Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FARMAKOTERAPI TERAPAN

HEART FAILURE/ GAGAL JANTUNG

KELOMPOK VI :
1. Diah Ayu Maharani

152211101015

2. Defitri Trimardani

152211101021

3. Hayu Albert

152211101023

4. Sindy Viliony

152211101039

5. Rulyta Dwi Cahyani

152211101053

PROGRAM STUDI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015

SOAL FARMAKOTERAPI TERAPAN


GAGAL JANTUNG
Tn. SW, usia 59 tahun masuk RS tgl 2 Desember dengan keluhan sesak nafas
dirasakan sudah sejak 4 hari yang lalu, terjadi pembengkakan sudah sejak 1 minggu
yang lalu, bengkak terjadi pada tangan dan kaki kanan maupun kiri serta pada daerah
kemaluan. Pasien tidur dengan 4 bantal karena jika posisi tidur terlalu rendah pasien
merasakan sesak nafas. Pasien memiliki riwayat diabetes dan hipertensi tetapi tidak
terkontrol. Pasien didiagnosis dypsnea, decomp cordis, udema, hipertensi dan DM.
Adapun tanda vital pasien dan pemeriksaan laboratorium pasien adalah sebagai
berikut :
A. Tanda Vital
Paramete
r
2
TD
160/10
0
HR
96
RR
28
Suhu
37
tubuh

3
130/9
0
82
19
36,3

B. Data Laboratorium
Parameter
2
3
Na
136,1
K
4,74
Cl
103
Ca
2,34
Kreatinin
1,1
BUN
25
Urea
53
Asam Urat
8,5
SGOT
44
SGPT
48
Albumin
3,4
Hemoglobin
12,4
Leukosit
7,6
GD Acak
291
231
Trigliserida
Kolesterol
total

4
130/9
0
78
22
36,5

5
120/8
0
80
18
36,4

Tanggal
6
7
140/9 140/8
0
0
80
120
18
18
36,3
36,3

Tanggal
6
137
3,98
102,2
2,18

8
120/8
0
96
18
36,6

9
120/7
0
72
12
35,7

91

248

146

3,4
312
43
105

283

206

10
130/8
0
70
14
35,8

10

HDL
LDL
C. Terapi
Nama Obat
RL
D5
Lasix
Lasix
Lasix pump (1cc)
Lasix pump (1cc)
Lasix
Ceftriaxon
Ranitidin
Alinamin F
Alinamin F
Concor
Spirola
Ibesartan
Allopurinol
Glimepirid
Glimepirid
Glimepirid
KSR
Actrapid

27
60

Regimen dosis
12 tpm
12 tpm
3 x 1 amp
3 x 2 amp
10 mg/jam
5 mg/jam
2 x 1 amp
2 x 1 amp
2 x 1 amp
2 x 1 amp
1 x 1 amp
2,5 mg x 1
25 mg x 2
1x1
100 mg x 1
1 mg x 1
2 mg x 1
3 mg x 1
3x1
3x6U

Tanggal
5
6
7

10

I.
ASSESMENT
Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien
Problem
Medik

Gagal
jantung

Subjek /
Objektif

Diagnosis
dokter

Terapi

a. Irbesartan
b. concor

Analisa

a. Memblok
aksi fisiologis
angiotensin
II,
bertindak
sbg
vasodilatasi,
penurunan produksi
vasopresin,
dan
mengurangi sekresi
aldosteron. Ketiga
efek ini secara
bersama-sama akan
menyebabkan
penurunan tekanan
darah (DIH, 2008).
b. bekerja
menekan
aktivitas
jantung
dengan menghambat
reseptor 1. Obat ini
juga
mengurangi
kerja jantung dengan
menurunkan
sekuncup jantung dan
menyebabkan
penurunan
ringan

DRP

Pemberian terapi
concor dapat
menyebabkan
hipoglikemia pada
penderita DM (DIH,
2008).

Plan dan Monitoring

Plan :
- Terapi concor tetap
dilanjutkan dengan
dosis 2,5 mg/hari
- diberikan terapi D5
untuk menangani
hipoglikemia.
- pemberian dosis
Irbesartan
direkomendasikan
dengan dosis 150 mg.
Monitoring :
- Dimonitoring kadar
gula darah pasien.
Informasi :
- Irbesartan dapat
diminum dengan atau
tanpa makanan (DIH,
2008)

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

Plan dan Monitoring

tekanan darah. Obatobat beta blocker


mengurangi frekuensi
dan
keparahan
serangan
angina,
obat-obat ini berguna
terutama
pada
pengobatan
pasien
dengan
infark
miokard (Mary J et
al, 2001)
Hipertensi

Tekanan
darah
160/100
mmH

a. Furosemid
- 10mg/jam
pump
- 3x1 amp
b. spironolacton

a. Furosemid adalah
obat golongan
diuretic loop yang
bekerja dengan cara
meningkatkan
pengeluaran air, Na,
Cl dan K dari
dalam tubuh (DIH,
2008)
b. Obat hipertensi
golongan diuterik
merupakan salah
satu obat yang
disarankan untuk
terapi hipertensi
dengan penyakit

Furosemid memiliki
efek samping
hypokalemia (DIH,
2008)
Kombinasi
spironolactone dan
Irbesartan dapat
menyebabkan
hiperkalemia (DIH,
2008).

Plan :
- Sesuai dengan guideline
pasien dengan gagal
jantung
diberikan
furosemide
injeksi
terlebih
dahulu
kemudian
dlanjutkan
dengan
furosemide
pump.
- Dosis furosemide yang
dipilih adalah 3x1 amp
dimana dalam 1 amp
mengandung
20mg
furosemide
- Untuk
mencegah
terjadinya hypokalemia

Problem
Medik

Udema

Subjek /
Objektif

diagnosis
dokter
hasil
pemeriksaa
n

Terapi

a. Lasix (3x1
amp)
b. spironolacton

Analisa

penyerta (JNC VII


hal 13).
c. Furosemid tablet
diindikasikan pada
pasien dewasa dan
anak-anak untuk
pengobatan edema
yang dihubungkan
dengan gagal
jantung kongestif,
sirosis hati, dan
penyakit ginjal,
termasuk syndrome
nephritic.
d. Spironolakton
adalah diuretik
penghemat Kalium.
Menghambat
aldosteron, yang
menstimulasi
penyerapan kembali
Na dan pengeluaran
K (DIH, 2008)
a. Lasix berisi
furosemide yang
merupakan
golongan obat
diuretic loop yang

DRP

Plan dan Monitoring

perlu ditambahkan terapi


KSR.
Monitoring :
- Pemantauan
kalium

kadar

Informasi:
- Furosemide tidak boleh
digunakan
bersamaan
makanan karena dapat
menurunkan kadar obat.
- Spironolacton lebih baik
dikonsumsi bersamaan
dengan makanan untuk
mengurangi iritasi GIT
dan
meningkatkan
absorbs.
- Diet rendah potassium
(DIH, 2008)
Efek Samping
furosemid dapat
menyebabkan
hypokalemia dan

Plan :
- Sesuai dengan guideline
pasien dengan gagal
jantung
diberikan
furosemide
injeksi

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

bekerja dengan cara


menghambat
reabsorpsi Na dan
Cl yang juga
berfungsi untuk
terapi udema (DIH,
2008).
b. Merupakan suatu
antagonis
aldosterone, yang
bekerja
dengan
berkompetisi
dengan aldosterone
pada
reseptor
ditubulus
distal,
meningkatkan Na
klorida dan ekskresi
air (DIH, 2008).

hiponatremia (DIH,
2008).

Plan dan Monitoring

terlebih
dahulu
kemudian
dlanjutkan
dengan
furosemide
pump.
Dosis furosemide yang
dipilih adalah 3x1 amp
dimana dalam 1 amp
mengandung
20mg
furosemide (DIH, 2008).

Monitoring :
- Pemantauan
kalium

kadar

Informasi:
- Furosemide tidak boleh
digunakan
bersamaan
makanan karena dapat
menurunkan kadar obat.
- Spironolacton lebih baik
dikonsumsi bersamaan
dengan makanan untuk
mengurangi iritasi GIT
dan
meningkatkan
absorbsi (DIH, 2008).
- Diet rendah potassium.

Problem
Medik

Diabetes
melitus

Subjek /
Objektif

Diagnosa
dokter

Terapi

Glimepirid
2 mg x 1
Actrapid
3x6 U

Analisa

Menstimulasi
pelepasan insulin
dari pelesapan sel
-pankreas.
Actrapid bekerja
melalui reseptor
yang memiliki
ikatan membrane
spesifik pada
jaringan target
untuk mengatur
metabolism
karbohidrat, protein
dan lemak.
Actrapid
memfasilitasi
masuknya glukosa
ke dalam otot
adipose dan
jaringan lain
melalui transporter
heksosa, termasuk
GLUT4 (DIH,
2008).

DRP

Actrapid dan Beta


blocker dan
meningkatkan efek
hipoglikemi dari
insulin (DIH, 2008).

Plan dan Monitoring

Plan :
- Glimepirid
diberikan
dari tanggal 2
- Actrapid diberikan dari
tanggal 5 karena adanya
peningkatan kadar gula
darah
yang
cukup
signifikan.
- Actrapidnya diturunkan
dosisnya menjadi 3x2 U
pada tanggal 5, dan 2x2
U pada tanggal 6.
Monitoring :
- Monitoring gula darah
<100 mmol/L
Informasi :
- Glimepirid
diminum
bersamaan
dengan
makanan.
- Hindari makanan yang
mengandung gula (DIH,
2008)

Problem
Medik

Stress ulcer

Subjek /
Objektif

- Kreatinin
1,1
- BUN 25

Terapi

Ranitidin
2x1 amp

Analisa

Hipokalemia

KSR

DRP

Terapi ini bertujuan


untuk mencegah
terjadinya stress
ulcer, adanya
peningkatan
metabolisme
Ranitidin
menghambat
reseptor H2 secara
selektif dan
reversibel, dapat
menghambat
sekresi asam
lambung akibat
perangsangan
gastrin (DIH,
2008).

Pada kasus ini


digunakan ranitidine
untuk mengatasi
stress ulcer yang
mungkin terjadi pada
pasien rawat inap.

Berisi Potassium
chloride yang
digunakan untuk
terapi pencegah
hipokalemi akibat
mengkonsumsi obat
furosemide (DIH,
2008).

Berinteraksi dengan
golongan ARB dapat
meningkatkan efek
hiperkalemik dari
ARB (DIH, 2008).

KSR oral dapat


menyebabkan
gangguan GIT
seperti mual muntah

Plan dan Monitoring

Plan :
- Diberikan sejak hari
pertama untuk terapi
stress ulcer pada pasien.
Monitoring :
Monitoring kadar kreatinin
dan BUN.
Informasi :
-

Penggunaan obat-obat
yang memicu sekresi
asam lambung
sebaiknya diminum
bersamaan atau sesudah
makan (DIH, 2008).

Plan :
- Diberikan untuk
penanganan
hypokalemia untuk
pencegahan efek
samping dari
Furosemide.
Monitoring :

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

DRP

(DIH, 2008).

Asam urat

Data lab
asam urat
8.5 mg/dl

Allupurinol
1x100mg

Allupurinol adalah
obat untuk indikasi
terapi profilaksis
gout. Dosis mula
100mg/hari, untuk
kondisi sedang
200mg/hari (BNF
hal 582).
Bekerja dengan
cara menghambat
xantin oksidase
yaitu enzim yang
mengubah
hipoxantin menjadi
xantin, selanjutnya
mengubah xantin
menjadi asam urat
(DIH, 2008)

Penggunaan
Furosemid dan
spironolakton
kemungkinan dapat
mengakibatkan
hiperurisemia
sehingga penggunaan
allopurinol sudah
tepat (DIH, 2008).
Allopurinol dapat
menurunkan kadar
asam urat karena
allopurinol
merupakan pilihan
pertama dg
mekanisme
penghambatan enzim
xanthin.

Plan dan Monitoring

Monitoring kadar
kalium.

Plan :
Terapi
asam
urat
menggunakan
allopurinol
dilanjutkan.
Monitoring :
Monitor kadar asam urat
dan keluhan pasien.
Informasi :
Hindari
makanan
mengandung tinggi purin
(jeroan, belinjo, dll).

Problem
Medik

Hipoglikemi

Subjek /
Objektif

Terapi

D5

Analisa

Sumber kalori dan


cairan untuk pasien
yang tidak mampu
untuk mendapatkan
asupan oral yang
memadai; dapat
menurunkan protein
tubuh (DIH, 2008).

DRP

Plan dan Monitoring

Plan :
- Diberikan hanya pada
tanggal 7, sebab terjadi
penurunan gula darah
hingga 91 mg/dl.
Monitoring :
- Dimonitoring kadar gula
darah pasien.

Anda mungkin juga menyukai