyak Cita-Cita, Tidak
Takut Salah, Independen, Pencari Kebenaran, dan Bertaqwa kepada Allah SWT.
Saya katakan pada diri saya sendiri: saya adalah seorang mahasiswa. Sebagai mahasiswa
saya tak bisa mengingkari wujud saya. Sebagai pemuda yang masih belajar dan mempunyai
banyak cita-cita, saya harus bertindak sesuai dengan wujud tadi. Karena itu saya harus berani
untuk berterus terang, walaupun ada kemungkinan saya akan salah tindak. Lebih baik bertindak
keliru daripada tidak bertindak karena takut salah. Kalaupun saya jujur terhadap diri saya, saya
6

Anies Baswedan saat Wawancara tentang mahasiswa. Oleh unejpos.blogspot.com


Ibid.
8
Reza Nugraha Putra ketika mahasiswa dituntut berfikir kreatif (edukasi.kompasiana.com) diakses pada tanggal
19 bulan juli 2013.
7

yakin akhirnya saya akan menemukan arah yang tepat. Saya adalah seorang manusia dan bukan
alat siapa pun. Kebenaran tidaklah datang dalam bentuk intruksi dari siapapun juga, tapi harus
dihayati secara kreatif. A man is as he thinks.9
a. Mahasiswa Harus Berani Berterus Terang (Jujur)
Sifat berterus terang, harus berani di biasakan oleh mahasiswa. Berani menyatakan salah
sebagai kesalahan, dan benar sebagai kebenaran.10 Karena Jujur itu revolusioner.11 berani
menyatakan kebenaran, sebagai sebuah simbol bahwa idealisme masih ditegakkan.
Kejujuran-kejujuran di kala mahasiswa akan membiasakan kita hingga selesai kuliah.
Mahasiswa harus terus membawa sikap yang jujur berterus terang. Anda akan mendapat
trust dari siapapun ketika anda terbiasa berkata jujur.
b. Mahasiswa Harus Punya Banyak Cita-Cita Dan Harus Kritis Dengan Situasi
Seorang pemuda, datang dengan penuh takjub pada gerbang perguruan tinggi. Ia
berfikir untuk memasuki dunia baru, dunia untuk membuat field work bagi kemajuan
nusa dan bangsa. Saya membayangkan seorang mahasiswa antropologi, yang berusia
sembilan belas tahun yang datang dengan cita-cita untuk membuat field work di
pedalaman Kalimantan atau Irian Barat. Atau seorang jurusan kimia yang berfikir untuk
mendapatkan sejenis cairan baru yang dapat melambungkan manusia ke bulan. Atau
seorang mahasiswa hukum yang datang dengan ide-ide yang sarat tentang rule of law.12
Dalam waktu beberapa tahun, pemuda berumur Sembilan belas tahun ini mengetahui
bahwa tak mungkin ada field work ke Irian Barat atau pedalaman Kalimantan. Ia harus
puas dengan skripsi tentang masyarakat tukang buah-buahan di pasar minggu. Dan
pelan-pelan ia harus melupakan idealismenya tentang cairan yang dapat melontarkan
manusia ke bulan. Dan mahasiswa fakultas hukum ini mengetahui, bahwa di atas hukum
terdapat hukum yang tidak tertulis. Tentara, polisi, jaksa dan garong-garong yang punya
koneksi.13
Digambarkan diatas, bahwa ketika memasuki gerbang perguruan tinggi, para mahasiswa
sangat antusias dan telah mempunyai mimpi masing-masing, tergantung dari jurusan
apa yang mereka ambil. Namun, pada kenyataanya, kampus-kampus hari ini hanya
membentuk mahasiswa yang rajin kuliah, cepat lulus dan seterusnya dan seterusnya
Namun, yang menjadi poin pentingnya, bahwa dalam kondisi apapun mahasiswa harus
konsisten pada cita-citanya. Dalam prosesnya, mahasiswa harus kritis pada kondisikondisi yang tidak seharusnya.

Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 461
Kata mutiara Soe Hok Gie
11
Dikutip dari http://pandangankafy.blogspot.com
12
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 464
13
Ibid.
10

c. Mahasiswa Harus Tidak Takut Salah


Dalam proses menuntut ilmu, kesalahan adalah salah satu proses belajar dan kebenaran
adalah buah dari proses belajar. Tidak perlu takut salah, seperti kata Gie tadi, jangan
sampai karena takut salah kita tidak berani melakukan apapun sehingga akhirnya kita
tidak memperoleh apa-apa. Padahal dari proses salah dan berani mengambil sikap
merupakan proses belajar yang paling berharga.
d. Mahasiswa Harus Independen Dalam Gerakan Dan Kehidupannya
Menurut Anies Baswedan: Pergerakan Mahasiswa mempunyai karakter moral yang jelas,
hitam putih; benar-benar, salah-salah tidak ada area abu-abu. Dan mahasiswa memang
harus begitu. Mahasiswa jangan takut, menurut saya A nggak ada masalah, Anda tidak
mempunyai kepentingan apapun kalau benar Anda katakan benar kalau salah Anda
katakan salah.14
Mahasiswa harus independen, dia berbicara sesuai dengan keilmuan yang ia miliki, dia
harus lepas dari ikatan intruksi, doktrin yang mengikat, yang mebuat mereka harus lari
dari kebenaran.
e. Mahasiswa Harus Mencari dan Menegakkan Kebenaran
Mencari kebenaran adalah khittah dari tugas seorang mahasiswa menuntu ilmu. Mencari
kebenaran dari yang sudah benar dan mencari yang baik dari yang sudah baik.15
Walaupun mereka mengikuti sebuah organisasi lalu mereka diajarkan sesuatu yang
bertentangan dengan idealismenya, maka mahasiswa tersebut harus melawan. Tidak ada
fanatisme terhadap organisasi yang bisa saja salah dan benar. Fanatisme hanya pada
kebenaran dan kebaikan.
f. Mahasiswa Harus Bertaqwa kepada Allah SWT
Seorang Mahasiswa Harus Bertaqwa kepad Allah. Dunia mahasiswa justru membuat kita
jauh dari Tuhan. Padahal kebenaran yang hakiki hanyalah ajaran Tuhan. Namun, tidak
bisa dipungkiri di kala mahasiswa sikap kritis kita di hadapkan pada apapun, termasuk
eksistensi Tuhan. Tak banyak manfaatnya terus-terusan membahas hal seperti itu. Semua
ajaran dari Allah benar kecuali yang telah diubah atau di inpretasikan salah oleh
manusia.
2. Mahasiswa Harus Aktif di Organisasi, Manajemen Waktu, Belajar Kepemimpinan,
Berbicara di Depan Umum, Berfikir, dan Bertindak Sesuai Dengan Kata dan Fikirannya.
Untuk menambah skill dan wawasan individu dari seorang mahasiswa, maka mahasiswa harus
aktif di organisasi yang dia sukai, belajar kepemimpinan dan menjadi pemimpin, belajar
berbicara yang baik, berfikir yang baik dan mampu bertindak sesuai dengan kata dan
fikirannya.

14
15

Anies Baswedan. Oleh unejpos.blogspot.com. Op. Cit.


Kata Mutiara Ahmad Wahib dalam Catatan Hariannya. Pergolakan Pemikiran Islam

a. Mahasiswa Harus Aktif Di Organisasi


Dalam wawancara tetang mahasiswa, Anies Baswedan mengatakan:
Ketika Anda melewati fase kuliah ini, Anda akan menjadi orang-orang bekerja tidak lagi
belajar. Bekerja itu diperlukan kemampuan bukan sekedar prestasi akademik tapi
dibutuhkan pengalaman, keterampilan untuk bisa memimpin, mengelola, bernegoisasi.
Pengalaman berorganiasi selama kuliah, itu merupakan modal untuk bisa meniti karir
kedepan dengan baik. Oleh karena itu saya sangat mendukung dan menurut saya sangat
penting bagi anak-anak yang sedang kuliah untuk mengembangkan diri lewat
organisasi. Jadi, saya selalu mengatakan, aktif dikampus, itu sebenrarnya sebuah
kewajiban secara moral, secara hukum mengatakan itu tidak. Tapi Anda sebagai
mahasiswa itu wajib. Kalau Anda tidak mengembangkan diri lewat organisasi sekarang,
sesudah Anda lulus atau memulai berkarir saat itu Anda menyesal, kenapa dulu tidak
aktif? Kenapa dulu tidak mengembangkan kepemimpinan? Dari pada Anda menyesal
nanti, kerjakan, jadilah aktivis, tapi aktivis itu bukan demonstran, beda!16
Aktif di organisasi, akan membuat mahasiswa bertemu dengan banyak orang dan banyak
karakter. Dari situ mahasiswa dapat banyak belajar dari proses interaksi antar manusia di
dalamnya. Dalam organisasi mahasiswa dapat mendapatkan ilmu tentang manajemen,
pengaturan, pemikiran, menemukan jati diri, pembentukan karakter dan lain-lain. Ilmuilmu tadi dapat digunakan untuk kehidupan setelah kuliah. Contoh kecilnya dalam
mengurus keluarga. Mengurus keluarga butuh juga pelajaran tentang organisasi.
b. Mahasiswa Harus Bisa Menjalani Secara Bersamaan, Berorganisasi dan Kuliah.
(Manajemen Waktu)
Anies Baswedan menambahkan:
Anda sebagai mahasiswa, apa sih kewajiban mahasiswa ini? Kuliah, bukan? Itu bukan
dinomorsatukan atau tidak, itu sesuatu yang harus dikerjakan. Jadi, jangan katakan itu
terpisahkan. Itu sudah hal yang harus dikerjakan. Jadi, Demikian juga dengan aktivisme,
proporsinya akan tergantung penyesuaian pada suasanannya. Seperti Anda tanyakan
seperti saya Mas anis, ingin menjadi suami atau ingin menjadi bapak? Gimana dong?
Itu tidak bisa terpisahkan, dalam diri saya ini banyak menempel beberapa tugas, Anies
sebagai anak, ayah, rektor, pengurus Fullbright dan Anies sebagai penggagas gerakan
Indonesia Mengajar. Saya tidak bisa kemudian mengatakan Mau yang mana?
Semuanya harus dijalankan. Ada waktunya pada saat saya disini mengerjakan A, B, C, D,
itu yang saya harus bereskan dengan baik, saat saya di Jakarta dengan keluarga itu yang
harus saya lunasi dengan baik. Jadi kebiasaan untuk memiliki multiple role, tidak bisa
dimulai saat Anda sudah lulus nanti, tapi biasakan sekarang. Saat Anda tidak terbiasa
dengan multiple role Anda akan selalu berpikirnya ini atau ini, ini atau ini, Anda harus
bisa mengerjakan semuanya. Anda pernah melihat pemain juggler? Bisa tidak seorang
juggler itu berkonsentrasi hanya satu bola saja? Ada masanya Anda mainkan satu bola
terus kan? Ada masanya semuanya harus dikerjakan ada yang bisa 3 bola, 5 bola atau 10
bola. The more you practice managing multiple role the more experience you have dan
Anda bisa mengerjakan itu tanpa harus melihat lagi.17

16
17

Anies Baswedan. Oleh unejpos.blogspot.com. Op. Cit.


Ibid.

c. Mahasiswa Harus Belajar Kepemimpinan dan Mampu Menjadi Pemimpin


You are a leader if and only if you have followers. Anda pemimpin hanya dan jika Anda
punya pengikut. Dalam mempelajari Kepemimpinan, anda bisa ikut training-training
karena itu bisa membantu menstrukturkan apa yang harus dipelajari dalam leadership.
Yang kedua, ambil pengalaman untuk memimpin karena memimpin itu bukan pekerjaan
yang secara teoritis bisa dengan mudah didefinisikan. Memimpin itu adalah pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan pengalaman. Anda mau belajar berenang? Saya ajak
masuk diruang yang canggih, saya ajari Anda berenang disitu, alat simulasi yang luar
biasa, lalu saya ajak Anda ke kolam renang, bisa Anda berenang? Bisa satu jam, habis
Anda nyemplung Anda baru berenang, setelah itu Anda tunggu kemampuan berenang
Anda. Saya selalu mengatakan belajarlah berorganisasi dan bermasyarakat di kampus
karena kampus itu karakternya seperti kolam renang. Karekter kolam renang itu pakai
bata, kedalamnnya terukur, tekanannya terukur, ombaknya tidak ada. Anda mau belajar
berenang di Samudra Pasifik? Kedalamanya tidak terukur, suhunya luar biasa dingin,
ombaknya besar. Thats leadership challenge for the future, itu lah tantangan bagi masa
depan Anda. Kebanyakan orang baru belajar berenang saat mereka sudah sampai
samudra pasifik, bisa survive tapi bisa juga tenggelam. Kalau Anda belajar kepemimpinan
di saat mahasiswa, Anda masih belajar di lingkungan yang masih terukur, kadar beban
kepemimpinan Anda itu terukur, seperti Anda belajar berenang di kolam renang.
Karenanya kalau mau belajar kepemimpinan lakukan sekarang, jangan nanti saat sudah
selesai kuliah. Karena disana tantangannya sangat besar sekali, mendadak Anda baru
belajar kepemimpinan saat tantangaannya sangat besar sekali, kalau Anda gagal maka
Anda akan tenggelam.18
d. Mahasiswa Harus Mampu Berbicara Dengan Baik Di Depan Umum Maupun
Interaksi Personal
Mahasiswa adalah manusia intelektual. Dalam menyampaikan gagasan-gagasan
intelektual, dibutuhkan kepandaian berbicara (Retorika). Karena, kesan pertama untuk
mengetahui seorang mahasiswa cerdas atau tidak adalah dengan melihat cara
mahasiswa tersebut berbicara. Untuk menilai selanjutnya, kita bisa melihat dari sikapnya.
Pandai berbicara, akan menjadi pandai negosiasi, dan akhirnya pandai mempengaruhi
orang lain. Namun peringatan bagi mahasiswa yang pandai berbicara, adalah selalu lah
berbicara dalam konteks menyebar kebenaran dan kebaikan. Tergelincirnya lidah lebih
berbahaya daripada tergelincirnya kaki.19
Gerakan mahasiswa memiliki karakter intelektual, ini yang membedakan dengan
gerakan-gerakan pemuda yang lain. Karenanya Anda harus berbicara dengan moral dan
dengan ilmu, caranya pakailah data. Anda kalau marah yah harus pakai data, tidak harus
melakukan penelitian tapi yang penting ada punya data. Kalau misalnya Anda
memprotes pemerintah, yang menaikkan BBM. Anda harus bisa bilang kenapa mau
18
19

Ibid.
Mahfudzat

protes, secara data Anda harus bilang ini menyebabkan kemiskinan bukan semata-mata
ini sebuah keputusan yang saya mau!20
e. Mahasiswa Harus Mampu Berfikir Dengan Baik
Mahasiswa harus membiasakan berfikir kritis, solutif, kreatif dan inovatif. Berfikir dapat
meningkatkan kapasitas keilmuan. Upaya berfikir dilakukan untuk mencari yang terbaik
dari yang terbaik. Kebiasaan berfikir akan memudahkan kita untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan.
f. Mahasiswa Harus Mampu Meluruskan Kata, Fikiran, Dan Perbuatannya.
Setelah pandai berbicara, mampu berfikir dengan baik, mahasiswa harus juga
meluruskan dua hal tadi menjadi sebuah tindakan. Mahasiswa harus satu kata, fikiran
dan perbuatan. Prinsip seperti ini mengandung aspek

kejujuran, konsistensi,

tanggungjawab, kedisiplinan dan jauh dari hal yan disebut kemunafikan. Lebih baik
diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.21 Bila anda berfikir bahwa mencuri
itu tidak boleh dan tidak baik, anda juga harus mengatakan mencuri itu tidak baik, dan
dalam sikap dan perbuatan. Anda tidak boleh mencuri.
g. Mahasiswa harus haus ilmu pengetahuan dan Belajar Sejarah.
Sebagai bagian dari kehidupan akademik di perguruan tinggi, mahasiswa harus haus
ilmu pengetahuan. Mahasiswa harus menemukan pengetahuan baru, bukan hanya
sebagai korban akademik yang sekedar mengetahui bukan menemukan. Kita harus
belajar banyak pada kasus-kasus mahasiswa di Amerika Serikat yang berani menemukan
sesuatu seperti Steve Jobs (Apple), Bill Gates (Microsoft), dan Mark Zuckerberg
(facebook). Mereka adalah orang yang akhirnya keluar dari kampus, untuk fokus pada
temuannya, dan hari ini menjadi kaya raya. Meskipun budaya akademik hari ini tidak
banyak mendukung itu, mahasiswa harus berani melawan arus. Mahasiswa harus
mencoba menemukan hal-hal baru. Mahasiswa juga harus membuka diri menjadi
ilmuwan. Dan intinya, segala sesuatu bisa dipelajari. Ingat sebuah pesan inspiratif Untuk
menjadi bisa dibutuhkan bakat 1% dan kerja keras 99%.
Selain itu, untuk mempermudah pengetahuan, mahasiswa perlu belajar sejarah. Seperti
kata Bung Karno: Jas Merah (Jangan Sekali-kali melupakan sejarah). Dari sejarah, kita
bisa belajar kesalahan-kesalahan dan keberhasilan orang-orang sebelum kita. Kita tidak
perlu terjatuh pada kesalahan yang sama dari orang sebelum kita. Dan kita perlu
mengambil manfaat dari keberhasilan mereka.

20
21

Anies Baswedan. Oleh unejpos.blogspot.com. Op. Cit.


Kata Mutiara Soe Hok-gie

3. Mahasiswa harus mengembangkan potensinya, open mind dan mencari teman


sebanyak-banyaknya, dan mengabdi kepada masyarakat.
a. Mahasiswa harus mengembangkan potensinya
Setelah mendapatkan hal-hal diharuskan tadi , tidak bisa dipungkiri, mahasiswa
mempunyai bakat, minat dan hobi yang berbeda-beda. Ada yang suka menulis,
melakukan kajian, fotografi, film, musik, seni, olahraga, mencitai alam, dan seterusnya.
Mahasiswa tidak harus sama dengan teman-temanya. Karena temannya menekuni musik,
dia jugamemaksakan diri menjadi musisi. Tidak harus. Mahasiswa harus membaca
potensi dirinya, lalu kemudian diwujudkan dengan fokus pada pengembangan minat itu
saja.
Bruce lee mengatakan:
saya tidak takut pada orang yang telah berlatih seribu macam tendangan, tapi saya takut
pada orang yang melatih satu macam tendangan sebanyak seribu kali
b. Mahasiswa harus open mind
Open mind artinya berfikir terbuka, dengan berfikir terbuka kita dapat bergaul kepada
siapapun dan pada orang yang macam-macam modelnya. Mahasiswa perlu menyadari,
dalam kehidupan, kebenaran hari ini bisa menjadi kesalahan di kemudian hari. Tidak ada
kebenaran yang hakiki kecuali dalam kitab-kitab Ajaran Allah SWT. Dengan bergaul
dengan banyak orang kita bisa belajar banyak.
c. Mahasiswa harus mencari teman sebanyak-banyaknya
Bergaul dengan banyak orang, bisa membuat kita memperoleh teman yang banyak.
Punya banyak teman akan membuat kita dapat memperoleh banyak hal dari teman kita,
prinsip-prinsip Brotherhood bisa didapatkan dalam kasus ini. Akan banyak keuntungan
ketika mempunyai banyak teman, contoh paling kecil adalah anda adalah mahasiswa asal
Makassar, anda ingin sekali pergi ke Lombok, naik gunung rinjani atau sekedar berwisata
di Gili Trawangan dan pantai. Anda cukup menghubungi teman anda yang dari Lombok.
Begitupun untuk kasus lainnya.
d. Mahasiswa harus mengabdi kepada masyarakat
Sebagai salah satu amanat Tri Darma Perguruan Tinggi selain pendidikan dan penelitian,
pengabdian masyarakat harus juga menjadi bagian dari keseharian mahasiswa.
Lakukanlah bentuk-bentuk pengabdian masyarakat sesuai dengan kapasitas keilmuan
dan kemampuan kita.
4. Mahasiswa harus kreatif dan bisa menghasilkan duit sendiri.
a. Mahasiswa harus kreatif
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful),
lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan,

mendidik,

memecahkan

masalah,

mengurangi

hambatan,

mengatasi

kesulitan,

mendatangkan hasil lebih baik atau banyak. (Mangunhardjana (1986 : 11))


Kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubunganhubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Utami Munandar
(1995 : 25))
Dari definisi kreativitas diatas seorang mahasiswa harus mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-harinya yang penuh dengan tantangan, persoalan dan perjuangan.
Mahasiswa dalam kesehariannya harus berisi penemuan hal baru, gagasan-gagasan
baru, penuh dengan imajinasi-imajinasi baru yang diperuntukkan untuk melewati
tantangan, menyelesaikan persoalan dan mempermudah perjuangan.
b. Mahasiswa harus belajar mecari duit sendiri.
Sebuah penelitian dari Dr Stephen Carr Leon yang dituliskan dalam artikel yang berjudul
Mengapa Yahudi Pintar?
Di Perguruan Tinggi Yahudi terutama fakultas Ekonomi, para mahasiswa dikumpulkan
dalam satu kelompok yang berisi sepuluh orang. Mereka harus menyelesaikan proyek
senilai $US 1 juta. Untuk dapat lulus dari perguruan tinggi tersebut.
Pelajaran diatas adalah bagaimana cara bangsa Yahudi bisa cerdas. Yaitu dengan
penerapan beberapa kebiasaan yang teman-teman bisa baca artikelnya lebih lanjut.
Belajar mencari uang saat mahasiswa adalah modal berharga untuk kehidupan setelah
kampus. Bisa melahirkan pengusaha-pengusaha muda baru. Yang kala mahasiswanya
bisa mengurangi beban pembiayaan hidup dan ketika lulus, turut berpartisipasi
memajukan negara. Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengungkapkan,
minimnya jumlah pengusaha dari total populasi penduduk Indonesia membuat
kemakmuran masyarakat berjalan tersendat-sendat. Kekurangan pelaku industri menjadi
salah satu kendala penghambat kemajuan bangsa. Pengusaha di Indonesia ini kurang
satu persen dari populasi penduduk. Bila dibandingkan misalnya dengan Malaysia, yang
punya pengusaha dua persen dari jumlah penduduknya, kita masih kalah. dunia sekarang
dikuasai oleh kebutuhan pangan, air, energi, dan logam. Keempat rupa penguasaan
tersebut hanya bisa dipenuhi apabila sebuah negara memiliki banyak pengusaha yang
mumpuni.22
Inilah salah satu motivasi mahasiswa untuk mulai merintis bisni. Apapun bentuknya.
Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang Pertumbuhan angkatan muda di
Indonesesia itu setipa tahunnya bisa mencapai 3 juta. Ternyata, mayoritas berorientasi
menjadi PNS atau pegawai swasta. Nah, mind set inilah yang diharapkan berubah. Anak
muda tidak hanya bisanya bercita-cita menjadi PNS dan pegawai swasta. Justru
22

Dikutip dari okezone.com JK: Pengusaha Tak Banyak, Negara Tak Maju diakses pada 19 juli 2013.

sebaliknya,

anak

muda

harus

bercita-cita

menciptakan

lapangan

kerja

untuk

menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi. Anak muda seharusnya memiliki impian
yang revolusioner untuk menaklukkan dunia, bukan ditaklukkan dunia. Coba tengok Bill
Gates yang sejak usia 13 tahun, saat berdiskusi dengan rekannya, mampu memiliki
statement revolusioner dan visioner untuk kategori usianya. Mari kita tampil dan menjual
sesuatu kepada dunia, ujarnya. Impiannya saat itu adalah agar setiap rumah memiliki
satu computer. Sehingga, pada umur 20 tahun, akhirnya ia mendirikan Microsoft.
Dampaknya? Manusia memiliki kecenderungan untuk memiliki personal computer. Belum
lagi demam computer jinjing yang pasarnya semakin luas. Komputer kini sudah menjadi
lifestyle yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.23 Dan masih banyak kisah
sukses lainnya.
Lalu, bagaimana Seharusnya Mahasiswa? Beberapa bagian seperti yang telah
disampaikan diatas. Dan selebihnya tergantung proses, pengalaman dari hari-hari kita
menjadi mahasiswa.
Meskipun Mahasiswa Indonesia dihadapkan pada realitas-realitas yang anti Idealisme.
Namun, mahasiswa akhirnya dihadapkan pada dua pilihan.
Yang pertama tetap bertahan dengan cita-cita idealism. Menjadi manusia-manusia yang
non-kompromistis. Orang-orang dengan aneh dan kasihan akan melihat mereka sambil
geleng-geleng kepala: Dia pandai dan jujur, tetapi sayangnya kakinya tidak menginjak
tanah. Atau yang kedua dia kompromi dengan situasi yang baru. Lupakan idealism dan
ikut arus. Bergabunglah dengan grup yang kuat (partai, ormas, ABRI, klik dan lainlainnya) dan belajarlah teknik memfitnah dan menjilat. Karier hidup akan cepat
menanjak. Atau kalau mau lebih aman kerjalah disebuah perusahaan yang bisa
memberikan sebuah rumah kecil, sebuah mobil atau jaminan-jaminan lain dan belajarlah
patuh dengan atasan. Kemudian carilah istri yang manis. Kehidupan selesai.24
Semua keharusan diatas, hanyalah pilihan bagi mahasiswa, karena menjadi multi talenta itu
tidaklah mudah. Namun, bila ada yang mampu, akan lebih baik.
Mahasiswa terbaik adalah mampu menjadi dirinya sendiri.
Sekian
Salam Lestari
Wassalam.

23

Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi. 2012. Keajaiban Tangan Di Atas. Jakarta:QultumMedia. Hlm. 5.
Soe Hok-gie. Generasi Yang Lahir Setelah Tahun Empat Lima Tulisan yang diterbitkan oleh Kompas. Kamis, 16
Agustus 1969. Dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.). Op. Cit. Hlm. 465.
24

Daftar Pustaka
Buku
http://pandangankafy.blogspot.com.
Soe Hok Gie Siapakah saya? dalam Rudy Badil,. Luki Sutrisno Bekti,. Nessy Luntungan. (Ed.).
(2010). Soe Hok-gie Sekali Lagi: Buku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya. Jakarta: KPG.
Rhenald Kasali. (2005). Change! Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badroni Yuzirman, Iim Rusyamsi. 2012. Keajaiban Tangan Di Atas. Jakarta: QultumMedia.

Internet
http://pandangankafy.blogspot.com. Diakses pada 19 Juli 2013
Anies Baswedan saat Wawancara tentang mahasiswa. Oleh unejpos.blogspot.com, diakses pada
19 juli 2013
Dikutip dari okezone.com JK: Pengusaha Tak Banyak, Negara Tak Maju diakses pada 19 Juli
2013.

Anda mungkin juga menyukai