Sura Lit 20(), Mart 2014 Hn. 17-26
ISSN 0853-8212,
KAJIAN KESUBURAN TANAH PERKEBUNAN,
KARET RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU
Study of Soil Fertility on Small Rubber Plantation
in Bengkulu Province
[NURMEGAWATL, AFRIZON, én DEDI SUGANDL
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Jalan Irian Km. 6,5 Kelurahan Semarang, Kota Bengkulu
(Diusutkan tanggal 4-7-2013, Disetujui mga! 26-2-2014)
ABSTRAK
Karet merupakan salah stu komoditae perkebunan peting, balk
sebagai sumber pendopatn, Kesempatan Rex maupun devisn nga.
Kesuburan tana sangat berpengauh terhadapportumbuhan dn prods
tana kare. Oh ebb te penlsiankesuburannya mak dipraka,
‘Tjuan dari penta ni adalah untuk mengkaji tng! kesaburan tanh
‘pnin perkcbunan tart rakyat di Provnsi Benglulu. Peoliin ini
pH 8,0. Sifatsifattanah yang cocok untuk tanaman Kkaret
pada umumnya antara lain kandungan hara NPK cukup,
tidak Kekurangan unsur bara mikro, dan pH 4,5-6,5.
‘Kabupaten ‘Kedalaman (em) pa Tanah Keterangan’
Regency Depth (om) Soll pet Nowe
® 020 AT ‘Sengatmasam
ie Tengah 2040 4.46 Sangat masam
020 455 Masm
Seluma 20-40 43s Sangat masam
020 436 Masam
Benakaly Ura 20-40 S24 Masam
020 437 Masam
Bengkatu Selatan 2040 479 Masam
0.20 3.08 Masam
Kaw 20-40 520 ‘Masam
iKetcrmgan BALATPENELITIAN TANAH (205)
{Now Indonsen Sot Research Psi (2008)
Tingkat_keasaman tanah sangat_penting Karena
rmempengaruhi proses-proses yang lain. Menurut TAN
(1958) sejumish proses tanah dipengaruhi oleh reaksitanah
Banyak reaksi kimia dan biokimia tanah yang hanya dapat
berlangsung pada reaksi tanah spesifik. Lebih lanjut,
perturnbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh reaksi asam-
basa dalam tanah, bak langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh tidak langsung terhadep tanaman adalah melalui
kclarutan dan Ketercdian haa tanaman, Sementara it,
pengaruh langsong, ion H dilaporkan beracun terhadap
tanaman jikaterdapat dalam konsentrasi tinggi.
Kandungan C-organik dan Bahan Organik
‘Rata-rata kandungan C-organik pada lokasi penelitian
1,26%-3,68% termasuk dalam kriteriarendah sampai tinggi
(abet 2). Kandungan C-organik di Bengkulu Tengah pada
Kedalaman 0-20 em dan 20-40 em masing-masing 2,36%
dan 1,68% termasuk sedang dan rendah. Sementara itu,
kandungan C-organik di Scluma dan Bengkulu. Utara
termasuk tinggi. Sebaliknya, kandungan C-organik
‘Bengkulu Selatan dan Kaur termasuk rendab.
Kandungan bahan organik erat Kaitannya dengan
andungan C-organik karena dalam — penetapannya
berdasarkan kandungan C-organik schingga tinggi
rendalnya kandungan bahan organikbergantung,
kkandungan C-organiknya, Kandungan bahan organik pada
sdaerah penelitian termasuk tendah sampai sedang (Tabel 3).
19JURNAL LITTRI VOL. 20NO. 1, MARBT 2014; 17-26
‘Tabel 2. Rata-rata kandungan C-organik di dacrah penelitian
Table 2. The average of C-organic content in the study area
Kabapaca ‘Keaman (6m) Crank (0) ecrngan®
Regency Depth en) organic 05) Note
. 020 236 Sedang
enokule Tengah 20-40 1 Rendsh
020 an Tinggi
Seluma 2040 337 Tinggi
020 308 Tinggi
Bengt Utara 2040 37 Tinggi
020 136 Rendsh
Bengkul Selatan 27 is
020 137 Rendah
bod 20-40 16s Rendah
‘zeman > BATAT PENELITIAN TANAIT 009)
[Notes Indonesian So Reach ste 2009)
“Tabel 3, Rat-rata andungan bahan organik pada daerah penclitian
Table 3. The average of organic matter inthe study area
N Kabupaten Kedalaman (xn) Bahan organik (6) Keterangan®
0 Regency Depth (cm) Organic matter (96) Note
>> Bea Teg nao ones eniah
3 0-20 536168 Sedang
4. Schum 20.40 615468 Sedang
3 0-20 64832 Sedang
6. Bengkale Utara 20.40 5.46508 Sedang
1. 0-20 2.68944 Rendah
> Benahal Slatn 20-40 21724 Rendah
9. 0-20 236188 Rendah
woo Kae = ane =
Xmgan + BALAI PENELITIAN TANAH 0009)
ote dono So Resch tte 200)
Kandungen bahan organik di Bengkulu Tengah pada
kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm termasuk sedang dan
rendah, Sementara itu, kandungan bahan organik di Scluma
‘dan Bengkulu Utara termasuk sedang di kedua kedalaman,
Sebalikny, kandungin bahan organik di Bengkulu Selatan
dan Kaur termasuk rendah,
‘Terjadinya perbedaan kandungan bahan organik pada
docrah peneltian disebabkan oleh banyak _faktor,
diantaranya kedalaman tanah, dan drainase. Secara umum
andungan bahan organik pada kedslaman 0-20 em lebih
tingsiaripada Kedalaman 20-40 cm. Demikian juga
‘dengan kandungan C-organiknya,ratarata lebih tinggi pada
lapisan atasnya.
‘Kandungan C-organik tanah yang lebih tinggi di
lapisan atas sangat dipengaruhi oleh faktor penggunaan
Jahan (SUBARDIA, 2007), Hal ini diperkuat juga oleh
ppendapat HAKIM ef al. (1986) yang menyatakan bahwa
20
kkandungan bahen organik terbenyak ditemukan di lapisan
atas atau setebal 20 cm, Semakin ke bawah kandungan
‘bahan organik semakin berkurang. Hal itu discbabkan oleh
‘akumulasi bahan organik yong terkonsentrasi di lapisan
tas,
Kandungan bahan organik pada dacrah penclitian
termasuk rendah sampai sedang. Hal ini menunjukkan
‘bahwa belum adanya penambahan baban-bahan organik
‘khusus penanamen tanaman penutup tanah (legume cover
crop), Pada umumnya, petanii mengendalikan gulma di
perkebunan dengan menggunakan herbisida atau mesin
emotong rumput, sehingga kandungan bahan organiknya
rendah. Penanaman tanaman penutup tanah merupakan
teknologi Konservasi vegetatif. Menurut sUIMAN ef al
(2011) konservasi tanah diartikan sebagai upaya untuk
‘mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan_memperbaiki
tanah yang rusak oleh crosi, Sifat-sifat fisik, kimia, dan"Nuewsawart eral: Kaji kesubwran tana petkebunan art akyot
tanh menentukan kemampuan tanah Goi!
‘eapability) agar tanah tidak rusak dan tanah dapat
digunakan secara berkelanjutan (sustainable).
Penanaman tanaman penutup tarah Kacangan pada
tanaman karet mempuryai manfiat melindungi permukaan
tanah dari air hyjan dan mengurangerositetama pada
lohan yang) permuiaan tanahnya tiring, curam atau
‘bergelombang. Selain itu tanaman penutup tanah juga
rmelindungi bahan organik dari sinar matahari langsung
menurunkan temperatirtanah dan memperbaiki kesuburan
tanah (SIMANJUNTAK dan MATANARI, 2004).
‘Tanaman sela yang dapat diginakan di perkebunan,
terutama perkcbunan karst Ihan Kering, adalah tanaman
pangan dengan pola tanam padi gogo + jagung ~ kedelai ~
facang tunggak (ROSY et al, 1991), Dengan pola tanam
ini selain dapat mengendalikan erosi di areal perkebunan
‘karet pada saat tanaman karet muda, juga dapat
‘memberikan sumbangan pendapatan bagi pean
Bahan organi memilikiperan penting dalam
menentukan ketmampuan tanah unt mendulcang tanaman.
Oleh karena itu, jika kadar bahan organik tanah menurun,
kemampuan tanah dalam mendukung _produktivitas
tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik
merupakan salah satu beni kerusskan tanah yang umum
teyadi, Dengan banyaknya bahan organic maka warma
tanah menjadi coklat hingga hitam. Biasanya, warna tanah
yang hitam tanahnya subur. Tinggi rendahnya bahan
‘organi juga mempengaruhi jumlsh den aktvitas metaboik
organisme tanah. Meningkatnya kes corganisme tanah_
tersebut akan mempercepat dekomposisi bahan organik
‘menjadi humus, Menurut HAKIM ef al, (1986) bahan
corganik adalah bahan perekat tanah, Sekitar setengah dari
‘Tabel 4, Rata-rata kandungan N pada daerah penelitian
Table 4. The average of N content in the study area
KTK beasal dari bahan organik. Bahan organik
‘merupakan sumber ara tanaman dan sumber energi
sebagian besar organisme tana,
Penambahan bahan organik dapat ~meningkatkan
Xetersedian P, Bahan organik diketahui dapat mengurangi
jerapan P oleh oksida besi, Al dan koloid lempung yang
terdapat dalam tanah ini. Pelapukan bahan organik
‘menghasifkan asam-asim organik, seperti asam humat dan
fulfat yang bersifat polilekirolit, Kedua asim ini
‘memegang peranan penting dalam pengikatan Al dan Fe
sehingga P menjadi tersedia (UTAMI dan HANDAYANT,
2003),
Faktor pengelolaan dan kemiringan lahan_sangat
‘mempengaruhi kadar bahan organik tanah dan C-organik.
DARIAH ef al. (2005) melaporkan pada lahan Kopi yang
dikelolasecara multistrata. dapat mempertahankan kadar C-
‘organik tanah sebesar lebih dari 4%, sedangkan pada Tahan
opi yang dikelola secara monokultur, kadar C-organik
tanah hanya mampu bertahan pada tingkat kurang dari 3%,
Pada semua tipe penggunaan lahan, kadar bahan organik
tanah cenderung menurun dengan semakin meningkatnys
emiringan laban,
Kandungan N
Rata-rata kandungan N- pada daerah penelitian
berkisar 0,06%-0,20% termasuk dalam criteria sangat
rendah sampai rendsh (Tabel 4),
Kabupaten ‘Kedalaman (em) Kandungan N @) ‘Keterangan*
Regency Depth (om) Containing N 04) Note
0-20 0.13 Renda
ula Ten .
*engkalu Tengah 20-40 013 Renda
0-20 016 Rend
Schima 2040 019 Rendah
0-20 020 Rendsh
een 20-40 os ends
0.20 0.09 Sangat rendah
ine 20-40 oo7 Sangatrendah
a 0-20 0.06 Sangat rendah
20-40 oor Sangat ends
Ketcragan BALAI PENELITIAN TANAH @2008)
[Notes Indonesian Sf Reveurh nstnae (2009)
a1JURNAL LITTRI VOL. 20NO. 1, MARET 2014: 17-26
Kandungan Ndi Bengkulu Tengsh, Seluma dan
Bengkuhu Utara pada kedalaman 0 - 20 dan 20 ~ 40 em
termasuk rendah, Sebaliknye, Kandungan N di Bengkula
Selatan dan Kaur termasuk sangat rendah. Kandungan N
tergolong rendah sampai sangatrendah karena kandimgan
[N memang rendah di dalam tanh sedangkan yang diangkut
tanaman berupa paren setiap musim cuiap banyak. Selain
itu unsor ini sangat Tarat dan mudah filng dalam sie
‘drainase ataupun hilang ke atmosfer. Menurut HAKIM ef al.
(1986), kandungan N’ pada lapisan ola tanah peranian
mengandung 0,02-0,4%, Banyalaya kandungan N trsebut
ferpintung dari keadaan lingkungin seperti iklim dan
vegetasi. Kesemuanya ini dipengaruhi oleh keadaan
‘setempat yaitu topografi dan bahan induk.
Kandingan N dalam tanah pada daerah penlitin
termasuk rendah samp sangat ronda, Maka tanah dima
sentra perkebunan karet di Provinsi Bengkulu perlu
dipupuk, Karena unsur N sangat —mempengaruhi
Pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Bila terjadi
‘abel 5. Rata-rata kandungan P di daerah penolitian
Table 5. The average of P content in the study area
ckurangan N yang hebat maka akan menghentikan proses
pertumbuhan dan reproduksi tanaman. THOMAS ef al.
2011) menambahkan behwa tanaman Karet memerlukan
Pemupukan jika kandungan bara N, P, K dan Mg berada
pada taraf rendah sampai sangat rendah, TIAHYANA dan
FERRY (2011) menambakan bahwa tanaman karet mampu
smemperbaiki sifat tanah melalui pengkayaan hara dengan
arakter fsiologi pengguguran daunaya, Penclitian di
Malaysia menunjukkanbehwa setisp tahun daun karet
dapat mengembalikan 45-90 kg/ha N, 3-7 kg/ha P, 10-20
kg/ha K, dan 9-18 kg/ha Mg,
Kandungan P
Rata-rata kandungan P pada daerah penelitian berkisar
1,05-16,67 ppm termasuk dalam kriteria sangat rendah
sampai tinggi (Tabel 5).
Kaban Kedalaman (==) “Kandungan P (pm) Keterangan’
Regency Depth (om) Containing P (opm) Note
(0020 08,01 ‘Sedang.
gala Tengah ‘
¥e 20-40 ong7 Rendah
0020 1349 ‘Tinggi
Selume 2040 1697 Tinggi
0020 03.64 Sangat ends
an 2040 0140 Sangat rend
oF 0020 03.96 Sangat rend
a 20-40 1378 Tinga
ki 00-20 ons Sangat rendsh
a 2040 764 Rendah
iKeterngan BALAT PENELITIAN TANAH (2005)
‘Note! Indoestan Soll Research Insti (2009)
Kandungan P di Bengkulu Tengah pada kedalaman 0-
20 em dan 20-40 cm yaitu 801 ppm dan 7,87 ppm dan
‘termasuk dalam kriteria sedang dan rendah, sedangkan di
Seluma yaitu 13,49 ppm dan 16,67 ppm termasuk dalam
Ikriteria tinggi. Sementara itu, kandungan P di Bengkulu
‘Utara, Bengkulu Selatan, dan Kaur termasuk sangat rendah.
Kadar unsur P dalam tanah lebih kecil jika dibandingkan
dengan dua unsur penting lainnya, yakni No dan K.
Walaupun demikian, P merupakan kunci kehidupan karena
langsungberperan dalam proses kehidupan tanaman.
‘Unumnya, P sukar tercuci olch air hujan. Masalah yang
sering timbul di lapangan adalah adanya fiksasi P schingga
‘menjadi tidak tersedia bagi tanaman, schingga ketersedian
P tanah sangat tergantung kepada sifat dan citi tanah.
Menurut NURSYAMSI dan SETYORINI (2009), faktor yang
‘mempengaruhi ketersodiaan P tanah yaitu jumlah dan jos
‘mineral tana, pH tana, pengaruh kation, pengaruh anion,
tingkat kejenuhan P, bahan organik, waktu, subu, dan
Penggenangan. SANTUN ef al, (2011) menambahcan bah
pada tanah yang telah terdegradasi sedang sampai berat
‘memiliki kandungan P tersedia rendah sampai sangat
rendah akibtterbawah ersi dan alan permukaan.
Kandungan P dalam tanah di daerah penetitian
termasuk rendah sumpsi sangat rendab, keovali untuk
Kabupaten Scluma termasuk tinggi. Maka, tanah i
pperkebunan karet di cmpat Kabupaten yaitu Bengkulo
Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan. Kaur
rmemerlukan pemupukan sedangkan di Seluma tidak[Nunaroswart ef ajankesuburan tama prkehunan koe aya
memerlukan pemupukan, Hal ini dikarenakan Karena P
sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan
tanaman, P berpengaruh terhadap produksi tanaman,
TTanaman_ yang dipupuk fosfat cukup akan Iebih than
tethadap serangan penyakt, terutama penyakit yang
isebabkan olch cendavan.
Kadar P tanah dapat meningkat dengan pemupukan P,
pemberian bahan organik dan kapur (KASNO e/ a, 2008),
THOMAS ef al, (2011) menambahkan bahwa tanaman karet
‘memerlukan pemupukanjika kandungan hara N, P, K dan
Mg berada pada tarp rendah sampai sangatrendah
Tabel 6. Rata-rata kandungan K-dd di daerah penelitian
Table 6. The average of K-dd content in the study area
‘Kandungan K dapat dipertukarkan (K-dd)
Rata-rata kandungan K-dd pada Bengkulu Tengah,
Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu. Selatan dan Kaur
termasuk dalam kriteria sangat rendah (Tabel 6).
Berlawanan dengan fosfor, scbagian besar dari tanah-tanah
mineral mempunyai kadar K tinggi. Namun demikian, K
‘yang dapat dipertukarkan tetap sedikit, Sebagian besar K
‘berada dalam mineral primer yang sukar larut, schingga
tidak tersedia bagi tanaman,
Kabupaten ‘Kedalaman (Gn) KOH) ‘Kewrangar
Regency ‘Depth fom) Note
00.20 0,09 Sangat eda
Bengal Ten
aah 20-40 0,005 ‘Sangat rendah
0020 0,009 Sangat rendah
fied 20-40 0012 ‘Sangat rendah
as Vara 0020 0.008 Sangat rend
saab 20-40 0,009, ‘Sangat rendah
00-20 0.012 ‘Sengat rendah
‘Benghale Selatan 20-40, 0,005 ‘Sangat rendah
00-20 0,012, ‘Sangat rendah
Kaur 20-40 0,013 Sangat rendah
‘Kcermgn* BALAI FENELITIAN TANAI ODD)
owes Inansan Sol Research st 2009)
Ketersedian K adalah K yang dapat dipertukarkan dan _Kandungan Mg
dapat diserp tanaman, Ketersedian K dalam tanah sangat
tergantung pada penambahan dari war. Kandungan K-dd
pada masing-masing lokasi termasuk sangat rendab,
Schingga petani harus menambahkan pupuk ke dalam tanah,
THOMAS ef al. (2011) menambahkan bahwa tanaman karet
memerlukan pemupukan jika kandungan hara N, P, K dan
Mg berada pada tarp rendah sampai sangat rend,
Kalium adalah salah satu unsur ara makro yang
banyak diperiukan tanaman, Namun, petani tidal
memberikan K dalam jumlah yang eukup schingga
cadangan K tanah semakin lama semakin merosot. Dalam
sistem pengelolaan hara K sat ini cenderung menyebabkan
neraca hara negatif Karena jumlah K yang dianglat melalui
panen jauh lebih besar dibandingkan dengan K yang